BAB. 14 Isi hati

Menjelang petang,Galina membuka matanya.Riza tak ada di sana namun suara gemericik air terdengar jelas di telinga.Menatap sekeliling ruangan dengan televisi yang menyala.

Pintu di dorong dari luar,dan seorang dokter beserta perawat masuk.

"Selamat sore..?"

Galina tersenyum melihatnya.

"Bagaimana keadaan nya,apa masih demam?"

Dokter pun menempelkan tangan nya di kening Galina, sementara perawat meletakkan termometer di ketiak.

Galina menuruti semua perintah dokter,membuka lebar mata,menjulurkan lidah,hingga setengah duduk di ranjang di bantu oleh dokter,karena sedikit susah.

Riza keluar dari kamar mandi dan melihat itu.Mata nya seketika melihat penuh tanya.

Mereka pun menoleh Riza bersamaan.

"Wah mas, sepertinya adik nya mengalami pemulihan dengan pesat.Tensinya normal,panasnya turun drastis,hasil laboratorium bisa di ambil besok.Dan saya sudah membaca nya tadi,hanya kecapean saja dan banyak fikiran mungkin"

Dokter pun menoleh Galina,dan mengusap lengannya.

"Besok sudah bisa pulang,jaga kesehatan ya?"

Galina mengangguk "Terimakasih Dok "

Melewati Riza yang menatap sinis,padahal Dokter dan perawat sudah tersenyum padanya.

.

.

.

Riza meletakkan handuk yang basah di jemuran mini yang ada di selasar bagian dalam ruangan.Menyisir rambutnya dengan jemari dan menyemprotkan parfum yang dia bawa di tas.Beberapa saat lalu Mbak art datang dan membawa baju ganti untuk mereka.

Mata Galina sesekali melirik pria di hadapannya yang cukup jauh.Melihat selang infus,posisi nya tetap setengah duduk seperti tadi dokter membantunya.

Riza mendekati nya dan duduk di sebelah.Galina masih pura-pura melihat selang di sebelahnya.

"Na'..." Riza menatap Galina.

Galina pun menoleh dengan sangat hati-hati,bola matanya bergerak sedikit gerogi untuk menatap Riza.

"Na' aku..."

"Terimakasih sudah mengantar ku ke sini mas"

Riza tercengang,ucapan nya belum selesai tapi sudah di potong.

"Sudah menjadi tugas ku!"

Ucapannya terjeda sejenak,mereka diam.

"Na' maaf selama ini sudah membuat mu susah.Apa aku sangat keterlaluan padamu atau kau merasa tertekan tinggal bersama ku?"

Galina terdiam mendengarkan semua ucapan Riza.

"Katakan saja jika kau merasa tidak nyaman tinggal bersama ku,aku bisa menyewa Appartemen sendiri.Untuk kepribadian ku,Maaf jika aku sering bicara yang terdengar sangat tidak enak ditelinga mu!"

"Na' ada satu yang ingin aku tanyakan dan tolong jawab jujur!!"

Galina menatap Riza tak berkedip,menelan salivanya.Bersiap-siap untuk segala pertanyaan dari Riza.

"Apa mas?"

Riza menumpuk lengan nya di pinggiran ranjang,dan berdekatan dengan lengan Galina yang terdapat infusan di sana.Wajahnya sedikit maju dan menatap Galina lekat.

"Katakan lah jika kau ingin berpisah dengan ku,jika pernikahan ini membuat fisik dan mentalmu tidak baik!"

Seketika dada Galina merasa sesak mendengar nya,mata nya mengembun,bibir nya Kelu tak dapat bicara sepatah katapun.Karena sangat jarang mereka ngobrol,hingga terdengar ucapan Riza terlalu formal.

"Na...."

Perlahan Galina menegakkan kepalanya dan menatap Riza kembali.

"Harusnya aku yang bertanya kepada mas Riza,dari awal akulah yang membuat hubungan ini ada,dan dari awal pula aku yang tidak berfikir akan sejauh ini.Maaf sudah menyusahkan,dan membuat beban untuk mas Riza"

Tangan nya membenarkan rambutnya yang menutupi wajah.Meski terlihat masih kaku Galina berusaha bicara dengan Lues.

"Semua keputusan ada di mas Riza,Galina hanya menuruti nya saja".

Wajahnya tertunduk,mata nya sudah berkaca-kaca.Dia tahu seseorang di depan nya sangat dekat dan tak berkedip menatap nya.

Kedua nya hening,Riza mencoba menyelami perasaan gadis di depannya.Dan Galina yang berusaha menunduk menyembunyikan wajahnya.Berharap air matanya yang sudah di tahan tidak jatuh.

Mencoba meraih jemari Galina,Riza berdiri dari kursi dan berpindah duduk di pinggiran ranjang.Seketika Galina mendongak,dan air matanya jatuh ketika berkedip.

Riza mengusap pipinya,menarik tubuh yang kecil itu ke dalam pelukan nya.Tangis Galina semakin terdengar,dada nya naik turun.Riza seketika terkekeh.

Mengurai pelukan nya,Riza menangkup ke dua pipi Galina.

"Maaf sudah sering berbicara kasar,aku tidak tahu perempuan di depan ku sangat lembut.Itu karena kau yang membuat otak ku berfikir bahwa kau gadis pemberani karena kejadian itu!"

"Marilah menjalani hubungan ini dengan semestinya,meski aku tidak mempunyai perasaan dengan mu,tapi aku sadar Na,aku mempunyai adik perempuan seperti mu."

Galina mengerutkan keningnya. "Maksud mas Riza bagaimana?"

"Aku memang tidak tahu dengan perasaan ku,tapi yang jelas aku tidak bisa memutuskan berpisah dengan mu! Anggap lah saja aku kakak dan kau adikku!"

Galina semakin bingung di buat nya.

"Mas,tapi bagi Galina hidup hanya sekali,dan menikah sekali,Galina memang masih sangat muda.Apa beberapa tahun ke depan mas Riza akan menceraikan ku?"

Riza terdiam "Nanti aku tidak diakui jika aku menyakiti mu Na,mamah akan marah dengan ku!"

Galina tersenyum mendengar itu.Wajahnya menunduk.Dia sadar jika yang tulus menyayangi nya hanya lah Mamah Ara.

Terlalu sulit untuk di ucapkan oleh Riza,membuka hati tidaklah mudah.Terlebih lagi Riza sangat kaku dan tegas.

"Berusahalah sampai kamu menjadi yang spesial untuk ku Na!"

Gadis itu pun mengangguk dan tersenyum, lagi-lagi Riza membawanya di pelukan.Dengan perlahan Galina membalas pelukan Riza.

Semoga menjadi awal yang indah untuk kita,mas.Dan semoga aku bisa menjadi yang spesial untukmu.Tidak pernah terfikir akan mengenal mu dan menjadi bagian mu kelak.Namun aku selalu berdoa kepada Tuhan.Kabulkan doa-doa baik dari Bapak ,Ibu dan orang lain untuk Galina,dan untuk orang-orang yang Galina sayang!

Tanpa terasa Galina mengeratkan pelukan nya di dada Riza.Dan menaruh dagu di bahu Riza.Senyum nya mengembang merasakan hati nya,seperti ada kupu-kupu yang terbang.

Riza yang merasakan pelukan Galina erat,hanya tersenyum.

.

.

.

Pagi-pagi buta,drama berganti baju di mulai oleh kedua nya.Galina yang tak bisa mengaitkan bra nya,dan tetap tidak mau dibantu oleh Riza karena malu,meski lampu di matikan.

"Tidak mas!"

"Mas janji tidak akan melakukan yang lain Na,aku hanya membantu mu!"

Galina tetap menggeleng "Nanti saja menunggu perawat!"

"Tapi jika tidak di ganti basah,nanti kamu masuk angin! Ini ruang ber AC!"

"Hanya masuk angin saja kan?"

"Jangan cari penyakit Na,mas tidak mau kamu sakit lagi.Cukup dua hari mas tidak masuk kerja!"

Wajah Galina ditekuk,karena Riza sudah di depan ya dan sangat memaksa.

"Ya sudah,tapi janji jangan melihat yang lain?! Dan lampunya di matikan!"

Alhasil Riza dengan mata yang rapat dan hanya mengintip sedikit,melihat pengaitnya saja.Menahan segala perasaan yang tak jelas.Riza pun berhasil mengaitkan.

Hatinya berdesir ketika jarinya menyentuh punggung Galina yang sudah bisa ditebak pasti mulus.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Greenindya

Greenindya

ayo semangat Galina buat Riza bucin sm kamu ✊✊✊

2023-10-23

0

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

semoga kedepannya hubungan kalian semakin membaik.

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Bahan Bakar
2 BAB. 2 Hilang
3 BAB. 3 Meremehkan
4 BAB. 4 Perkenalan
5 BAB. 5 Memantaskan
6 BAB. 6 Tidur satu kamar
7 BAB. 7 Tak Sebanding
8 BAB. 8 Rumah tinggal
9 BAB. 9 Obrolan Riza
10 BAB. 10 Memulai hari
11 BAB. 11 Pertemuan keluarga
12 BAB. 12 Diam
13 BAB. 13 Sakit
14 BAB. 14 Isi hati
15 BAB. 15 Berusaha dekat
16 BAB. 16 Hadiah
17 BAB. 17 Tali sepatu
18 BAB. 18 Kedatangan mertua
19 BAB. 19 Melarang
20 BAB. 20 Penawaran
21 BAB. 21 Gaduh
22 BAB. 22 Labil
23 BAB. 23 Rayuan
24 BAB. 24 Masa lalu
25 BAB. 25 Syarat
26 BAB. 26 Pesan
27 BAB. 27 Tragedi
28 BAB. 28 Pengakuan
29 BAB. 29 Kedekatan
30 BAB. 30 Takut
31 BAB. 31 Sisi gelap
32 BAB. 32 Hukuman
33 BAB. 33 Serba serbi
34 BAB. 34 Berita
35 BAB. 35 Ipar adalah maut
36 BAB. 36 Bertemu lagi
37 BAB. 37 Zavier zayden
38 BAB. 38 Pulang
39 BAB. 39 Kabar
40 BAB. 40 Rumah sakit
41 BAB. 41 Cemburu
42 BAB. 42 Mita & Galina
43 BAB. 43 Terbongkar
44 BAB. 44 Keseleo
45 BAB. 45 Debat
46 BAB. 46 Memulai
47 BAB. 47 Saran Ara
48 BAB. 48 Perpisahan
49 BAB. 49 Ungkapan Antonio
50 BAB. 50 Viona
51 BAB. 51 Ras tertinggi
52 BAB. 52 Penawaran
53 BAB. 53 Meminta ijin
54 BAB. 54 Keputusan
55 BAB. 55 Berbeda Arah
56 BAB. 56 Jebakan
57 BAB. 57 Terusik kembali
58 BAB. 58 Melebur
59 BAB. 59 Penjelasan
60 BAB. 60 Misi menyatukan
61 BAB. 61 Saingan
62 BAB. 62 Harapan
63 BAB. 63 Bintang lima
64 BAB. 64 Sandiwara
65 BAB. 65 Bersama
66 Promo Karya Baru
67 BAB. 66 Sakit
68 BAB. 67 Sakit lagi
69 BAB. 68 Umpatan
70 BAB. 69 Kabar baik
71 BAB. 70 Rumpi pagi
72 BAB. 71 Kontrol
73 BAB. 72 Perasa
74 BAB. 73 Ngidam
75 BAB. 74 Kecelakaan
76 BAB. 75 Tersaingi
77 BAB. 76 Obrolan plus plus
78 BAB. 77 Pesan Riza
79 BAB. 78 Hukuman Zavier
80 BAB. 79 Rindu menggebu
81 BAB. 80 Salah sangka
82 BAB. 81 Manja
83 BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84 BAB. 83 Ketahuan
85 BAB. 84 Tamu
86 BAB. 85 Tidak mengijinkan
87 BAB. 86 Hidup dan Mati
88 BAB. 87 Diratukan
89 BAB. 88 Posesif
90 BAB. 89 Baby eL
91 BAB. 90 Family time
92 BAB. 91 Sampai menua
93 BAB. 92 Real story
94 BAB. 93 Ultah
95 BAB. 94 Mengubah
96 BAB. 95 Di duakan
97 BAB. 96 Menikah
98 BAB. 97 Digigit nyamuk
99 BAB. 98 Tidak suka
100 BAB. 99 Mengalah
101 BAB. 100 Iri waktu
102 BAB. 101 Drop
103 BAB. 102 Tanda tanda
104 BAB. 103 Kabar baik
105 BAB. 104 Menerka nerka
106 BAB. 105 Nyantri
107 BAB. 106 Rahasia
108 BAB. 107 Terbongkar
109 BAB. 108 Leon
110 BAB. 109 Kemantapan Hati
111 Promo Karya Baru
112 BAB. 110 Kedekatan
113 BAB. 111 Menunggu
114 BAB. 112 Eleana
115 BAB. 113 Tuntutan
116 BAB. 114 Berharap
117 BAB. 115 Aneh
118 BAB. 116 Rencana
119 BAB. 117 Berpisah lagi
120 Promo karya baru.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
BAB. 1 Bahan Bakar
2
BAB. 2 Hilang
3
BAB. 3 Meremehkan
4
BAB. 4 Perkenalan
5
BAB. 5 Memantaskan
6
BAB. 6 Tidur satu kamar
7
BAB. 7 Tak Sebanding
8
BAB. 8 Rumah tinggal
9
BAB. 9 Obrolan Riza
10
BAB. 10 Memulai hari
11
BAB. 11 Pertemuan keluarga
12
BAB. 12 Diam
13
BAB. 13 Sakit
14
BAB. 14 Isi hati
15
BAB. 15 Berusaha dekat
16
BAB. 16 Hadiah
17
BAB. 17 Tali sepatu
18
BAB. 18 Kedatangan mertua
19
BAB. 19 Melarang
20
BAB. 20 Penawaran
21
BAB. 21 Gaduh
22
BAB. 22 Labil
23
BAB. 23 Rayuan
24
BAB. 24 Masa lalu
25
BAB. 25 Syarat
26
BAB. 26 Pesan
27
BAB. 27 Tragedi
28
BAB. 28 Pengakuan
29
BAB. 29 Kedekatan
30
BAB. 30 Takut
31
BAB. 31 Sisi gelap
32
BAB. 32 Hukuman
33
BAB. 33 Serba serbi
34
BAB. 34 Berita
35
BAB. 35 Ipar adalah maut
36
BAB. 36 Bertemu lagi
37
BAB. 37 Zavier zayden
38
BAB. 38 Pulang
39
BAB. 39 Kabar
40
BAB. 40 Rumah sakit
41
BAB. 41 Cemburu
42
BAB. 42 Mita & Galina
43
BAB. 43 Terbongkar
44
BAB. 44 Keseleo
45
BAB. 45 Debat
46
BAB. 46 Memulai
47
BAB. 47 Saran Ara
48
BAB. 48 Perpisahan
49
BAB. 49 Ungkapan Antonio
50
BAB. 50 Viona
51
BAB. 51 Ras tertinggi
52
BAB. 52 Penawaran
53
BAB. 53 Meminta ijin
54
BAB. 54 Keputusan
55
BAB. 55 Berbeda Arah
56
BAB. 56 Jebakan
57
BAB. 57 Terusik kembali
58
BAB. 58 Melebur
59
BAB. 59 Penjelasan
60
BAB. 60 Misi menyatukan
61
BAB. 61 Saingan
62
BAB. 62 Harapan
63
BAB. 63 Bintang lima
64
BAB. 64 Sandiwara
65
BAB. 65 Bersama
66
Promo Karya Baru
67
BAB. 66 Sakit
68
BAB. 67 Sakit lagi
69
BAB. 68 Umpatan
70
BAB. 69 Kabar baik
71
BAB. 70 Rumpi pagi
72
BAB. 71 Kontrol
73
BAB. 72 Perasa
74
BAB. 73 Ngidam
75
BAB. 74 Kecelakaan
76
BAB. 75 Tersaingi
77
BAB. 76 Obrolan plus plus
78
BAB. 77 Pesan Riza
79
BAB. 78 Hukuman Zavier
80
BAB. 79 Rindu menggebu
81
BAB. 80 Salah sangka
82
BAB. 81 Manja
83
BAB. 82 Cerita sebelum tidur
84
BAB. 83 Ketahuan
85
BAB. 84 Tamu
86
BAB. 85 Tidak mengijinkan
87
BAB. 86 Hidup dan Mati
88
BAB. 87 Diratukan
89
BAB. 88 Posesif
90
BAB. 89 Baby eL
91
BAB. 90 Family time
92
BAB. 91 Sampai menua
93
BAB. 92 Real story
94
BAB. 93 Ultah
95
BAB. 94 Mengubah
96
BAB. 95 Di duakan
97
BAB. 96 Menikah
98
BAB. 97 Digigit nyamuk
99
BAB. 98 Tidak suka
100
BAB. 99 Mengalah
101
BAB. 100 Iri waktu
102
BAB. 101 Drop
103
BAB. 102 Tanda tanda
104
BAB. 103 Kabar baik
105
BAB. 104 Menerka nerka
106
BAB. 105 Nyantri
107
BAB. 106 Rahasia
108
BAB. 107 Terbongkar
109
BAB. 108 Leon
110
BAB. 109 Kemantapan Hati
111
Promo Karya Baru
112
BAB. 110 Kedekatan
113
BAB. 111 Menunggu
114
BAB. 112 Eleana
115
BAB. 113 Tuntutan
116
BAB. 114 Berharap
117
BAB. 115 Aneh
118
BAB. 116 Rencana
119
BAB. 117 Berpisah lagi
120
Promo karya baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!