ARA POINT OF VIEW:
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Mimpi apa aku ditembak nih cowok, lewat WA lagi. Tanpa minta persetujuanku berani nya dia bilang mulai sekarang aku adalah pacar nya. Dasar cowok gila, kenal juga barusan.
Akhirnya aku melangkahkan kakiku juga ke café klasik depan kampus. Café dengan warna coklat nuansa klasik menentramkan jiwa. Aku memasuki nya dan melihat ke sekitar sampai mataku bertemu dengan cowok bertubuh tinggi itu duduk di meja paling pojok dekat dengan lukisan bergambar kopi di cangkir.
Aku menghampiri nya dan langsung duduk di depan nya tanpa minta ijin.
“Mau pesen apa ?” Tanya nya singkat penuh dengan kemenangan.
“Aku nggak ngopi, langsung aja deh maksudmu apa? Kamu beneran suka sama aku? Jatuh cinta sama aku? Seenak jidatmu bilang aku sekarang pacarmu,” Kataku mulai emosi.
“Ya uda kita putus aja” Jawabnya santai.
“Maksudnya???” Kataku semakin geram.
“Kamu pikir aku cinta sama kamu? Pede banget sih kamu!”
“Trus???” aku tambah bingung. Jadi dia nggak suka sama aku? Sedikit ada rasa kecewa dalam hatiku saat ini.
“Aku pengen ngajak kamu kerja sama, tapi ini hanya antara aku dan kamu,” Terus nya sambil menyeruput kopi yang ada di depan nya dan menyalakan rokok nya.
Menghisap nya dalam sambil sebentar memejamkan mata nya, kemudian menghembuskan asap putih itu ke udara.
“Kamu kan putus sama Dimas, aku mau ngajak kamu kerja sama membuat mereka berpisah. Kita pura pura pacaran. Kalau mereka uda putus, kamu boleh putusin aku.” Lanjut nya.
“Kamu mau balas dendam, sori aku bukan orang jahat,” Jawabku.
“Jadilah jahat ketika baikmu disepelekan! Bukankah itu statusmu?”
“Hanya status, apa mesti sama dengan isi hati,”
“Jadi kamu yakin mau putus?” Tanya nya tersenyum meremehkanku.
Aku terdiam memikirkan kata katanya. Tiba tiba ada dua orang memasuki café secara bersamaan. Mataku tak lepas melihat ke arah mereka yang bergandengan dengan mesra.
Dimas menarikkan kursi untuk Riska dan Riska tersenyum bahagia duduk di depan nya. Sedangkan pelayan café menghampiri mereka memberikan daftar menu. Tidak terdengar apa yang mereka bicarakan karena tempat duduk kita lumayan jauh.
“Baiklah aku mau kerjasama,” Jawabku pelan. Bisma mematikan rokok nya dan menyeruput kopi nya lagi.
“Tapi ingat, ini rahasia antara kita berdua. Biarkan semua orang mengira kita pacaran. Tidak ada orang ketiga yang boleh tau, termasuk kamu jangan membuat jelek nama baikku. Jangan dekat dengan cowok lain," kata Bisma menyipitkan mata nya padaku.
“Hey, aturan macam apa ini?” Tanyaku pelan tapi tegas, menandakan aku tidak setuju dengan aturan main nya.
“Kalo kamu deket sama cowok lain, apa kata temenku? Orangtuaku? Sahabatku? Dikira aku nggak bisa jaga cewekku, dikira cewekku tukang selingkuh, dikira cewekku…”
“Iya, aku setuju!” Akhir nya aku memotong kata kata nya.
“Panggil aku sayank”
“Harus setotalitas itu kah?”
“Ya uda kita putus aja deh,”Celetuk nya.
“Iya,” Kataku pelan sambil sedikit mencuri pandang ke arah Dimas dan Riska. Kenapa rasa sakit ini muncul lagi sih?
“Jangan melirik ke cowok lain juga, berani nya kamu melirik cowok lain di depan pacarmu,” Kata Bisma.
“Jangan alay! Ayo kita pulang, aku pengen muntah ngliat mantanmu. Aku bukan sedang liat cowok lain. Aku liat mantan pacarmu, sayang,” Kataku dengan menggunakan kata sayang yang ku buat semanis mungkin.
“Gandeng tanganku” kata Bisma berdiri menungguku menggandeng tangan nya.
Kita berdua lewat di depan mereka dan Bisma membayar kopi nya. Aku tetap menggandeng tangan nya dan tangan Bisma yang kuat itu berada di pinggangku.
Aku melihat pandangan Riska yang menatapku iri penuh dengan kebencian. Tiba tiba muncul rasa manis di hatiku ketika melihat pandangan Riska. Ternyata balas dendam itu manis.
“Bisma, aku nggak salah lihat kan?” Tiba tiba Riska menghentikan langkah kami berdua. Terpancing juga kan kamu ayam broiler.
“Maksud nya?” Tanyaku tersenyum melihat nya dan sedikit ku lihat Dimas dengan pandangan nya yang menyedihkan.
“Aku nggak ngomong sama kamu, aku Tanya pada Bisma,” kata Riska memandangku tajam.
“Dia pacarku, dia juga berhak menjawab pertanyaanmu,” Sahut Bisma.
“Pacar? Dia tipe mu? Aku rasa kamu hanya memanfaatkan nya untuk membuatku cemburu kan?” Kata Riska mantap dengan tersenyum mmeremehkanku. Ampun dah, kesel banget ngliat si ayam broiler ini.
“Jaga mulutmu, aku bukan marah karena kamu merendahkanku. Tapi tolong jaga perasaan pacarmu yang sedang duduk itu. Apa pantas kamu mendekati cowok yang sudah punya pacar dan bertanya seperti itu di depan pacarmu?” Jawabku tersenyum puas.
“Diam kamu, aku hanya memastikan jika Bisma masih mencintaiku. Secepat itukah melupakanku,” Sahut Riska.
“Kamu juga secepat itu melupakan nya” Sahutku.
Tiba tiba Bisma menarikku ke hadapan nya, memegang daguku dan bibir nya sudah mendarat di bibirku dengan lembut.
Ya Tuhan, ini adalah ciuman pertamaku. Hey, apakah kau harus se totalitas ini? Dia menciumku lama, mencecap bibirku dan ini benar benar manis. Tuhan… bisakah ini Cuma mimpi, pipiku merah sekali.
Hey, apakah aku menikmati nya? Ini gila!!! Dia melepaskan ciuman nya perlahan dan menggandengku seperti semula. Mana bisa aku menolak ciuman ini di depan Riska.
“Aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar, ini sudah lebih dari cukup jika kamu hanya ingin memastikan,” Kata Bisma pada Riska tegas sambil memegang pinggangku dan menarikku pergi dari café itu. Aku puas melihat wajah Riska yang merah terbakar cemburu.
“Aku antar kamu pulang,” Kata Bisma.
“Nggak perlu, mobilmu nggak muat masuk ke gank kosanku,” Sahutku.
“Kita jalan bareng kalo gitu,”
“Kan deket. Kamu pulang aja,” Celetukku.
“Apa kata orang kalo aku biarin pacarku jalan sendirian, kalo ada cowok nggodain gimana?”
“Aku cewek keberapa yang kamu cium?” Tanyaku sebel.
“Kenapa?”
“Kamu uda ciuman ama cewek berapa kali? Seenaknya nyium nyium!”
“Jangan bilang ini ciuman pertamamu.” Katanya menyeringai.
“Kalo iya kenapa? Hah?” kataku sambil nginjak kakinya.
“Aww…. Jangan galak galak dengan pacar sendiri kenapa sih? Emang salah ya kalo aku nyium pacarku sendiri?”
“Trus kamu pacaran berapa kali? Berapa banyak mantanmu? Intinya berapa cewek yang uda kamu cium? Inti nya berapa kali kamu ciuman,hah?” Sahutku kesal.
“Bukan urusan mu. Apa kamu mulai cemburu? Kamu menginvestigasiku seperti istri memergoki suami nya yang pernah berselingkuh? Lagian kamu tadi nggak nolak, apa kamu benar benar menikmati ciumanku?” Jawab nya.
“Dasar gila. Uda sampai, aku masuk dulu.” Kataku sambil menginjak kaki nya lagi.
“Aww… kenapa kamu suka nginjak kakiku sih?” Kata nya kesakitan.
“Itu hukuman berani menciumku tanpa ijin!” Kataku sambil membuka kunci pagar, memasuki nya dan mengunci nya lagi. Kebetulan di kos kami setiap penghuni memiliki kunci serep masing masing.
“Brarti kalo minta ijin boleh?” Teriak nya karena ku tinggal masuk begitu saja.
“Emang nya kamu siapa?” Kataku semakin kesal.
“Pacarmu,”
“Lupakan!” Kataku memasuki pintu kosan dan menutup nya.
Aku memasuki kamar dan berbaring di kasur, memikirkan hal gila tadi. Bodoh nya diriku, kenapa aku bisa ciuman dengan Bisma sih? Aku mengacak acak rambutku sendiri tanpa sebab.
“Kenapa sih kamu?”Tanya debby.
“Lagi banyak pikiran, jangan ganggu!” Kataku sambil buka hape memainkan salah satu permainan.
hepi reading 🥰
Hepi weekend guys,
jangan lupa like, comment and vote ya 🙏😁
semoga hari ini penuh cinta ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Bundanya Naz
smg kerjasama nya bs saling menguntungkan 😂🤣..tp kali ini br Bisma yg dpt untungnya 😂
2021-01-30
1
ARSY ALFAZZA
🐾🐾🐾🐾
2020-10-10
1
Sept September
like
2020-10-05
0