Ara point of view:
🌻🌻🌻
Sore ini sepulang kuliah aku menghadiri pertemuan organisasi gerakan anti narkoba. Aku berjalan sendiri menuju ruangan yang dimaksud. Melewati halaman kampus sambil sesekali melihat beberapa anak yang sedang bermain voli.
Bruk…
Tiba tiba badanku menabrak seseorang, ini karena kecerobohanku yang melihat ke arah beberapa anak bermain voli. Aku menggosok sedikit kepalaku dan melihat ke arah orang yang ku tabrak.
“Kamu nggak papa?” Tanya dimas.
Ternyata aku nabrak dimas. Kok bisa sih dia yang ku tabrak? Kenapa aku nggak nabrak bisma aja? Se’enggak nya meskipun bisma mesum, dia bukan tukang selingkuh kayak dimas.
“Nggak papa. Sori” Jawabku singkat sambil cepet cepet pergi dari sana.
“Tunggu ra,” Kata dimas sambil megang tanganku.
Dan ku lihat si ayam broiler yang semakin mendekat ke arah kami dengan membawa es cendol cup nya.
“Kamu ngapain megang tangan cowokku? Nggak tau malu!” Kata Riska sambil menarik tangan cowok nya.
“Hey, kamu Tanya aja sama cowok kamu siapa yang megang aku duluan?” Sahutku.
“Uda deh, jangan sok polos gitu! Pasti kamu yang ngrayu cowokku,” Kata Riska seakan mau melayangkan tangan nya ke arah ku.
Ku pejamkan mataku agar rasa nya tidak begitu sakit. Setelah memejamkan mata cukup lama, kenapa nggak ada rasa sakit ya? Ku buka mataku perlahan, ada tangan yang sedang menahan tangan Riska.
“Jangan sentuh cewekku! Atau kamu berurusan dengan ku,” Kata Bisma.
Nih cowok muncul dari mana sih? Sekejap ingatanku kembali ke awal pertama aku bertemu dengan Bisma, ketika aku meragukan status nya antara malaikat, ibu peri atau tuyul? Aku sedikit menahan senyumku mengingat itu semua.
“Dia yang berani beraninya megang Dimas.” kata Riska.
“Bener sayang?” Tanya bisma padaku sambil melepaskan tangan riska.
“Mana mungkin aku megang tangan nya sayang, aku lebih suka megang tanganmu," Kataku pura pura manja sambil bergelayut di tangan bisma.
"Aku percaya pacarku,” Kata bisma dingin melihat ke arah dimas dan Riska.
“Kenapa kamu terlalu percaya dengan rubah itu, bisma?” Kata Riska kesal, wajah nya merah padam.
“Karena dia pacarku, kenapa aku harus nggak percaya?” tanya bisma.
“Kamu kenapa tidak adil padaku, dulu kamu selalu meragukanku. Kenapa sekarang kamu tidak meragukan nya? Kenapa dulu kamu juga selalu menolak ciumanku, bahkan untuk mencium pipimu saja aku tidak bisa. Tapi kenapa sekarang kamu mencium nya? Hah? Kamu nggak adil, Bis!” Teriak Riska.
“Karena dulu aku benar benar menghormatimu, maka nya aku tidak menyentuhmu. Ternyata kamu salah artikan niat baikku,” Sahut bisma.
“Berarti sekarang kamu tidak menghormati nya? kamu hanya mempermainkan nya kan?” Tanya Riska.
Aku kaget mendengar pernyataan nya. Hatiku rasanya sakit mendengar perkataan Riska.
Ya, siapa tau Bisma benar benar tidak menghormatiku. Mungkin dia hanya mempermainkanku. Bodoh nya diriku.
Aku menunggu Bisma mengatakan sesuatu dari mulut nya, tapi dia seperti mengiyakan ucapan Riska.
“Asal kamu tau, dia menciumku bukan karena dia tidak menghormatiku. Tapi karena dia yakin aku yang terakhir buat nya. Ingat itu! Dan kau lihat tadi kalau dia sangat percaya padaku. Aku berterimakasih kamu sudah tidak berciuman dengan pacarku, trimakasih sudah menjaga nya untukku. Kamu tau nggak ciuman pacarku sangat manis?” Kataku bergetar.
Sambil menarik bisma dari situ. Setelah cukup jauh ku berjalan dari mereka, aku baru melepaskan tangan bisma.
“Kamu keren sekali sayank,” Kata bisma tersenyum jahil ke arahku.
“Memang nya aku itu kamu yang membiarkan harga diriku turun begitu saja. Pacar macam apa kamu ini tidak bisa membelaku? Hah?” kataku marah.
“Apa benar sangat manis?” Tanya nya dengan senyum jahil.
“Apa kamu tidak merasakan nya hah?”
“Sudah ku bilang aku tidak bisa merasakan jika durasi nya secepat itu,” Kata bisma.
Aku melotot ke arah nya. Cepat dia bilang? Lama sekali dia bilang cepat? Mungkin aku sudah gila mengikuti permainan orang gila ini.
“Kamu yakin aku yang terakhir untukmu sayang?” Kata bisma lagi.
“Lalu aku harus bilang seperti apa tadi kalau tidak bilang begitu,” Kataku berjalan cepat meninggalkan nya.
“Hei, kamu nggak ikut pertemuan organisasi?”
“Mendadak males, ntar kamu kasih tau hasil nya deh. Aku pulang aja ke kosan,"
“Jangan lupa ntar aku jemput jam 7,” kata bisma.
THIS NIGHT...
🌻🌻🌻
Malam ini, aku mengenakan gaun berwarna hitam yang dibelikan Bisma, serasi dengan jas yang dikenakan bisma. Ku rias wajahku tipis tipis.
Sengaja ku buat rambutku menjadi keriting gantung berponi, dan ku pasang jepit kecil berbentuk pita berwarna silver di bagian kanan rambutku. Ku pakai heels silverku, dan ku bawa dompet kecil berwarna silver juga.
“Kamu cantik banget ra,” Kata debby melihatku dari atas sampe bawah.
“Benarkah? Hanya kamu yang bilang begitu selain orangtuaku,” Sahutku.
“Mau kemana sih kamu? Kamu nggak hadir pertemuan tadi mbela mbelain istirahat demi ini?”
“Nggak juga sih, mendadak males aku tuh tadi. Aku kan ikut organisasi itu Cuma coba coba. Jangan masukin aku di kepanitiaan, aku Cuma coba coba,” Jawabku meringis.
Tiba tiba hapeku bunyi dan ku lihat pesan whatsApp masuk dari bisma.
🐡
‘cepetan, aku ada diluar pager kosanmu nih’
🐡
Aku segera berpamitan ke Debby dan menuruni tangga. Aku melihat ke arah bisma dan tersenyum ke arah nya. Dia hari ini benar benar membuatku terpukau, ganteng banget pake setelan jas begitu.
“Hey… kenapa bengong liat aku?” tanyaku.
“Tumben kamu bisa cantik, jadi nggak malu maluin kalo ikut aku ntar," Sahut bisma.
“Jadi biasa nya aku nggak cantik nih?” Kataku cemberut.
Dia hanya tersenyum sambil menarik tanganku agar segera berjalan menuju mobil nya.
Akhir nya kita sampai juga di café tempat reuni temen SMA nya bisma. Dia mengandengku seperti biasa. Aku merasa gugup karena semua pandangan tertuju kearahku. Ralat, seperti nya pandangan mereka tertuju ke arah bisma.
Kenapa model baju nya begini sih, aku nggak pede pake rok selutut. Sesekali aku tersenyum ke setiap orang yang melihatku dan mereka juga tersenyum serta menganggukkan kepala nya.
Bisma berhenti tepat di depan meja yang sedang ada 3 cowok dan 1 cewek. Salah satu cowok di situ adalah Doni. Dua cowok lain nya aku nggak pernah lihat, apalagi cewek ini aku nggak tau.
Dia cantik sekali dengan memakai gaun panjang, hanya saja terbuka lebar di bagian bawah sampai atas lutut nya. Sexy sekali dia, tapi terlihat anggun dari cara nya bertutur kata.
Bisma melepas gandengan nya dan menjabat masing masing teman nya itu termasuk Doni. Sedangkan gadis cantik tadi langsung memeluk bisma dan menyapa nya.
Sedangkan bisma nggak menolak pelukan itu sama sekali. Apa benar ini citra mantan nya dulu di SMA?
“Kamu masih marah ke aku? Kenapa nggak njemput aku di bandara?” Kata gadis itu.
“Mana bisa aku marah ke kamu,” Sahut bisma.
“Kamu belum berubah,” Kata gadis itu tersenyum anggun kemudian menatap padaku.
“Kamu nggak ngenalin dia?” Tanya nya tetep dengan senyum anggun nya menatapku.
“Kinara," Kataku tersenyum sambil mengulurkan tanganku.
“Citra, ” Jawab nya sambil menjabat tanganku.
“Aku pengen ngomong sama kamu,” Kata citra sambil menarik tangan bisma menuju sudut yang lain.
hepi reading 🌻🌻🌻
jangan lupa like, comment and vote ya
🐡🐡🐡
🐡🐡
🐡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nna Rina 💖
kok bisma gitu sih ga tegas pdhl dia yg ngajak pacaran walaupun pura2 jd kyk ga menghargai ara
2020-08-26
2
Sumiati Somad
semangaatt thor
2020-08-01
0
wiwid khilafah
dimas geje
2020-07-26
1