Di pagi yang cerah, kelompok ini bersiap-siap untuk melanjutkan petualangan mereka. Ven, Mika, Amon, Ara, dan Demon Lord demon lord dipo duduk bersama di halaman kota malam. Mereka saling berbagi cerita dan tawa.
"Ara, kamu benar-benar hebat dengan sihirmu. Aku tak pernah melihat sihir seperti itu sebelumnya," ujar Ven, kagum.
Ara tersenyum malu-malu.
"Terima kasih, Ven. Aku hanya belajar dari para penasihatku di kota asalku."
Sementara itu, Demon Lord demon lord dipo dan Mika terlibat dalam pembicaraan yang serius. demon lord dipo tampak gelisah, ingin mengungkapkan sesuatu pada Mika.
"Mika, ada hal yang ingin kusampaikan padamu," ucap demon lord dipo, wajahnya serius.
Mika menatap demon lord dipo dengan penuh perhatian.
"apa itu, demon lord dipo?"
Namun, sebelum demon lord dipo bisa melanjutkan ucapannya, Amon dengan ceroboh mendekati mereka berdua. "Hei, apa yang sedang kalian bicarakan dengan serius?"
Mereka bertiga terkejut dan berusaha menyembunyikan kegelisahan mereka.
"Oh, tidak apa-apa, Amon. Hanya bicara tentang rencana perjalanan berikutnya," jawab Mika cepat.
Amon hanya mengangguk, meskipun masih curiga. Mereka kembali ke percakapan ringan bersama.
Di tengah keceriaan itu, mereka tidak menyadari bahwa petualangan mereka akan segera menghadapi ujian yang lebih besar. Apa yang akan menanti mereka di depan?
Kelompok ini melanjutkan perjalanan mereka ke daerah yang belum terjamah, penuh misteri dan bahaya. Mereka tiba di sebuah hutan yang dijaga oleh makhluk-makhluk aneh dan tanaman raksasa.
Saat mereka melangkah lebih dalam, tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki di antara pepohonan. Semua anggota kelompok itu berhenti dan bersiap untuk menghadapi ancaman apa pun.
Namun, dari balik semak-semak, muncullah seorang pria tua dengan rambut putih panjang dan jubah biru tua. Matanya tajam, mencerminkan kebijaksanaan dan kekuatan.
"Hohoho, tampaknya kalian adalah para petualang yang berani. Apakah kalian tersesat di sini?" kata pria tua itu dengan senyum ramah."
Ven, yang selalu siaga, memperhatikan gerakan dan sikap pria tua itu. "Kami memang dalam perjalanan, Tuan. Siapa Anda?"
Pria tua itu melangkah maju. "Saya Teo Sensei, penjaga hutan ini. Saya telah tinggal di sini selama puluhan tahun, menjaga keseimbangan alam dan melatih mereka yang berusaha mencari kebijaksanaan."
Ara menyipitkan matanya. "Teo Sensei? Saya mendengar banyak tentang Anda. Anda ahli dalam seni berpedang, bukan?"
Teo Sensei mengangguk dengan lembut. "Benar sekali, anak muda. Saya memiliki pengetahuan tentang sihir alam dan kekuatan alam semesta."
Mika tersenyum hangat.
"Kami senang bertemu dengan Anda, Teo Sensei. Apakah Anda bisa memberi kami petunjuk atau nasihat untuk perjalanan kami?"
Teo Sensei tersenyum lebar.
"Tentu, saya akan dengan senang hati membantu kalian. Mari kita duduk dan berbicara lebih lanjut."
Mereka semua duduk di antara pepohonan yang rindang sambil mendengarkan nasihat bijak dari Teo Sensei. Pertemuan tak terduga ini membawa harapan baru dan pengetahuan yang berharga untuk kelompok ini, membuka babak baru dalam petualangan mereka.
Mereka duduk di bawah pohon rindang, udara dipenuhi dengan ketegangan dan kebingungan. Teo Sensei memandang mereka dengan tatapan bijak.
"Aku pikir saatnya kalian tahu kebenaran," ujarnya dengan tenang. "Aku adalah Teo Sensei, dan aku adalah mentor dari Ven. Lebih dari itu, aku adalah ayah dari Taka."
Mika, Amon, dan Ara terdiam, matanya memandang Teo Sensei dengan kagum dan kekaguman. Mereka tak pernah menduga keterkaitan mendalam antara Ven, Teo Sensei, dan Taka.
Ven menatap ke arah Teo Sensei dengan tatapan campuran. Terkejut, tetapi juga lega karena akhirnya kebenaran terungkap.
"Ven adalah penerus potensi besar yang pernah dimiliki oleh ayahnya," lanjut Teo Sensei, dengan nada bangga.
"Dia mampu mengatasi ujian-ujiannya dengan gemilang dan mengambil alih peran sebagai Ace dengan luar biasa."
Amon dan Ara mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami betapa pentingnya peran Teo Sensei dalam perjalanan Ven.
Mika melirik Ven dengan penuh kagum.
"Kamu adalah orang yang luar biasa, Ven. Dan memiliki Teo Sensei sebagai mentor adalah anugerah yang luar biasa."
Ven tersenyum,
"Saya berhutang banyak kepada Teo Sensei atas segala bimbingannya. Dia adalah sumber inspirasi dan kekuatan bagi saya."
Dengan rahasia terungkap, perjalanan mereka menjadi lebih berarti. Mereka merasa lebih kuat dan siap menghadapi setiap rintangan yang akan datang, karena mereka memiliki Teo Sensei dan kisah inspiratif Ven yang mendorong mereka maju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments