Via tidak menanggapi ucapan shaka hanya menuruti ia keluar dari ruangan ibu nya untuk menunggu di luar
Semua yang menunggu di luar cemas dengan keadaan bu ningsih termasuk via ia kembali merenung menangis dalam diam
“Dek sudah waktu nya sholat magrib ayo sholat dulu kita doakan ibu biar kembali sehat.”ucap shaka kepada via tapi tidak di ubis oleh sang istri baru nya
Shaka kembali membisu duduk di samping sang istri
“Nak ayah dan abang ingin sholat magrib dulu kalian tunggu di sini yaa nanti untuk sholat magrib nya bergiliran tidak apa apa?.” Ucap ayah via kepada shaka dan via
“Iya yah tidak apa apa silahkan ayah terlebih dahulu untuk sholat magrib.” Jawab shaka karena via masih membisu menunduk dengan tumpuan kedua tangan nya
“De semua ini yang ada di dunia ini milik Allah dan semua pasti kembali kepadanya yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan kita hanya bisa menunggu dan persiapkan amal untuk di bawa ke akhirat nanti.” Ucap shaka kepada istri nya yang duduk di samping nya
“Tapi bisa belum siap harus kehilangan ibu om. via tidak mau di tinggalkan ibu dalam waktu dekat.” Via menjawab dengan masih keadaan menunduk tidak merubah posisi nya
“Iya mas tau kamu masih butuh sosok ibu di samping kamu. nah ayo minta sama yang pencipta minta kesembuhan ibu. Dekati sang pencipta nya.” Ucap shaka
via tidak membalas dengan ucapan melainkan dengan suara isakan tangisan nyaa
Dokter keluar dari ruangan bu ningsih
“Maaf dalam kondisi medis jika alat pembantu di lepaskan bu ningsih sudah tidak ada.” Ucap dokter kepada via dan shaka
“Apa maksud dokter ibu saya tidak mungkin meninggal dok.!!!!.” Bantah via dengan tidak terima
“Dek tenang jangan begitu.”ucap shaka memegang bahu via
“Jangan biarkan alat pembantu untuk ibu saya lepas dok.” Ucap via lgi dengan nada memohon lemas
“Baik alat medis ini hanya bisa untuk 2 bulan jika tidak kemajuan terpaksa harus menerima pasien siah tidak bernyawa.” Ucap dokter
via tidak menjawab apa pun begitu tidak semangat untuk menjalani hari hari jika ibu nya tidak ada
“Dok boleh saya masuk?”ucap shaka
“Boleh silahkan.”jawab dokter
Via yang tadi nyaa nangis langsung lari masuk ke ruangan sang ibu di susul oleh shaka
“Bu ayo buktikan ibu bisa kembali sembuh ibu sekarang udah liat kan via menikah sesuai keinginan ibu. Masa setelah via menikah ibu mau meninggalkan via.” Ucap via berbicara kepada ibu nyaa sambil memegang tangan sang ibu Setelah duduk di samping bu ningsih
Shaka yang mendengar itu hanya diam membisu
Beberapa menit kemudia ayah via dan abang nya masuk kedalam ruangan
“Kenapa dengan ibu dek?Apakah ibu baik baik sajaa?.” Tanya Ryan kepada via tapi tidak di jawab oleh via sama sekali hanya diam sambil memegang tangan ibu nya
“Bang bisa bicara di luar ruangan?”tanya shaka
tanpa menjawab ryan langsung keluar disusul oleh shaka
“Apa yang mau di bicarakan?”tanya ryan setelah duduk di kursi tunggu di luar
“Ibu sekarang jika di lepas alat bantu untuk bertahan beliau sudah tidak beryawa tapi dokter membantu dengan alat bantu dalam waktu 2 bulan jika masih tidak ada perkembangan maka alat bantu akan di lepas karena akan menyiksa pasien.”ucap shaka
Ryan yang mendengar itu langsung tertunduk ia tidak mau terlihat lemah di depan adik ipar nya
“Lepaskan semua jangan terlihat kuat itu tidak baik.” Ucap shaka kembali
Akhirnya Ryan melepaskan semua nya dengan tangisan
“Tapi bang ada satu hal lagi yang saya bicarakan via masih sangat yakin dalam waktu 2 bulan ini ibu masih bisaa kembali sadar.” Ucap shaka kembali
“Biarkan seperti itu saja anak itu sangat manja dengan ibu nya setelah kejadian dengan ayah nya.” Ucap Ryan
“Sebaik nyaa lo bawa via untuk pulang bawa dia istirahat via belum makan pasti dia jika ada masalah begitu.” Ucap Ryan kepada shaka
“Via pasti tidak ingin pulang. Tidak apa apa biarkan dia di sini saya akan pergi carikan makanan.” Jawab shaka
“Biar gue yang bujuk diaa pulang.” Ucap Ryan
Ryan masuk kedalam ruangan kembali
Bersambung……….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments