Juragan Tarjo tercengang.Permintaan nya mampu dikabulkan,padahal sudah jelas disana tertulis dua ratus juta lebih.Sudah melebihi bunga dan denda hutang Pak Syamsir jika di fikir.
Dia hanya mengada ada dan berharap Riza dan keluarga nya tidak mampu membayar.
"Mana yang aku mau?"
Materai dengan total satu juta.
Menyadari tidak membawa permintaan Riza,wajah Juragan Tarjo seketika bingung dan menoleh kesana kemari.
"Dasar!!" Riza menggebrak meja persis di depan Juragan Tarjo.
"Ricko!! Berikan seratus lembar materai.Biar aku perlihatkan sepatunya dengan harga materai ini bahkan lebih mahal!
Riza dengan mata yang sangat tajam,seperti akan menguliti Juragan Tarjo.
Ricko membuka koper dan mengeluarkan satu gulung materai.Siapa yang menyangka bahwa keluarga nya datang dan benar saja membawa uang cash sebesar itu.
"Tunggu nak Riza!" Tiba-tiba Pak Syamsir menahan Riza yang sudah hampir separuh menempelkan materai di sana.
Semua nya pun menoleh pada lelaki tua yang lusuh itu.
"Hutang saya tidak sebanyak itu.Dan jika di hitung bunga dan denda nya itu bahkan terlalu besar!"
Riza tersenyum,setelah melihat Galina yang menatap nya sendu.Dia mendongak lagi pada Papah dan Mamah nya.
"Anggap saja kita sodakoh untuk menghilangkan aura jelek pada keluarga kita!"
Mendengar itu Ara tersenyum dan mengangguk.
"Tapi saya tidak enak,itu terlalu banyak nak!"
"Tidak apa-apa Pak!" Riza melanjutkan menempel materai sebanyak itu.Dia pun menandatangi lebih dari sepuluh di sana.
Ricko sudah membaca dan di pastikan jika Juragan Tarjo curang, "Penjara siap menanti keluarga Anda!" Begitulah yang di ucapkan oleh Ricko.
"Ricko,uang nya!"
Tidak harus menghitung dulu,uang yang Ricko bawa bahkan masih ber bendel dan tertera nominal di sana.
Memberikan dengan jumlah yang sesuai dan sisa sepuluh lembar.Awalnya akan dikurangi oleh Ricko namun di rebut oleh Riza.
"Sisa nya untuk sepi mu! Belikan lah dia sepatu koboi! Agar dia bisa menembak mu!"
Kali ini Juragan Tarjo tidak bisa melawan dan berkata-kata lagi.Apa yang di saksikan bahkan tidak di sangka.Uang sebanyak itu dan tunai.Dengan secara cuma-cuma memberikan nya untuk orang semakin Pak Syamsir.
Menepuk tangan nya,setelah menyimpan uang di tas.Tarjo pun beranjak dari sana.
"Syamsir!!!.."
Pak Syamsir pun menoleh pada Tarjo.
"Jika membutuhkan uang lagi jangan lupa hubungi saya!"
Semua yang di sana tercengang dengan ucapan lelaki tua yang sangat sombong itu.
Dia pun melangkah pergi dengan tertawa yang lepas,karena sudah berhasil mengelabui .Namun terbesit rasa yang aedikit kecewa karena tidak jadi menjadi kan Galina menantu.
Hah!!!.. Padahal kan aku berharap bisa memandanginya trus setiap hari.
.
.
.
Terimakasih tak henti-henti nya keluar dari bibir Pak Syamsir,beliau sudah tahu cerita sebenarnya dari Galina.Beliau juga percaya anak nya tidak akan melakukan itu.
Namun Pak Syamsir pun berjanji tidak akan memberitahukan kebenaran nya pada yang lain.
"Saya benar-benar merepotkan nak Riza!"
Fandi dan Ara mengangguk dan tersenyum melihat Pak Syamsir yang sangat sopan.
"Lalu bagaimana kelanjutan nya?" tanya Ara pada orang yang ada di sana.
"Pulang lah mah!" Riza beranjak dan hendak pergi dari sana.Tangan Ara menahan dan menariknya untuk duduk kembali.
Ara menggeleng "Tidak bisa begitu.Janji mu apa tadi,kau akan menikahinya bukan?"
"Hah?!!" Riza terkejut mendengar nya,begitu juga dengan Galina yang langsung mendongak.
Mata Galina membulat,lehernya menggeleng.Meski gelengan tipis tapi Ara bisa melihat nya.
"Galina mau kan menikah dengan Riza?"
"Me-Menikah?!"
"Mah!"
Keduanya sangat kaget dengan penuturan Ara.
"Tapi saya masih bersekolah nyonya!"
Riza dengan mata yang bulat,berharap jika ucapan Galina bisa memudarkan keinginan Mamah nya.
"Kelas berapa memang?"
"Kelas sembilan nyonya,saya sekolah di SMA negri yang ada di ujung jalan sana!"
Ara mendengarkan,bibirnya terus mengembangkan senyum.
"Mah,tidak boleh menikah di bawah umur!"
Ara mengedipkan mata pada Anak sulungnya.
"Galina harus dinikahkan kan Pak Kadus dengan Riza?"
Kebiasaan istrinya mencari dukungan pada orang yang di anggap tua di sana.Dan Fandi sudah berfirasat tidak enak setelah ini.
"Kita lakukan nikah secara agama dulu!"
Bahkan Pak Kadus saja belum meng iyakan,tapi keputusan Ara adalah perintah dan mutlak tidak bisa di ubah.
"Mah,tidak bisa begitu.Mamah dan Papah sudah mendengarkan penjelasan ku bukan?!"
"Riza,kau tidak ingin kan pengorbanan mu sia-sia dan Galina jatuh pada juragan semprul itu kembali.Lakukan lah dengan tuntas jika menolong orang! Jangan membuat Mamah dan Papah bangga padamu lalu di hancurkan lagi!"
Nafas Riza sudah memburu,matanya bertemu dengan mata Indah Galina.
"Lakukan lah pernikahan sekarang,bawa keluarga Galina ke kota,belikan sawah untuk Ayah nya.Maka kau akan menjauhkan nya dengan Juragan siapa itu entahlah!"
Ara memegang pelipisnya, berpura-pura pusing dan lelah,lalu jatuh dan terduduk karena Riza masih setia dengan wajah menolaknya.
"Za,Papah tidak mau ya membuat Mamah mu sakit.Ini di kampung orang dan jauh dari dokter!"
Ara yang bersandar di bahu Fandi pun mengangguk.Fandi sungguh tau apa mau istrinya.Membutuhkan dukungan untuk mendesak Riza menikah.
"Aduh Pah,kepala Mamah pusing sekali memikirkan anakmu yang satu itu!"
Jarinya menunjuk Riza yang bahkan duduk saja tidak tenang.
"Za,putuskan sekarang atau tidak usah sama sekali.Papah takut berita ini akan menyebar ke kota dan mempengaruhi semua pekerjaan di sana.Berapa keluarga yang harus kau pertaruhkan.Kantor dan anak cabang,belum lagi saudara mu,istrinya sedang mengandung.Akan kah kau tega menghancurkan masa depan mereka semua jika berita kau menodai gadis belia sampai hingga ke kota!?"
Ara yang bersandar dan menyembunyikan wajahnya kebelakang pura-pura terisak,namun bibir nya tersenyum.
Ternyata suami ku lebih jago akting!
Riza tentu langsung terdiam dan berfikir.Ucapan Papah nya sangat benar adanya,berita ini sangat memalukan jika yang mendengar tidak tahu duduk masalahnya.
Namun jika melihat Galina,gadis itu masih sangat belia,lulus sekolah saja belum.Bisa di pastikan umur nya baru enam belas atau tujuh belas tahun.
Ya Tuhan jaraknya bahkan hampir sepuluh tahu dengan ku.
"Dia masih sekolah mah!?" Riza meyakinkan sekali lagi pada Mamah nya.Ara pun berpura-pura mengusap pipinya dan menoleh.
"Sekolahnya hanya tinggal enam bulan lagi Za,itu bisa kita bicarakan!"
"Tapi nyonya,saya..."
Riza menoleh pada Galina,seketika ucapan nya berhenti.Galina pun menunduk.
"Sa-Sayaaa..merasa tidak pantas nyonya!"
Menggenggam ujung bajunya,Galina menunduk.
"Tidak ada yang tidak pantas,semua pantas jika kita memantaskan!" Ara meraih tas nya dan mengeluarkan sebuah cek.
"Sebutkan maharnya Galina!"
"Mah!"
"Za!.."
Mata Ara hampir saja keluar,dan seketika Riza luluh dan menyerahkan semua nya pada Ara dan Fandi.
Beberapa orang disana meminta untuk menyaksikan,sudah menyaksikan drama keluarga,dan sekarang akan menyaksikan pernikahan paksa Riza dan Galina.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Neng Kurnia
keren nih ceritanya 🤩
2023-10-28
0
Greenindya
suami istri kompak🤣🤣
2023-10-18
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak apa. sekarang dipaksa, tapi kelak semua bahagia.
2023-10-17
0