Ayam pemilik kosan sudah berkokok, semua penghuni kos pun mulai menjalani pagi harinya seperti biasanya. Di meja makan sudah ada Rena, Abel, Ajeng dan juga Zanna tengah berkumpul sembari memakan sarapannya.
Sudah menjadi rutinitas biasa untuk mereka berempat melalui ritual ini. Hingga di tengah perbincangan, Zanna bertanya apa yang telah terjadi pada Rena semalam.
"Lu udah bisa jelasin ke kita apa yang terjadi semalam?" tanya Zanna.
Bukan hanya Zanna yang penasaran, kedua sahabat Rena yang lain pun juga merasakan hal yang sama.
"Seharusnya tinggal dikit lagi mungkin aja dia akan nyatain perasaan nya ke gue. Tapi waktu lagi makan kue, dia dapet telpon dari rumah sakit tempatnya magang. So, kalian tau kan kelanjutan nya gimana?" jelas Rena.
"Terus kenapa baju Lu kotor semalem?" Tanya Ajeng.
"Itu nggak sengaja kena ice cream anak kecil yang lagi lari-lari di resto,"
"Lu kesel dua kali lipat karena anak kecil itu?" Tanya Abel.
"Bukan woy, kalian pikir gue sejahat itu sama anak kecil?" jawab Rena santai.
"Terus? Cuman karena Gilang yang langsung ke rumah sakit? Kan udah biasa doi suka pamit sebelum acara selesai," ucap Ajeng.
"Bukan, tapi karena waktu gue mau balik ke kosan. Nggak sengaja di depan restoran ketabrak sama Mas-mas ngeselin!"
"Ternyata karena itu, tumben Lu se-emosi itu. Apalagi sama orang asing, bukan gaya lu banget deh." ucap Zanna heran.
"Masalahnya, orang itu emang bener-bener ngeselin. Gue harap nggak akan pernah ada kesempatan kedua buat ketemu orang itu lagi," ucap Rena dengan sedikit emosi.
"Hati-hati sama omongan sendiri. Takutnya nanti ke makan omongan sendiri loh ya," ucap Abel.
"Nggak akan, lagian kan gue nggak sumpah in atau ngejelek in orang itu," jelas Rena pada sahabatnya.
Setelah sarapan, mereka pun segera bergegas menuju kamar masing-masing untuk berangkat ke kampus.
Setelah turun dari bus, mereka perlu berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke gerbang kampus. Namun saat mendekati gerbang, Zanna melihat ada seseorang yang dia kagumi ada di sekitar luar kampus.
"Girls, sumpah. Kalian harus tahu apa yang barusan gue liat.. Sumpah jantung gue masih berdetak kenceng banget weh,"
"Emang lu liat apa?" tanya Rena.
"Gue lihat calon imam gue, Zayyan guys. Zayyan Xodiac.. Gue harus kejar dia sih, Kalau kalian mau ke kampus, duluan aja. Gue harus pastiin kalau itu tadi beneran Zayyan," ucap Zanna lalu ia segera lari mengejar seseorang itu.
"Zayyan? Nggak mungkin woy. Dia kan lagi di Korea sekarang," teriak Rena pada Zanna.
"Ya maka dari itu, kita harus kejar Zanna. Entah kenapa gue ada firasat nggak baik deh," ucap Abel.
Kemudian mereka pun segera berlari mengejar Zanna. Namun firasat yang dirasakan Abel benar, belum lima menit mereka mengejar Zanna. Zanna sudah terjatuh di trotoar karena sudah di tabrak lari oleh truk.
Mereka yang panik pun segera menghampiri Zanna. Lalu kemudian Rena dan Ajeng bergegas melakukan pertolongan pertama pada Zanna. Sedangkan Abel sibuk mencari bantuan agar Zanna bisa dilarikan ke rumah sakit segera.
Beruntung tidak lama setelah itu Abel menemukan mobil yang bergerak ke arah mereka, segera ia lambaikan tangan ke arah mobil itu untuk menghentikan lajunya.
Sang pengendara pun berhenti, kemudian ia segera meminta bantuan mereka untuk menolong Zanna. Beruntung karena pengemudi dan penumpang mobil baik, mereka pun mau membantu untuk segera membawa Zanna ke rumah sakit terdekat. Zanna pun segera di bawa masuk ke mobil itu di temani dengan ketiga sahabatnya.
Sesampainya di rumah sakit, Zanna segera di berikan pertolongan oleh tim medis. Saat situasi sudah mulai tenang, Rena pun teringat dengan orang yang mengantar mereka. Ia pun berinisiatif untuk mengucapkan terimakasih kepada mereka.
Dia berjalan sendiri menyusuri koridor rumah sakit. Dia tidak ingin di temani sahabatnya yang lain karena Zanna lebih membutuhkan bantuan sahabatnya yang lain daripada dia.
Saat ia menemukan dua orang yang sudah menolong sahabatnya, segera ia berucap.
"Terimakasih karena sudah membantu sahabat saya," ucap Rena sopan.
Dan saat mereka berbalik ke sumber suara, Rena pun terkejut karena kedua orang ini adalah orang yang ia temui di restoran kemarin.
"Iya sama-sama, temen kamu baik-baik aja kan?" tanya perempuan yang ada di depannya.
"Syukurlah sudah membaik, apakah anda mengingat saya? Kita pernah bertemu di restoran kemarin malam" ucap Rena.
"Iya saya ingat, pasti takdir yang mempertemukan kita. Perkenalkan nama saya Faranabila Awalia, panggil saja Fara"
"Saya Rena, maaf.. saya harus panggil Bu atau kak?" tanya Rena bingung, karena penampilan Fara hari ini cukup berbeda dibandingkan kemarin malam.
"Terserah kamu mau panggil apa dan perkenalkan ini suami saya." ucap Fara sambil tersenyum.
Rena pun hanya mengangguk kan kepala saja. Tiba-tiba suasana menjadi cukup canggung.Bagaimana tidak, laki-laki yang didepannya ini adalah laki-laki yang sama yang sudah membuatnya kesal kemarin malam.
Tidak lama setelah itu Fara pun merasakan kesakitan di bagian perut nya, sang suami yang panik pun segera menggendong istrinya dan membawanya ke unit biasanya mereka. Rena pun di tinggal sendiri di koridor.
Karena sudah cukup untuk berterima kasih, Rena pun segera kembali ke ruangan Zanna. Sesampainya di ruangan Zanna, sudah ada sahabatnya dan Gilang yang menunggu Rena kembali.
"Sudah ketemu mereka Ren?" tanya Gilang.
"Sudah kak, mereka baik banget. Semoga kebaikan mereka segera mendapatkan timbal balik." ucap Rena tersenyum sambil berbinar memandangi Gilang.
Namun kemudian pandangannya berbalik arah ke arah Zanna,
"Udah puas? Sakit kan? Lagian lu jalan nggak lihat-lihat, Zayyan Mulu yang di pikirin deh!" ucap Rena kesal dengan sahabatnya.
"Udah, lagian kalau lu lihat Soobin sama Jungkook pasti juga kayak dia," ucap Abel memojokkan Rena.
"Kok jadi gue sih, sekarang waktunya Zanna yang diomelin," ucap Rena.
"Udah nggak usah debat lagi kalian. Udah telfon polisi?" Tanya Gilang.
"Aman, udah kok. Gue tadi yang hubungi polisi waktu udah sampai sini." jawab Ajeng.
"Okey, kalau gitu gue lanjut bertugas dulu. Kalian perlu balik ke kampus, masih ada kelas kan? Soal Zanna jangan terlalu dipikirin. Ada banyak suster yang bisa nemenin dia, ada gue juga," ucap Gilang.
Setelah itu, Zanna pun juga meminta ketiga sahabatnya untuk berangkat ke kampus untuk mengikuti kelas. Awalnya mereka tidak mau, namun Zanna mendesak mereka dan daripada nanti berakhir debat serius. Akhirnya mereka menyetujuinya.
Setelah kampus selesai mereka berjanji untuk menjemput Zanna keluar rumah sakit.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
marrydiana
mampir nih.....🙏
2023-12-23
0
Zhu Yun💫
ikut nyimak kakak...
2023-08-30
2