Bab 9

Bismillahirrohmanirohim.

...Hidup itu tidak akan selalu bahagia, tahu kenapa? Pada dasarnya. Semua manusia pasti pernah merasa kan sedih, bahagia, senang dan susah. Semua hal itu ikut berdampingan bersama kita setiap harinya. Tidak ada orang yang selalu sedih pasti ada waktunya dia bahagia....

"Mau kemana kamu, Lia?" Fahri menatap penampilan adiknya dari atas sampai bawah seperti orang yang entah akan pergi kemana.

"Menurut abang kemana?"

"Mana abang tahu! Ditanya kok balik nanya." Tatapan sebal Fahri layangkan pada adik satu-satunya itu.

Begitu memang Fahri dan Ulya tidak akur sering berdebat satu sama lain bahkan tak jarang keduanya saling mengejek, tapi mereka saling menyayangi amat tulus satu sama lain.

"Abang, juga tumben masih di rumah, nggak ke bengkel tah?" Sekarang giliran Ulya yang menatap abangnya heran. Padahal pertanyaan abangnya belum Ulya jawab.

Ulya bertanya seperti sekarang ini pasalnya tak biasa sang abang berada di rumah jam 9 pagi. Setiap hari pagi-pagi sekali Fahri sudah datang ke bengkel mereka, Ulya sendiri tidak tahu apa yang abangnya lakukan sepagi itu di bengkel. Kerja memang sih, tapi tidak begitu pagi juga pikir Ulya.

"Kepo! Abang ada urusan lah, emang situ! Jawab abang mau kemana?" tanya Fahri sekali lagi.

Cek!

Ulya berdecak kesal atas kelakuan abangnya ingin tahu sekali dia hendak pergi kemana. Kepo sekali dengan hidupnya sedangkan dia sendiri tidak boleh kepo dengan urusan abangnya, kalau Ulya pikir-pikir tidak adil menurutnya.

"Woi! Jawab malah bengong."

"Astagfirullah." Ulya terperanjat kaget, bagaimana tidak abangnya berteriak di depan mukanya langsung.

Sampai-sampai Ulya mengelus dadanya untuk menetralkan jantungnya akibat terlalu kaget gara-gara Fahri, abangnya sendiri.

"Apa sih bang, coba jangan ngagetin bisa nggak! Bilang mama nih, ya." Ancam Ulya sambil mengerut kesal.

"Dih, udah gede kok main ngadu malu atuh sama umur."

Sayangnya Ulya tidak peduli akan ucapan abangnya, Ulya menatap laki-laki di depanya ini yang memiliki berprofesi sebagai abang kandung Ulya yang amat menyebalkan bagi Ulya kalau sudah kumat tingkah jahil pada adiknya.

"Mamaaa! Abang nih Ma, gangguin Ulya." Teriak Ulya tak peduli dengan pelototan tajam Fahri.

"FAHRI, KAMU APAIN ADIK, KAMU!" Ibu Rida juga ikut teriak memarahi anak sulungnya itu karena sudah mengganggu Ulya.

"Apa sih Ma, nggak ada kok." Bantah Fahri, ibu Rida kini sudah berdiri di depan Ulya dan Fahri.

"Bener deng ma, bang Fahri gangguin Lia!"

"Cih, dasar tukang ngadu." Gumun Fahri menatap malas adiknya.

"Tuh Ma, lihat abang Fahir ngomong Lia pelan!"

"Fahri!"

"Nggak Ma, benar. Lia aja yang baperan, orang tadi Fahri cuman nanya mau kemana, malah urusan jadi panjang sampai Lia manggil mama juga." Jelas Fahri.

"Kok ngebela diri sendiri!"

"Ya harus," sahut Fahri tidak mau kalah dari sang adik.

"Astagfirullah Hal-Adzim!" ibu Rida mengucap istighfar begitu amat pelan, sepertinya beliau merasa akan kembali masuk rumah sakit menghadapi kedua anaknya padahal beliau baru pulang dari rumah sakit.

"Sudah, sudah. Ulya berangkat sekarang nanti kamu telat!" instruksi ibu Rida.

"Astagfirullah, mama benar. Lia berangkat dulu Ma. Assalamualikum."

"Wa'alaikumsalam." Ibu Rida dan Fahri menjawab salam Ulya secara bersama.

Walaupun tadi sempat berdebat sengit dengan sang abang, Ulya tetap bersalaman pada abangnya sama seperti dia salam pada mamanya.

"Kamu nggak jadi pergi, bang?" heran ibu Rida kala melihat putranya tak kunjung beranjak dari tempat saat ini, setelah kepergian Ulya tentunya.

"Jadi Ma, si Lia mau ngampus emang?"

"Iya, kenapa?"

Cek!

"Dia yang salah abang cuman nanya mau kemana tinggal dijawab ke kampus gitu, ini malah ngajak perang." Wanita paruh baya itu terkekeh melihat wajah kesal putranya.

"Kan, adek memang begitu bang. Sudah sana berangkat."

"Iya, Assalamualikum."

"Wa'alaikumsalam." Tak lama setelah ke pergian Ulya, Fahri juga ikut keluar dari rumah entah hendak pergi kemana.

Waktu bergulir

Tak terasa Ulya sudah mengikuti 2 jam matakuliah pagi ini. Seperti janjinya pada Aditya, Ulya akan menjenguk bocah itu selama libur 3 hari. Aditya sudah tahu kalau Ulya akan menjadi pengasuhnya, anak laki-laki itu menganggap Ulya seperti mommy sendiri bukan sebagai pengasuh.

"Lia, abis ini mau kemana?" tanya Cia sahabat dekat Ulya.

Langsung saja Ulya menoleh pada perempuan cantik yang duduk di sebelahnya.

"Rumah sakit, Ci."

"Loh, mama bukannya sudah sembuh Li?"

"Iya memang." Sahut Ulya enteng.

"Terus ngapain ke rumah sakit?" Cia kembali bertanya dengan heran.

"Heheh, mau ketemu Aditya udah janji sama dia. Mau ikut." Tawar Ulya pada sahabatnya itu.

"Kapan-kapan aja deh, aku harus ketemu dosen hari ini."

"Sip, pisah disini ya Ci, aku duluan. Assalamualaium."

"Wa'alaikumsalam. See you."

Kedua gadis dengan hijab yang terjulur kedepan itu akhirnya berpisah di kelas, mereka pergi ke tempat tujuan masing-masing. Ulya segera menuju rumah sakit tanpa menunggu lama lagi.

Sampai di rumah sakit Ulya yang hendak masuk ke dalam kamar rawat Aditya bersaman dengan Hans.

"Ulya!"

"Astagfirullah." Kaget Ulya mendegar Hans memanggil dengan suara membentak.

"Maaf pak, ada apa ya?" heran Ulya melihat Hans menatap marah dirinya.

Sampai sekarang Ulya masih memanggil Hans dengan sebutan 'Pak' karena terlalu bingung harus memanggil Hans dengan sebutan apa.

"Kamu tahu apa kesalahan, kamu!" Sebuah gelanggan kepala dari Ulya membuat nafas Hans memburu, nyali Ulya menciut melihat daddy Aditya sedang menatapnya semakin marah.

"Kamu benar tidak tahu apa kesalahan kamu?"

"Tidak pak!" jawab Ulya cepat.

Ulya tidak tahu jika Hans sedang sangat marah pada dirinya, karena menurutnya gadis di depannya ini melepas tanggung jawabnya begitu saja. Hans paling tidak suka orang yang teledor dan tidak bertanggung jawab. Saat mengetahui Ulya sudah 2 hari tidak menjaga Aditya membuat Hans marah besar apalagi tidak ada konfirmasi dari Ulya.

Sebenar Ulya sudah mengirim pesan pada Hans, tapi laki-laki itu tidak pernah mau membuka pesan dari nomor baru saat masuk ke dalam whatsappnya apalagi tidak Hans kenal, jadi setiap ada nomor tak dikenal atau pun nomor baru Hans langsung menghapusnya.

"Kamu benar tidak tahu!" Marah Hans.

Ceklek!

Pintu kamar rawat Aditya dibuka menampilkan sosok Azril yang menatap Ulya juga Hans bergantian, Azril dapat melihat Ulya yang sedang ketakutan.

"Mas! Apa-apaan ini, masuk bicara di dalam! Lia juga masuk Li, Aditya udah menunggu dari tadi." Hans maupun Ulya akhirnya masuk ke dalam kamar rawat Aditya.

Sedari tadi di dalam kamar rawat itu Azril dan Aditya mendengar suara Hans yang terdengar marah. Benar saja Hans sedang memarahi Ulya.

"Mbak Lia, cini Aditya kangen." Rengeknya.

Ulya tersenyum pada Aditya walaupun sebenar dia masih takut pada Hans, apalagi laki-laki itu sempat menatap tajam dirinya.

"Kenapa marah-marah, Mas sama Lia?"

"Kamu tahu Azril, Mas tidak suka orang yang lepas tanggung jawab tanpa ada konfirmasi."

"Tapi saya sudah mengirim pesan pada, pak Hans." Entah keberanian dari mana Ulya melemparkan kata-kata itu pada Hans, mungkin karena ada Aditya dan Azril.

"Kamu-"

"Mas denger apa kata, Lia!" Cepat Azril menyanggah ucapan kakaknya itu sebelum kata-kata menyakitkan keluar dari mulut Hans yang diarahkan untuk Ulya.

"Tapi Azril!

"Mas!"

"Daddy!"

Terpopuler

Comments

Zea Rahmat

Zea Rahmat

kok tiba2 udh ada di rumah ya.. perasaan tadi masih di rs pas fahri blg jgn marahin mbak lia... ga ada narasinya dulu gitu.. jd bingung 😆😁

2024-05-28

0

Neulis Saja

Neulis Saja

makanya jgn dulu marah apa emang tdk dibilangin sama azril kalau Ulya akan libur selama 3 hari terus kenapa juga ada wa tdk di buka, jadi salah sendiri

2024-05-12

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

katanya Azril akan izinin ke Hans kok Hans gak th sih

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3.
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12.
13 Bab 13.
14 Bab 14.
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19.
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31.
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71.
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113.
114 Bab 114 (Promoi Season 2)
115 Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116 INTROVET LOVE
117 Fahri and Cia Back!
118 PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119 Namira's Hidden Identity
120 NIAT HATI
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3.
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12.
13
Bab 13.
14
Bab 14.
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19.
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31.
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71.
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113.
114
Bab 114 (Promoi Season 2)
115
Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116
INTROVET LOVE
117
Fahri and Cia Back!
118
PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119
Namira's Hidden Identity
120
NIAT HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!