BAB 13 Selalu Terbuka

"Kamu gak bisa memuaskan aku, Mas! Asal kamu tahu aja selama ini aku hanya berpura-pura menikmati permainanmu," ucap Larnia sambil menatap wajah tampan Amir.

Amir terlihat sudah terlelap karena sangat kelelahan setelah melakukan ritual suami istri itu bersama Larnia. Padahal seharian bekerja dan pulang setengah delapan.

"Setelah berbulan-bulan kita menikah, kamu mulai egois, mas. Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri. Tanpa memperdulikan aku, apakah aku puas dan mendapatkan kenikmatan saat melakukan itu dengan kamu," pikir Larnia yang terlihat sangat kecewa pada suaminya yang ke tujuh itu. Di saat dirinya ingin, suaminya sudah tidur duluan.

***

"Kamu belum tidur, sayang?" tanya Amir yang tiba-tiba terbangun dan membuka matanya.

Dilihatnya Larnia masih belum tidur di jam setengah dua belas malam. Larnia masih bermain dengan laptopnya. Bukan pekerjaan kantor yang sedang ia kerjakan. Namun Larnia seperti membuka situs yang memutar tayangan video dewasa. Amir tentu saja penasaran dengan apa yang sedang ditonton oleh istrinya. Seraya mendekati Larnia, Amir memeluk Larnia sambil menatap layar monitor di laptop nya.

"Kamu ingin aku melakukan gaya seperti itu, sayang? Apakah kamu ingin mencobanya sekarang, hem?" bisik Amir seraya mendekat ke telinga Larnia. Larnia memejamkan matanya. Hembusan nafas Amir membuat bulu roma nya meremang.

Amir menutup laptop itu setelah semua nya dikembalikan ke menu. Serta merta mengangkat tubuh Larnia dan menggendongnya ala bridal. Larnia pasrah karena dirinya sudah terbawa suasana tontonan film dewasa yang ia lihat tadi.

Amir mulai mempraktikkan apa yang telah dilihat tadi. Hal itu membuat Larnia semakin mengeluarkan suara laknatnya. Sepertinya baru malam ini, Larnia menikmati nya. Karena Amir seperti ingin memberikan rasa puas pada Larnia.

"Mas Amir!" gumam Larnia disertai suara serak nya.

"Kamu nikmati saja yah! Aku akan membuat kamu dipuncak kegiatan ini," sahut Amir.

"Tapi mas!" ucap Larnia.

"Sudah, nikmati saja!" kata Amir.

🦋🦋🦋🦋🦋

"Lain kali kamu terus terang saja padaku, yah sayang! Aku tidak ingin melihat kamu diam-diam melihat situs porno karena aku belum memuaskan kamu," kata Amir. Larnia malu-malu menenggelamkan kepalanya ke ketiak Amir.

"A-aku malu loh, mas!" ucap Larnia.

"Kita ini sudah menjadi pasangan suami istri sayang! Kita harus saling terbuka dalam urusan ranjang. Ini sangat penting dan utama. Jika masalah ini berlarut-larut, akan berujung ketidakpuasan. Pada akhirnya kamu kembali menuntut perceraian lagi dengan ku. Sedangkan aku adalah suami kamu yang ke tujuh. Apakah kamu akan meminta cerai dengan ku jika kamu sudah tidak mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan dariku?" ucap Amir panjang lebar.

"Maaf, mas! Setelah ini kita akan saling terbuka, mas!" sahut Larnia akhirnya.

"Ya sudah! Aku akan membuatkan mie goreng spesial untuk kamu. Kamu tunggu di sini saja yah, sayang! Jangan kemana-mana! Malam ini pokoknya aku akan melayani kamu," kata Amir seraya turun dari tempat tidur super jumbo itu.

"Tapi mas! Nanti kalau ibu melihat kamu di. dapur memasak, aku kena marah lagi oleh ibu kamu, mas!" ucap Larnia.

"Tidak! Jam segini ibu ku sudah tidur pulas. Kamu jangan khawatir yah sayang," sahut Amir tetap ingin memasakkan mie goreng untuk istrinya.

🦋🦋🦋🦋🦋

"Kamu sedang ngapain malam-malam begitu, Amir?" tanya ibu Marni. Dia sudah terbiasa saat jam malam selalu terbangun untuk ke dapur untuk mengambil minum.

"Ini bu! Aku sedang bikinin mie goreng spesial untuk Larnia, istriku," jawab Amir.

"Astaga, Amir! Lama kelamaan istri kamu itu nglunjak yah! Masa seorang suami melayani istrinya bahkan membuatkan mie goreng spesial untuk nya. Kamu ini apakah sudah menjadi budak oleh istri kamu, hah?" ucap ibu Marni.

"Bukan begitu, bu! Suami istri itu seharusnya memang saling bergantian memberikan bentuk perhatian. Tidak harus seorang istri terus yang melayani suaminya. Larnia bahkan sudah sering memasakkan aku. Dan tidak ada salah nya jika giliran aku yang memasakkan Larnia. Apalagi Larnia sudah kelelahan karena sudah melayani a-aku," ucap Amir panjang lebar.

"Ah terserah kamu saja lah! Ibu tidak suka dengan istri kamu itu. Makin hari makin tidak bener saja!" sahut Ibu Marni seraya meninggalkan Amir yang masih mempersiapkan mie goreng spesial buat istrinya, Larnia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!