latar belakang

Setelah itu Shaka menyelesaikan pekerjaan nya sebentar karena ada beberapa berkas yang harus di tanda tanganin.

Shaka Abizar Al Khafadi

Anak tunggal dari Ahmad Dirgantara dan Ratna Bulan, Ahmad Dirgantara adalah pemilik perusahaan industri terbesar di Asia sedangkan Ratna pemilik pesantren Al Husna peninggalan dari kedua orang tua nya yang harus di kembangkan, Karena Shaka merupakan anak tunggal jadi pesantren itu akan di alihkan kepada Shaka dan perusahaan Ahmad pasti nya akan di turun kan kepada Shaka.

Sekarang shaka berada di Jakarta sedang mengurus perusaaahan industri milik ayah nya, di karenakan ayah nya sudah ingin istirahat Di kampung bersama umi nya di kawasan pesantren. Dan tidak menyangka Shaka di pertemukan cewe unik, yang biasa cewe cewe pesantren ketika Melihat Shaka seperti ingin menghalalkan segala cara untuk memegang Shaka, berbeda dengan Alivia dia satu satu nya cewe yang tidak tertarik dengan nya bahkan dia seperti trauma akan laki laki.

Shaka awal nya menetap bersama ibu nya di pesantren dan ayah nya sering bulak balik Jakarta karena pekerjaan nya yang berada di Jakarta, Shaka membantu umi nya mengurus pesantren peninggalan kakek nya itu dan shaka merupakan lulusan s1 tafsir Quran di usia 20 tahun dan sekarang sedang melanjutkan s2 mengeluti di dunia bisnis kalau kata ayah nya biar seimbang.

Shaka baru datang sekitar 1 bulan yang lalu dan dia tinggal di apartemen sendiri, ayah nya memiliki rumah di Jakarta tapi shaka lebih nyaman tinggal di apartemen karena rumah ayah nya itu sangat besar tidak seru kalau hanya tinggal seorang diri saja.

Selain sedang mengeluti dunia bisnis Ayah nya, Shaka pun sekali kali ia menjadi dosen dan juga mengelola bisnis di dunia kuliner yaitu shaka mempunyai restoran yang cukup terkenal di kalangan remaja karena tempat nya yang cocok untuk anak Muda.

-

keesokan harinya

Semua beraktivitas seperti biasanya sampai waktu tiba sore hari.

“Oh iya hari ini ada janji dengan bu Ningsih untuk ke rumah nya.” Shaka tidak lupa untuk sholat asar terlebih dahulu di mushola kantor nya, Setelah itu shaka bergegas menuju mobil nya untuk menuju rumah bu ningsih.

Sesampai nya di rumah bu ningsih.

Tok tok tok…………

“Assalamualaikum wr wb,” ucap shaka

“Waalaikumsalam wr wb,” di buka oleh bibi Mimin (orang yang membantu pekerjaan rumah, di karenakan bu Ningsih sudah tidak bisa beraktivitas seperti dulu jadi pa Wahyu memutuskan untuk memperkerjakan bi Mimin setiap hari tidak pulang pergi).

“Maaf ada bu ningsih nya?” tanya Shaka.

“Ada den ibu ada di kamar nya,” jawab bi Mimin.

“Ini pasti den Shaka kan?” tanya bi Mimin.

“Iya bu,” jawab Shaka.

“Ehh panggil bi Mimin aja den, den Shaka di suruh masuk di kamar nya, karena tidak ada orang di rumah jadi kamar nya di buka saja ya den,” ucap bi Mimin.

“Baik bi, boleh antar saya ke kamar bu ningsih? yang sebelah mana nya,” tanya lagi Shaka.

“Baik den silahkan,” ucap bi Sumi sambil berjalan menuju kamar bu Ningsih.

“Ini den kamar bu ningsih, silahkan masuk.” Bi Mimin membuka pintu kamar bu ningsih

“Bi tolong buat kan minum untuk nak shaka ya,” ucap bu Ningsih.

“Baik bu,” jawab bi Mimin.

“Silahkan duduk nak Shaka,” ucap bu Ningsih lagi

Shaka duduk di sofa kamar bu Ningsih sedangkan bu Ningsih duduk di tempat tidur.

“Shaka ibu boleh langsung ke inti nya saja ya biar tidak mengganggu waktu kamu?” ucap bu Ningsih.

“Baik bu silahkan apa yang mau ibu katakan kepada saya,” jawab Shaka

“Nak, ibu mempunyai anak perempuan satu satu nya yang bernama Alivia Putri Azzahra ia dia masih menginjak bangku kelas 3 Sma, tapi ibu takut setelah ibu tidak ada, dia kembali ke dunia nya itu karena dia sangat tidak bisa memaafkan ayah nya sedangkan abang nya hanya di dengarkan selewat saja,” jelas bu Ningsih langsung ke inti pembicaraan.

“Insya Allah anak ibu akan terus baik asal ibu selalu sehat untuk dia dan selalu mendoakan nya,” jawab shaka.

“Tapi nak ibu belum tenang untuk pergi jika anak ibu tidak ada pengganti ibu untuk menjaga dia.”

“Ibu boleh minta satu permintaan kepada nak shaka?” tanya bu Ningsih

“bu Ningsih ingin saya melakukan apa?” tanya Shaka.

“Saya ingin menjodohkan anak saya dengan nak Shaka saya yakin anak saya aku berubah kalau di bimbing oleh nak Shaka,” ucap bu Ningsih.

“Bu ningsih tidak salah ingin menjodohkan saya dengan anak ibu, jika saya mau pun apakah anak ibu mau dengan saya?” tanya Shaka.

“soal anak saya itu urusan saya yang terpenting nak Shaka tidak menolak perjodohan saya hari ini, untuk menjodohkan putri saya dengan nak Shaka, itung itung membantu saya meng wujudkan keinginan saya terakhir di dunia ini,” ucap bu Ningsih.

“Beri saya waktu 3 hari untuk meminta jawaban dari Allah, setelah itu saya akan menjawab permintaan dari bu Ningsih,” jawab Shaka.

“Baik nak setelah 3 hari itu saya akan menghubungi nak shaka lewat suami saya,” ucap bu Ningsih.

Beberapa menit kemudian bi Mimin datang ke kamar bu Ningsih dengan membawa 1 gelas teh manis untuk Shaka.

“Ini den minuman nya silahkan di minum,” ucap bi Mimin.

Bersambung ……..

Jangan lupa untuk memberikan like dan komentar nya ya, vote juga yang banyak biar semangat nulis nya dan up setiap hari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!