BAB. 9 Obrolan Riza

Membereskan rumah dan merapihkan semua barang-barang yang telah dibawa nya dari kampung.Pak Syamsir bahkan bingung harus melakukan apa di sana.Keseharian nya di sawah dan kebun namun sekarang dia harus duduk saja.

Hingga malam menjelang,Riza keluar dari kamar.Langkahnya terhenti ketika melihat mertua nya sedang duduk melamun dan menonton televisi.Walau bagaimana pun dia adalah orang tua, menghargai dan menghormati adalah kewajiban bagi Riza.

"Pak.. Dimana Galina?"

"Ada di belakang nak Riza"

Riza pun melangkahkan kaki nya ke dapur,benar saja dia ada di sana.

Tak sengaja menengok,Galina tersenyum canggung pada Riza.

"Mas, Galina sudah menanak nasi.Begini betul tidak?" Dia pun membuka magic com.Riza tahu yang dimaksud Galina,dikampung dia hanya memasak dengan panci yang bahkan bagian bawahnya terlihat hitam semua.

"Ini nya dinyalakan Na,jika nyalanya berwarna hijau berarti dia matang.Jangan dibuka sampai matang!"

Riza menekan bagian menanak,sudah bisa di pastikan jika beras yang di dalam melar dan hanya hangat.

Galina mengangguk,karena belum tahu dan tidak bertanya.

"Di lemari pendingin hanya ada telor,mas tidak apa-apa?"

Riza masih melihat istri di depan nya.

"Aku akan keluar,mobil ku sebentar lagi di antar oleh Ricko.Makan lah dulu jika merasa lapar,tidak usah menunggu ku!"

Hanya anggukan,Galina kembali membuka lemari pendingin.Riza pun melihat nya,memang benar tidak ada apa-apa selain telur disana.

.

.

.

Berjabat tangan dan menerima beberapa dokumen di dalam map,Riza dan Ricko telah membeli sawah.Tidak tanggung-tanggung satu hektar dia membelinya.

"Ini tidak terlalu banyak Pak?"

Riza menggeleng "Rick,besok aku ingin mengurus sesuatu.Gantikan jadwal ku meeting!"

Ricko pun mengangguk paham.Sebelumnya sudah mendapat mandat dari nyonya bos,dia tahu apa yang harus dilakukan.

Sementara Ricko meninggalkan Hafi di Aceh bekerja sendiri.Di sini dia mengurus Riza yang mendadak nikah.Ternyata urusan Riza lebih runyam dari pada Hafi dulu.

"Aku ingin kau besok sudah mendapat kartu untuk Galina.Bukan apa-apa,aku malas jika menunda mengurus nya.Itu kemauan Mamah!"

Ricko hanya mengangguk tak henti sesekali menulis semua perintah Riza.

Jika di fikir memang benar ucapan Riza,mengurus dari sekolah hingga keperluan Galina lalu Pak Syamsir dan juga kedepannya.Sudah terlanjur menolong kenapa tidak di tuntaskan sekalian.

Uang bisa dicari,namun keselamatan manusia tidak bisa datang kedua kali jika kita mampu membantu nya.

Dilihat dari pandangan Ricko,Riza langsung mengerjakan semua nya meski berat itu semua demi Mamah nya yang pernah berucap "Lakukan semua,dan tunggu hasilnya dari Tuhan!"

"Setelah ini aku antar kau pulang Rick,dan aku akan kediaman Papah!"

"Baik Pak.."

.

.

.

Tak butuh waktu lama,Riza sampai di rumah utama.Mobilnya memasuki gerbang dia pun keluar dari sana melenggang begitu saja masuk ke rumah.

Memasuki kamar dan membuka lemari,tubuhnya terpaku dan tercengang akan kekosongan lemari.Sepi tak ada selembar pun.

Ara yang mendengar ada seseorang masuk ke kamar Riza pun ikut masuk karena pintu terbuka.

"Kenapa kemari?!"

Riza menoleh "Astaga Mah,pakaian ku kemana?!"

Bukan jawaban melainkan pertanyaan lagi.

"Mungkin sudah sampai di rumah mu.Kamu belum menjawab kenapa kemari?"

"Mah,ini rumah Papah..."

"Bukan rumah mu juga ya Za! Kalau rumah Oma iya!!"

Ucapan Riza belum selesai namun Mamahnya terus menimpali hingga dia pun mengusak kasar wajahnya.

"Apa iya aku harus pindah,dan memindahkan semua nya seperti ini.Tidak ada sisa pun untuk aku pakai disini? Mamah mengusir ku atau bagaimana?!!"

"Za,bukan nya Mamah pilih kasih.Tugas mu sekarang menjadi pemimpin keluarga.Jangan seperti anak kecil, Galina harus kau bimbing! Jika Mamah melarang untuk tidak menyentuhnya tidak mungkin.Anak Mamah normal kan?!"

Mendengar itu seketika Riza sedikit bingung ingin menjawab.Dirinya bahkan tidak menyentuh sama sekali Galina,namun terkadang sering terlintas bayangan ketika Galina naik di atas dada nya saat di gubuk itu.

Riza pun memejamkan mata dan menggeleng cepat!

"Nah kan,kau pasti sedang memikirkan nya!"

Kepergok membayangkan,Riza berlalu berjalan cepat keluar dari kamar dan di ikuti oleh Ara.

"Za,jangan kemana-mana dulu Mamah ingin bicara!!".

Langkahnya terus mencoba menyamakan dengan Riza,karena Riza terlalu cepat.Dan seakan terburu-buru.

"Mbak ikut aku satu ya Mah?"

"Kamu tidak butuh pembantu di sana Za!"

Menghempaskan tubuhnya di sofa panjang.Riza benar-benar lelah dengan situasi ini.Hari-hari nya mendadak sibuk berkali-kali lipat.

"Galina besok sekolah,lalu siapa yang akan mengurus rumah Mah? Mamah menjadikan dia menantu kan bukan pembantu?".

"Hustttt!! Sembarangan!"

"Maksud aku,biar mbak yang mengajarinya mengurus rumah.Satu atau dua bulan kembali lagi ke sini!"

"Lalu Mbak akan tidur dimana?"

"Nanti aku bikinkan kamar dibelakang sedikit!"

Ara tanpa fikir panjang harus mengalah pada anakny.Merelakan art dirumahnya untuk membantu sementara waktu di rumah nya yang dahulu.

Memang rumah itu sudah banyak perubahan,selain di jaga dua orang pengawal.Beberapa waktu lalu sempat di bangun karena Ara berfikir suatu saat akan ditempati anaknya atau di sewakan.

Kedua manusia Ibu dan anak mengobrol panjang lebar,dari mulai kehidupan Galina yang sederhana,usia,sekolah dan tentunya masa depan.Riza mendengarkan semua ucapan Mamah nya.

"Dan mamah yakin,kamu belum menyentuhnya Za.Kalau bisa jangan,Galina masih sekolah,bagaimana jika kalian khilaf dan Galina hamil? Seusia nya rawan Za,Kalaupun melahirkan Ibu nya bisa tak tertolong"

Riza tetap diam,matanya melihat televisi.Telinga nya mendengar kan dan sesekali menoleh melihat wajah Mamah nya yang semakin hari semakin terlihat kerut di sebelah matanya.

"Cari beberapa orang untuk mengerjakan sawah.Jangan hanya padi yang ditanam di sana,kalau bisa sayuran dan yang lain!"

"Sewa lah rumah untuk para pekerja,kalau dilihat dari letaknya cukup jauh dari sini.Ambil satu pekerja Mita yang berkompeten dan jujur,ajak dia untuk membimbing Pak Syamsir.Mungkin jika di desa beliau bisa sendiri.Tapi ini kota!"

"Mamah yakin Pak Syamsir tahu tentang persawahan dan perkebunan,beli lah bibit unggul dari produsen.Mamah harap kau melakukan semua ini Za.Sekalipun nantinya kau tetap tidak bisa membuka hatimu untuk Galina dan kalian bercerai, Mamah tetap menganggapnya anak untuk menemani Inggira!"

Tanpa terasa air mata Ara menetes.Mengingat darimana asalnya dan dari keluarga yang tidak mampu.Ditinggalkan kedua orang tua saat umurnya masih muda.Ara termasuk masih beruntung karena dia tergolong orang yang mampu.Tidak seperti Galina,gadis pintar,cantik yang hampir dirampas kebebasan nya oleh manusia yang tidak punya otak.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

riza gak akan menceraikan galina. yg ada malah jatuh cinta

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Bahan Bakar
2 BAB. 2 Hilang
3 BAB. 3 Meremehkan
4 BAB. 4 Perkenalan
5 BAB. 5 Memantaskan
6 BAB. 6 Tidur satu kamar
7 BAB. 7 Tak Sebanding
8 BAB. 8 Rumah tinggal
9 BAB. 9 Obrolan Riza
10 BAB. 10 Memulai hari
11 BAB. 11 Pertemuan keluarga
12 BAB. 12 Diam
13 BAB. 13 Sakit
14 BAB. 14 Isi hati
15 BAB. 15 Berusaha dekat
16 BAB. 16 Hadiah
17 BAB. 17 Tali sepatu
18 BAB. 18 Kedatangan mertua
19 BAB. 19 Melarang
20 BAB. 20 Penawaran
21 BAB. 21 Gaduh
22 BAB. 22 Labil
23 BAB. 23 Rayuan
24 BAB. 24 Masa lalu
25 BAB. 25 Syarat
26 BAB. 26 Pesan
27 BAB. 27 Tragedi
28 BAB. 28 Pengakuan
29 BAB. 29 Kedekatan
30 BAB. 30 Takut
31 BAB. 31 Sisi gelap
32 BAB. 32 Hukuman
33 BAB. 33 Serba serbi
34 BAB. 34 Berita
35 BAB. 35 Ipar adalah maut
36 BAB. 36 Bertemu lagi
37 BAB. 37 Zavier zayden
38 BAB. 38 Pulang
39 BAB. 39 Kabar
40 BAB. 40 Rumah sakit
41 BAB. 41 Cemburu
42 BAB. 42 Mita & Galina
43 BAB. 43 Terbongkar
44 BAB. 44 Keseleo
45 BAB. 45 Debat
46 BAB. 46 Memulai
47 BAB. 47 Saran Ara
48 BAB. 48 Perpisahan
49 BAB. 49 Ungkapan Antonio
50 BAB. 50 Viona
51 BAB. 51 Ras tertinggi
52 BAB. 52 Penawaran
53 BAB. 53 Meminta ijin
54 BAB. 54 Keputusan
55 BAB. 55 Berbeda Arah
56 BAB. 56 Jebakan
57 BAB. 57 Terusik kembali
58 BAB. 58 Melebur
59 BAB. 59 Penjelasan
60 BAB. 60 Misi menyatukan
61 BAB. 61 Saingan
62 BAB. 62 Harapan
63 BAB. 63 Bintang lima
64 BAB. 64 Sandiwara
65 BAB. 65 Bersama
66 Promo Karya Baru
67 BAB. 66 Sakit
68 BAB. 67 Sakit lagi
69 BAB. 68 Umpatan
70 BAB. 69 Kabar baik
71 BAB. 70 Rumpi pagi
72 BAB. 71 Kontrol
73 BAB. 72 Perasa
74 BAB. 73 Ngidam
75 BAB. 74 Kecelakaan
76 BAB. 75 Tersaingi
77 BAB. 76 Obrolan plus plus
78 BAB. 77 Pesan Riza
79 BAB. 78 Hukuman Zavier
80 BAB. 79 Rindu menggebu
81 BAB. 80 Salah sangka
82 BAB. 81 Manja
83 BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84 BAB. 83 Ketahuan
85 BAB. 84 Tamu
86 BAB. 85 Tidak mengijinkan
87 BAB. 86 Hidup dan Mati
88 BAB. 87 Diratukan
89 BAB. 88 Posesif
90 BAB. 89 Baby eL
91 BAB. 90 Family time
92 BAB. 91 Sampai menua
93 BAB. 92 Real story
94 BAB. 93 Ultah
95 BAB. 94 Mengubah
96 BAB. 95 Di duakan
97 BAB. 96 Menikah
98 BAB. 97 Digigit nyamuk
99 BAB. 98 Tidak suka
100 BAB. 99 Mengalah
101 BAB. 100 Iri waktu
102 BAB. 101 Drop
103 BAB. 102 Tanda tanda
104 BAB. 103 Kabar baik
105 BAB. 104 Menerka nerka
106 BAB. 105 Nyantri
107 BAB. 106 Rahasia
108 BAB. 107 Terbongkar
109 BAB. 108 Leon
110 BAB. 109 Kemantapan Hati
111 Promo Karya Baru
112 BAB. 110 Kedekatan
113 BAB. 111 Menunggu
114 BAB. 112 Eleana
115 BAB. 113 Tuntutan
116 BAB. 114 Berharap
117 BAB. 115 Aneh
118 BAB. 116 Rencana
119 BAB. 117 Berpisah lagi
120 Promo karya baru.
121 BAB. 118 End
122 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB. 1 Bahan Bakar
2
BAB. 2 Hilang
3
BAB. 3 Meremehkan
4
BAB. 4 Perkenalan
5
BAB. 5 Memantaskan
6
BAB. 6 Tidur satu kamar
7
BAB. 7 Tak Sebanding
8
BAB. 8 Rumah tinggal
9
BAB. 9 Obrolan Riza
10
BAB. 10 Memulai hari
11
BAB. 11 Pertemuan keluarga
12
BAB. 12 Diam
13
BAB. 13 Sakit
14
BAB. 14 Isi hati
15
BAB. 15 Berusaha dekat
16
BAB. 16 Hadiah
17
BAB. 17 Tali sepatu
18
BAB. 18 Kedatangan mertua
19
BAB. 19 Melarang
20
BAB. 20 Penawaran
21
BAB. 21 Gaduh
22
BAB. 22 Labil
23
BAB. 23 Rayuan
24
BAB. 24 Masa lalu
25
BAB. 25 Syarat
26
BAB. 26 Pesan
27
BAB. 27 Tragedi
28
BAB. 28 Pengakuan
29
BAB. 29 Kedekatan
30
BAB. 30 Takut
31
BAB. 31 Sisi gelap
32
BAB. 32 Hukuman
33
BAB. 33 Serba serbi
34
BAB. 34 Berita
35
BAB. 35 Ipar adalah maut
36
BAB. 36 Bertemu lagi
37
BAB. 37 Zavier zayden
38
BAB. 38 Pulang
39
BAB. 39 Kabar
40
BAB. 40 Rumah sakit
41
BAB. 41 Cemburu
42
BAB. 42 Mita & Galina
43
BAB. 43 Terbongkar
44
BAB. 44 Keseleo
45
BAB. 45 Debat
46
BAB. 46 Memulai
47
BAB. 47 Saran Ara
48
BAB. 48 Perpisahan
49
BAB. 49 Ungkapan Antonio
50
BAB. 50 Viona
51
BAB. 51 Ras tertinggi
52
BAB. 52 Penawaran
53
BAB. 53 Meminta ijin
54
BAB. 54 Keputusan
55
BAB. 55 Berbeda Arah
56
BAB. 56 Jebakan
57
BAB. 57 Terusik kembali
58
BAB. 58 Melebur
59
BAB. 59 Penjelasan
60
BAB. 60 Misi menyatukan
61
BAB. 61 Saingan
62
BAB. 62 Harapan
63
BAB. 63 Bintang lima
64
BAB. 64 Sandiwara
65
BAB. 65 Bersama
66
Promo Karya Baru
67
BAB. 66 Sakit
68
BAB. 67 Sakit lagi
69
BAB. 68 Umpatan
70
BAB. 69 Kabar baik
71
BAB. 70 Rumpi pagi
72
BAB. 71 Kontrol
73
BAB. 72 Perasa
74
BAB. 73 Ngidam
75
BAB. 74 Kecelakaan
76
BAB. 75 Tersaingi
77
BAB. 76 Obrolan plus plus
78
BAB. 77 Pesan Riza
79
BAB. 78 Hukuman Zavier
80
BAB. 79 Rindu menggebu
81
BAB. 80 Salah sangka
82
BAB. 81 Manja
83
BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84
BAB. 83 Ketahuan
85
BAB. 84 Tamu
86
BAB. 85 Tidak mengijinkan
87
BAB. 86 Hidup dan Mati
88
BAB. 87 Diratukan
89
BAB. 88 Posesif
90
BAB. 89 Baby eL
91
BAB. 90 Family time
92
BAB. 91 Sampai menua
93
BAB. 92 Real story
94
BAB. 93 Ultah
95
BAB. 94 Mengubah
96
BAB. 95 Di duakan
97
BAB. 96 Menikah
98
BAB. 97 Digigit nyamuk
99
BAB. 98 Tidak suka
100
BAB. 99 Mengalah
101
BAB. 100 Iri waktu
102
BAB. 101 Drop
103
BAB. 102 Tanda tanda
104
BAB. 103 Kabar baik
105
BAB. 104 Menerka nerka
106
BAB. 105 Nyantri
107
BAB. 106 Rahasia
108
BAB. 107 Terbongkar
109
BAB. 108 Leon
110
BAB. 109 Kemantapan Hati
111
Promo Karya Baru
112
BAB. 110 Kedekatan
113
BAB. 111 Menunggu
114
BAB. 112 Eleana
115
BAB. 113 Tuntutan
116
BAB. 114 Berharap
117
BAB. 115 Aneh
118
BAB. 116 Rencana
119
BAB. 117 Berpisah lagi
120
Promo karya baru.
121
BAB. 118 End
122
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!