Bab 11.

Bismillahirrohmanirrohim.

...Banyak orang menilai sesuatu dari luarnya saja padahal mereka tidak tahu seperti apa yang aslinya. Hidup itu penuh tipu daya, ada yang pura-pura baik ternayat munafik di belakang. Ada juga yang terlihat tak bersahabat nyatanya orang yang tidak berbahaya...

Cuaca pagi hari di kota tempat tinggal Ulya terlihat masih bisa dibilang bersahabat, matahari pagi ini bersinar tanpa malu-malu, bumi yang tadinya gelap kini menjadi terang karena adanya sinar matahari.

Pukul 8:00 WIB Ulya sudah berada di rumah sakit Harapan Bangsa, lebih tepatnya dia sudah berada di kamar rawat Aditya sejak 15 menit yang lalu. Ulya tengah membereskan barang-barang milik Aditya yang akan dibawa pulang.

"Mbak Lia, benar kalau mbak bakal tinggal cama Aditya?"

Ulya yang masih merapikan barang-barang Aditya menghentikan kegiatannya sejenak untuk menghampiri Aditya yang sudah berganti baju tidak lagi memakai baju pasien, Ulya mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Aditya.

"Benar Aditya, Insya Allah, mbak Lia akan selalu menemani Aditya." Ulya berkata sambil menangkup kedua pipi Aditya menggunakan kedua tangannya.

"Mbak Lia harus janji cama Aditya nggak bakal pergi ninggalin Aditya, kayak mereka."

Tangan Aditya yang tadi dia lipat di depan dada kini sudah berubah posisi memegang tangan Ulya. Tatapan lembut Ulya membuat bocah cilik itu merasa nyaman. Mendengar perkatan Aditya barusan membut Ulya mengerutkan dahinya, jelas dia tidak tahu siapa 'Mereka' yang Aditya maksud barusan.

"Insya Allah, Aditya. Kita nggak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Tapi mbak Lia janji sama Aditya, selama mbak Lia ada akan terus menjaga dan melindungi Aditya, sampai pada waktu yang memisahkan kita."

"Bener mbak Lia janji, nggak bohong cama Aditya." Ulya mengangguk sambil mencolek gemas hidung bangir milik Aditya.

Ceklek!

Ulya dan Aditya menoleh pada pintu yang baru saja terbuka.

"Sudah semua? Kalau sudah kita pulang sekarang." Hans berjalan mendekati Aditya dan Ulya.

Ulya segera melanjutkan pekerjaan yang tertunda melihat Hans datang.

Hari ini direktur muda itu mengambil cuti demi menemani sang anak yang baru saja akan pulang dari rumah sakit.

"Cudah dad!"Jawab Aditya antusias sekali.

Hans mengangguk untuk memberikan respon pada Aditya, sekarang dia sedang menatap penampilan Aditya yang terlihat sedikit bagus menurut Has, dia memakai topi putih, celana di bawah lutut baju panjang berwarna putih, Aditya menatap polos daddnya yang tengah memperhatikan dirinya.

"Ada apa, Dad?"

"Hah! Tidak ada apa-apa, Aditya. Grandfa sama grandma minta maaf karena tidak bisa menjemputmu, tapi mereka sudah menunggu kepulangan dirimu. Kalau kak Azril sama kak Arion tahu sendirikan."

"Tidak apa dad, ayo kita pulang cekarang. Aku cudah tidak betah bau obat dicini." Ucapnya sambil menutup hidung menggunakan satu jari miliknya.

"Baik, Ulya apakah sudah selesai semua?"

"Sudah Pak!" Jawab Ulya cepat.

Sekarang Hans membiarkan saja Ulya memanggil dirinya dengan sebutan pak, walaupun terkadang Hans merasa malas mendengar Ulya memanggil dirinya Pak.

Mereka bertiga segera meninggalkan rumah sakit Harapan Bangsa, tak lupa sebelum pergi Aditya sudah berpamitan pada dokter Dika.

Mereka sekarang sudah berada di dalam mobil, tidak ada obrolan yang tercipta, Hans fokus mengemudikan, di dalam mobil hanya ada suara berisik Aditya, sesekali dia bertanya pada Ulya ataupun daddnya, kedua orang dewasa itu akan menjawab pertanyaan Aditya apa adanya.

Hampir 45 menit Hans mengendarai mobil sudah sampai juga memasuki halaman monasion kediaman keluarga Kasa. Ulya tak menyangka jika kediaman Kasa sangat indah, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke dalam rumah keluarga Kasa. Bisa dibilang keberuntungan bagi Ulya berada di kediaman Kasa saat ini.

Hari ini Hans memang ingin mengemudikan mobil sendiri, jadilah tidak ada supir yang menemani dirinya menjemput Aditya.

"Yee! Aditya pulang, pulang, pulang." Senang sekali pokoknya Aditya, dia sampai loncat-loncat di dalam mobil.

"Aditya!" tegur Hans melihat anaknya sudah mulai bertingkah.

"Ayo turu, temui granfa dan grandma." Ajak Hans pada anaknya, Ulya juga ikut turun dari dalam mobil tentunya.

Nyonya Milda dan tuan Leka Kasa sudah berada di depan rumah menunggu kepulangan Aditya. Melihat Hans tidak hanya bersama Aditya membuat nyonya Milda merasa heran.

"Siapa perempuan itu, Pa?"

"Mana papa tahu Ma, baru pertama kali liat juga."

"Assalamualaikum grandfa, grandma." Obrolan kedua orang tua Hans terhenti karena salam dari Aditya, bersamaan dengan Ulya dan Hans juga mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam, sayang." Jawab keduanya bersama, Milda maupun Leka mencium cucu mereka secara bergantian.

"Gimana senang sudah tidak di rumah sakit lagi?"

"Ceneg banget grandma, cekarang Aditya bica main di rumah cama mbak Lia."

Sontak saja kedua orang tua itu menatap Ulya gadis yang seperti bias selalu mengenakan pakaian syar'i miliknya jika keluar dari rumah mereka.

"Dia siapa, Hans?" tanya Milda menatap tak suka pada Ulya.

Tak tahu apa sebabnya Milda tidak suka pada Ulya dalam pertemuan pertama mereka, mungkin karena melihat banyak perempuan yang mendekati Hans tapi mereka tidak menyanyi Aditya. Mengingat pengasuh Aditya sebelumnya juga terkesan kurang ajar.

"Dia pengasuh baru Aditya, Ma." Tentu saja Hans harus berkata jujur.

"Tuan, nyonya." Sapa Ulya ramah, tidak ada yang tahu kalau saat ini tangan dan kaki Ulya terasa gemetar, berada di hadapan tuan dan nyonya besar keluarga Kasa membuat Ulya merasa seperti sedang diintimidasi, apalagi oleh nyonya besar keluarga Kasa.

Ulya tidak bodoh, jelas dia tahu tatapan tak suka dari orang tua Hans, tapi sebisa mungkin dia bersikap tenang, salah sedikit saja dia tak bisa berbuat apa-apa.

"Kamu yakin dia bisa mengasuh Aditya dengan baik? Atau hanya ingin mengincar orang dari keluarga Kasa dan hartanya."

Deg!

"Astagfirullah." Kaget Ulya tapi hanya terucap dalam benaknya saja.

"Mama sama papa liat aja gimana dia kerja, Hans yakin dia berbeda dari 3 pengasuh sebelumnya. Aditya sendiri yang langsung dekat sama Ulya."

"Kita lihat saja bagaimana dia kerja di rumah ini, mama ingin melihat apakah kata-kata kamu itu benar adanya."

"Papa juga ingin tahu. Apakah dia akan betah tinggal disini apalagi menghadapi Aditya." Sahut Leka.

Aditya yang sedari tadi hanya menjadi pendengar sama seperti Ulya. Berjalan mendekati Ulya setelah turun dari gendongan kakeknya.

"Grandfa, grandma, mbak Lia udah 1 minggu jagain Aditya celama di rumah cakit." Ucap anak laki-laki itu sambil memegang erat tangan Ulya, tadi memang Aditya tidak begitu paham apa yang dibahas nenek, kakek dan daddnya.

'Bagaimana bisa, Aditya dekat dengan gadis ini.' Batin Milda masih tak percaya.

Hans tersenyum simpul melihat kedua orang tuanya terbelak ketika Aditya berinisiatif lebih dulu mendekati Ulya, baru dimulai tapi sudah terbukti Ulya berbeda dari pengasuh dan perempuan yang pernah Milda tahu. Aditya sendiri yang mendekati Ulya.

"Sudah sekarang masuk dulu, untuk kamar kamu sudah ada." Ucap Milda tidak ramah pada Ulya.

"Terima kasih, Nyonya."

Tentu Milda tahu kalau Ulya akan tinggal di kediama Kasa, karena dia sudah menjadi pengasuh Aditya seperti apa kata Hans tadi.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

jgn menyimpulkan org karena baru bertemu

2024-05-12

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jngn suka memandang orang lain rendah ibu milda sumpah saya gak suka liat ibu milda

2023-11-26

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ada apa sm nyonya milda nih knp jd sensitif sm ulya ..smg ulya bisa membuktikan sm kel kasa klu dia serius kerja

2023-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3.
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12.
13 Bab 13.
14 Bab 14.
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19.
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31.
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71.
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113.
114 Bab 114 (Promoi Season 2)
115 Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116 INTROVET LOVE
117 Fahri and Cia Back!
118 PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119 Namira's Hidden Identity
120 NIAT HATI
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3.
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12.
13
Bab 13.
14
Bab 14.
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19.
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31.
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71.
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113.
114
Bab 114 (Promoi Season 2)
115
Bab 115 Kehormatan seorang perempuan
116
INTROVET LOVE
117
Fahri and Cia Back!
118
PROMOSI KARYA BARU PACARAN OR TA'ARUF
119
Namira's Hidden Identity
120
NIAT HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!