Sisi Lain Dari Dia

Setelah melihat Allan yang walaupun di marahi kak Fara tanpa sebab, dia tetap menuruti maunya. Rena mulai melihat jika Allan juga memiliki sisi yang hangat dan perhatian. Bahkan dengan kejadian di dapur, melihat Allan yang sedang serius bekerja, membuat Rena mulai menyadari sisi tampan Allan.

Rena juga tahu, meskipun Allan tidak bisa memberi hatinya pada Rena. Allan tetap memperlakukan Rena dengan baik. Dari fasilitas supir yang sama seperti anggota keluarga lain, dari materi yang di transfer Allan, bahkan malam ini Allan membolehkan Rena untuk membuatkan masakan.

......................

Pagi harinya, saat Allan membuka handphone dia melihat pesan yang dikirim Fara.

My Wife💕

'Sebelum ke kantor, antar Rena ke kampus dulu. Ke rumah sakitnya habis pulang kerja aja mas," tulis Fara.

Setelah membaca pesan itu, Allan pun langsung membalas pesan Fara.

'Oke, tunggu aku ya. Nanti pasti aku pulang cepet🥰' tulis Allan.

Kemudian Allan pun bangun dari tempat tidur nya dan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sedangkan Rena sudah sibuk sedari pagi, mulai dari membangunkan anak-anak, lalu membantu bi Endang menyiapkan sarapan dan bekal. Setelah semua siap, Rena pun mencoba untuk mengetuk pintu Allan. Belum sempat mengetuk, pintu pun sudah terbuka. Allan pun keluar dari kamar. Melihat ada Rena di depan pintu, dia pun bertanya,

"Kenapa?"

"Rena pikir pak Allan masih tidur. Ternyata sudah bangun, bagus kalau begitu. Semua sudah siap, pak Allan mau gue buatkan bekal juga nggak?" tanya Rena.

"Boleh, oh ya. Kata Fara saya harus antar kamu ke kampus, setelah semua siap. Langsung berangkat aja, nanti saya terlambat masuk kantor kalau nunggu kamu kelamaan," ucap Allan.

"Oke, kalau gitu sebelum siapkan bekal, gue mau siap-siap dulu. Biar pak Allan nanti nggak kelamaan nunggu," ucap Rena lalu segera berjalan menuju kamarnya.

Selagi anak-anak dan Allan sarapan, Rena pun menyiapkan bekal tambahan untuk dibawa Allan ke kantor. Sejak awal, saat mulai ikut menyiapkan bekal anak-anak, Rena selalu menambah menu banana milk untuk mereka. Jadi untuk Allan, Rena pun memberikan dia hal yang sama. Entah nanti Allan suka atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting sekarang Rena menyiapkan menu yang sama untuk dirinya sendiri, anak-anak dan Allan.

Setelah siap, Rena pun juga bergabung untuk sarapan. Lalu kemudian mengantarkan anak-anak ke depan gerbang. Setelah nya giliran Rena dan Allan yang berangkat bersama.

Suasana di dalam mobil cukup sunyi, sampai akhirnya Rena mencoba mencari topik pembicaraan. Dia mengungkit bekal yang dia bawakan.

"Hari ini menu anak-anak sandwich, plus buah, plus banana milk. Jadi untuk pak Allan saya buatkan yang sama. Untuk banana milk sendiri, itu susu favorit saya. Selama beberapa hari ini anak-anak tidak ada yang protes untuk mengganti varian rasa. Jika pak Allan nanti mau ganti, langsung bilang saya saja,"

"Oke,"

'Singkat banget anjir' ucap Rena dalam hati.

"Kalau susu favorit kak Fara apa ya pak? Besok-besok kalau saya mau berkunjung akan saya siapkan," tanya Rena basa basi.

"Dia opsional. Tidak terlalu suka susu.." jawab Allan.

"Oke, berarti cukup saya bawakan makan dan buah seperti biasa saja," ucap Rena.

Saat hampir sampai di kampus, Rena pun meminta untuk di berhentikan di halte bus dekat kampus.

"Biasanya pak Didit juga menurunkan saya disini pak. Terimakasih untuk tumpangannya," ucap Rena.

"Oke,"

Rena pun menatap Allan lekat setelah dia menjawab oke. Tidak ada kalimat yang lebih panjang selain 'oke' untuknya.

Karena Allan tidak menurunkan Rena tepat di depan kampus, dia pun sedikit khawatir. Maka dia putuskan untuk menunggu Rena sampai di depan gerbang kampus. Saat di pertengahan jalan, ada mobil yang berhenti di depan Rena. Pengemudi mobil itu pun turun, lalu menghampiri Rena.

Ternyata itu mobil Rangga. Rangga pun menawari Rena untuk menumpang mobilnya lagi. Setelah itu, Rena pun mengiyakan dia dan masuk ke mobil itu.

Allan pun melihat semuanya. Allan cukup bertanya-tanya siapa seseorang yang memberi Rena tumpangan. Allan cukup tau jika Rena sangat menyukai Gilang, jadi dia bingung siapa lagi seseorang itu. Allan juga merasakan ada sedikit kesal pada kejadian yang dia lihat barusan. Apalagi sekarang Rena itu istrinya. Menurutnya kurang tepat jika Rena dengan mudahnya mengiyakan tumpangan seseorang.

Setelah itu Allan pun berangkat ke kantor, sesampainya di kantor dia segera meminta Fathur untuk menyiapkan seminar. Seminar yang cukup dadakan. Dan seminar ini akan diadakan di kampus Rena keesokan paginya.

......................

Berbeda hal dengan cerita yang ada di rumah sakit. Pagi ini hanya sisa 1 pemeriksaan lagi untuk Gilang, setelah itu dia bisa pulang. Karena kebetulan semalam dia sudah masuk shift malam. Hal yang cukup melelahkan untuk seorang calon dokter, dia harus terjaga di malam hari untuk pasiennya. Lalu di siang harinya harus tidur dan lanjut bekerja lagi di malam hari untuk shift selanjutnya.

Sedangkan Ajeng hari ini mendapatkan shift pagi, jadi dia langsung bergegas ke rumah sakit. Mereka pun bertemu di lorong, setelah pertengkaran kemarin Gilang masih mau mengajak Ajeng ke ruangannya. Setelah itu barulah mereka mengobrol.

"Kamu nggak sekalian bawain aku breakfast?" tanya Gilang.

"Kamu emang ada titip aku breakfast? Nggak kan?"

"Ya nggak perlu aku mintai tolong, kamu nggak mau inisiatif gitu? Kamu kan juga tau jadwal aku.."

"Ya lain kali kalau mau di beliin, ya chat lah. Atau telfon gitu misalnya," jawab Ajeng.

"Beda banget kamu sama Rena. Kalau Rena nih ya, tanpa aku minta bawain pun tau-tau dia ke rumah sakit terus bawain aku," protes Gilang.

"Terus aja terus, heran deh. Selalu, setiap saat, bahas Rena mulu, yang pacar kamu tuh aku loh!" ucap Ajeng.

"Ya emang gitu kenyataannya,"

"Udahlah, aku mau ganti baju dulu. Harus ganti shift," ucap Ajeng lalu segera keluar dari ruangan Gilang.

Sedari mereka jadian hingga saat ini, selalu ada nama Rena yang terucap dari Gilang. Secara tidak langsung, memang benar kalau Rena sudah mengisi hari-hari Gilang. Dari berbagai aspek hampir semua Rena tahu, hobi mereka yang sama, selera makan mereka yang sama, bahkan selera ide ataupun wewangian juga sama. Jadi wajar saja jika Gilang selalu teringat akan Rena. Mungkin saja saat ini Gilang mulai merasakan kehilangan sosok Rena yang dia butuhkan.

...***...

Episodes
1 Rena Salma Ellyana
2 Pertemuan Kedua Kalinya
3 Permintaan Konyol
4 Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5 Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6 Perjanjian Tertulis
7 Awal Baru dan Kekhawatiran
8 Tempat Tinggal Baru
9 Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10 Rena Dapat Chat Gilang
11 Coklat Istimewa
12 Hari Patah Hati Rena
13 Kenapa Harus Dia?
14 Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15 Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16 Cut Off One, Add A New Friends
17 Kenapa Masih Sakit Ya?
18 Sembuh Tak Semudah Itu
19 Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20 Sisi Lain Dari Dia
21 Pesan Pertama dari Allan
22 I Love You
23 Rena Akan Menepati Janji
24 Pemakaman Kakak
25 Sabar Rena
26 Trik Yang Digagalkan Fathur
27 Patah Sebelum Berjuang
28 Parfum Cowok
29 Tidak Bisa Segampang Itu
30 Terluka Karena Dia
31 Bantuan Rangga
32 Berkata Sesuai Maumu
33 Sikap Dingin Rena
34 Coklat Gratis
35 Amarah Salah Sasaran
36 Rumah Sakit(1)
37 Rumah Sakit(2)
38 Perhatian Kecil Tuan
39 Rena Si Paling Pengertian
40 Emosi Yang Meledak
41 Obat Merah
42 Sudah Saatnya Menyerah
43 Selamat Tinggal
44 Kakak Adek Terus Ya
45 Rasa Sup Yang Berbeda
46 Efek Kesalahpahaman
47 Cinta Sahabat
48 Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49 Haruskah Bisa Dipercaya?
50 Ungkapan Tidak Langsung
51 Spam Pesan Rangga
52 Tatapan Menakutkannya
53 Love You Too
54 Status Baru
55 Pertanyaan Random Alea
56 Rumah Rangga
57 Alasan Zanna dan Abel
58 Tugas dan Rencana Magang
59 Tantrumnya Orang Dewasa
60 Meminta Izin Suami
61 Perdebatan Terakhir
62 Satu Tamparan
63 Sedikit Rasa Cemburu
64 Permintaan Yang Tidak Disetujui
65 Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66 Pemicu Perubahan Mood
67 Dampak Pesan Anonymous
68 Lupa Jika Sudah Bersuami
69 Penjelasan Rena
70 Kakak Tersayang Pulang
71 Foto Keluarga
72 Telepon Rangga
73 Taman Bermain
74 Serangkaian Hal Pagi Ini
75 Konflik di Kantin
76 Teman Pengertian
77 Foto Keluarga
78 Gumam Depan Orang Tidur
79 Perekam Diam-Diam
80 Istri Kecil Yang Kesal
81 Kakak Ipar
82 Berat Ditinggal
83 Permulaan LDR
84 Perjalanan Awal Dimulai
85 Live Insta Abel
86 Penjelasan Rena
87 Waktu Yang Tidak Tepat
88 Obrolan singkat di Mobil(1)
89 Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90 Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91 Semua Berjalan Lancar
92 Mereka Penasaran
93 Senda Gurau Di Hari Ketiga
94 Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95 Yang Terlintas Sekarang..
96 Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97 Kegiatan akhir Hari Ini
98 Tanpa Kabar Lagi
99 Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100 Mereka Tahu Tapi Diam
101 Lupa....
102 Kesal, Baikan, Blush
103 Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104 Miss You Too
105 Suasana Semakin Aneh
106 Terbongkar Sudah Perasaannya
107 Sorry Zan..
108 Obrolan Hati-Hati
109 Kabar Baik Hari Ini
110 Panggilan Telepon Sus Rini
111 Mamanya Alea
112 Pembahasan Tegang di Mobil
113 Live Yang Mengundang Amarah
114 Emosi Yang Tak Terbendung
115 Menghibur si Sulung
116 Kecewa dan Amarah
117 Satu.. Dua.. Tiga..
118 Perhatian Meski Masih Marah
119 Gugur Sudah Kewajiban
120 Panggilan Sayang
121 Menjadi Penengah
122 Lika-liku Pengumpulan Berkas
123 Alasan Sebenarnya
124 Idola Kampus Yang Melucu
125 Belum Saatnya
126 Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127 Usaha Berdamai(1)
128 Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129 Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130 LDR lagi
131 Sedikit Kiat Yang Berguna
132 LDR Day 1
133 LDR Day 2
134 Rindu Kamu
135 Perjuangan Kecil Allan
136 Pramugari Yang Salah Sasaran
137 Suami Baik Untuk Istri Baik
138 Tidak Boleh Ke Kantor!
139 Demi Berbakti Harus Berkorban
140 Demam Tinggi
141 Harus Selalu Bersyukur
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rena Salma Ellyana
2
Pertemuan Kedua Kalinya
3
Permintaan Konyol
4
Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5
Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6
Perjanjian Tertulis
7
Awal Baru dan Kekhawatiran
8
Tempat Tinggal Baru
9
Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10
Rena Dapat Chat Gilang
11
Coklat Istimewa
12
Hari Patah Hati Rena
13
Kenapa Harus Dia?
14
Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15
Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16
Cut Off One, Add A New Friends
17
Kenapa Masih Sakit Ya?
18
Sembuh Tak Semudah Itu
19
Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20
Sisi Lain Dari Dia
21
Pesan Pertama dari Allan
22
I Love You
23
Rena Akan Menepati Janji
24
Pemakaman Kakak
25
Sabar Rena
26
Trik Yang Digagalkan Fathur
27
Patah Sebelum Berjuang
28
Parfum Cowok
29
Tidak Bisa Segampang Itu
30
Terluka Karena Dia
31
Bantuan Rangga
32
Berkata Sesuai Maumu
33
Sikap Dingin Rena
34
Coklat Gratis
35
Amarah Salah Sasaran
36
Rumah Sakit(1)
37
Rumah Sakit(2)
38
Perhatian Kecil Tuan
39
Rena Si Paling Pengertian
40
Emosi Yang Meledak
41
Obat Merah
42
Sudah Saatnya Menyerah
43
Selamat Tinggal
44
Kakak Adek Terus Ya
45
Rasa Sup Yang Berbeda
46
Efek Kesalahpahaman
47
Cinta Sahabat
48
Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49
Haruskah Bisa Dipercaya?
50
Ungkapan Tidak Langsung
51
Spam Pesan Rangga
52
Tatapan Menakutkannya
53
Love You Too
54
Status Baru
55
Pertanyaan Random Alea
56
Rumah Rangga
57
Alasan Zanna dan Abel
58
Tugas dan Rencana Magang
59
Tantrumnya Orang Dewasa
60
Meminta Izin Suami
61
Perdebatan Terakhir
62
Satu Tamparan
63
Sedikit Rasa Cemburu
64
Permintaan Yang Tidak Disetujui
65
Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66
Pemicu Perubahan Mood
67
Dampak Pesan Anonymous
68
Lupa Jika Sudah Bersuami
69
Penjelasan Rena
70
Kakak Tersayang Pulang
71
Foto Keluarga
72
Telepon Rangga
73
Taman Bermain
74
Serangkaian Hal Pagi Ini
75
Konflik di Kantin
76
Teman Pengertian
77
Foto Keluarga
78
Gumam Depan Orang Tidur
79
Perekam Diam-Diam
80
Istri Kecil Yang Kesal
81
Kakak Ipar
82
Berat Ditinggal
83
Permulaan LDR
84
Perjalanan Awal Dimulai
85
Live Insta Abel
86
Penjelasan Rena
87
Waktu Yang Tidak Tepat
88
Obrolan singkat di Mobil(1)
89
Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90
Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91
Semua Berjalan Lancar
92
Mereka Penasaran
93
Senda Gurau Di Hari Ketiga
94
Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95
Yang Terlintas Sekarang..
96
Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97
Kegiatan akhir Hari Ini
98
Tanpa Kabar Lagi
99
Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100
Mereka Tahu Tapi Diam
101
Lupa....
102
Kesal, Baikan, Blush
103
Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104
Miss You Too
105
Suasana Semakin Aneh
106
Terbongkar Sudah Perasaannya
107
Sorry Zan..
108
Obrolan Hati-Hati
109
Kabar Baik Hari Ini
110
Panggilan Telepon Sus Rini
111
Mamanya Alea
112
Pembahasan Tegang di Mobil
113
Live Yang Mengundang Amarah
114
Emosi Yang Tak Terbendung
115
Menghibur si Sulung
116
Kecewa dan Amarah
117
Satu.. Dua.. Tiga..
118
Perhatian Meski Masih Marah
119
Gugur Sudah Kewajiban
120
Panggilan Sayang
121
Menjadi Penengah
122
Lika-liku Pengumpulan Berkas
123
Alasan Sebenarnya
124
Idola Kampus Yang Melucu
125
Belum Saatnya
126
Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127
Usaha Berdamai(1)
128
Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129
Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130
LDR lagi
131
Sedikit Kiat Yang Berguna
132
LDR Day 1
133
LDR Day 2
134
Rindu Kamu
135
Perjuangan Kecil Allan
136
Pramugari Yang Salah Sasaran
137
Suami Baik Untuk Istri Baik
138
Tidak Boleh Ke Kantor!
139
Demi Berbakti Harus Berkorban
140
Demam Tinggi
141
Harus Selalu Bersyukur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!