Perjalanan mereka melalui Hutan Terlarang berlangsung dengan hati-hati. Di tengah keheningan hutan, Mika duduk di sebelah Ven, hatinya dipenuhi rasa ingin tahu yang tak terpecahkan.
Mika akhirnya memutuskan untuk mengajukan pertanyaan yang mengganjal di hatinya. Dengan nada lembut, dia berkata,
"Ven, aku ingin tanyakan sesuatu."
Ven memandang Mika dengan senyuman ramah.
"Tentu, Mika. Ada sesuatu yang ingin kau ketahui?"
Mika menatap jauh ke depan sejenak sebelum akhirnya bertanya.
"Ketika pertama kali kita bertemu, kau menyelamatkanku dengan wujud transformasi lain, yang tidak kau gunakan dalam pertarungan melawan Guardian Hutan Terlarang.Mengapa begitu?"
Ven memikirkan pertanyaan itu dengan serius sejenak.
"Itu adalah pertanyaan yang bagus, Mika. Transformasi itu adalah kekuatan yang sangat kuat, tetapi juga memiliki risiko besar. Aku khawatir bahwa jika aku menggunakannya dalam pertempuran, aku mungkin kehilangan kendali dan menyebabkan lebih banyak bahaya daripada manfaatnya."
Mika mengangguk mengerti, namun masih ada rasa ingin tahu di matanya.
"Apakah ada alasan lain?" tanyanya dengan hati-hati.
Ven memandang Mika dengan tatapan tulus.
"Selain itu, aku tidak ingin kau melihatku dalam wujud yang mengerikan seperti itu. Aku ingin memberimu rasa aman, bukan menimbulkan ketakutan padamu."
Mika merasa terharu oleh kejujuran dan kepedulian Ven. Dia merasa lebih dekat dengannya sekarang, dan kepercayaannya pada Ven tumbuh lebih dalam. Dengan senyuman lembut, dia berkata,
"Terima kasih, Ven. Aku benar-benar menghargai semua yang kau lakukan untuk melindungiku."
Ven tersenyum hangat, merasa lega bahwa Mika mengerti dan menghargai niat baiknya. Dia meraih tangan Mika dengan lembut, menguatkan hubungan mereka yang semakin erat.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat baru dan rasa saling percaya yang lebih dalam. Dalam keheningan hutan, persahabatan mereka terus tumbuh dan menguat, siap menghadapi ujian apa pun yang mungkin menanti di depan.
Setelah Ven selesai menjawab pertanyaan Mika, rasa ingin tahu Dipo, sang Demon Lord, dan Amon pun tidak terbendung. Mereka menguping dari balik semak-semak, tanpa disadari oleh Ven.
Tiba-tiba, Dipo yang memiliki kekuatan sebagai Demon Lord, bersama Amon, menangkap Ven agar ia menggunakan kekuatan transformasi Taka. Telinga Taka Ven langsung mendengar pembicaraan mereka tentang kekuatan luar biasa yang dimilikinya.
Tanpa ragu, Ven mengubah wujudnya menjadi Taka. Panah es terjulur dari busur silang di tangannya dan ditembakkan ke langit. Sekejap, hujan es memenuhi langit, menggagalkan rencana Dipo dan Amon yang hampir membuat mereka hancur.
Namun, tembakan panah dari busur silang tersebut tanpa sengaja membangunkan Mika. Dia terbangun dengan terkejut dan kaget melihat transformasi kedua dari Ven.
"Apa yang terjadi?"
tanya Mika dengan gemetar.
Ven segera kembali ke wujud aslinya, sambil menjelaskan segala sesuatu kepada Mika. Melihat kondisi Ven yang lelah, Mika memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menyuruh ven untuk tidur terlebih dahulu.
"Ven, kau harus istirahat sekarang," kata Mika dengan lembut.
"Aku akan menjaga situasi ini. Terima kasih atas segalanya."
Sementara itu, Mika memarahi Dipo dan Amon dengan tegas. Mereka bertiga dihadapkan pada hukuman karena telah membangkitkan kekuatan Taka dari Ven dan membangunkannya dengan kasar.
Dengan berat hati, Dipo dan Amon menerima hukuman mereka. Mereka menyadari bahwa keingintahuan mereka hampir membawa konsekuensi yang serius. Mereka bersumpah untuk lebih berhati-hati di masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments