Larnia akhirnya pergi dari rumah Amir. Dari kejauhan terlihat bu Marni dan Andy terlihat sangat lega bisa melihat rumah tangga Amir dengan Larnia telah di ujung tanduk. Sebentar lagi, Larnia akan menuntut perceraian nya dengan Amir, suaminya.
"Sudahlah, mas Amir! Jangan dikejar wanita seperti mbak Larnia itu! Wanita di dunia ini yang lebih baik dari mbak Larnia banyak. Bahkan berjuta-juta ada. Mbak Cintya pun lebih muda, cantik dan baik. Tidak kalah dengan mbak Larnia," sahut Andy dengan suara lantang.
"Iya, benar! Ibu sangat mendukung Cintya menjadi istri kamu. Bahkan seribu persen mendukung kamu menikah dengan Cintya. Benar kan Andy?" sambung ibu Marni.
"Benar, bu! Mbak Cintya statusnya gadis perawan. Bukan seorang janda yang sudah kawin sampai tujuh kali, haha," kata Andy dengan tertawa seperti menghina. Amir hanya bisa diam menahan marah terhadap adik dan juga ibu nya sendiri.
"Sudahlah, kamu harus bercerai dengan Larnia. Karena sudah ada Cintya yang akan menggantikan istri kamu," ucap bu Marni pada Amir. Kembali Amir menarik nafasnya dalam-dalam. Dia harus kembali menahan kecewa dengan sikap ibu nya. Benar! Selama ini ibu nya memang tidak menyukai Larnia. Bahkan sebenarnya bu Marni tidak menyetujui saat Amir hendak menikah dengan Larnia yang berstatus janda. Apalagi Larnia kawin cerai sudah beberapa kali. Bersama dengan Amir itu adalah pernikahannya yang ke tujuh.
⭐⭐⭐⭐⭐
"Larnia! Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Wulan, sahabat dekat Larnia.
"Wulan! Hiks hiks hiks," Larnia menangis seraya memeluk Wulan. Wulan walaupun masih bingung hanya bisa mengusap punggung Larnia.
"Ayo masuk dulu di dalam. Kamu tenang yah. Cerita padaku, apa yang sebenarnya terjadi," kata Wulan.
Setelah selesai dengan urusan di kantor nya, Larnia memilih ke rumah Wulan. Dia ingin curhat dan cerita tentang rumah tangga nya bersama dengan Amir. Wulan lah yang mengenalkan Amir pada Larnia. Sehingga keduanya bisa saling dekat dan pada akhir nya memutuskan menikah.
Wulan sekarang sudah resmi menjadi seorang janda setelah diceraikan oleh suaminya yaitu Suryo. Wulan sudah merengek, mengemis supaya tidak diceraikan oleh Suryo. Namun Surya pada akhirnya menceraikan Wulan dengan berbagai alasan.
Kini Larnia duduk di ruangan tengah. Di mana Wulan memberikan segelas air mineral untuk sahabatnya itu.
"Ini diminum dulu supaya kamu tenang dan lebih baik!" kata Wulan sambil menyodorkan gelas yang berisi air mineral itu pada sahabatnya. Larnia meminum nya sampai habis tak bersisa.
"Sekarang cerita padaku! Apa yang sebenarnya telah terjadi?" ucap Wulan dengan sabar menunggu Larnia mulai bercerita.
"Mas Amir telah berkhianat padaku. Dia berselingkuh dengan mantan pacar nya. Kamu tahu Wulan? Di balik kejadian ini ternyata mertuaku dan adik iparku lah yang merencanakannya. Sehingga di dalam rumah itulah mas Amir bercinta dengan wanita itu," cerita Larnia.
Wulan yang mendengar cerita Larnia sampai melongo. Mulut Wulan sampai terbuka saking terkejut nya mendengar cerita dari Larnia. Cerita Larnia seperti kisah sinetron di televisi. Khusus nya di channel ikan terbang.
"Astaga naga! Jahat sekali mertua dan adik ipar kamu itu," sahut Wulan.
"Mas Amir telah menjelaskan semuanya. Kejadian itu seperti telah direncanakan oleh keluarganya. Namun bagiku walaupun kejadian itu terjadi karena rencana ibu dan adik nya, tetap mas Amir telah bersalah. Dia telah berselingkuh dengan ku. Ya Tuhan! Aku pikir menikah dengan Amir adalah pernikahan ku yang terakhir dan untuk selamanya. Ternyata hanya sampai di sini saja," ucap Larnia. Dia masih menitikkan air matanya karena sedih, kecewa dan ada amarah.
"Sabar Larnia! Hilang satu kita cari yang baru. Aku juga sudah resmi menjadi janda. Kita sama status nya sekarang, Larnia," kata Wulan.
"Ya Tuhan! Kenapa kamu jadi ikut-ikutan menjadi janda sih?" sahut Larnia asal.
"Aku sudah memohon supaya tidak diceraikan oleh mas Suryo. Tapi mas Suryo bersikeras menceraikan aku. Untung saja ada Reynold yang selalu bisa menghiburku. Walaupun Reynold suka menghabiskan uangku," kata Wulan.
"Berhenti berhubungan dengan Reynold, Wulan! Aku mohon, hentikan penyakit gila kamu yang suka bermain dengan berondong. Sekarang kamu sudah tidak punya ATM berjalan lagi. Nanti bagaimana kalau uang kamu habis?" ucap Larnia.
"Tapi Reynold lah yang bisa membuatku senang. Dia pandai sekali menghiburku. Bersama dengan Reynold aku berasa muda terus," kata Wulan.
"Memang kamu masih muda dan cantik kok. Cukup, hentikan hubungan bebas dengan brondong itu. Sekarang saat nya kamu mencari calon suami yang serius. Oke?" ucap Larnia.
"Loh, kok malah kamu mendikte ku sih? Ya sudah, kita sama-sama nyari calon suami yang bener. Supaya hidup kita seperti seorang ratu yang selalu dimanjakan," sahut Wulan.
"Suami yang baik dan yang bisa memanjakan kita saja tidak cukup, Wulan. Kita harus melihat ibu dan saudaranya. Jika tidak? Kejadiannya akan seperti yang aku alami sekarang ini. Mertuaku dan adik iparku bersekongkol menyingkirkan aku dan memisahkan aku dengan mas Amir dengan cara apapun. Termasuk dengan cara yang licik," urai Larnia panjang lebar.
"Benar juga yah! Selama ini aku belum pernah tinggal bersama dengan mertua ku. Jadi masalah yang timbul murni dari kami berdua. Mas Suryo yang berselingkuh dibelakang ku dan demikian halnya dengan aku," kata Wulan.
Larnia hanya bisa menepuk jidatnya sendiri mendengar kisah rumah tangga Wulan yang kacau balau. Beruntung Wulan belum memiliki anak. Demikian juga halnya Larnia yang beberapa kali menikah tidak memiliki seorang anak pun.
Tiba-tiba Reynold datang dengan membawa kantong plastik di tangannya. Rupanya Wulan telah menyuruh berondong muda nya tadi untuk mencari makan.
"Halo, Larnia! Rupanya ada mbak Larnia di sini yah? Sudah lama, mbak?" Reynold mendekati Larnia dan Wulan yang masih duduk di ruangan tengah.
"Halo Rey! Aku baru juga datang kok!" jawab Larnia setelah mengusap bekas air mata nya yang jatuh di pipi. Reynold memperhatikan mata Larnia yang terlihat bengkak habis menangis.
"Kalau begitu, kita makan dulu yah! Pasti kamu belum makan bukan? Aku yakin kamu pasti sudah lapar karena terlalu banyak menguras emosi hari ini," ajak Wulan.
"Aku ambilkan piring dulu yah!" sahut Reynold yang bergegas ke dapur mengambilkan piring untuk makan bersama. Larnia menatap berondong nya Wulan itu dengan tatapan kurang senang. Wulan tentu saja sangat paham kalau Larnia tidak suka dengan Reynold yang suka menghabiskan uang sahabatnya itu.
"Larnia! Walaupun begitu, dia itu paling bisa membuat aku bahagia. Apalagi dia sangat patuh dan nurut dengan aku," kata Wulan yang sangat tahu dengan isi kepala nya sahabatnya itu.
"Terserah kamu saja!" sahut Larnia sambil menarik nafasnya dalam-dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments