Rumah sakit

Bu ningsih keluar dari taksi nya dan pas di liat memang benar itu Via, beberapa langka lagi menuju tempat Via balapan tiba tiba dada bu ningsih sakit di bagian dada nya dan akhir nya pingsan berbarengan di depan ada mobil yang ingin melaju.

“Tiiiiitttttttt.”

Mobil depan langsung meng rem mendadak ngeliat ada ibu ibu yang tergeletak di jalanan.

“Aduh tuan kaya nya ada ibu ibu pingsan dan tergeletak di jalanan.” Ucap pa Harun.

“Astagfirullh,,,,,, bukan kamu yang tabrak kan?” Tanya Shaka takutnya bukan pingsan tapi tertabrak oleh supir nya.

“Bukan tuan, saya tidak menabrak nya, seperti nya ibu ini pingsan sendiri.” jawab pa Harun menjelaskan

“Yasudah ayo turun kita Bantu.” Shaka langsung keluar dari mobil nya dan di susul oleh pa Harun.

Pengemudi taksi bu Ningsih tadi pun ikut turun dan melihat keadaan bu Ningsih.

“Aduh gimana ini, kalau saya antar ke rumah sakit bisa bisa saya ga dapet uang hari ini.” ucap supir taksi itu tapi beliau pun khawatir dengan kondisi penumpang nya.

“Yasudah bawa saja ke mobil saya sekarang!! Ibu ini perlu penanganan secepatnya!!.” suruh Shaka kepada supir nya dan pengemudi taksi itu.

“Alhamdulilah terimakasi tuan sudah membantu penumpang saya ini.” Ucap supir taksi.

“Baik pak sama sama, yasudah saya pamit dulu,”

“Assalamualaikum.” ucap Shaka sambil menepuk pundak supir taksi dan berlalu meninggalkan untuk naik ke mobil yang di tumpangin nya, Shaka duduk di bagian samping supir sedang bu Ningsih di tidurkan di jok belakang dengan posisi terbaring.

Rumah sakit.

Sesampai nya di rumah sakit, Shaka langsung turun meminta petugas rumah sakit untuk membantu bu ningsih keluar dari mobil nya.

Pasieun belum mendapatkan penanganan, yang membawa pasein harus mengisi data pasien.

“Maaf sus saya tidak tau dengan ibu ini saya menemukan ibu ini tergeletak di jalanan seperti nya ibu itu pingsan tanpa di tabrak mobil karena tidak ada luka juga di bagian tubuh nya, soal pembayaran saya tanggung semua nya, yang penting ibu ini selamat, soal identitas ibu ini suster bisa menghubungi saudara nya atau keluarga di handphone pasien.” ucap Shaka menjelaskan.

“baik, tapi bapa harus tanda tangan dulu dan bersedia tanggung Jawab atas ibu ini selama keluarga nya belum datang ke sini.” jawab suster itu sambil menyerah kan beberapa kertas yang harus di tanda tanganin.

Iya yang menolong ningsih ibu Via adalah Shaka yang waktu itu ada permasalahan sedikit dengan Via.

Tempat balapan.

“Dan pemenang balapan ini adalah Alivia.” teriakan dari pembawa acara

Iya balapan nya di menangkan oleh via meskipun anggel beberapa kali hampir curang tapi via bisa menghindar dengan baik

“Wih wihh keren bener lo vi bisa ngalahin si Anggel itu.” ucap Iqbal dengan mengacungkan dua jempol nya

“Tentu Dong alivia putri Azzahra.”

“Yaudah ayo balik, perasaan gue ga enak nih, soal teraktiran besok saja ya.” ucap Via

Di kantor

Pa Wahyu merima telepon dari handpone istrinya

“Hallo selamat sore.”

“Ini saya dari pihak rumah sakit xx ingin meberitahukan bahwa pasien atas pemilik hp ini sedang di rawat di rumah sakit, ada seseorang yang menemukan ibu ini sudah tergeletak di jalanan dengan keadaan pingsan,” ucap pihak rumah sakit panjang lebar.

“Hah apa.”

“Istri saya masuk rumah sakit?”

“Saya akan kesana sekarang,” ucap pa Wahyu sambil berlari menuju rekan nya untuk ijin ke rumah sakit karena dia bukan pemilik perusahaan itu yang harus keluar tanpa izin.

Di rumah sakit

Setelah di tanganin dokter bu Ningsih sudah lebih kembali dan sekarang berada di tempat rawat inap, kebetulan Shaka ada di ruangan itu tapi bersama supir pribadi nya tidak berduaan.

Bu Ningisih membuka kan mata nya perlahan.

“Dimana ini?” ucap bu Ningsih dengan terbata bata.

Shaka yang awal nya duduk mendekati bu Ningsih sambil menekan tombol di bawah kasur yang terhubung langsung dengan petugas rumah sakit.

“Alhamdulilah ibu sudah sadar.”

“Sebentar, petugas rumah sakit sedang menuju kesini,” ucap Shaka dengan sopan.

Setelah dokter nya datang dan memeriksa bu Ningsih dokter tersebut nampak menghela nafas panjang entah kenapa dengan kondisi bu ningsih sekarang.

Beberapa menit kemudian pa Wahyu langsung masuk ke ruangan bu ningsih sang istri.

“Bu ibu kenapa bisa sampai masuk rumah sakit?”tanya pa Wahyu sambil memegang tangan sang istri.

“Pak mohon jangan di ganggu dulu biarkan ibu nya istirahat terlebih dahulu. Dan bapak suami nya? Boleh berbicara sebentar di ruangan saya?” Jelas sang dokter kepada Wahyu yang baru datang.

“Baik dok,” jawab pa Wahyu.

“Bu tunggu sebentar ya.” Wahyu mengelus kepala sang istri sebelum pergi untuk berbicara dengan dokter yang menangani istrinya.

Shaka pun ikut keluar, karena lebih leluasa menunggu di luar dan juga keluarga nya sudah datang.

Sebentar lagi Shaka harus pergi karena harus ke restoran yang di kelolah nya.

“Pak mengenai kondisi istri anda bahwa istri ada bermasalah dengan jantung nya dan sekali lagi jika istri anda ada yang membuat shock atau stres bisa sangat membahayakan pasien bahkan mungkin akan membuat kematian,” jelas dokter.

Bersambung ……..

Jangan lupa untuk memberikan like dan komentar nya ya, vote juga yang banyak biar semangat nulis nya dan up setiap hari. dan jangan lupa follow autor nya biar tidak ketinggalan novel novel lain nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!