The Savior of Akashic : Chapter 14 - Akar yang Menjalar

(Third Person's POV)

Ketiga divisi dari Catasthrophe Hunter sedang menjalankan misinya menuju lokasi masing-masing yang telah mereka tentukan.

Ketiga divisi itu adalah Divisi Penyelidikan, Divisi Keamanan, dan Divisi Pelayanan Sosial.

Masing-masing dari mereka membagi menjadi 3 orang yang pergi menuju destinasi kotanya, yaitu Hakodate, Kushiro, Asahikawa, Sapporo.

Misi mereka adalah 'Misi Kemanusiaan dan Pemulihan Pulau Hokkaido'. Saat ini mereka sedang melakukan tahap observasi infrastruktur dan kondisi dari keempat kota itu.

Mulai dari bagaimana sarana yang ditinggalkan oleh Organisasi Hēnok berupa Tree of Kugihara dan Fountain of Kushiro dari keempat wilayah itu. Tree of Kugihara berlokasi di Hakodate, Asahikawa, dan Sapporo. Sementara itu Fountain of Kushiro berlokasikan di Kushiro.

...----------------...

[Sapporo, Hokkaido, 02:03 P.M]

Di Kota Sapporo, Juna, Inazuki, dan Nozomi telah sampai. Mereka melihat beberapa kondisi gedung di sana yang terlihat baik-baik saja. Mulai dari fasilitas dan aktivitas penduduk masih terlihat normal.

"Aktivitasnya masih normal ya....."

Gumam Inazuki yang melihat sekitarnya. Nozomi kemudian bertanya.

"Dimana Tree of Kugihara-nya?"

Ia menengok ke arah Juna yang memperhatikan maksudnya.

"Kita akan fokuskan pada situasi di sini sambil mencari-nya."

Tuturnya dengan tenang dan serius.

"Jadi kita akan menelusurinya dulu kan, Hayashibara-san?"

Sahut Inazuki dengan nada santainya. Juna mengangguk.

"Benar, kita harus fokus dengan observasi sambil mendapatkan intel yang diperlukan. Kita juga akan mencari lokasi Tree of Kugihara yang ada di kota ini."

"Jadi ayo kita lanjutkan observasi ini!"

Perintah Juna dimana Inazuki dan Nozomi mengangguk.

"Kau benar Hayashibara-san. Kita akan observasi terlebih dahulu sambil mencari lokasi Tree of Kugihara-nya."

Mereka bertiga pun menelusuri kota itu bersama, sambil memperhatikan aktivitas penduduk. Di sana terdapat beberapa tempat seperti Taman Nakajima, Taman Odori, Museum, dan fasilitas tempat lainnya.

Karena observasi di kota ini akan memakan banyak waktu, maka mereka harus berpencar lagi agar bisa mendapatkan informasi lebih banyak dan konsisten.

Sehingga mereka membagi sektor yang akan mereka telusuri, yaitu sektor pendidikan yang akan ditelusuri oleh Juna, sektor perkotaan ditelusuri oleh Inazuki, dan sektor pertanian akan ditelusuri oleh Nozomi.

......................

...----------------...

(Juna's POV)

[Sapporo, Hokkaido, 01:25 P.M]

Dari pembagian penelusuran sektor ini, aku membagi tugas observasi dengan Sugimoto dan Kageyama. Dikarenakan setelah kami memperhatikan aktivitas kota beserta infrastruktur yang ada, langkah observasi ini membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Pusat sarana yang ada di kota ini adalah Tree of Kugihara, yaitu pohon yang memberikan perkembangan sumber daya alam dengan cepat.

Tidak hanya menjadi katalis yang mempercepat perkembangan sumber daya alam, Tree of Kugihara juga dapat meramalkan kapan musim panen dari pertanian di Pulau Hokkaido.

Aku menggunakan 'Eye of Akashic'-ku untuk mengetahui bagaimana aliran sihir yang ada di kota ini terhubung dengan Tree of Kugihara. Sementara Sugimoto dan Kageyama memantau sektor perkotaan dan pertanian, aku akan mengurus sektor pendidikan dimana aku perlu mengetahui bagaimana sistem kurikulum yang diterapkan dapat membantu perkembangan pelajar yang ada di sini.

Alasan mengapa strategi ini diterapkan tidak lain karena aku menyadari bagaimana potensi dari Sugimoto dan Kageyama yang bisa aku percaya. Dengan Eye of Akashic yang aku miliki, aku dapat mengetahui fokus mereka berdasarkan fluktuasi jiwa-nya.

Sugimoto sangat suka mengeksplor berbagai macam hal-hal yang dapat Ia rasakan dan Ia alami secara langsung. Aktivitas yang melibatkan hal-hal fisik seperti mengobservasi sesuatu, bertarung, merasakan adrenalin, dan sebagainya adalah hal yang biasa bagi Sugimoto. Oleh karena itu, aku menyerahkan bagian sektor perkotaan yang paling Ia sukai untuk diobservasi.

Lalu untuk Kageyama ketika aku melihat jiwa-nya, Ia adalah orang yang ingin melaksanakan tugasnya dengan baik. Dari awal perkenalan aku mengobservasinya secara berkala selama beberapa detik hingga tadi, jiwa-nya yang memprioritaskan orang lain dapat terasa.

Ia menganggap bahwa pelayanan yang baik dalam menjaga keamanan suatu tempat adalah sesuatu yang semestinya dilakukan demi perkembangan di lingkungan masyarakat.

Aku masih belum membaca keseluruhan manifestasi jiwa-nya, tetapi aku dapat melihat potensi di dalam dirinya bahwa Ia sangat cocok dengan pekerjaannya.

Berdasarkan pengalamanku sebelumnya Divisi Keamanan memiliki 6 bagian squad yang terbentuk. Squad Divisi Keamanan yang bekerja bersamaku di sini adalah squad ke-5 yang terbentuk sejak 2 tahun yang lalu.

Dalam Catasthrophe Hunter, cara kerja dari tiap divisi berbeda-beda. Ada yang mengandalkan pengalaman selama di organisasi ini, dan ada juga yang membutuhkan divisi lain untuk menopang peforma divisinya.

Selama pembentukan divisi, Tuan Kiryuu juga mengawasi bagaimana mereka mengaplikasikan cara dari masing-masing anggota yang Ia observasi. Oleh karena itu ketika ada orang yang bergabung dalam organisasi, dibutuhkan beberapa hari dari ujian yang Ia berikan.

Dengan begitu, Tuan Kiryuu bisa mengetahui di divisi manakah orang itu cocok ditempatkan. Aku menyadari ini ketika Ia mengadopsiku pasca kejadian Insiden Gedung Uehara.

Aku mengingat tatapan beliau yang cukup berbeda dari orang-orang dewasa yang aku temui. Ia seperti membaca seseorang, tanpa kekuatan sihir atau menerawang.

Beliau membantuku untuk memandu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh divisi lainnya, yaitu pengabdian dan pemberian layanan sosial.

Bahkan selama aku menempuh pendidikan di SMA, aku dapat menjalankan agenda-ku dalam melanjutkan tugasku sebagai keturunan Klan Hayashibara.

Oleh karena itu aku paham bagaimana cara Tuan Kiryuu mengelola sistem kerja dari divisi Catasthrophe Hunter dengan karisma-nya, ditopang pula dengan pengalaman yang panjang.

~

(20 menit kemudian)

Aku melanjutkan observasi ku dimana aku sedang menuju ke lokasi sebuah sekolah penyihir yang ada di sini. Aku beristirahat sejenak di tengah perjalanan menuju lokasi.

Aku mengambil alat komunikasi khusus untuk menghubungi Sugimoto terlebih dahulu untuk mengecek progres dari observasi yang berlangsung.

"Sugimoto, bagaimana dengan progres mu?"

Ia langsung merespon ku.

"Di sektor perkotaan baru ku telusuri seperempat. Aktivitas orang-orang di sini masih normal seperti biasanya. Tetapi aku memperhatikan struktur kota-nya agak berbeda dengan Tokyo."

"Di sekitar kota, struktur jalanan yang dekat dengan daerah taman memiliki struktur tanah yang sedikit lembek daripada di perbatasan kota tadi."

"Selain itu kondisi taman di sana juga terlihat kurang begitu segar bila dibandingkan dengan taman di Tokyo."

Sudah kuduga kalau apa yang diberitahu oleh Sugimoto pasti efek dari Badai Belut yang terjadi.

"Tolong selidiki lebih lanjut untuk sisanya."

Aku memerintahkan Sugimoto.

"Baik nona!!"

Serunya dari alat komunikasi itu.

"Aku menunggu hasilnya."

Setelah itu aku menutup panggilan dan melanjutkan observasi ku. Sambil menyusuri gedung-gedung, aku memperhatikan penduduk yang ada di sekitar sini.

......................

[Akademi Yukihara, Sapporo, 01:50 P.M]

Aku pun tiba di sebuah akademi yang ada di Kota Sapporo. Yaitu Akademi Yukihara.

Menurut informasi yang aku dapatkan, akademi ini merupakan tempat untuk mendidik para ras manusia maupun non-manusia. Akademi ini dikatakan sebagai tempat yang berfokus pada pendidikan untuk mengatasi Catasthrope.

Dan aku perlu untuk menyelidikinya lebih lanjut demi mengetahui semuanya dalam misi ini.

"Aku yakin...... mereka pasti membutuhkan bantuan untuk menopang apa yang mereka incar...."

"Dan untuk Satomi-sensei....."

Aku berjalan menuju akademi tersebut dan di sana ada tiga penjaga akademi yang telah menungguku. Salah satu dari mereka kemudian berjalan dan menyapaku.

"Permisi nona, apakah nona adalah salah satu pihak dari Organisasi Catasthrophe Hunter?"

Ia bertanya seraya menghampiriku.

"Ya, aku adalah salah satu pihak dari Catasthrophe Hunter."

Sambil menatapnya, Ia pun berbicara lagi.

"Kami sudah ditugaskan oleh Kepala Sekolah untuk menunggui kedatanganmu."

Aku pun berkedip sekali dengan raut wajah sedikit terkejut dibalik ekspresiku yang tenang. Apakah artinya Tuan Kiryuu sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak di tempat ini?

"Begitu ya.. apakah kalian sudah mengontak salah satu dari kami perihal kedatangan kami di sini?"

Aku mencoba untuk bertanya dan memastikannya dari mereka.

"Kami tidak tahu banyak selain Pak Kepala Sekolah meminta kami untuk menunggu kedatangan nona di sini."

Secara terus terang mereka memberitahu maksud mereka untuk menungguku.

"Aku mengerti. Tolong bawa aku untuk menemui Kepala Sekolah dari akademi ini."

Aku meminta mereka untuk memandu ku ke Kepala Sekolah demi melanjutkan misi ini.

"Baik nona."

Mereka membungkuk dan memberi hormat padaku, kemudian mereka memberi isyarat padaku untuk mengikuti mereka. Aku berjalan menyusul langkah penjaga akademi menuju Ruang Kepala Sekolah.

~

(10 menit kemudian)

[Ruang Kepala Sekolah, Akademi Yukihara, 01:55 P.M]

Aku telah sampai di Ruang Kepala Sekolah dimana aku tengah berdiri di pintu masuk ruangannya. Penjaga akademi itu mengetuk pintu.

"Silakan masuk."

Perintahnya terdengar dari dalam. Aku dan penjaga akademi itu masuk ke dalam bersama.

"Kami telah membawa salah satu dari pihak Catasthrophe Hunter sesuai dengan yang anda minta, Tuan Fujiyama."

Salah satu penjaga akademi melaporkannya dengan sigap perihal kedatanganku.

"Bagus, silahkan kembali laksanakan tugas kalian."

Kepala Sekolah yang bernama Fujiyama itu memerintahkan mereka kembali dengan tegas.

"Baik pak!"

Ketiga penjaga itu pun keluar dari ruang akademi setelah memberi hormat.

"Aku sudah menunggu kedatanganmu di sini, wahai Nona Teratai Perak. Hayashibara Juna bukan?"

Sambutnya dengan raut wajah serius dan tatapan yang fokus ke arahku.

"Iya, itu adalah namaku dan julukanku."

Aku penasaran apakah Ia benar-benar memiliki hubungan dengan Tuan Kiryuu atau ini hanyalah ekspektasinya ketika ada pihak organisasi di bawah Faksi besar yang turun kemari? Aku memiliki banyak pertanyaan di benakku yang ingin aku utarakan, tetapi aku simpan saja itu nanti dengan melanjutkan percakapanku dengannya.

"Aku yakin kau terkejut karena mengetahui kedatanganmu secara tiba-tiba. Jadi aku mohon maaf sebelumnya apabila aku kurang sopan, Nona Hayashibara."

Tuturnya dengan nada yang sopan disamping penampilannya yang cukup muda. Bila aku mendeskripsikannya dia berada di sekitaran umur 33 tahun. Ia memiliki gaya rambut yang cukup rapi dan menggunakan setelan sebagai Kepala Sekolah.

"Izinkan aku memperkenalkan diriku. Namaku adalah Fujiyama Kuroda, Sang Kepala Sekolah dari Akademi Yukihara yang baru menjabat selama 3 tahun."

Ia memperkenalkan dirinya dengan nada yang ramah dan cukup berwibawa. Aku mencoba untuk menggunakan "Eye of Akashic"-ku untuk membaca jiwa-nya. Mungkin aku dapat menemukan seperti apa pembawaannya yang dapat terhubung dengan misiku terkait isu yang ada di Pulau Hokkaido ini.

Aku bisa membaca bahwa Tuan Fujiyama adalah orang yang cukup bertanggung jawab dan ramah, tetapi di saat-saat genting seperti ini aku bisa melihat bahwa dia sangat serius dalam menanggapi isu yang Ia hadapi saat ini.

Dari bagaimana Ia menunjukkan gestur dan pembawaannya, aku bisa membacanya bahwa Ia benar-benar ingin menunjukkan impresi yang bagus di hadapanku demi apa yang Ia incar.

Sepertinya Ia menaruh harapan padaku demi memperbaiki sistem mengajar di akademi ini.

"Aku mendengar banyak soalmu di Tokyo. Terutama bagaimana kau menghadapi Insiden Shinjuku dan Osaka sebelumnya, nona. Aku tidak punya reaksi lain selain takjub dengan apa yang kau lakukan."

"Pimpinan organisasimu telah memberitahuku soal dirimu dan bagaimana kau punya spesialisasi dalam bidang ini. Oleh karena itulah aku menerima tawaran ini demi meningkatkan harapanku untuk akademi ini."

Sudah aku duga, ternyata Tuan Kiryuu sudah berbicara padanya perihal tugas yang kami terima. Aku membuka mulutku untuk berbicara lanjut mengenai apa yang Ia tugaskan padaku.

"Bagaimanakah kondisi pendidikan di akademi ini?"

Lalu Tuan Fujiyama mulai menjelaskannya dengan nada antusias, namun tetap kelihatan ramah.

"Pendidikan di akademi ini masih belum optimal, bila ditinjau dari segi pengaplikasian teori untuk kontribusi di wilayah ini. Kami sudah mengusahakan pelayanan terbaik bagi semua murid yang ada di akademi ini, baik itu manusia maupun non-manusia."

"Demi mengantisipasi Badai Belut yang terjadi di pulau ini, kami merevisi kurikulum yang diterapkan agar meningkatkan kualitas dari pendidikan yang ada di akademi ini. Namun sayangnya hingga saat ini masih belum ada pengaruh signifikan terkait isu ini."

Raut wajah Tuan Fujiyama menunjukkan kegelisahannya terkait Pulau Hokkaido yang terkena Catastrophe ala seperti Badai Belut ini. Ia mencoba untuk menguatkan dirinya demi menjaga kefokusannya pada isu yang Ia hadapi saat ini.

Aku harus mencari tau akar dari Catastrophe yang terjadi di wilayah ini. Seketika aku menginisiatifkan diriku untuk bertanya.

"Apakah bapak tau bagaimana Badai Belut ini terjadi secara periodik?"

Namun Ia menggelengkan kepalanya sambil menyahut.

"Sayang sekali, saat ini berdasarkan informasi dari beberapa pihak yang mengelolanya masih terbatas. Bahkan setelah diselidiki oleh ahli sihir yang kami minta untuk menyelidiki asal usul dan bagaimana terjadinya Badai Belut ini, masih tidak membuahkan banyak hasil selain dikarenakan faktor alam."

Tuan Fujiyama menghembuskan nafasnya dan mengerutkan sedikit dahinya.

"Kalau sampai hal ini terus berlanjut, maka kurikulum pendidikan yang aku terapkan demi mencari cara mengatasi isu ini akan sia-sia. Sebelumnya orang-orang yang mengaku dari Organisasi Hēnok memberikan bantuan berupa Tree of Kugihara dan Fountain of Kushiro yang ada di empat kota penting di Hokkaido."

"Awalnya aku pikir mereka benar-benar akan membantu wilayah ini agar benar-benar berkembang dalam mengantisipasi Badai Belut itu. Tetapi nyatanya setelah setahun fasilitas itu dibangun, semuanya kembali seperti sebelumnya. Beberapa fungsi dari Tree of Kugihara dan Fountain of Kushiro masih bekerja, tetapi dari segi pengelolaan yang terarah pun masih tidak efektif."

"Dan Organisasi Hēnok itu pun tidak pernah kembali lagi ke sini di saat kami menanti kedatangan mereka untuk mengelola wilayah ini. Beberapa dari fasilitas yang mereka berikan pun hanya memberikan imbal balik yang buruk di Pulau ini."

Mendengar pernyataan dari Tuan Fujiyama membuatku berpikir bagaimana akar dari berbagai tindakan menjalar ke beberapa aspek yang ada. Organisasi Hēnok dari Libra Liberation memberikan fasilitas dan malah tidak mendapat pengelolaan yang baik.

Dan Tuan Fujiyama sempat mengubah kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kondisi Pulau Hokkaido ini, demi membantu menyelesaikan Catasthrope yang ada di wilayah ini dalam bentuk riset dan penelitian yang dilakukan oleh murid-murid dari Akademi Yukihara.

"Begitu ya."

Aku bergumam dengan tetap tenang dalam berbicara dengan Tuan Fujiyama yang menjadi Kepala Sekolah akademi ini. Aku pun melanjutkan perkataanku.

"Aku bisa memberikan bantuan dalam mengatasi perihal isu ini."

Tuan Fujiyama langsung mengangkat kepalanya dan menatapku.

"Apa kau benar-benar yakin dapat membantu kami, Nona Hayashibara?"

Aku mengangguk sambil menatapnya untuk meyakinkan Tuan Fujiyama.

"Aku sudah mengerti sebagian dari akar permasalahan yang menjalar ini. Aku sebagai salah satu dari anggota Catasthrophe Hunter dapat menjamin kinerja kami untuk memberikan bantuan di Pulau Hokkaido."

"Saat ini yang menjadi salah satu kendala bagaimana rakyat Pulau Hokkaido sulit untuk mengantisipasi Badai Belut ini adalah, Pemerintah Jepang yang tidak memprioritaskan pengelolaan di pulau ini dikarenakan insiden di pulau utama yang lumrah terjadi."

"Sehingga dengan banyaknya insiden penyerangan dari musuh yang menyebabkan pemerintah harus memprioritaskan alokasinya di kota itu dikarenakan banyaknya kerugian dari segi perekonomian."

Aku melanjutkannya lagi.

"Dan Hokkaido adalah salah satu pulau yang penting dalam menunjukkan potensinya sebagai kontribusi di negara ini. Aku yakin dengan pengelolaan dan solusi yang tepat wilayah ini dapat berkembang."

Aku bisa merasakan potensinya bagaimana pulau ini dapat menjadi kunci utama dalam menopang peranan Jepang dan bagi organisasi yang punya hubungan kerja sama dengan Astraea Conviction.

Mendengar perkataanku Tuan Fujiyama melihatku dengan takjub sambil memunculkan harapan di dalam dirinya untuk menaruh ekspektasinya padaku.

"Aku sangat berharap kau bisa membantu kami dalam membantu menyelesaikan isu ini. Akademi ini pun membutuhkan acara pendidikan yang dapat meningkatkan potensi mereka untuk ikut membantu."

Ia tersenyum demi menguatkan harapan itu.

"Aku tidak ingin posisiku sebagai kepala sekolah sia-sia untuk murid-murid yang menempuh pendidikannya di sini."

Aku pun menjawabnya.

"Serahkan pada kami untuk menyusun rencana dalam membangun program kerja di wilayah Hokkaido. Setidaknya aku sudah tau bagaimana kondisi pendidikan di akademi ini berdasarkan pengawasan tuan sendiri."

"Kami akan mencoba mencari jalan keluarnya setelah survei di semua wilayah dengan fasilitas dari Organisasi Hēnok dapat dimanfaatkan dengan baik."

Misi kali ini akan menjadi perencanaan yang berat dan penyelesaian yang teliti demi mencapai hasil yang diinginkan. Dikarenakan misi ini melibatkan pengelolaan di berbagai sektor terpenting dalam wilayah ini.

Sekarang aku mengerti mengapa Tuan Kiryuu ingin Divisi Pelayanan Sosial bekerja sama dengan kedua divisi lainnya. Aku merasakan bahwa pengelolaan ini perlu kerja sama antar divisi untuk penanganannya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ezio Tesla

Ezio Tesla

semangat terus, authorr 👍✨️

2023-12-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!