Bab 5

ARA POINT OF VIEW:

"Kriekk…”Ku buka pintu kamar kosku dengan malas dan melihat Debby yang asyik dengan kripik singkong nya.

“Masih mogok makan?” Tanyaku males.

“Ya begitulah ra, kamu kenapa kok lemes gitu?” Tanya nya sambil melihatku.

“Aku tadi liat Bisma di kantin,” Jawabku masih lumayan lemes tanpa selera ngomong.

“Bagus donk, liat Bisma kok malah lemes. Seharus nya kamu lebih semangat dari aku donk,”

“Masalah nya Dimas pergi ama mantan nya.” Jawabku geregetan.

“Sumpah lo? Masak Dimas keluar ama mantan nya? Tanda tanda perselingkuhan tuh ra,"

“Beneran deb?” Tanyaku linglung.

“Setauku sih gitu. Oia, Bisma ngapain di kantin?” Tanya nya makin buat aku tambah geregetan.

“Yang punya kantin kali deb? Aku tadi beli jus alpukat bayar nya ke dia kok,”

“Oia? Besok pokok nya kamu harus ikut aku beli jus alpukat di tempat nya Bisma," Kata Debby sumringah.

“Kalo kuliah uda kelar tapi ya?”

“Iya, Janji temenin aku ya?” Kata nya lagi sambil jingkrak jingkrak.

Aku hanya menganggukkan kepalaku loyo. Malam nya ada beberapa panggilan dari Dimas yang kubiarkan gitu aja, males banget buat liat hape. Kalo Dimas lebih mentingin mantan nya, kenapa aku enggak bisa?

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

BUKAN SALAH KITA🌻🌻🌻

Ke esokan hari nya, aku brangkat ke kampus dengan hati ringan. Mungkin aku yang terlalu kekanak kanakan sampai semarah itu pada Dimas. Pulang dari kuliah, aku ke toko kue depan kampus dan memesan tart buat dimas dengan bertuliskan kata ‘sorry’.

Se’enggaknya kue ini menebus kesalahanku, dimas pada inti nya nggak salah. Dia punya hati baik karena masih mau nganterin mantan nya yang pengen periksa mata. Masak aku berantem gara gara hal sepele kayak gitu sih?

Dengan wajah berseri seri aku menuju cafe dimana dimas biasa nya ngumpul bareng temen-temennya. Suasana nya lumayan sepi karena waktu sudah sore.

Aku terdiam melihat Dimas yang sedang memeluk sambil mencium pipi Riska dengan manja nya. Riska? Bukan nya mereka Cuma berteman? Aku tertegun melihat mereka.

Aku berharap ini Cuma mimpi. Atau kalo waktu bisa diputar lagi, aku bakalan minta ‘nggak mau lihat adegan saat dimas memeluk atau mencium cewek lain meskipun itu Cuma sahabat ataupun mantan.’

Lidahku bahkan terasa nggak bisa digerakkan, lidahku terasa kaku meskipun hanya untuk menyebut nama ‘Dimas’. Aku nggak bisa manggil dia. Aku Cuma berdiri terdiam di belakang dimas.

Tiba tiba mataku terasa panas dan rasanya pengen nangis, mungkin air mataku uda hampir jatuh tapi ku tahan.

“Mau masuk atau Cuma berdiri di sini aja?” Tanya cowok yang tiba tiba mengagetkanku, bahkan aku nggak peduli kalo yang sedang bertanya padaku saat ini adalah Bisma gebetan nya Debby.

Aku bahkan lupa untuk memberikan salam dari Debby buat dia, otakku masih terfokus dengan Dimas dan Riska yang sedang berpelukan. Dimas melihat ke arahku dan melepas pelukan nya kemudian berjalan cepat ke arahku, sedangkan aku cepat cepat mengusap air mataku yang mulai jatuh.

Ku taruh tart bertuliskan kata sorry di meja terdekat yang ada di sampingku.

“Kok nggak bilang kalo mau ke sini?” Tanya Dimas merasa bersalah.

Sedangkan Bisma tetap berdiri di sampingku, mungkin dia juga kaget karena pacar nya alias Riska sedang berpelukan ama cowokku, kamu jadi cowok gimana sih? Kenapa cewekmu bisa meluk cowokku? Aku sebel ama Bisma.

“Harus ijin dulu ya kalo mau ke sini, Cuma mau nganter kue aja kok.” Kataku serak.

“kamu liat aku pelukan ama Riska?” Tanya Dimas pelan.

Aku Cuma diem karena Bisma lagi liat ke arahku, masak aku harus marah marah di depan oranglain sih?

“Aku rasa kita uda nggak cocok ra, kamu terlalu baik buat aku. Kamu pasti bisa dapet yang lebih baik dari aku nanti, aku uda terlanjur janji ama cewek lain dan riska adalah cewek yang bisa ngerti aku selama ini kalo aku ada masalah ama kamu,” Kata nya pelan penuh dengan kelembutan tapi menusuk.

“Trus aku harus jadi jahat biar bisa terus ama kamu? Emang nya selama ini kita punya masalah apa? Bukannya hubungan kita baik baik aja ya? Sekarang sih nggak lagi baik karena kelakuanmu barusan.” Kataku, sedangkan air mataku jatuh lagi dan aku cepat cepat mengusap nya.

“Ya nggak gitu ra. Kamu baik, tapi banyak hal yang perlu kamu perbaiki lagi. Kamu masih kekanak kanakan, kamu masih cemburuan, kadang belum tentu ada buat aku, tapi saat bareng Riska aku ngrasa nyaman banget ra. Maafin aku ra. Aku berdoa biar kamu dapet yang lebih baik daripada aku.” Kata dimas sambil megang bahuku.

“Inti nya Riska lebih baik buat kamu daripada aku kan?” Tanyaku serak karena nggak tau harus ngomong apa?

Dimas hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah bersalah. Tiba-tiba Bisma menjatuhkan satu pukulan ke wajah dimas hingga memar.

“Bisma hentikan!” Teriak Riska.

“Ini karena kamu berani masuk dalam kehidupanku," Kata Bisma pada Dimas.

Aku menarik lengan Bisma yang ingin memukulnya lagi. Tapi tubuh nya terlalu kuat sehingga tubuhku yang kecil ini tidak bisa melerai mereka. Akhir nya satu pukulan lagi mendarat di pipi dimas.

“Kita kan uda putus Bis!” Kata Riska marah.

“Ini karena kamu berani mutusin Kinara,” Lanjut Bisma.

“Uda. Kita pergi dari sini. Hentikan!” Kataku sambil memeluk tubuh Bisma dari belakang untuk menghentikan gerakan nya yang terlalu cepat dan sukses membuat dimas meringis kesakitan dan wajah dimas biru lebam.

Aku masih menahan air mataku yang tentu saja tak bisa ku tahan. Akhirnya pegawai café mengusir kita karena telah membuat keributan di sana. Aku tetap memeluk Bisma dari belakang untuk melerai nya dan membawa nya menjauh dari dimas supaya emosi nya menurun.

“Kamu mau ngambil kesempatan meluk aku terus begini?” Tiba tiba suara Bisma mengagetkanku yang masih memeluk nya.

“Kamu nggak bisa ya jadi cowok yang bisa jagain cewekmu biar nggak godain cowok oranglain?” Tanyaku emosi yang malah nyalahin Bisma yang ada di sebelahku.

“Jangan pernah nyalahin oranglain kalo kamu aja nggak bisa njaga cowok kamu sampai dia lari ke pelukan cewek lain,” Jawab Bisma.

“Kamu nggak buka mata? Dia itu cewekmu! Yang dipeluk cowokku itu cewekmu,” Kataku emosi dan mulai nangis.

“Aku sama Riska uda putus,” Jawab Bisma.

Aku berjalan kembali ke meja tempatku menaruh tart tadi, mengambil lagi tart tersebut dan sesekali melihat dimas yang meringis kesakitan dipelukan Riska. Aku meminta maaf pada pegawai café yang ada di sana dan berlari kecil mengejar Bisma dan ku beri tart itu pada nya.

“Ini buat kamu, maaf aku gag bisa jaga cowokku supaya gag jatuh cinta sama cewekmu," Kataku sambil meninggalkan nya.

“Hey, buat apa ini?” Tanya Bisma.

“Bayaran buat aksi tinju mu yang lumayan bagus tadi. Makasi uda jadi tukang pukulku ya,” Kataku sambil meninggalkan nya begitu saja.

jangan lupa tinggaljan jejak dg like, comment and vote ya 🙏😁

hepi reading guys 🌷🌷🌷🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Riska Wulandari

Riska Wulandari

emang dasarnya Riska & Dimas yg udah ada affair aja pake nyari2 alasan mutusin pasangan..

2021-12-22

0

Bundanya Naz

Bundanya Naz

setuju aj Bisma nonjok Dimas..itung2 balas sakit hatinya Kinara.. jodohin aj mereka thor 😊

2021-01-30

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🐾👍🏻

2020-10-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!