"Syamsir! Kau jangan lupa,nanti setelah Isa aku dan keluarga akan kerumah mu meminang anak gadis mu itu!"
Pak Syamsir hanya menunduk,sangat sadar dengan dirinya yang bukan siapa-siapa dan tak ada seujung kuku pun di depan keluarga Tarjo.
Memilih diam dan hanya mengangguk.Di depan masjid,beliau bahkan sedang menyapu membersihkan masjid karena sebentar lagi adzan berkumandang.
"Tidak usah lah repot-repot membeli suguhan apapun,karena saya tahu kau tidak mampu membeli.Walau hanya sekedar pisang goreng!"
Mata Syamsir memejam kala Tarjo mengucapkan hal itu.Dia cukup berdoa,jika kesehatan lah nomor satu bagi dirinya dan anak satu-satunya Galina.
Tarjo pun berlalu dari hadapan Syamsir,seketika itu juga ia baru berani mengangkat kepala melihat punggung Tarjo hingga menghilang tertutup bangunan.
Menghela nafas nya kasar,di dalam hati nya yang terdalam beliau tidak mau memaksa Galina,namun hanya itu satu-satunya cara agar terbebas dari hutang.
Drung..Drung..Drung!!!
Bertepatan dengan Adzan magrib, seseorang lewat dengan mengendarai moge persis seperti di kota-kota besar.
Senda gurau orang di atas motor itu pun membuat Syamsir yang baru saja meletakkan sapu di ujung gudang,dan akan mengambil air wudhu langsung menoleh.
Jaelani anak Tarjo membonceng seorang wanita dengan sangat intim.Memakai kaos dan celana jeans.Punggungnya saja hampir terlihat semua.
"Astaghfirullah,apa itu yang akan di nikahkan dengan anak ku?!" Syamsir pun mengusap dada nya.
Pemandangan yang sangat tidak lazim jika di lihat,bahkan suara knalpot motor dan adzan yang bersautan saja sangat tidak pantas,terlebih lagi membawa seorang wanita dengan pakaian seperti itu ke desa.
.
.
.
Menjalankan sholat Maghrib,Syamsir dengan khusu berdoa memohon ampunan pada sang pencipta karena telah memaksa anak yang harus nya dia jaga.Meminta pertolongan bahwa segala kehidupan di dunia ini adalah milik Allah dan akan kembali pada nya.
Syamsir meminta untuk di beri petunjuk agar mendapat jalan keluar dari masalah yang sedang di alami.Sesungguh nya dia tidak ingin Galina menjadi alat pembayaran hutang.
Hingga menjelang Isa Syamsir tetap di masjid,duduk bersila memasrahkan kehidupan nya kepada sang pencipta.
"Pak..."
Bahunya di tepuk dari belakang,sontak ia pun terkejut.
Imam masjid di sana melihat nya dari mulai magrib dia tidak keluar dan tidak hentinya berdoa.
"Maaf saya mengagetkan.Seperti nya Bapak di sini dari Magrib,dan ini akan Isa"
Syamsir mengangguk "Maaf kan saya jika terus disini.Saya hanya ingin berdoa!"
Imam yang bernama Pak Abdullah itu pun tersenyum.
"Siapa saja berhak berdoa disini Pak.Silahkan di lanjutkan kembali.Maaf saya mengganggu!"
Imam itu pun berbalik dan hendak melangkah,namun Pak Syamsir mengatakan sesuatu dan Imam pun seketika berbalik.
"Apa menjodohkan anak hanya karena untuk membayar hutang dosa Pak Imam?"
"Apa selama ini anak Bapak berpacaran?"
Syamsir pun menggeleng.
"Lalu bagaimana bisa di jodohkan?!"
"Saya terlilit hutang dan sang pemberi hutang meminta anak saya sebagai alat pembayaran nya!" Syamsir pun mulai terisak,akan seberapa kuatpun menahan.Akhirnya mata nya berair.
Dengan keduanya duduk bersama,imam pun menjelaskan tentang adab menikah.
"Tidak di benarkan jika berpacaran dan akan menimbulkan fitnah.Namun juga tidak dibenarkan jika memaksa dan berakhir yang tidak di inginkan.Meminta lah pada sang pemberi segalanya.Percayalah doa Bapak akan di dengar!"
Sedikit lega dengan penuturan Imam masjid.Harapan Syamsir hanya lah doa nya segera di dengar.
.
.
.
Pulang dengan wajah yang lesu,membuka bilik kamar Galina terlihat sedang tidur.Dengan melangkah pelan Pak Syamsir kembali ke kamar dan menggantungkan baju Koko yang dia pakai.
Melihat foto istri dan Galina pada saat kecil yang dia selipkan di pinggir lemari.Matanya pun menguap teringat janji nya pada sang istri untuk menjaga Galina hingga dia mencapai cita-cita.
"Maafkan aku tidak bisa menepati janji!" Jemari tangan nya mengusap foto sang istri yang sedang tersenyum memeluk Galina.
.
.
.
Merasa situasi sudah aman,Galina yang kebelakang dengan keinginan membuang air kecil berfikir untuk kabur ke desa sebelah,dan bersembunyi untuk beberapa waktu.
Keberanian yang hanya sebiji jagung itu pun dia gunakan.Membuka kunci pintu belakang,dan menutupnya tanpa mengunci lagi.Sudah di pastikan tikus akan masuk ke rumah jika tidak di kunci lagi.Namun hanya itu yang Galina fikir.
"Maaf kan Galina Pak!"
Hanya menggunakan baju tidur berlengan panjang,dan celana panjang Galina memberanikan diri berjalan di tepi sawah yang gelap dan sunyi.Pohon yang rindang dan hanya tinggi setelinganya membuat dirinya tak terlihat jika ada seseorang yang lewat.
Galina terus berjalan mengendap di pinggir perairan sawah,sudah satu jam dan dia melihat ada sebuah gubug yang berlampu remang.Tanpa fikir panjang Galina mendekati nya dan membuka pintu dari bagian belakang.
Mata nya melihat sekitar untuk memastikan tidak ada yang tahu jika dia bersembunyi di sana sementara waktu.
.
.
.
Dua puluh menit yang lalu.
Tarjo di buat kesal karena Syamsir mengada ada berita konyol.Anaknya hilang saat dia melihat ke dalam kamar nya.
"Omong kosong macam apa kau Syamsir?!!"
"Saya berani bersumpah,tadi Galina ada di sini tiduran.Saya melihat nya saat pulang dari masjid!"
Srak!!!
Merasa di bohongi Tarjo mencengkram kerah baju Syamsir.Menurut Tarjo,Galina bukan hilang namun di sembunyikan.
"Dimana kau menyembunyikan calon menantu ku?"
"Saya sungguh tidak tahu Galina pergi!"
Jae yang jengah dengan keadaan ini pun ikut melangkah ke kamar Galina yang usang dan beberapa sarang laba-laba ada di ujung tembok.
Mengibaskan tangan nya dan berpura-pura batuk.Jae merasa jijik dengan keadaan.
"Pah,mungkin benar dia kabur karena tidak ingin menikah dengan ku,dia sadar jika dia tidak pantas untukku.Coba lihat Pah,pakaian nya saja tidak di simpan di lemari.Aku sebenarnya tidak mau menikah dengan gadis miskin dan kampungan!"
Mendengar ramai-ramai di rumah Syamsir kepala dusun pun mendapat laporan dari seseorang bahwa di kampungnya ada kegaduhan antara Pak Syamsir dan Pak Tarjo.
Bugh!! Tarjo dengan sekali hentakan tangan membuat bahu Pak Syamsir terhempas di tembok.
"Kau jangan main-main dengan ku Syamsir.Jika anak mu tidak ditemukan,dan kembali lewat dari siang hari besok.Hutang mu akan aku naikkan lima puluh persen!"
"Aku mohon beri aku waktu,dan aku akan mencarinya!"
Kepala dusun dan beberapa keamanan masuk ke rumah Syamsir dan benar saja.Lelaki tua itu dihimpit di tembok tak berdaya.
"ada apa ini?! Tolong jangan memakai kekerasan jika musyawarah masih bisa menjadi jalan keluar."
Syamsir dan Tarjo pun bercerita sedetail mungkin.Dan dengan segala kerendahan hati Syamsir meminta warga sekitar untuk ikut mencari Galina.
"Tenang Pak Syamsir,kita akan membantu Bapak sekuat tenaga kami!"
"Terimakasih Pak Kadus dan seluruh jajaran nya!"
Mereka pun berpencar mencari Galina.Tidak termasuk Tarjo,juragan tanah itu bahkan mempunyai niat lain.Memerintahkan pada anak buah nya untuk mencari dan menyembunyikan Galina,masalah hutang akan berkali kali lipat jika Galina tak ditemukan.
"Hahaha.Aku akan mendapatkan anaknya dan juga hutang menumpuk.Rumah dan tanah itu akan menjadi milikku.Termasuk memperbudak Syamsir!"
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tarjo jahat. kamu gak bakal dapatkan galina
2023-10-17
0