"Bagaimana?"
"Maaf Pak,mungkin keluarga saya akan datang esok hari,karena hari ini sudah sangat gelap.Tapi asisten keluarga saya sedang mengabari orang tua saya!"
Mendengar itu Tarjo sontak tertawa mengejek.Dia bahkan masih meyakini jika Riza orang yang miskin dan tidak punya apa-apa.
"Kau hanya membohongi kita.Jangan percaya dia Pak Kadus!"
"Heh!!! Hutangnya mau di lipatkan sepuluh kalipun uang ku masih lebih untuk membayar nya.Akan aku bayar sekalian nyawamu!"
Riza sudah beranjak dari duduk nya dan hendak meraih kerah Pak Tarjo,namun dihalangi oleh dua orang yang ada di sana.
"Hebat sekali mengigau mu anak muda!"
Tarjo bicara keras di depan wajah Riza,hingga percikan air liur nya hampir mengenai wajah Riza.
"Mana mungkin pemuda seperti mu mempunyai uang sebanyak itu,paling tidak lebih dari uang jajan mu Jae!"
Jae pun menertawakan ucapan Ayahnya.Dari tadi terus memegang ponsel dan bermain.Jae bahkan tak tertarik sedikit pun mendekati Galina yang ada di sana.
"Sudah-sudah,begini saja.Nak Riza sementara tidur di rumah saya.Dan biarkan Galina pulang di antar warga.Kita tunggu sampai esok!"
Tarjo pun berdiri di ikuti Jae dan para antek nya,mendekati Riza dengan akuhnya.Tangan Tarjo menarik kerah Riza,secara tidak langsung Riza menggenggam tang Tarjo erat untuk melepaskan jeratan nya.
"Jika besok kau tak mampu membayar semuanya,akan aku jadikan budak kau diperkebunan ku.Menjadi penarik mesin traktor menggantikan Sepi!"
Hahahaaa!!!
Seketika Riza tertawa terbahak mendengar itu,dan Tarjo merasa dihina.
"Akan aku beli semua milikmu,bahkan sepatu yang kau pakai itu.Akan aku beli dan ku berikan untuk di pakaikan ke sepi mu!!"
Mendengar itu Jae merangsek ingin memukul Riza dengan bogem mentah,namun dengan cepat Pak Kadus menepisnya.
"Sudah,dengan sangat aku memohon.Pulanglah Tarjo,kita selesaikan besok!"
Tarjo berbalik,dan melangkah.Namun sontak langkahnya berhenti dan melirik lagi ke Riza.Mengacungkan ibu jari lalu di balikan.Riza yang tahu itu hanya tertawa sinis.
Riza kembali melihat Galina yang masih berdiam diri di ujung dengan Pak Syamsir yang menemaninya.
"Boleh aku bicara dengan nya Pak?"
Pak Kadus pun menggeleng "Tidak! Biarkan Galina pulang dan kau pulang ke rumah ku.Kita selesaikan besok!"
Riza pun menghela nafas kasar.Dia tahu jika Galina di posisi yang sulit.Dan tak mungkin mereka bicara saat ini karena Pak Kadus tidak mengijinkan itu.
.
.
.
Plak!!!
Bukan hanya sekali,Fandi bahkan sudah menamparnya berkali-kali,padahal mereka baru sepuluh menit di sana.
Fandi merasa gagal dalam mendidik anak nya,hingga tiba-tiba mendengar kabar ini.Ara yang hanya bisa menangis dan berkali-kali menyeka pipi nya yang basah.Dia tidak menyangka sama sekali jika ini akan menimpa keluarga nya.
"Pah,aku bisa jelaskan!"
"Jelaskan apa?!!"
Mata Riza menoleh ke sekitar,disana ada Pak Kadus,istrinya beserta beberapa keamanan setempat.
"Maaf Pak Kadus,apa kami bisa bicara tanpa ada orang lain selain keluarga?!"
Ara terkejut dengan keinginan Riza.
Pak Kadus pun memberikan waktu keluarga itu untuk saling bicara lebih dekat.Mereka benar-benar di tinggal hanya ber empat di dalam.Dan di tutup dari luar.Tak sedikit pun Pak Kadus mencuri dengar atau mengintip.
.
.
.
"Pah,aku mohon dengar dulu ceritaku ini!"
Emosi Fandi masih meluap saat mendengar suara sekali lagi permohonan Riza,Fandi pun beranjak dan akan menampar Riza lagi namun di cekal oleh Ara.
"Kita dengar penjelasan nya dulu mas!"
"Dia sangat kurang ajar,dan kau masih saja membela nya?"
"Aku bukan membelanya.Sudah hak Riza meminta waktu,dan kita harus memberikan itu untuk menjelaskan!"
"Hah!!!...." Mengibaskan tangan istrinya sekuat tenaga,hingga Ara hampir terhuyung.
"Aww!..."
"Mah!..." Riza menangkap Mamah nya.
Fandi yang tak sengaja pun ingin meraih tangan istrinya namun di tepis oleh Riza.
"Aku tahu,aku salah Pah.Tapi tidak seperti ini.Tidak menyakiti Mamah,yang salah Riza Pah!!!"
"Husttt! Sudah sayang, Papah mu tidak sengaja! Kita pelan kan suara nya,dan mari bicara!" Ara menepuk dada anak sulungnya,berharap Riza tidak emosi karena ketak sengaja'an Fandi.
.
.
.
Pintu dipaksa di buka seiring dengan Riza yang sudah selesai bercerita.
Fandi,Ara dan Ricko mengetahui bahwa dia di jebak oleh Galina.Namun terlepas dari itu Riza tidak mau jika Galina di nikahkan dengan anak Tarjo,juragan tanah yang sombong.
Riza bahkan merasa hanya dialah yang bisa membantu Galina meski harus memohon lebih dulu kepada Fandi,karena harus mengeluarkan tabungan nya yang cukup banyak.
Selain itu,Riza di paksa menerima jika kemungkinan yang terjadi adalah menikahi Galina di depan semua warga.Meski awalnya tidak mau,Ara terus memprovokasi Fandi untuk mendesak anaknya bertanggung jawab tuntas atas semua kejadian ini.
Sambil menyelam minum air,Ara bahkan berfikir inilah saat nya untuk memaksa Riza menikah.Dan dia akan berterima kasih dengan Galina saat ini.Dia membenarkan ucapan bahwa cinta berjalan dengan seiring jalan nya waktu.Persis seperti dirinya dan Fandi yang bahkan sampai saat ini Gandi sangat mencintai nya hingga mempunyai empat orang anak.
"Hei!!! Mana pemuda itu?!" sontak Fandi sekeluarga termasuk Ricko menoleh,dan melihat seseorang di ambang pintu.
Juragan Tarjo lagi-lagi berkelakuan semaunya sendiri.Merasa orang paling kaya dan tersohor membuat dirinya angkuh.
Menungging kan alisnya yang panjang dan bisa di pelintir,tatapan matanya menganggap seolah Keluarga Riza tidak ada apa-apa nya dibandingkan kekayaan nya.
"Ini keluarga mu? Dan yang diluar itu mobil mu?"
Juragan Tarjo dengan pongah menyipitkan mata nya,seolah melihat mobil diluar sangat kecil dan keluaran lama.Dibelakang nya ada mobil Jeep milik Riza yang kemarin kurang bahan bakar.
"Mobil yang jelek dan pasti sudah tua!Hehmm..."
Mendengar itu Fandi hanya menyunggingkan bibir nya.Tangan Ara terus menggenggam jemari suami nya.Karena dia tahu Fandi bisa meledak seketika.
Diikuti dengan Pak Kadus dan jajaran nya.Beserta kuasa hukum Juragan Tarjo memasuki ruangan.
"Apa sudah selesai nak Riza?" Tanya Pak Kadus.
Riza pun mengangguk dan matanya beralih pada Papah dan Mamah nya.
"Maaf Pak,boleh perempuan itu di bawa kemari?" Ara penasaran dengan gadis pemberani yang sudah menyudutkan anaknya .
"Oh tentu Bu,sebentar akan saya panggilkan." Pak Kadus pun melangkah keluar dan memerintahkan seseorang untuk memanggil Galina.
Tak butuh waktu lama,Galina beserta Bu Kadus dan Pak Syamsir datang.
Mata Ara dan Fandi seketika memandang teduh dengan perempuan di depan nya.
Masya Allah,masih sangat belia dan cantik.
Senyum mengembang di bibir Ara.
"Perkenalkan nak,saya Fahira Mamah nya Riza.Dan ini Fandi Papah nya Riza!"
Dengan lembut Galina mengulurkan tangan nya dan mencium punggung Fandi begitu pula dengan Ara.
Ricko yang duduk tak jauh dari sana bahkan tak berkedip melihat Galina.
"Dan ini Ricko,Ricko adalah asisten keluarga kami.Dia menghandle semua keperluan dan kebutuhan Riza dan satu lagi saudara Riza, kebetulan Riza mempunyai kembaran.Dan sekarang sedang di Aceh mengurus pekerjaan di sana!".
"Hah.Paling jadi bandar Ganja!"
Fandi seketika berdiri dan ingin melangkah,namun lagi-lagi Ara mampu meraih tangan nya untuk tenang.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Virgo girL
Ricko ternyata pulang dari Aceh untuk membantu Riza ya, bukan ke Bali.Berarti aman ya dia,gk ada main sama Inggi 😁
2023-10-18
1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jadi pengen nyumpal mulut tarjo pake daun ganja. biar ko. sayangnya gak punya.. 😤😤😤😤
2023-10-17
0