BAB. 3 Meremehkan

Mendengar suara riuh dan semakin mendekat.Galina yang awalnya hanya duduk dan menekuk kaki nya untuk menopang dagu di lutut,berdiri tegak saat kilatan api di petromax kecil menyala dan bergerak.

Galina mengetahui di celah pagar yang sudah rapuh.Saat baru memasuki rumah kosong itu Galina tahu di atas ranjang tua ada seseorang tidur terlentang.Namun ingin mendekati nya saja Galina enggan dan takut.

Kali ini ide liar Galina muncul saat keadaan sudah genting.Orang-orang di luar sana terus menyebut namanya.Dia tahu Bapak nya sudah menyadari bahwa dirinya tidak ada di kamar.

"Ya Tuhan,apa yang harus aku perbuat.Hanya ide ini yang melintas di kepala ku.Maafkan,dan tolong aku siapapun kamu!"

Riza masih tertidur dengan lelap karena terlalu capek berjalan.Dia tidak mendengar apapun dan tidak merasakan apa-apa ketika Galina naik di sebelahnya dan mulai menyobek baju yang dia kenakan.

Galina meraih tangan Riza yang terlentang,dan memaksa memeluk dirinya.Galina pun tidur di dada Riza dan menyingkap kaos lusuh Riza.

"Hei siapa kamu?!"

Seketika Riza terkejut,dan membalikan posisi Galina.Namun dengan berani nya Galina menarik baju Riza.Posisi mereka pun sangat intim.

"Ahhh tolong!!!"

Mata Riza membulat saat teriakan Galina sangat melengking di telinga nya.

"Siapa kau,kau gila!!"

"Tolong aku!"

Brak..Brakkk... Orang-orang di sana mendengar teriakan Galina dan langsung mendobrak pintu rumah kosong.

"Tolong!!! " Tangan Galina melingkar di leher Riza dan menariknya,hingga wajah Riza berada di ceruk leher Galina.

"Tolong!!"

"Apa-apaan ini?!"

Riza yang menolak dan Galina yang bergelayut kuat di leher.Hingga suara pintu terbuka paksa.

Beberapa orang di sana terkejut dengan posisi Galina dan Riza yang bertumpuk dan sangat tidak lazim.

"Astaghfirullah Nduk!!"

Riza langsung terperanjat dan jatuh ketika mendengar suara beberapa orang di pintu.

"Pak..." Galina menutupi bagian dada nya yang hampir terlihat semua karena bajunya robek.

Diapun menelungkup kan wajahnya karena malu.

"Kamu!!! Ikut dengan kami!"

Riza bahkan tidak mengerti apa yang terjadi.Meraih tangan dan menariknya,beberapa petugas keamanan desa dengan sangat garang memukul punggung Riza.Mereka bahkan tak segan bersikap kasar pada nya.

Mata Riza terus melihat Galina yang di peluk dan menggunakan jaket nya untuk menutupi bagian baju yang robek.

Galina pun menoleh,gadis itu menangkupkan kedua tangan di depan dada nya,sebagai permohonan akan sesuatu.

Berjalan dari perbatasan desa hingga ke pos pertemuan desa Galina.

Pak Kadus sangat menyayangkan hal ini terjadi di desanya.

Sudah duduk berdampingan dengan Galina dan di temani ibu Kadus di sana sebagai penenang untuk Galina yang terlihat syok.

Riza menoleh sekali lagi pada Galina.Dengan mengulangi lagi permohonan nya Galina berbicara sangat lirih dan hanya bibir saja yang bergerak.

"Tolong aku,aku mohon!!" Begitu kurang lebih yang Riza bisa mengerti.

.

.

.

Setelah persidangan yang di adakan sangat dadakan hingga larut malam,Riza tahu alasan kenapa Galina berbuat seperti itu dengan nya.

"Aku tidak setuju.Galina adalah calon mantu ku karena Syamsir sudah memberikan hidupnya untuk membayar hutang pada ku!"

Melihat Galina yang sangat gelisah,terbesit rasa iba pada Riza.Dia ingat jika mempunyai adik perempuan dan hanya satu yaitu Inggira.Keberuntungan selalu berpihak pada keluarga nya.Memiliki keluarga yang utuh,dan memilik harta yang banyak.

Hidupnya bahkan sudah dijamin sampai keturunan berikut dan berikutnya lagi.

"Pokoknya aku ingin Galina menikah deng Jae!"

"Tidak bisa begitu! Galina mengakui bahwa dia telah di nodai oleh pria ini.Yang bahkan dikenali nya lewat sosmed.Benar begitu saudara Rizaidan?"

Riza melirik Galina yang terus berkedip seolah memohon pada nya.

"Iya,saya telah memaksa Galina untuk melayani saya!"

Seketika wajah Syamsir bagai tertampar kotoran hewan.

"Dan saya akan bertanggung jawab untuk semuanya!"

"Apa kau bisa membayar hutang ayah nya beserta bunga dan denda nya?".

Riza menoleh kembali pada Galina.Gadis itu hanya terdiam menunggu jawaban Riza.

"Akan saya bayar semuanya,tapi saya meminta waktu.Karena saya butuh menghubungi keluarga dahulu!"

Mendengar itu,salah satu dari mereka menawarkan diri untuk menghubungi lewat telfon rumah.

"Apa Anda hafal?"

Riza mengangguk,dan menyebutkan beberapa angka nomor telfon rumah.Sebenarnya Riza membawa ponsel di tas nya dan mungkin sudah mati karena kehabisan baterai.

Melihat sambungan telfon yang tidak terhubung,Pak Tarjo dan beberapa anteknya mengikuti Riza menghubungi keluarga.Namun sayang seribu sayang,tak ada seorang pun yang menjawab panggilannya.

"Coba sekali lagi!"

Pria yang kemungkinan masih salah satu perangkat desa itu pun mengulangi nya lagi Dan hasil nya nihil.

Pak Tarjo pun tertawa terbahak,terlihat senyumannya yang sedikit mengejek.Nomor yang disebutkan Riza tak terjawab.

"Jangan-jangan kau hanya membohongi kami saja anak muda!..Lihat,pakaian mu saja lusuh.Dan hanya tas dan jaket yang... Ahh mungkin ini palsu,tapi boleh juga!" Pak Tarjo memegang jaket kulit milik Riza dan melemparkan asal.

Riza masih tetap diam dan mendengarkan bualan Pak Tarjo yang seolah mengejek nya.

"Pak,boleh sekali lagi.Tapi maaf,ini nomor ponsel dan semoga saja menyambung!"

"Tidak apa-apa,sebutkan lah"

Riza menyebutkan sembilan digit nomor ponsel.Dan tak lama menyambung.

Pertama pria itu menanyakan siapa,dan kemudian berbicara tentang Riza.

"Siapa nama panjang mu anak muda?" Pria itu bertanya pada Riza.

Riza mengulurkan tangan nya,meminta gagang telfon.

"Biar saya saja yang bicara boleh Pak?!"

"Boleh,tentu saja! Silahkan!"

Panjang lebar Riza menjelaskan,dari dirinya kehabisan bahan bakar,ponsel yang mati dan tidak ada sinyal,hingga dia yang tertidur di rumah kosong.

Kening Pak Tarjo mengerut mendengar nya,sedikit aneh memang.Dan Riza melihat tatapan Pak Tarjo yang sangat menyebalkan,lalu dia ingat dengan ucapan Galina.

"Aku memperkosa seseorang Ricko,dan kemudian aku di arak kampung.Bicaralah pada Papah dan Mamah,nanti aku sebutkan alamatnya!"

Mungkin di sebrang sana Ricko sangat terkejut,hingga tak lama Riza menyebutkan alamat yang diberikan oleh pria di depan nya.

"Bilang pada Papah,buka brangkas ku di kamar dan bawalah kemari!"

Panggilan pun dimatikan.Gagang telfon di letakkan oleh Riza di meja kecil.

"Uang mu akan aku ganti semua nya.Buatlah perjanjian hitam di atas putih lalu tempel materai satu juta disana.Jika tidak mampu membelinya,biarkan aku yang beli!!"

Tepat di depan Pak Tarjo dan para anteknya Riza berbicara lantang dan menegakkan dada nya.Mata Riza sangat tajam melihat lelaki tua itu dan anaknya.

Jika kau meremehkan ku.Maaf Pak tua,kau salah memilih lawan!!...

Riza pun melenggang pergi dari sana dan di ikuti perangkat desa yang lain sebagai penjaga,takut dia kabur dan lepas tanggung jawab.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Lusy ani

Lusy ani

seru2 q suka

2023-11-09

0

𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇

𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇

𝐑𝐈𝐙𝐀 𝐲𝐚,,𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐇𝐀𝐅𝐈 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐤𝐥𝐮𝐦..

2023-10-18

1

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

berapa hutang pak syamsir dengan bunga2nya itu? heh!

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Bahan Bakar
2 BAB. 2 Hilang
3 BAB. 3 Meremehkan
4 BAB. 4 Perkenalan
5 BAB. 5 Memantaskan
6 BAB. 6 Tidur satu kamar
7 BAB. 7 Tak Sebanding
8 BAB. 8 Rumah tinggal
9 BAB. 9 Obrolan Riza
10 BAB. 10 Memulai hari
11 BAB. 11 Pertemuan keluarga
12 BAB. 12 Diam
13 BAB. 13 Sakit
14 BAB. 14 Isi hati
15 BAB. 15 Berusaha dekat
16 BAB. 16 Hadiah
17 BAB. 17 Tali sepatu
18 BAB. 18 Kedatangan mertua
19 BAB. 19 Melarang
20 BAB. 20 Penawaran
21 BAB. 21 Gaduh
22 BAB. 22 Labil
23 BAB. 23 Rayuan
24 BAB. 24 Masa lalu
25 BAB. 25 Syarat
26 BAB. 26 Pesan
27 BAB. 27 Tragedi
28 BAB. 28 Pengakuan
29 BAB. 29 Kedekatan
30 BAB. 30 Takut
31 BAB. 31 Sisi gelap
32 BAB. 32 Hukuman
33 BAB. 33 Serba serbi
34 BAB. 34 Berita
35 BAB. 35 Ipar adalah maut
36 BAB. 36 Bertemu lagi
37 BAB. 37 Zavier zayden
38 BAB. 38 Pulang
39 BAB. 39 Kabar
40 BAB. 40 Rumah sakit
41 BAB. 41 Cemburu
42 BAB. 42 Mita & Galina
43 BAB. 43 Terbongkar
44 BAB. 44 Keseleo
45 BAB. 45 Debat
46 BAB. 46 Memulai
47 BAB. 47 Saran Ara
48 BAB. 48 Perpisahan
49 BAB. 49 Ungkapan Antonio
50 BAB. 50 Viona
51 BAB. 51 Ras tertinggi
52 BAB. 52 Penawaran
53 BAB. 53 Meminta ijin
54 BAB. 54 Keputusan
55 BAB. 55 Berbeda Arah
56 BAB. 56 Jebakan
57 BAB. 57 Terusik kembali
58 BAB. 58 Melebur
59 BAB. 59 Penjelasan
60 BAB. 60 Misi menyatukan
61 BAB. 61 Saingan
62 BAB. 62 Harapan
63 BAB. 63 Bintang lima
64 BAB. 64 Sandiwara
65 BAB. 65 Bersama
66 Promo Karya Baru
67 BAB. 66 Sakit
68 BAB. 67 Sakit lagi
69 BAB. 68 Umpatan
70 BAB. 69 Kabar baik
71 BAB. 70 Rumpi pagi
72 BAB. 71 Kontrol
73 BAB. 72 Perasa
74 BAB. 73 Ngidam
75 BAB. 74 Kecelakaan
76 BAB. 75 Tersaingi
77 BAB. 76 Obrolan plus plus
78 BAB. 77 Pesan Riza
79 BAB. 78 Hukuman Zavier
80 BAB. 79 Rindu menggebu
81 BAB. 80 Salah sangka
82 BAB. 81 Manja
83 BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84 BAB. 83 Ketahuan
85 BAB. 84 Tamu
86 BAB. 85 Tidak mengijinkan
87 BAB. 86 Hidup dan Mati
88 BAB. 87 Diratukan
89 BAB. 88 Posesif
90 BAB. 89 Baby eL
91 BAB. 90 Family time
92 BAB. 91 Sampai menua
93 BAB. 92 Real story
94 BAB. 93 Ultah
95 BAB. 94 Mengubah
96 BAB. 95 Di duakan
97 BAB. 96 Menikah
98 BAB. 97 Digigit nyamuk
99 BAB. 98 Tidak suka
100 BAB. 99 Mengalah
101 BAB. 100 Iri waktu
102 BAB. 101 Drop
103 BAB. 102 Tanda tanda
104 BAB. 103 Kabar baik
105 BAB. 104 Menerka nerka
106 BAB. 105 Nyantri
107 BAB. 106 Rahasia
108 BAB. 107 Terbongkar
109 BAB. 108 Leon
110 BAB. 109 Kemantapan Hati
111 Promo Karya Baru
112 BAB. 110 Kedekatan
113 BAB. 111 Menunggu
114 BAB. 112 Eleana
115 BAB. 113 Tuntutan
116 BAB. 114 Berharap
117 BAB. 115 Aneh
118 BAB. 116 Rencana
119 BAB. 117 Berpisah lagi
120 Promo karya baru.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
BAB. 1 Bahan Bakar
2
BAB. 2 Hilang
3
BAB. 3 Meremehkan
4
BAB. 4 Perkenalan
5
BAB. 5 Memantaskan
6
BAB. 6 Tidur satu kamar
7
BAB. 7 Tak Sebanding
8
BAB. 8 Rumah tinggal
9
BAB. 9 Obrolan Riza
10
BAB. 10 Memulai hari
11
BAB. 11 Pertemuan keluarga
12
BAB. 12 Diam
13
BAB. 13 Sakit
14
BAB. 14 Isi hati
15
BAB. 15 Berusaha dekat
16
BAB. 16 Hadiah
17
BAB. 17 Tali sepatu
18
BAB. 18 Kedatangan mertua
19
BAB. 19 Melarang
20
BAB. 20 Penawaran
21
BAB. 21 Gaduh
22
BAB. 22 Labil
23
BAB. 23 Rayuan
24
BAB. 24 Masa lalu
25
BAB. 25 Syarat
26
BAB. 26 Pesan
27
BAB. 27 Tragedi
28
BAB. 28 Pengakuan
29
BAB. 29 Kedekatan
30
BAB. 30 Takut
31
BAB. 31 Sisi gelap
32
BAB. 32 Hukuman
33
BAB. 33 Serba serbi
34
BAB. 34 Berita
35
BAB. 35 Ipar adalah maut
36
BAB. 36 Bertemu lagi
37
BAB. 37 Zavier zayden
38
BAB. 38 Pulang
39
BAB. 39 Kabar
40
BAB. 40 Rumah sakit
41
BAB. 41 Cemburu
42
BAB. 42 Mita & Galina
43
BAB. 43 Terbongkar
44
BAB. 44 Keseleo
45
BAB. 45 Debat
46
BAB. 46 Memulai
47
BAB. 47 Saran Ara
48
BAB. 48 Perpisahan
49
BAB. 49 Ungkapan Antonio
50
BAB. 50 Viona
51
BAB. 51 Ras tertinggi
52
BAB. 52 Penawaran
53
BAB. 53 Meminta ijin
54
BAB. 54 Keputusan
55
BAB. 55 Berbeda Arah
56
BAB. 56 Jebakan
57
BAB. 57 Terusik kembali
58
BAB. 58 Melebur
59
BAB. 59 Penjelasan
60
BAB. 60 Misi menyatukan
61
BAB. 61 Saingan
62
BAB. 62 Harapan
63
BAB. 63 Bintang lima
64
BAB. 64 Sandiwara
65
BAB. 65 Bersama
66
Promo Karya Baru
67
BAB. 66 Sakit
68
BAB. 67 Sakit lagi
69
BAB. 68 Umpatan
70
BAB. 69 Kabar baik
71
BAB. 70 Rumpi pagi
72
BAB. 71 Kontrol
73
BAB. 72 Perasa
74
BAB. 73 Ngidam
75
BAB. 74 Kecelakaan
76
BAB. 75 Tersaingi
77
BAB. 76 Obrolan plus plus
78
BAB. 77 Pesan Riza
79
BAB. 78 Hukuman Zavier
80
BAB. 79 Rindu menggebu
81
BAB. 80 Salah sangka
82
BAB. 81 Manja
83
BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84
BAB. 83 Ketahuan
85
BAB. 84 Tamu
86
BAB. 85 Tidak mengijinkan
87
BAB. 86 Hidup dan Mati
88
BAB. 87 Diratukan
89
BAB. 88 Posesif
90
BAB. 89 Baby eL
91
BAB. 90 Family time
92
BAB. 91 Sampai menua
93
BAB. 92 Real story
94
BAB. 93 Ultah
95
BAB. 94 Mengubah
96
BAB. 95 Di duakan
97
BAB. 96 Menikah
98
BAB. 97 Digigit nyamuk
99
BAB. 98 Tidak suka
100
BAB. 99 Mengalah
101
BAB. 100 Iri waktu
102
BAB. 101 Drop
103
BAB. 102 Tanda tanda
104
BAB. 103 Kabar baik
105
BAB. 104 Menerka nerka
106
BAB. 105 Nyantri
107
BAB. 106 Rahasia
108
BAB. 107 Terbongkar
109
BAB. 108 Leon
110
BAB. 109 Kemantapan Hati
111
Promo Karya Baru
112
BAB. 110 Kedekatan
113
BAB. 111 Menunggu
114
BAB. 112 Eleana
115
BAB. 113 Tuntutan
116
BAB. 114 Berharap
117
BAB. 115 Aneh
118
BAB. 116 Rencana
119
BAB. 117 Berpisah lagi
120
Promo karya baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!