BAB. 2 Hilang

"Syamsir! Kau jangan lupa,nanti setelah Isa aku dan keluarga akan kerumah mu meminang anak gadis mu itu!"

Pak Syamsir hanya menunduk,sangat sadar dengan dirinya yang bukan siapa-siapa dan tak ada seujung kuku pun di depan keluarga Tarjo.

Memilih diam dan hanya mengangguk.Di depan masjid,beliau bahkan sedang menyapu membersihkan masjid karena sebentar lagi adzan berkumandang.

"Tidak usah lah repot-repot membeli suguhan apapun,karena saya tahu kau tidak mampu membeli.Walau hanya sekedar pisang goreng!"

Mata Syamsir memejam kala Tarjo mengucapkan hal itu.Dia cukup berdoa,jika kesehatan lah nomor satu bagi dirinya dan anak satu-satunya Galina.

Tarjo pun berlalu dari hadapan Syamsir,seketika itu juga ia baru berani mengangkat kepala melihat punggung Tarjo hingga menghilang tertutup bangunan.

Menghela nafas nya kasar,di dalam hati nya yang terdalam beliau tidak mau memaksa Galina,namun hanya itu satu-satunya cara agar terbebas dari hutang.

Drung..Drung..Drung!!!

Bertepatan dengan Adzan magrib, seseorang lewat dengan mengendarai moge persis seperti di kota-kota besar.

Senda gurau orang di atas motor itu pun membuat Syamsir yang baru saja meletakkan sapu di ujung gudang,dan akan mengambil air wudhu langsung menoleh.

Jaelani anak Tarjo membonceng seorang wanita dengan sangat intim.Memakai kaos dan celana jeans.Punggungnya saja hampir terlihat semua.

"Astaghfirullah,apa itu yang akan di nikahkan dengan anak ku?!" Syamsir pun mengusap dada nya.

Pemandangan yang sangat tidak lazim jika di lihat,bahkan suara knalpot motor dan adzan yang bersautan saja sangat tidak pantas,terlebih lagi membawa seorang wanita dengan pakaian seperti itu ke desa.

.

.

.

Menjalankan sholat Maghrib,Syamsir dengan khusu berdoa memohon ampunan pada sang pencipta karena telah memaksa anak yang harus nya dia jaga.Meminta pertolongan bahwa segala kehidupan di dunia ini adalah milik Allah dan akan kembali pada nya.

Syamsir meminta untuk di beri petunjuk agar mendapat jalan keluar dari masalah yang sedang di alami.Sesungguh nya dia tidak ingin Galina menjadi alat pembayaran hutang.

Hingga menjelang Isa Syamsir tetap di masjid,duduk bersila memasrahkan kehidupan nya kepada sang pencipta.

"Pak..."

Bahunya di tepuk dari belakang,sontak ia pun terkejut.

Imam masjid di sana melihat nya dari mulai magrib dia tidak keluar dan tidak hentinya berdoa.

"Maaf saya mengagetkan.Seperti nya Bapak di sini dari Magrib,dan ini akan Isa"

Syamsir mengangguk "Maaf kan saya jika terus disini.Saya hanya ingin berdoa!"

Imam yang bernama Pak Abdullah itu pun tersenyum.

"Siapa saja berhak berdoa disini Pak.Silahkan di lanjutkan kembali.Maaf saya mengganggu!"

Imam itu pun berbalik dan hendak melangkah,namun Pak Syamsir mengatakan sesuatu dan Imam pun seketika berbalik.

"Apa menjodohkan anak hanya karena untuk membayar hutang dosa Pak Imam?"

"Apa selama ini anak Bapak berpacaran?"

Syamsir pun menggeleng.

"Lalu bagaimana bisa di jodohkan?!"

"Saya terlilit hutang dan sang pemberi hutang meminta anak saya sebagai alat pembayaran nya!" Syamsir pun mulai terisak,akan seberapa kuatpun menahan.Akhirnya mata nya berair.

Dengan keduanya duduk bersama,imam pun menjelaskan tentang adab menikah.

"Tidak di benarkan jika berpacaran dan akan menimbulkan fitnah.Namun juga tidak dibenarkan jika memaksa dan berakhir yang tidak di inginkan.Meminta lah pada sang pemberi segalanya.Percayalah doa Bapak akan di dengar!"

Sedikit lega dengan penuturan Imam masjid.Harapan Syamsir hanya lah doa nya segera di dengar.

.

.

.

Pulang dengan wajah yang lesu,membuka bilik kamar Galina terlihat sedang tidur.Dengan melangkah pelan Pak Syamsir kembali ke kamar dan menggantungkan baju Koko yang dia pakai.

Melihat foto istri dan Galina pada saat kecil yang dia selipkan di pinggir lemari.Matanya pun menguap teringat janji nya pada sang istri untuk menjaga Galina hingga dia mencapai cita-cita.

"Maafkan aku tidak bisa menepati janji!" Jemari tangan nya mengusap foto sang istri yang sedang tersenyum memeluk Galina.

.

.

.

Merasa situasi sudah aman,Galina yang kebelakang dengan keinginan membuang air kecil berfikir untuk kabur ke desa sebelah,dan bersembunyi untuk beberapa waktu.

Keberanian yang hanya sebiji jagung itu pun dia gunakan.Membuka kunci pintu belakang,dan menutupnya tanpa mengunci lagi.Sudah di pastikan tikus akan masuk ke rumah jika tidak di kunci lagi.Namun hanya itu yang Galina fikir.

"Maaf kan Galina Pak!"

Hanya menggunakan baju tidur berlengan panjang,dan celana panjang Galina memberanikan diri berjalan di tepi sawah yang gelap dan sunyi.Pohon yang rindang dan hanya tinggi setelinganya membuat dirinya tak terlihat jika ada seseorang yang lewat.

Galina terus berjalan mengendap di pinggir perairan sawah,sudah satu jam dan dia melihat ada sebuah gubug yang berlampu remang.Tanpa fikir panjang Galina mendekati nya dan membuka pintu dari bagian belakang.

Mata nya melihat sekitar untuk memastikan tidak ada yang tahu jika dia bersembunyi di sana sementara waktu.

.

.

.

Dua puluh menit yang lalu.

Tarjo di buat kesal karena Syamsir mengada ada berita konyol.Anaknya hilang saat dia melihat ke dalam kamar nya.

"Omong kosong macam apa kau Syamsir?!!"

"Saya berani bersumpah,tadi Galina ada di sini tiduran.Saya melihat nya saat pulang dari masjid!"

Srak!!!

Merasa di bohongi Tarjo mencengkram kerah baju Syamsir.Menurut Tarjo,Galina bukan hilang namun di sembunyikan.

"Dimana kau menyembunyikan calon menantu ku?"

"Saya sungguh tidak tahu Galina pergi!"

Jae yang jengah dengan keadaan ini pun ikut melangkah ke kamar Galina yang usang dan beberapa sarang laba-laba ada di ujung tembok.

Mengibaskan tangan nya dan berpura-pura batuk.Jae merasa jijik dengan keadaan.

"Pah,mungkin benar dia kabur karena tidak ingin menikah dengan ku,dia sadar jika dia tidak pantas untukku.Coba lihat Pah,pakaian nya saja tidak di simpan di lemari.Aku sebenarnya tidak mau menikah dengan gadis miskin dan kampungan!"

Mendengar ramai-ramai di rumah Syamsir kepala dusun pun mendapat laporan dari seseorang bahwa di kampungnya ada kegaduhan antara Pak Syamsir dan Pak Tarjo.

Bugh!! Tarjo dengan sekali hentakan tangan membuat bahu Pak Syamsir terhempas di tembok.

"Kau jangan main-main dengan ku Syamsir.Jika anak mu tidak ditemukan,dan kembali lewat dari siang hari besok.Hutang mu akan aku naikkan lima puluh persen!"

"Aku mohon beri aku waktu,dan aku akan mencarinya!"

Kepala dusun dan beberapa keamanan masuk ke rumah Syamsir dan benar saja.Lelaki tua itu dihimpit di tembok tak berdaya.

"ada apa ini?! Tolong jangan memakai kekerasan jika musyawarah masih bisa menjadi jalan keluar."

Syamsir dan Tarjo pun bercerita sedetail mungkin.Dan dengan segala kerendahan hati Syamsir meminta warga sekitar untuk ikut mencari Galina.

"Tenang Pak Syamsir,kita akan membantu Bapak sekuat tenaga kami!"

"Terimakasih Pak Kadus dan seluruh jajaran nya!"

Mereka pun berpencar mencari Galina.Tidak termasuk Tarjo,juragan tanah itu bahkan mempunyai niat lain.Memerintahkan pada anak buah nya untuk mencari dan menyembunyikan Galina,masalah hutang akan berkali kali lipat jika Galina tak ditemukan.

"Hahaha.Aku akan mendapatkan anaknya dan juga hutang menumpuk.Rumah dan tanah itu akan menjadi milikku.Termasuk memperbudak Syamsir!"

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

tarjo jahat. kamu gak bakal dapatkan galina

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Bahan Bakar
2 BAB. 2 Hilang
3 BAB. 3 Meremehkan
4 BAB. 4 Perkenalan
5 BAB. 5 Memantaskan
6 BAB. 6 Tidur satu kamar
7 BAB. 7 Tak Sebanding
8 BAB. 8 Rumah tinggal
9 BAB. 9 Obrolan Riza
10 BAB. 10 Memulai hari
11 BAB. 11 Pertemuan keluarga
12 BAB. 12 Diam
13 BAB. 13 Sakit
14 BAB. 14 Isi hati
15 BAB. 15 Berusaha dekat
16 BAB. 16 Hadiah
17 BAB. 17 Tali sepatu
18 BAB. 18 Kedatangan mertua
19 BAB. 19 Melarang
20 BAB. 20 Penawaran
21 BAB. 21 Gaduh
22 BAB. 22 Labil
23 BAB. 23 Rayuan
24 BAB. 24 Masa lalu
25 BAB. 25 Syarat
26 BAB. 26 Pesan
27 BAB. 27 Tragedi
28 BAB. 28 Pengakuan
29 BAB. 29 Kedekatan
30 BAB. 30 Takut
31 BAB. 31 Sisi gelap
32 BAB. 32 Hukuman
33 BAB. 33 Serba serbi
34 BAB. 34 Berita
35 BAB. 35 Ipar adalah maut
36 BAB. 36 Bertemu lagi
37 BAB. 37 Zavier zayden
38 BAB. 38 Pulang
39 BAB. 39 Kabar
40 BAB. 40 Rumah sakit
41 BAB. 41 Cemburu
42 BAB. 42 Mita & Galina
43 BAB. 43 Terbongkar
44 BAB. 44 Keseleo
45 BAB. 45 Debat
46 BAB. 46 Memulai
47 BAB. 47 Saran Ara
48 BAB. 48 Perpisahan
49 BAB. 49 Ungkapan Antonio
50 BAB. 50 Viona
51 BAB. 51 Ras tertinggi
52 BAB. 52 Penawaran
53 BAB. 53 Meminta ijin
54 BAB. 54 Keputusan
55 BAB. 55 Berbeda Arah
56 BAB. 56 Jebakan
57 BAB. 57 Terusik kembali
58 BAB. 58 Melebur
59 BAB. 59 Penjelasan
60 BAB. 60 Misi menyatukan
61 BAB. 61 Saingan
62 BAB. 62 Harapan
63 BAB. 63 Bintang lima
64 BAB. 64 Sandiwara
65 BAB. 65 Bersama
66 Promo Karya Baru
67 BAB. 66 Sakit
68 BAB. 67 Sakit lagi
69 BAB. 68 Umpatan
70 BAB. 69 Kabar baik
71 BAB. 70 Rumpi pagi
72 BAB. 71 Kontrol
73 BAB. 72 Perasa
74 BAB. 73 Ngidam
75 BAB. 74 Kecelakaan
76 BAB. 75 Tersaingi
77 BAB. 76 Obrolan plus plus
78 BAB. 77 Pesan Riza
79 BAB. 78 Hukuman Zavier
80 BAB. 79 Rindu menggebu
81 BAB. 80 Salah sangka
82 BAB. 81 Manja
83 BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84 BAB. 83 Ketahuan
85 BAB. 84 Tamu
86 BAB. 85 Tidak mengijinkan
87 BAB. 86 Hidup dan Mati
88 BAB. 87 Diratukan
89 BAB. 88 Posesif
90 BAB. 89 Baby eL
91 BAB. 90 Family time
92 BAB. 91 Sampai menua
93 BAB. 92 Real story
94 BAB. 93 Ultah
95 BAB. 94 Mengubah
96 BAB. 95 Di duakan
97 BAB. 96 Menikah
98 BAB. 97 Digigit nyamuk
99 BAB. 98 Tidak suka
100 BAB. 99 Mengalah
101 BAB. 100 Iri waktu
102 BAB. 101 Drop
103 BAB. 102 Tanda tanda
104 BAB. 103 Kabar baik
105 BAB. 104 Menerka nerka
106 BAB. 105 Nyantri
107 BAB. 106 Rahasia
108 BAB. 107 Terbongkar
109 BAB. 108 Leon
110 BAB. 109 Kemantapan Hati
111 Promo Karya Baru
112 BAB. 110 Kedekatan
113 BAB. 111 Menunggu
114 BAB. 112 Eleana
115 BAB. 113 Tuntutan
116 BAB. 114 Berharap
117 BAB. 115 Aneh
118 BAB. 116 Rencana
119 BAB. 117 Berpisah lagi
120 Promo karya baru.
121 BAB. 118 End
122 Promo Karya Baru
123 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB. 1 Bahan Bakar
2
BAB. 2 Hilang
3
BAB. 3 Meremehkan
4
BAB. 4 Perkenalan
5
BAB. 5 Memantaskan
6
BAB. 6 Tidur satu kamar
7
BAB. 7 Tak Sebanding
8
BAB. 8 Rumah tinggal
9
BAB. 9 Obrolan Riza
10
BAB. 10 Memulai hari
11
BAB. 11 Pertemuan keluarga
12
BAB. 12 Diam
13
BAB. 13 Sakit
14
BAB. 14 Isi hati
15
BAB. 15 Berusaha dekat
16
BAB. 16 Hadiah
17
BAB. 17 Tali sepatu
18
BAB. 18 Kedatangan mertua
19
BAB. 19 Melarang
20
BAB. 20 Penawaran
21
BAB. 21 Gaduh
22
BAB. 22 Labil
23
BAB. 23 Rayuan
24
BAB. 24 Masa lalu
25
BAB. 25 Syarat
26
BAB. 26 Pesan
27
BAB. 27 Tragedi
28
BAB. 28 Pengakuan
29
BAB. 29 Kedekatan
30
BAB. 30 Takut
31
BAB. 31 Sisi gelap
32
BAB. 32 Hukuman
33
BAB. 33 Serba serbi
34
BAB. 34 Berita
35
BAB. 35 Ipar adalah maut
36
BAB. 36 Bertemu lagi
37
BAB. 37 Zavier zayden
38
BAB. 38 Pulang
39
BAB. 39 Kabar
40
BAB. 40 Rumah sakit
41
BAB. 41 Cemburu
42
BAB. 42 Mita & Galina
43
BAB. 43 Terbongkar
44
BAB. 44 Keseleo
45
BAB. 45 Debat
46
BAB. 46 Memulai
47
BAB. 47 Saran Ara
48
BAB. 48 Perpisahan
49
BAB. 49 Ungkapan Antonio
50
BAB. 50 Viona
51
BAB. 51 Ras tertinggi
52
BAB. 52 Penawaran
53
BAB. 53 Meminta ijin
54
BAB. 54 Keputusan
55
BAB. 55 Berbeda Arah
56
BAB. 56 Jebakan
57
BAB. 57 Terusik kembali
58
BAB. 58 Melebur
59
BAB. 59 Penjelasan
60
BAB. 60 Misi menyatukan
61
BAB. 61 Saingan
62
BAB. 62 Harapan
63
BAB. 63 Bintang lima
64
BAB. 64 Sandiwara
65
BAB. 65 Bersama
66
Promo Karya Baru
67
BAB. 66 Sakit
68
BAB. 67 Sakit lagi
69
BAB. 68 Umpatan
70
BAB. 69 Kabar baik
71
BAB. 70 Rumpi pagi
72
BAB. 71 Kontrol
73
BAB. 72 Perasa
74
BAB. 73 Ngidam
75
BAB. 74 Kecelakaan
76
BAB. 75 Tersaingi
77
BAB. 76 Obrolan plus plus
78
BAB. 77 Pesan Riza
79
BAB. 78 Hukuman Zavier
80
BAB. 79 Rindu menggebu
81
BAB. 80 Salah sangka
82
BAB. 81 Manja
83
BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84
BAB. 83 Ketahuan
85
BAB. 84 Tamu
86
BAB. 85 Tidak mengijinkan
87
BAB. 86 Hidup dan Mati
88
BAB. 87 Diratukan
89
BAB. 88 Posesif
90
BAB. 89 Baby eL
91
BAB. 90 Family time
92
BAB. 91 Sampai menua
93
BAB. 92 Real story
94
BAB. 93 Ultah
95
BAB. 94 Mengubah
96
BAB. 95 Di duakan
97
BAB. 96 Menikah
98
BAB. 97 Digigit nyamuk
99
BAB. 98 Tidak suka
100
BAB. 99 Mengalah
101
BAB. 100 Iri waktu
102
BAB. 101 Drop
103
BAB. 102 Tanda tanda
104
BAB. 103 Kabar baik
105
BAB. 104 Menerka nerka
106
BAB. 105 Nyantri
107
BAB. 106 Rahasia
108
BAB. 107 Terbongkar
109
BAB. 108 Leon
110
BAB. 109 Kemantapan Hati
111
Promo Karya Baru
112
BAB. 110 Kedekatan
113
BAB. 111 Menunggu
114
BAB. 112 Eleana
115
BAB. 113 Tuntutan
116
BAB. 114 Berharap
117
BAB. 115 Aneh
118
BAB. 116 Rencana
119
BAB. 117 Berpisah lagi
120
Promo karya baru.
121
BAB. 118 End
122
Promo Karya Baru
123
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!