Hari Patah Hati Rena

Jantung Rena berdegup kencang. Lalu Gilang pun duduk di sebelah Rena. Setelah itu dia berbalik ke arah Rena. Dia memandang Rena dengan seksama, lalu kemudian..

"Rena, menurut Lu hadiah apa yang disukai perempuan?" tanya Gilang.

Jika Gilang ingin membelikan dia sesuatu, bukankah biasanya langsung diberikan saja. Rena cukup terkejut karena ini kali pertama Gilang bertanya dahulu, sebelumnya pasti dia tidak akan bertanya dahulu.

"Barang? Buat siapa kak?" tanya Rena. Dia pura-pura tidak tahu karena takut nanti terjadi salah faham.

"Buat pacar, oh ya gue mau kasih tau kalau gue habis jadian kemarin," ucap Gilang.

Hati Rena seperti di sambar petir yang sebelumnya tidak ada mendung dan hujan. Ada sedikit nyeri yang terasa, dia sama sekali tidak menduga bahwa Gilang mengajaknya bertemu untuk hal ini. Meskipun Gilang masih ada niat untuk memberitahu dia, namun bukan ini yang ingin di dengar Rena.

Ingin sekali Rena tahu, siapa nama seseorang yang berhasil mendapatkan hati Gilang. Namun untuk bertanya saja, Rena sudah tidak ada daya lagi. Hari patah hati untuk Rena kenapa harus terjadi di hari ini. Dimana hari ini juga adalah tanggal pertama kali Rena dan Gilang saling kenal. Mungkin sampai nanti, hanya Rena seorang yang selalu mengingat hari ini.

"Ren, di beliin apa ya? Ada saran nggak?" Tanya Gilang.

"Hmm, beliin apa ya kak... Gue.... juga nggak pernah dapet hadiah dari cowok. Mungkin Lu bisa kasih dia baju, bunga, coklat.... Hmm... apa aja yang lu suka dan tulus kasih buat dia. Dia pasti suka," ucap Rena mencoba tegar sambil menahan tangis yang hampir meluap.

"Ide bagus, okey gue coba beli. Eh lu bawa cokelat? Buat gue kan? Semisal gue kasih coklat ini buat dia gimana?" Tanya Gilang excited.

Setelah mendengar apa yang dipikirkan Gilang tentang coklat yang dia bawa, Rena bahkan tidak ada tenaga untuk menjawab tidak. Kenapa dia bisa menyukai seseorang yang di permukaannya begitu pintar, tetapi sebenarnya bodoh. Apa dia benar-benar tidak tahu bahwa sedari dulu Rena sudah memiliki rasa suka padanya? Coklat khusus yang Rena bawa ini, adalah coklat favorit mereka. Tapi dengan mudahnya dia memberikan coklat yang dia dapat dari Rena untuk pacarnya. Rena pun hanya mengangguk menjawab pertanyaan Gilang karena dia tidak bertenaga untuk menolak.

Setelah mendapatkan anggukan Rena tanda setuju, Gilang pun berjalan masuk kedalam rumah sakit lagi.

"Thank you Ren, next time gue kenalin lu sama dia," ucap Gilang sebelum pergi masuk ke rumah sakit.

Sepeninggal Gilang, air mata Rena sudah tidak bisa di bendung lagi. Dia menangis cukup kencang sampai dia tidak sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikan dia. Seseorang itu adalah Allan.

Handphone Allan tidak sengaja tertinggal di ruangan VIP Fara. Meski sudah setengah perjalanan menuju kantor, dia pun memutuskan untuk kembali lagi ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit dia ingin mengambilnya sendiri, ini adalah hal yang jarang dilakukan Allan. Jika biasanya dia selalu menyuruh Fathur untuk mengambil barang yang tertinggal. Namun hari ini entah mengapa dia ingin mengambilnya sendiri.

Tak disangka, sebelum mengambil handphone dia malah melihat drama sad ending. Dia melihat cukup jelas bahwa Rena sangat menyukai Gilang, hanya orang bodoh yang tidak bisa melihat sikap Rena. Sikap Rena pada Gilang jauh berbeda di bandingkan pada orang lain.

Allan menyaksikan sendiri Gilang yang membawa coklat pergi. Setelah itu Rena bisa menangis sepuasnya sendiri di taman. Allan cukup ahli dalam menenangkan Fara, namun untuk menenangkan Rena ini adalah perkara lain. Dia tidak tahu karakter Fara dan Rena apakah sama. Meski mereka sama-sama istri sah dia, tetapi tetap saja treatment nya berbeda.

Langkah kaki Allan perlahan mendekat pada Rena. Lalu saat jarak mereka sudah dekat, dia mengulurkan sapu tangannya untuk Rena. Rena yang sadar ada seseorang yang melihatnya menangis pun perlahan mulai berhenti menangis. Dia mengambil sapu tangan itu dan kemudian mengusap air matanya.

"Terimakasih," ucap Rena lalu melihat siapa yang telah memberikan dia sapu tangan.

Rena terkejut ternyata seseorang itu adalah Allan. Dia takut jika Allan sudah melihat semua yang telah terjadi. Apalagi saat ini Rena tidak sedang berpenampilan seperti biasanya. Rasa berani Rena sudah hancur beberapa menit lalu. Bahkan baru saja dia bisa menangis sejadi-jadinya, hanya karena dia sendiri tidak bisa menahan air matanya untuk tumpah di tempat umum.

Perlahan Rena bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju dalam rumah sakit. Dia berjalan dengan pandangan linglung. Lalu langkahnya segera di hentikan Allan.

"Kamu mau Fara melihat kondisimu yang seperti ini?" tanya Allan.

Rena tidak sadar dengan penampilan dia saat ini, bahkan sudah ada yang menegur. Rena pun berbalik arah menuju pintu keluar rumah sakit. Lagi-lagi Allan pun menghentikan langkahnya.

"Maksud saya, masuk ke toilet umum dulu. Baru ke kamar, anggap saja saya nggak tahu apa yang terjadi barusan," ucap Allan.

"Tapi lu udah liat semuanya..hiks.. Lu tau, sekarang ini gue bahkan udah nggak ada harapan lagi. Nggak ada harapan lagi untuk gue bahagia. Gue tinggal jauh dari orang tua, gue nikah sama orang yang nggak gue suka, gue patah hati lihat seseorang yang gue cinta jadian sama orang lain.. Hiks.." ucap Rena yang di sambung tangisan lagi.

Allan pun mendekat pada Rena, spontan Rena langsung memeluk dia. Rena menangis di pelukan Allan. Cukup lama, sampai dia merasa cukup membaik. Setelah itu sedikit ada kecanggungan antara Rena dan Allan. Rena pun meminta izin Allan untuk ke toilet umum, sedangkan Allan berjalan menuju ke ruangan VIP.

Sesampainya di ruangan Fara, Allan pun masuk dan kemudian di sambut pertanyaan Fara.

"Kenapa kembali lagi mas?" Tanya Fara.

"Ini tadi handphone aku ketinggalan, jadi mau ambil handphone dulu. Aku berangkat kerja dulu ya sayang," ucap Allan lembut pada Fara.

"Kok baju kamu basah?" Tanya Fara.

Allan baru teringat bahwa bajunya menjadi sasaran empuk Rena untuk menangis. Dia pun mencoba mencari alasan lain agar Fara tidak mengetahui apa yang terjadi baru saja.

"Ini tadi kena air cleaning service. Nggak apa apa kok, nanti juga kering sendiri, aku berangkat ya," ucap Allan.

Lalu setelah dari toilet, Rena pun berjalan menuju kamar Fara untuk berpamitan. Untuk yang kedua kalinya Rena dan Allan pun kembali berpapasan, namun saat Rena akan memulai pembicaraannya. Allan pun segera bergegas melewati Rena. Meskipun Rena penasaran apa yang dipikirkan Allan padanya, karena selain dirinya sendiri Allan adalah saksi patah hatinya.

Rena pun masuk kamar VIP Fara. Fara pun bertanya pada Rena lagi,

"Lama sekali bertemu dokter Gilang, Rena?" tanya Fara.

"Iya kak, ada hal penting yang harus di bahas, setelah itu kami langsung melanjutkan aktivitas masing-masing. Rena pamit ya kak mau ke kampus," ucap Rena.

"Kamu nggak apa-apa? Aku rasa ada yang aneh dari kamu," tanya Fara.

"Nggak apa-apa kak, Rena pamit ya.." ucap Rena mengulangi perkataannya, sambil tersenyum di depan Fara dengan senyuman yang dipaksakan.

"Yaudah, hati-hati ya.." ucap Fara.

Kemudian Rena pun segera menuju parkiran dan kemudian bergegas berangkat ke kampus. Di belakang mobil pak Didit ada mobil yang mengawasinya.

...***...

Episodes
1 Rena Salma Ellyana
2 Pertemuan Kedua Kalinya
3 Permintaan Konyol
4 Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5 Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6 Perjanjian Tertulis
7 Awal Baru dan Kekhawatiran
8 Tempat Tinggal Baru
9 Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10 Rena Dapat Chat Gilang
11 Coklat Istimewa
12 Hari Patah Hati Rena
13 Kenapa Harus Dia?
14 Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15 Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16 Cut Off One, Add A New Friends
17 Kenapa Masih Sakit Ya?
18 Sembuh Tak Semudah Itu
19 Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20 Sisi Lain Dari Dia
21 Pesan Pertama dari Allan
22 I Love You
23 Rena Akan Menepati Janji
24 Pemakaman Kakak
25 Sabar Rena
26 Trik Yang Digagalkan Fathur
27 Patah Sebelum Berjuang
28 Parfum Cowok
29 Tidak Bisa Segampang Itu
30 Terluka Karena Dia
31 Bantuan Rangga
32 Berkata Sesuai Maumu
33 Sikap Dingin Rena
34 Coklat Gratis
35 Amarah Salah Sasaran
36 Rumah Sakit(1)
37 Rumah Sakit(2)
38 Perhatian Kecil Tuan
39 Rena Si Paling Pengertian
40 Emosi Yang Meledak
41 Obat Merah
42 Sudah Saatnya Menyerah
43 Selamat Tinggal
44 Kakak Adek Terus Ya
45 Rasa Sup Yang Berbeda
46 Efek Kesalahpahaman
47 Cinta Sahabat
48 Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49 Haruskah Bisa Dipercaya?
50 Ungkapan Tidak Langsung
51 Spam Pesan Rangga
52 Tatapan Menakutkannya
53 Love You Too
54 Status Baru
55 Pertanyaan Random Alea
56 Rumah Rangga
57 Alasan Zanna dan Abel
58 Tugas dan Rencana Magang
59 Tantrumnya Orang Dewasa
60 Meminta Izin Suami
61 Perdebatan Terakhir
62 Satu Tamparan
63 Sedikit Rasa Cemburu
64 Permintaan Yang Tidak Disetujui
65 Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66 Pemicu Perubahan Mood
67 Dampak Pesan Anonymous
68 Lupa Jika Sudah Bersuami
69 Penjelasan Rena
70 Kakak Tersayang Pulang
71 Foto Keluarga
72 Telepon Rangga
73 Taman Bermain
74 Serangkaian Hal Pagi Ini
75 Konflik di Kantin
76 Teman Pengertian
77 Foto Keluarga
78 Gumam Depan Orang Tidur
79 Perekam Diam-Diam
80 Istri Kecil Yang Kesal
81 Kakak Ipar
82 Berat Ditinggal
83 Permulaan LDR
84 Perjalanan Awal Dimulai
85 Live Insta Abel
86 Penjelasan Rena
87 Waktu Yang Tidak Tepat
88 Obrolan singkat di Mobil(1)
89 Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90 Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91 Semua Berjalan Lancar
92 Mereka Penasaran
93 Senda Gurau Di Hari Ketiga
94 Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95 Yang Terlintas Sekarang..
96 Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97 Kegiatan akhir Hari Ini
98 Tanpa Kabar Lagi
99 Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100 Mereka Tahu Tapi Diam
101 Lupa....
102 Kesal, Baikan, Blush
103 Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104 Miss You Too
105 Suasana Semakin Aneh
106 Terbongkar Sudah Perasaannya
107 Sorry Zan..
108 Obrolan Hati-Hati
109 Kabar Baik Hari Ini
110 Panggilan Telepon Sus Rini
111 Mamanya Alea
112 Pembahasan Tegang di Mobil
113 Live Yang Mengundang Amarah
114 Emosi Yang Tak Terbendung
115 Menghibur si Sulung
116 Kecewa dan Amarah
117 Satu.. Dua.. Tiga..
118 Perhatian Meski Masih Marah
119 Gugur Sudah Kewajiban
120 Panggilan Sayang
121 Menjadi Penengah
122 Lika-liku Pengumpulan Berkas
123 Alasan Sebenarnya
124 Idola Kampus Yang Melucu
125 Belum Saatnya
126 Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127 Usaha Berdamai(1)
128 Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129 Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130 LDR lagi
131 Sedikit Kiat Yang Berguna
132 LDR Day 1
133 LDR Day 2
134 Rindu Kamu
135 Perjuangan Kecil Allan
136 Pramugari Yang Salah Sasaran
137 Suami Baik Untuk Istri Baik
138 Tidak Boleh Ke Kantor!
139 Demi Berbakti Harus Berkorban
140 Demam Tinggi
141 Harus Selalu Bersyukur
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rena Salma Ellyana
2
Pertemuan Kedua Kalinya
3
Permintaan Konyol
4
Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5
Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6
Perjanjian Tertulis
7
Awal Baru dan Kekhawatiran
8
Tempat Tinggal Baru
9
Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10
Rena Dapat Chat Gilang
11
Coklat Istimewa
12
Hari Patah Hati Rena
13
Kenapa Harus Dia?
14
Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15
Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16
Cut Off One, Add A New Friends
17
Kenapa Masih Sakit Ya?
18
Sembuh Tak Semudah Itu
19
Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20
Sisi Lain Dari Dia
21
Pesan Pertama dari Allan
22
I Love You
23
Rena Akan Menepati Janji
24
Pemakaman Kakak
25
Sabar Rena
26
Trik Yang Digagalkan Fathur
27
Patah Sebelum Berjuang
28
Parfum Cowok
29
Tidak Bisa Segampang Itu
30
Terluka Karena Dia
31
Bantuan Rangga
32
Berkata Sesuai Maumu
33
Sikap Dingin Rena
34
Coklat Gratis
35
Amarah Salah Sasaran
36
Rumah Sakit(1)
37
Rumah Sakit(2)
38
Perhatian Kecil Tuan
39
Rena Si Paling Pengertian
40
Emosi Yang Meledak
41
Obat Merah
42
Sudah Saatnya Menyerah
43
Selamat Tinggal
44
Kakak Adek Terus Ya
45
Rasa Sup Yang Berbeda
46
Efek Kesalahpahaman
47
Cinta Sahabat
48
Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49
Haruskah Bisa Dipercaya?
50
Ungkapan Tidak Langsung
51
Spam Pesan Rangga
52
Tatapan Menakutkannya
53
Love You Too
54
Status Baru
55
Pertanyaan Random Alea
56
Rumah Rangga
57
Alasan Zanna dan Abel
58
Tugas dan Rencana Magang
59
Tantrumnya Orang Dewasa
60
Meminta Izin Suami
61
Perdebatan Terakhir
62
Satu Tamparan
63
Sedikit Rasa Cemburu
64
Permintaan Yang Tidak Disetujui
65
Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66
Pemicu Perubahan Mood
67
Dampak Pesan Anonymous
68
Lupa Jika Sudah Bersuami
69
Penjelasan Rena
70
Kakak Tersayang Pulang
71
Foto Keluarga
72
Telepon Rangga
73
Taman Bermain
74
Serangkaian Hal Pagi Ini
75
Konflik di Kantin
76
Teman Pengertian
77
Foto Keluarga
78
Gumam Depan Orang Tidur
79
Perekam Diam-Diam
80
Istri Kecil Yang Kesal
81
Kakak Ipar
82
Berat Ditinggal
83
Permulaan LDR
84
Perjalanan Awal Dimulai
85
Live Insta Abel
86
Penjelasan Rena
87
Waktu Yang Tidak Tepat
88
Obrolan singkat di Mobil(1)
89
Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90
Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91
Semua Berjalan Lancar
92
Mereka Penasaran
93
Senda Gurau Di Hari Ketiga
94
Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95
Yang Terlintas Sekarang..
96
Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97
Kegiatan akhir Hari Ini
98
Tanpa Kabar Lagi
99
Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100
Mereka Tahu Tapi Diam
101
Lupa....
102
Kesal, Baikan, Blush
103
Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104
Miss You Too
105
Suasana Semakin Aneh
106
Terbongkar Sudah Perasaannya
107
Sorry Zan..
108
Obrolan Hati-Hati
109
Kabar Baik Hari Ini
110
Panggilan Telepon Sus Rini
111
Mamanya Alea
112
Pembahasan Tegang di Mobil
113
Live Yang Mengundang Amarah
114
Emosi Yang Tak Terbendung
115
Menghibur si Sulung
116
Kecewa dan Amarah
117
Satu.. Dua.. Tiga..
118
Perhatian Meski Masih Marah
119
Gugur Sudah Kewajiban
120
Panggilan Sayang
121
Menjadi Penengah
122
Lika-liku Pengumpulan Berkas
123
Alasan Sebenarnya
124
Idola Kampus Yang Melucu
125
Belum Saatnya
126
Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127
Usaha Berdamai(1)
128
Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129
Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130
LDR lagi
131
Sedikit Kiat Yang Berguna
132
LDR Day 1
133
LDR Day 2
134
Rindu Kamu
135
Perjuangan Kecil Allan
136
Pramugari Yang Salah Sasaran
137
Suami Baik Untuk Istri Baik
138
Tidak Boleh Ke Kantor!
139
Demi Berbakti Harus Berkorban
140
Demam Tinggi
141
Harus Selalu Bersyukur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!