Bab 17

Bismillahirrohmanirrohim.

"Bagaimana perasaan Aditya?" Ulya baru saja menyelesaikan tawanya.

"Aditya cudah meraca baik mbak Lia."

"Syukurlah, kita pulang sekarang atau Aditya mau lihat-lihat daerah disini dulu." Tawar Ulya.

"Kita pulang caja mbak."

"Baik lah pangeran tampan." Goda Ulya mencolek hidung Aditya.

Untunglah tidak terjadi apa-apa pada Aditya, Ulya dan Cia membawanya ke klinik tepat waktu. Setelah mengantar Aditya Cia pamit lebih dulu pada Ulya karena ada hal penting yang harus dia kerjakan.

"Mbak Lia, teman mbak Lia mana?"

"Mbak Cia maksudnya?" Aditya mengangguk sebagai sebuah jawaban yang diberikan untuk Ulya.

"Mbak Cia bilang ada perlu jadi dia minta maaf sama Aditya tadi nggak bisa nemenin mbak Lia sama Aditya."

"Ohhh." Responya pendek saja.

Kedua orang berbeda usia itu sekarang sudah sedang berjalan santai di bawa trik matahari yang sedikit bersahabat siang itu, mereka baru saja keluar dari klinik, tak jarang keduanya tertawa bersama. Ulya berjalan pelan menggandengan tangan mungil Aditya, Ulya juga memperhatikan langkah Aditya yang masih sangat kecil.

"Kita pulang cama ciapa mbak Lia?" Disaat Aditya sedang bertanya pada Ulya tiba-tiba keduanya mendengar seorang memanggil nama Ulya.

"Ulya." Panggil orang itu sambil berjalan mendekati Ulya dan Aditya. Ulya mencari sumber suara yang baru saja memanggilnya.

"Kak Zevran, ada apa ya, kak?"

Laki-laki yang baru saja memanggil nama Ulya itu tidak langsung menjawab pertanyaan Ulya, dia terlihat ngos-ngosan seperti habis berlari di kejar anjing.

"Ulya, gue dengar anak-anak pada gosipin lo, emang bener yang mereka bilang?" tanya laki-laki itu kedua netranya melirik Aditya.

Wajah Aditya sudah tidak enak dilihat kala laki-laki bernama Zevran sudah berada di depan mereka berdua, dia menatap tak suka pada Zevran apalagi jelas sekali Zevran menatap Ulya terus dengan tatapan khawatir.

"Masalah Aditya?"

"Iya, dia anak kamu?" Zevran balik bertanya pada Ulya.

"Iya mbak Lia mommy Aditya, ayo mom kita pulang." Aditya menarik-narik gamis Ulya agar gadis itu menuruti kemauan dirinya.

"Aditya ng."

"Mau pulang mbak Lia, Aditya mau pulang." Paksanya dengan jurusan andalan Aditya, dia mulai memperlihatkan wajah memelas pada Ulya, kedua bola matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Akhirnya Ulya mengangkat tubuh Aditya ke dalam gendongannya tidak tega melihat bola mata Aditya yang sudah bercaka-kaca itu, satu kali kediapan saja pasti air matanya akan tumpah saat itu juga.

"Maaf ya kak Ulya buru-buru, Assalamualaikum." Tanpa menunggu jawaban dari Zevran, Ulya segera meninggalkan laki-laki itu.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Zevran lirih.

Zevran menatap kepergian Ulya dan Aditya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, tapi laki-laki itu terlihat seperti menyukai Ulya. Sedangkan Aditya selalu menatap tak suka pada laki-laki yang dekat dengan Ulya, seperti pertemuan pertama Aditya dengan Fahri. Sebelum tahu kalau Fahri, abangnya Ulya, Aditya menatap tak suka pada Fahri tapi setelah tahu siapa Fahri, Aditya malah dekat dengan abangnya Ulya.

"Astagfirullah, Aditya maaf mbak Lia lupa minta jemput bang Fahri." Ulya meruntuti kebodohannya sendiri.

Sementara Aditya tidak menggubris perkataan Ulya, dia malah menarik-narik hijab Ulya agar gadis itu menatap kearah dirinya.

"Ada apa, Aditya?"

"Nggak ucah minta jemput om Fahri teruc juga nggak ucah pesen grabcar."

"Kita pulangnya gimana?" tangan Aditya terangkat menunjuk kesebuah mobil yang mendekati mereka.

"Daddy!" panggil Aditya saat mobil Hans berhenti didekat mereka.

"Kita pulang cama daddy." Kelihatannya Aditya senang sekali dijemput oleh daddy.

"Ayo naik." Suruh Hans pada Ulya yang masih setia menggendong Aditya.

Memang Hans berencana menjeput Ulya dan Aditya setelah mendegar Aditya meminta izin pada dirinya kalau mereka mau pergi ke kampus Ulya.

"Gimana serus di kampus mbak Lia?" Hans mulai membuak topi pada sang anak.

Deg!

'Astagfirullah, gimana kalau pak Hans tahu Aditya abis jatuh, terus Aditya juga ngadu sama pak Hans, tamat riwayatku.' Keluh Ulya dalam benaknya

Untungnya sedikit kemudian Ulya bisa bernafas lega karena Aditya tidak menceritakan kejadian yang menimpanya di kampus tadi. Tanpa sepengetahuan Ulya, Hans tau apa yang terjadi hari ini di kampus Ulya, karena dia tentu saja menyuruh orang untuk menjaga anaknya dari kejauhan. Hans tidak marah pada Ulya tapi mungkin nanti dia akan menegur Ulya, dia teringat dari pengalaman sebelumnya bagaimana saat itu Hans langsung memarahi Ulya malah kena semprot adik sendiri.

"Ceru daddy, hari ini Aditya cangat cenang cekali pokonya." Jawab Aditya antusias.

"Bagus lah kalau Aditya senang daddy juga ikut senang."

45 menit berlalu akhirnya mereka sampai di kediaman Kasa. Milda terlihat sudah menunggu ke pulang cucunya.

"Assalamualaikum grandma." Sapa Aditya hebo.

"Wa'alaikumsalam sayang."

Tak lupa Hans dan Ulya juga ikut mengucap salam, Milda menyuruh mereka semua masuk. Sekarang keadaan di kediaman Kasa sudah terlihat menghangat tidak seperti awal-awal kedatangan Ulya di rumah tersebut, bahkan tak jarang Milda mengajak Ulya berbincang-bincang.

"Ulya duduk disini temani saya."

"Baik grandma."

Hans sudah naik ke lantai atas menuju kamarnya sedangkan Aditya sudah mulai bersiap akan bergelut bersama mainanya.

"Kaki kamu sudah benar-benar sembuh Ulya? Tidak ada yang serius lagi, kalau ada jangan sungkan untuk mengatakannya."

"Baik grandma, Insya Allah kaki Lia sudah sembuh sepenuhnya."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Woi!" seorang anak laki-laki berseragam SMA terlihat menatap tajam 2 orang preman yang akan mencelakai seorang gadis.

Cih, "bocah jangan sok jadi pahlawan lo."

Bruk!

Justru laki-laki berseragam SMA itu langsung menghajar kedua preman tadi tanpa banyak basa-basi. Pertarungan mereka terjadi sedikit sengit walaupun akhirnya anak laki-laki itu berhasil mengalahkan kedua preman tadi.

"Subhanallah, terima kasih sudah menolong saya. Luka kamu maaf."

"Sama-sama mbak, luka saya biarin aja, mbaknya nggak papakan? Au..."

"Maaf." Ucap gadis itu penuh penyesalan, dia Cia yang baru saja akan pulang ke rumah tapi malah mobilnya mogok di tengah jalan, parahnya lagi dia dihadang dua orang pereman.

Alhamdulillah ada seorang anak SMA yang mau menolong dirinya. "Mobil mbak mogok, ayo saya antar mbak ke bengkel itu nanti orang bengkelnya pasti bakal ngambil kesini."

"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih."

"Sama-sama mbak, ayo."

Mereka berdua berjalan menuju bengkel yang tak jauh dari lokasi mereka.

"Bang tolong benari mobil yang disana ya."

"Oke." Jawab Fahri sambil menatap luka lembam di wajah Arion.

Benar anak SMA itu adalah Arion yang sudah menolong Cia. "Muka kamu kenapa dek?"

"Abis digebuk orang bang." Jawabnya jujur lalu Fahri menoleh pada gadis di sebelah Arion.

"Kalian duduk dulu, mobilnya akan segera diperbaiki. Di, cek dulu mobil diujung jalan sana."

"Siap bang." Sahut anak buah yang kerja di bengkel Fahri.

Tak lama kemudian Fahri yang tadi masuk ke dalam bengkel sudah keluar lagi membawa perlengkapan obat P3k.

"Obatin dulu lukanya." Fahri juga membawa es untuk mendinginkan lembam di wajah Ario.

"Bang maaf ngerepoti bisa sekalian obatin kagak."

"Emang nyusahin lo." Tapi Fahri tempat mengobati lembab yang ada di tangan Arion.

Cia hanya bisa diam tak tahu harus berucap apa ketiga orang itu memang tidak saling mengenal mereka dipertemukan secara tak terduga, selama ini Cia memang mengenal Ulya dan ibu Rida tapi tidak tahu kalau Ulya punya seorang abang.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

tapi Fahri biarkan berjodoh dgn azril

2024-05-12

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

gak mungkinkan kl CIA berjodoh sama Arion yg msh SMA 🤔🤔😅😅

2023-11-26

0

Zieya🖤

Zieya🖤

dunianya kecil banget, pusing pusing itu itu juga 🤭🤭🤭

2023-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3.
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12.
13 Bab 13.
14 Bab 14.
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19.
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31.
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71.
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113.
114 Bab 114 (Promoi Season 2)
115 Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116 INTROVET LOVE
117 Fahri and Cia Back!
118 PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119 Namira's Hidden Identity
120 NIAT HATI
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3.
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12.
13
Bab 13.
14
Bab 14.
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19.
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31.
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71.
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113.
114
Bab 114 (Promoi Season 2)
115
Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116
INTROVET LOVE
117
Fahri and Cia Back!
118
PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119
Namira's Hidden Identity
120
NIAT HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!