Laura menenteng tas dan segala keperluan untuk berkerja di kantor sesuai persyaratan yang dia lihat kemarin
Wanita berdandan lebih rapi dari pada sebelumnya karena dia ingin membuktikan pada Hanzo dan jika dia tidak seburuk yang dia lihat kemarin
Laura mengusapkan fodation murahan yang dia beli kemarin menggunakan uang yang dia minta semalam dengan memohon pada suaminya Gian
Dia berjanji akan mengembalikan uang pria itu begitu dia sudah gajian nanti
"Bagus ini tidak terlalu buruk kan". Laura bergumam sambil menatap cermin . "Ini cukup bagus untuk menutupi kulit kering ku, nanti aku akan perkataan untuk memperbaiki diri"
"Kau bangun pagi sekali!". Gun mengusap matanya pria itu terlihat lelah karena begadang di malam hari, mata pria itu melirik istrinya yang terlihat berbeda sekarang
"CK ada apa dengan mu mau kemana kau?". Gain lupa jika tadi malam Laura sudah mengatakan padanya jika dia akan bekerja
"Kau masih sangat ngantuk sampai lupa aku akan bekerja hari ini". Laura tersenyum menatap suaminya
Gian melihat penampilan istrinya yang berbeda wanita itu nampak sangat cantik hari ini hingga membuat Gian merona
"Aku tidak bisa mengantar mu di hari pertama mu bekerja, maaf....". Gian meminta maaf tulus "Kemarilah ada yang ingin ku katakan"
Laura menurut wanita itu berjalan ke arah suaminya dan duduk di pinggir ranjang menghadap suaminya yang tampan
Cup
Satu ciuman mendarat di kening Laura membuat pipi wanita itu merona "Gian apa yang kau lakukan...". Laura sampai menutup wajahnya yang merona dengan kedua tangannya
"Semangat sayang ku, bekerja lah dengan baik jika memang itu yang kau inginkan". Gian memberi nasehat yang membuat hati Laura berdesir senang
"Kau tidak keberatan dengan perkataan ibu, aku belum memberikan mu keturunan dan aku lanjut bekerja". Laura menatap sendu suaminya
"Kau juga sudah di rumah selama beberapa tahun toh kita tetap saja tidak mempunyai anak kan, mungkin belum rezeki kita sayang". Gian mengusap lembut wajah istrinya "Pergilah bekerja dan tidak perlu mengurus sesuatu yang membuat mu kepikiran, masalah ibu biar aku yang urus"
Laura mengangguk senang dengan tanggapan suaminya, selama ini mereka lebih sering bertengkar dari pada bersikap romantis
*****
Laura membereskan peralatan pekerjaannya dengan komputer di depannya Laura Danang cepat mengerjakan pekerjaannya dengan baik, pengalaman nya sebelumnya cukup untuk membuatnya mengerti dan memahami urusan kantor itu termaksud apa yang di perintahkan Hanzo kemarin
"Laura?". Seorang wanita seumuran Laura nampak mengenal wanita itu "Kau Laura kan?". Tanya wanita dengan wajah yang nampak penasaran sekali
"Ya... kau benar apa kau rekan ku?". Laura bertanya sopan
"Kau tidak mengenal ku ya! aku Rose teman mu dulu di panti asuhan!". Rose berbicara dengan nada keras dia sangat kesal "Aku sangat merindukan mu kenapa kau tidak memberikan aku kabar!".
"Rose!". Laura memeluk wanita itu dengan lembut dia hampir lupa karena mereka sudah berpisah selama 15 tahun "Maaf aku tidak mengenal mu...."
"Bagaimana kabar mu kau baik-baik saja kan?". Laura bertanya lembut pada wanita itu
Rose adalah adik panti Laura yang hanya berbeda satu tahu saja, Rose di adopsi oleh keluarga yang cukup berada hingga mereka terpisah dan tidak saling mengabari lagi karena keterbatasan ekonomi Laura
Rose sendiri adalah gadis malang yang kehilangan orang tuanya karena kecelakaan di panti pun dia tidak di perlakukan dengan baik oleh anak-anak lain karena penampilan Rose yang terlihat angkuh membuat orang salah paham
Untungnya Laura senantiasa menjaganya, Rose begitu dekat dengannya seperti seorang saudari dan sekarang mereka bertemu kembali dengan hal tidak terduga
Rose menatap intens Laura. Kakak tidak secantik dulu apa yang terjadi dengannya seingat ku dia adalah gadis tercantik yang ku kenal dulu
"Ada apa Rose, ada sesuatu yang salah?". Laura heran
"Tidak kak, kau hanya sedikit berbeda apa kakak sudah menikah?". Tidak mungkin aku bilang kakak semakin jelek kan nanti kakak menjewer ku seperti dulu!
"Ah iya aku sudah menikah, aku akan membawa mu di waktu senggang nanti pada keluarga baru ku". Laura tersenyum menatap adik angkatnya
"Apa mereka memperlakukan mu dengan baik?". Rose menanyakan satu hal yang membuat Laura terdiam "Kakak tinggal berdua dengan suami?"
Ck di lihat dari sisi manapun sepertinya tidak, kuharap keadaan kakak tidak sebaik yang ku pikirkan. "Sepertinya sulit di jelaskan ya, sudahlah aku hanya bercanda tadi jangan terlalu di pikirkan". Rose tersenyum seceria mungkin
"Iya... aku baik kok". Laura memberi senyum paling meyakinkan
"Ngomong-ngomong kakak baru bekerja di sini?". Rose mengalihkan topik tidak ingin membuat Laura risih "Apa posisi kakak, kenapa kakak dekat dengan ruangan manajer Hanzo?"
"Ah iya aku bekerja di posisi akuntan dan laporan kepada Presdir".
"Kakak serius?". Rose menatap tidak percaya dan juga tercengang. Haduh pasti Kakak belum tahu betapa kejamnya kedua orang itu, bagaimana dia menghadapi Hanzo waktu wawancara ya
"Ada apa memang, kenapa kau terlihat berpikir seperti itu?". Laura merasa aneh dengan perubahan sikap Rose
"Apa kalian tidak berniat bekerja di perusahaan ini lagi! kenapa kalian sangat ribut huh!". Hanzo tiba-tiba datang dang mengejutkan mereka "Dan kau Rose apa yang kau lakukan di sini tempat duduk mu di sanakan!"
"Maaf pak ini salah ku, aku permisi". Rose dengan cepat mengambil posisi sambil mengumpat pada pria itu. Ah pria sialan aku belum sempat memberitahu kakak, aku harus beritahu nanti
"Dan aku bekerjalah dengan baik, kau masih baru bekerja di sini tapi sudah bertingkah!". Hanzo menatap tajam Laura dan membuat wanita itu tersenyum kaku
Kenapa pria ini sangat menyeramkan dia seorang manajer paling menakutkan yang pernah ku lihat!". Laura menatap fokus pada komputer di depannya
Mata Laura melirik ke arah Rose yang duduk tidak jauh dari tempatnya, wanita itu memberi jempol tanda tanya semua ok atau tidak
Laura dengan cepat membalas dua jempol pada wanita itu dengan senyum kikuknya,. Rose bertingkah masih seperti dulu pada Laura wanita itu begitu manis tapi juga angkuh dari segi tatapan dan garis mata tajam itu
Laura lalu menatap ke arah ruangan Hanzo yang tembus pandang karena terbuat dari kaca pria tampan itu terlihat sangat sibuk dengan berkas di tangannya
"Aku harus berhati-hati dengannya jika aku tidak ingin kehilangan pekerjaan ini".
Tring!'
Bunyi dokumen terkirim yang datang dari Hanzo dengan file ukuran sedang
"Aku sudah menyusun ini, sempurnakan dengan laporan yang lain dan susun dengan baik kita akan menghadap Presdir setelah makan siang"
Laura mendadak panik itu hari pertamanya kenap langsung mengurus berkas sesulit ini,
Ck apa boleh buat aku harus bekerja dengan cepat!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Dek Erna II
selamat bekerja laura...
2023-09-09
1