Dipo, Mika, dan Amon melanjutkan perjalanan mereka, menantikan Power of Light terakhir. Namun, tak lama setelah mereka melangkah, pertemuan tak menyenangkan mengubah keadaan.
Di tengah hutan gelap dan rimbun, mereka tiba-tiba dihadapkan pada kehadiran yang mengancam
Jun, monster transformasi Dellons yang dikenal sebagai Pencabut Nyawa. Tubuhnya terbungkus dalam aura kegelapan, dan matanya memancarkan kehausan akan darah.
Agus, tidak ragu-ragu, segera melangkah maju untuk menghadapi Jun. Dia mengaktifkan kekuatan transformasi Ghoust-nya dan bersiap untuk pertempuran sengit.
Namun, kekuatan Jun ternyata lebih kuat dari yang mereka bayangkan. Serangan demi serangan mengalir dari dirinya, menguji kemampuan bertarung Agus hingga batasnya.
Amon bertahan dengan gigih, menggunakan semua kekuatannya untuk melawan Jun. Namun, serangan Jun begitu kuat dan mematikan sehingga Agus kewalahan.
Dipo tidak tinggal diam. Pertarungan Mematikan
Dipo, Mika, dan Amon melanjutkan perjalanan mereka, menantikan Power of Light terakhir. Namun, tak lama setelah mereka melangkah, pertemuan tak menyenangkan mengubah keadaan.
Di tengah hutan gelap dan rimbun, mereka tiba-tiba dihadapkan pada kehadiran yang mengancam Jun, monster transformasi Dellons yang dikenal sebagai Pencabut Nyawa. Tubuhnya terbungkus dalam aura kegelapan, dan matanya memancarkan kehausan akan darah.
Amon, tidak ragu-ragu, segera melangkah maju untuk menghadapi Jun. Dia mengaktifkan kekuatan transformasi Ghoust-nya dan bersiap untuk pertempuran sengit.
Namun, kekuatan Jun ternyata lebih kuat dari yang mereka bayangkan. Serangan demi serangan mengalir dari dirinya, menguji kemampuan bertarung Amon hingga batasnya.
Sementara pertarungan berlangsung, Mika merasa tak berdaya. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk membantu
teman-temannya. Dengan tekad yang kuat, dia mencoba untuk memanggil kekuatan elemental yang terpendam di dalam dirinya.
Namun, seiring dengan usahanya, Mika masih harus belajar mengendalikan kekuatannya sepenuhnya. Dia hampir syok karena upaya kerasnya, tetapi tekadnya yang kuat memberinya kekuatan untuk terus mencoba.
Jun, melihat Mika dalam keadaan lemah, mulai memusatkan perhatiannya padanya. Dia melihat Mika sebagai ancaman potensial, dan keinginannya untuk menghabisi mereka semakin besar.
Tantangan ini adalah ujian yang tak terduga bagi kelompok ini. Dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, mereka harus menemukan cara untuk mengalahkan Jun dan melindungi Mika dari bahaya yang mengancam.
Setelah pertarungan yang sengit dengan Jun, Dipo dan Amon pingsan karena kelelahan dan luka-luka yang mereka alami. Mika, yang hampir tidak memiliki kekuatan lagi, berlutut di antara mereka berdua dan berdoa dengan keras.
"dewi, tolonglah kami," bisik Mika, matanya penuh dengan ketakutan.
"Kami membutuhkan bantuan. Jangan biarkan kami kalah di sini."
Saat Mika memohon dalam doanya, angin tiba-tiba berhembus kencang di sekitar mereka. Daun-daun dan tanah terangkat ke udara,
menciptakan pusaran angin yang mengelilingi pertempuran yang hampir berakhir itu.
Tiba-tiba, di tengah pusaran angin, seorang pemuda muncul dengan tiupan angin yang kencang
Tubuhnya berubah menjadi sosok yang bercahaya, dan dia memiliki senjata yang berbentuk busur silang yang terlekat di tangannya yang tampaknya terbuat dari energi murni.
Pemuda itu segera menghentikan serangan Jun dengan kekuatan anginnya.
Dia adalah seorang pejuang transformasi elemen angin yang kuat. Dengan kecepatan kilat. dia menghadap Jun dan menangkap Mika dan yang lainnya untuk kabur.
Jun, yang terkejut dengan kehadiran mendadak pemuda itu, mencoba untuk melawan, tetapi pemuda itu jauh lebih kuat. Dengan mudah, dia membawa Mika, Dipo, dan Agus menjauh dari pertempuran dan menuju ke tempat tinggalnya yang aman.
Mika, Dipo, dan Amon terbawa dengan kecepatan yang luar biasa bersama sang pemuda udara, merasa terlindungi dan aman dalam pelukan energi murni yang melindungi mereka.
Tiba di tempat tinggal sang pemuda, mereka bisa merasakan ketenangan dan keamanan. Mereka sadar bahwa mereka telah diselamatkan oleh seseorang yang kuat dan baik hati.
Sementara mereka pulih dari pertarungan mereka yang sulit, sang pemuda menceritakan cerita tentang perjalanan dan petualangannya. Mika, Dipo, dan Amon merasa bersyukur telah bertemu dengan teman baru yang begitu kuat dan bijaksana.
Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, tetapi dengan bantuan pemuda udara ini, mereka memiliki harapan baru untuk mencapai tujuan mereka dan menghadapi ujian-ujian yang akan datang.
Amon dan Dipo, setengah sadar, akhirnya terbangun. Mereka memandang sekitar dengan bingung, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelum mereka kehilangan kesadaran.
Mika duduk di samping tempat tidur mereka, wajahnya penuh rasa lega dan syukur.
Tapi sebelum mereka bisa bertanya banyak, seorang pemuda datang masuk ke ruangan. Dia memiliki aura yang kuat dan wajah yang ramah.
"Kalian sudah bangun?"
tanya pemuda itu dengan ekspresi campur aduk dari keterkejutan dan lega.
"Sepertinya kalian hampir di ambang kematian."
Amon dan Dipo saling pandang, masih mencoba memahami apa yang terjadi. Mika segera memperkenalkan mereka,
"Saya adalah Mika, dan mereka adalah Dipo dan Amon. Kami adalah kelompok yang sedang mencari Power of Light."
Pemuda itu tersenyum hangat.
"Saya Ven, memiliki kekuatan transformasi Taka. Saya telah menyelamatkan kalian dari bahaya. Kalian berdua berutang nyawa kalian padaku."
Amon dan Dipo merasa bersyukur dan kagum pada kekuatan dan keberanian Ven. Mereka menyadari bahwa tanpa bantuannya, mereka mungkin tidak akan selamat dari pertarungan dengan Jun.
"Terima kasih, Ven. Kami tidak tahu bagaimana kami akan membayar bantuanmu,
" kata Dipo dengan suara penuh rasa terima kasih.
Ven mengangguk dengan rendah hati.
"Kalian tidak perlu membayar apa pun. Saya percaya bahwa tujuan kalian untuk mencari Power of Light adalah untuk kebaikan dunia. Saya ingin membantu kalian mencapai tujuan itu."
Mika, Dipo, dan Amon merasa sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan Ven. Mereka tahu bahwa dengan kekuatan dan tekad bersama-sama, mereka memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dalam perjalanan mereka.
Dengan semangat yang baru diperbarui, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka, bersama dengan teman baru mereka, Ven, yang siap membantu mereka menghadapi setiap ujian dan rintangan yang akan datang.
Dipo merasa perlu mencari informasi lebih lanjut tentang Jun, dewa kematian yang telah menyerang mereka sebelumnya. Dia mendekati Ven dengan pertanyaan serius.
"Ven, apakah kamu tahu sesuatu tentang Jun, dewa kematian itu?
Bagaimana cara mengalahkannya?" tanya Dipo dengan suara tegas.
Ven merenung sejenak sebelum memberikan jawaban.
"Jun adalah salah satu musuh yang sangat kuat. Kekuatannya berasal dari transformasi abyssal reaper, tetapi untuk mengalahkannya, kita harus bisa melawan dengan kemampuan yang setara atau lebih tinggi."
Dipo mengangguk, memahami bahwa untuk melawan Jun, dia harus menguasai kemampuan transformasi ace juga. Namun, Ven menambahkan.
"Namun, saya harus mengakui bahwa saya belum sepenuhnya menguasai kemampuan transformasi ace. Setiap kali saya melakukannya, saya cenderung kehilangan kendali."
Dipo memikirkan situasi ini sejenak. Kemampuan untuk mengalahkan Jun adalah kunci bagi kelompok ini untuk melanjutkan perjalanan mereka. Dia tahu bahwa dia harus membantu Ven dalam memperkuat kemampuan transformasi ace-nya.
Setelah Dipo pulih dari luka-lukanya, dia memulai pelatihan khusus dengan Ven. Mereka berlatih di tempat yang aman dan terpencil, jauh dari orang lain. Dipo membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang bagaimana menguasai kekuatan transformasi ace dengan lebih baik.
Selama berhari-hari,
mereka bekerja keras bersama-sama. Dipo membimbing Ven dengan sabar dan penuh dedikasi. Mereka mengatasi rintangan dan kesulitan bersama, membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat di antara mereka.
Akhirnya, setelah waktu yang cukup lama berlatih, Ven mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam menguasai transformasi ace. Dia mulai memiliki lebih banyak kontrol atas kekuatannya dan memahami cara memanfaatkannya dengan efektif.
Dipo merasa bangga melihat perkembangan Ven. Mereka berdua tahu bahwa persiapan ini adalah langkah penting dalam menghadapi Jun dan mencapai tujuan mereka untuk mendapatkan Power of Light
.
Dengan semangat yang menggebu, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka, yakin bahwa mereka sekarang lebih siap untuk menghadapi ujian-ujian berat yang mungkin menanti di depan.
Dipo memikirkan situasi ini sejenak. Kemampuan untuk mengalahkan Jun adalah kunci bagi kelompok ini untuk melanjutkan perjalanan mereka. Dia tahu bahwa dia harus membantu Ven dalam memperkuat kemampuan transformasi ace-nya.
Malam turun dengan kegelapan yang menyelimuti hutan. Dipo dan Ven bersiap-siap untuk mencari Jun, sang ksatria pencabut nyawa yang begitu menakutkan.
Sebelum mereka berangkat, mereka memandang satu sama lain dengan tekad yang kuat. Dipo memberi semangat kepada Ven,
"Kita telah bekerja keras untuk persiapan ini. Kita adalah tim yang kuat. Jangan pernah meragukan kekuatanmu, Ven."
Ven mengangguk, matanya penuh dengan tekad.
"Kita akan mengalahkan Jun bersama-sama, Dipo. Kita tidak akan mundur."
Sebelum mereka mulai mencari, Dipo dan Ven memutuskan untuk memprovokasi Jun dengan sengaja. Mereka tahu bahwa hal ini akan memancing Jun keluar dari persembunyiannya.
"Dia hanya seorang monster biasa. Tanpa kekuatan dia tidak akan ada apa-apanya.
" kata Dipo dengan suara mengejek
Ven menambahkan,
"Jika bukan karena kami, Jun tidak akan bisa menunjukkan kekuatannya. Dia bergantung pada kita lebih dari yang dia akui."
Provokasi mereka berhasil. Jun, yang mendengar kata-kata itu dari kejauhan, merasa kesal dan terpancing keluar dari persembunyiannya.
"Persetan kalian berdua!"
teriak Jun dengan marah.
"Aku akan menunjukkan kepada kalian kekuatanku!"
Pertarungan antara Jun dan Ven pun dimulai.
Keduanya saling berhadapan dengan tekad yang kuat, siap untuk menguji kekuatan dan kemampuan mereka masing-masing.
Serangan demi serangan dilepaskan, dan aura pertempuran memenuhi udara. Dipo memandang dengan penuh semangat, tahu bahwa pertarungan ini adalah ujian besar bagi Ven.
Ven, dengan kemampuan transformasi ace yang dia kuasai, berjuang dengan gigih melawan Jun. Dia menggunakan setiap kekuatannya dengan bijak, mencoba untuk menahan serangan-serangan kuat dari Jun.
Pertarungan itu berlangsung dengan sengit, dan keduanya tidak memberi ruang untuk lelah. Kedua belah pihak saling mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, menunjukkan tekad dan keberanian yang luar biasa.
Pertarungan antara Ven dan Jun berlangsung dengan sengit. Keduanya saling menyerang dengan kekuatan penuh, mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Jun, meskipun kuat, mulai terlihat kewalahan melawan kegigihan Ven.
Hujan turun dengan deras, mengaburkan pandangan mereka.
Namun, itu tidak menghentikan pertarungan mereka. Malah, hujan membuat pertarungan semakin intens, dengan tetes-tetes air hujan bergabung dengan percikan energi yang tercipta oleh serangan mereka.
Sementara itu, Mika merasa cemas. Dia tidak tahan untuk berada di belakang, tidak dapat memberikan bantuan kepada Dipo dan Ven. Dengan tekad yang kuat, dia memutuskan untuk kembali ke tempat pertarungan.
Saat Mika tiba di lokasi pertarungan, dia terkejut melihat betapa sengitnya pertarungan itu. Dia memandang dengan hati yang berdebar, berharap teman-temannya bisa menang.
Akhirnya, dengan serangan terakhir yang memukau, Ven berhasil mengalahkan Jun. Mereka bisa merasakan kelemahan Jun, dan kemenangan tampak begitu dekat.
Namun, ketika kemenangan hampir di tangan, kekuatan transformasi ace Ven tiba-tiba kehilangan kendali. Ini adalah kali keenam kejadian ini terjadi, dan kali ini, hasilnya lebih drastis.
Ven tidak sengaja membelah bulan sekali lagi.
Mika, yang menyaksikan kejadian itu, merasa kagum dan takjub. Dia tidak bisa menahan keingintahuannya dan bertanya pada Ven tentang rahasia di balik bulan yang terbelah.
Ven, meskipun lelah dan kelelahan, tersenyum kepadanya.
"Ini adalah hasil dari efek samping yang sulit dihindari dari kemampuan transformasi ace. Setiap kali saya melakukannya, saya mengambil risiko besar."
Mika mengangguk mengerti, menghargai kejujuran Ven. Mereka tahu bahwa kekuatan ini adalah anugerah yang luar biasa, tetapi juga memiliki beban dan tanggung jawab besar.
Meskipun pertarungan ini dimenangkan,
kemenangan mereka tidak datang tanpa harga. Mereka menyadari bahwa perjalanan mereka penuh dengan tantangan dan pengorbanan.
Dengan semangat yang baru diperbarui, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka tahu bahwa setiap langkah mendekatkan mereka pada tujuan akhir mereka: mendapatkan Power of Light dan membawa kebaikan kembali ke dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments