Kenapa Masih Sakit Ya?

Dokter dan suster yang datang untuk melakukan check up Fara adalah Gilang dan Ajeng. Mereka pun melakukan tugas mereka untuk melakukan beberapa kontrol pada Fara, di tengah kegiatan itu Ajeng pun membuka suaranya.

"Tumben hari ini kamu ajak aku buat temenin kamu berkeliling?" tanya Ajeng.

"Sebenernya ada yang perlu aku bicarakan sama kamu," ucap Gilang.

"Apa? Langsung aja, mumpung pasien juga lagi tidur."

"Hubungan kamu sama sahabat kamu, udah nggak bisa di sambung lagi?" tanya Gilang.

"Mereka yang memutuskan untuk cut off aku, lagi pula kan aku punya kamu sekarang," ucap Ajeng.

"Aku cuman mau kasih tau, kalau aku cukup tahu Rena seperti apa. Dia nggak mungkin sejahat itu cuman karena iri kamu udah jadi pacar aku, aku kenal dia lama. Jadi.." ucap Allan namun di hentikan Ajeng.

"Stop, kamu meragukan apa yang aku bilang ke kamu? Dia tuh sebenernya manipulatif, dia di depan dan di belakang kamu tuh beda. Aku sebagai ex best friend dia tau itu, nggak usah bahas dia lagi atau aku akan marah sama kamu. Udah selesai kan? Yuk ke ruangan lain,"

"Oke kita ke ruangan lain," jawab Gilang.

Fara baru tahu situasi apa yang membuat Rena sedih kemarin. Dari cara bicara suster yang sedang bersama dokter Gilang, Fara tahu betul bahwa yang merebut itu suster itu bukan Rena. Bukan karena Fara sudah memilih Rena jadi dia menutup mata tentang fakta buruk Rena. Tapi Fara sudah cukup banyak bertemu orang, dia tahu betul mana yang benar-benar baik mana yang palsu. Setelah itu Fara pun mengirimkan pesan pada Rena,

'Setelah kampus, kamu mampir rumah sakit dulu ya Rena🙂💕' tulis Fara.

Setelah dia mengirimkan pesan itu suster Liana pun datang. Setelah itu Fara mulai menuliskan beberapa bait kata, dia sudah mantap akan pesan yang ingin dia sampaikan. Suster Liana yang hanya bertugas untuk menemani pun hanya bisa membantu sebisa dia. Meski dia tahu bahwa Fara akan menulis surat wasiat sebelum dia meninggal, tetapi demi kebahagiaan pasien, dia mau melakukan itu.

......................

Setelah kampus berakhir Rena dan teman-teman pun berjalan menuju gerbang kampus. Mereka berencana untuk membahas kembali materi yang dosen jelaskan. Seperti biasa, Zanna dan Abel pun selalu menjadi tim yang berisik. Bahkan saat ini bertambah Galieh dan Rama yang juga menjadi tim berisik. Sedangkan Rena dan Rangga menjadi tim tenang, apalagi dengan ke famous an mereka. Tidak perlu lagi berusaha menonjol, mereka pasti akan terlihat menonjol sendiri secara otomatis.

"Rangga, berkat kita kan lu bisa nongkrong nih sama Rena. So lu perlu traktir kita-kita dong?" tanya Zanna.

"Wah ide bagus, gue harus pikirin mau pilih menu apa.. Hmm yang paling mahal boleh kali ya?" ucap Abel.

"Oke-oke, terserah kalian mau beli apa. Gue yang traktir," ucap Rangga.

"Gue sama Rama juga dapet jatah kan Rang?" tanya Galieh.

Rangga pun hanya menganggukkan kepala menunjukkan bahwa dia setuju. Rena yang belum faham tentang apa yang sahabatnya bahas memilih untuk diam. Di tambah karena dia belum sepenuhnya sembuh dari luka kemarin. Namun tiba-tiba Rena mendapatkan pesan dari Fara,

'Setelah kampus, kamu mampir rumah sakit dulu ya Rena🙂💕' chat Fara.

Rena pun menjawab pesan Fara sambil berjalan,

'Oke kak, Rena otw ke rumah sakit sekarang👌😉' tulis Rena.

Karena penasaran dengan Rena yang sedang membalas pesan. Rangga pun bertanya pada Rena,

"Lagi kirim chat ke siapa Ren?" tanya Rangga.

"Dari kakak, oh ya guys. Gue nggak ikut dulu ya. Janji deh, besok kita makan dan gue yang traktir." ucap Rena.

"Yah, nggak seru banget deh lu Ren," ucap Zanna.

"Ya sorry, tapi hari ini emang lagi nggak bisa."

"Hmm okey, Rangga lu anter Rena kan balik?" tanya Abel.

"Boleh, kalau Rena nggak keberatan sih," ucap Rangga.

"Pasti nggak keberatan kok, udah sana kalian jalan berdua.. Kita-kita mau double date dulu," ucap Rama lalu kemudian dia mengajak yang lainnya untuk berjalan lain arah.

"Mereka udah tinggalin kita, lu mau gue anterin balik?" tanya Rangga.

"Gue sih mau mampir ke rumah sakit dulu, lu nggak apa-apa anterin gue ke rumah sakit aja?" tanya Rena.

"Boleh, yaudah yuk.." ucap Rangga.

Mereka pun berangkat menuju rumah sakit bersama. Awalnya ada kecanggungan antara keduanya, karena mereka memang belum terlalu dekat satu sama lain. Lalu kemudian Rangga pun memecah keheningan ini dengan bertanya pada Rena.

"Siapa yang sakit Ren?" tanya Rangga.

"Ini kakak yang sakit, oh ya ke rumah sakit yang deket pusat kota ya. Tau kan?" ucap Rena.

"Tau kok, mau mampir beli sesuatu dulu nggak?" Tanya Rangga.

"Nanti aja, di depan rumah sakit banyak kok yang jual. Tapi gue jadi nggak enak deh sama lu, udah ngerepotin gini,"

"Santai aja Ren, nanti gue temenin masuk ya? Atau gue tungguin di depan aja?" tanya Rangga.

"Eits, nggak usah... Habis anter gue langsung balik aja. Gue nggak mau ngerepotin lu lagi,"

"Beneran nih? Nggak mau gue temenin aja?" tanya Rangga memastikan.

"Iya nggak usah," jawab Rena.

"Daripada sunyi, dengerin musik aja kali ya?" tanya Rangga.

"Boleh, apa aja terserah.. Gue lanjut kerjain tugas aja ya," jawab Rena.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan antara mereka. Rena yang sibuk mengerjakan tugas kampus dan Rangga yang sibuk menyetir mobil, sambil sesekali mencuri pandang ke Rena tanpa Rena sadari.

Sesampainya di rumah sakit, Rena pun berterimakasih pada Rangga karena sudah mengantarnya. Setelah itu mobil Rangga pun berjalan pergi meninggalkan rumah sakit. Sebelum masuk rumah sakit, Rena pun mampir toko buah di depan rumah sakit dahulu. Setelah itu baru dia masuk rumah sakit untuk menemui Fara.

Namun tak di sangka, di tengah perjalanan dia menuju ruangan Fara. Dia bertemu dengan dua orang yang saat ini tidak ingin dia temui. Dia melihat Ajeng dan Gilang yang sedang membicarakan pekerjaan di jalan. Rena hanya bisa mematung, dia tidak bisa melanjutkan jalannya karena kakinya terasa berat. Kakinya pun tak ingin beranjak dari tempatnya saat ini, yang akhirnya membuat Rena di sapa Ajeng di tempat.

"Hai, kenapa ke rumah sakit? Mau deketin pacar gue? Dia udah punya pacar, nggak usah genit gitu lah.." ucap Ajeng.

Disaat Ajeng asik mengoceh, Rena dan Gilang pun hanya bisa saling memandang. Rena masih belum bisa sepenuhnya melepaskan Gilang. Cinta yang dia pupuk selama 7 tahun tentu saja tidak bisa hilang begitu saja.

Sedangkan Gilang, dia masih tidak menyangka. Orang yang dulu selalu ada untuk dia. Orang yang selalu ada di samping dia. Orang yang hampir setiap hari dia lihat, kini menjadi asing satu sama lain. Hanya bisa saling menatap tanpa bisa mengobrol. Tentu saja dia mengharapkan Rena meminta maaf dan hubungan mereka akan baik kembali. Meski dia tahu betul sifat Rena, jika dia tidak merasa bersalah mustahil dia akan melakukan itu.

"Hei, gue ngobrol sama lu. Ditambah, jangan liatin pacar gue kayak gitu bisa nggak?" ucap Ajeng sambil menyentuh Rena.

Rena pun terhenti dari lamunan akan kenangan indah yang kini tinggal kenangan. Rena pun tidak menggubris Ajeng, dia langsung berjalan lurus melanjutkan langkahnya. Tentu saja hal yang dilakukan Rena membuat Ajeng marah, dia ingin mendatangi Rena namun di tahan Gilang. Gilang pun mengajak Ajeng untuk masuk ruangan lain lagi untuk melakukan kunjungan rutin.

Setelah itu Rena pun sampai di ruangan Fara. Dia masuk ruangan itu dan mendapati masih ada suster Liana. Fara yang tahu bahwa Rena sudah datang pun meminta suster Liana untuk keluar. Ketika melihat Fara, air mata Rena tidak lagi bisa dibendung. Kini dia menangis di pelukan Fara. Hatinya masih terasa sesak.

...***...

Episodes
1 Rena Salma Ellyana
2 Pertemuan Kedua Kalinya
3 Permintaan Konyol
4 Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5 Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6 Perjanjian Tertulis
7 Awal Baru dan Kekhawatiran
8 Tempat Tinggal Baru
9 Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10 Rena Dapat Chat Gilang
11 Coklat Istimewa
12 Hari Patah Hati Rena
13 Kenapa Harus Dia?
14 Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15 Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16 Cut Off One, Add A New Friends
17 Kenapa Masih Sakit Ya?
18 Sembuh Tak Semudah Itu
19 Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20 Sisi Lain Dari Dia
21 Pesan Pertama dari Allan
22 I Love You
23 Rena Akan Menepati Janji
24 Pemakaman Kakak
25 Sabar Rena
26 Trik Yang Digagalkan Fathur
27 Patah Sebelum Berjuang
28 Parfum Cowok
29 Tidak Bisa Segampang Itu
30 Terluka Karena Dia
31 Bantuan Rangga
32 Berkata Sesuai Maumu
33 Sikap Dingin Rena
34 Coklat Gratis
35 Amarah Salah Sasaran
36 Rumah Sakit(1)
37 Rumah Sakit(2)
38 Perhatian Kecil Tuan
39 Rena Si Paling Pengertian
40 Emosi Yang Meledak
41 Obat Merah
42 Sudah Saatnya Menyerah
43 Selamat Tinggal
44 Kakak Adek Terus Ya
45 Rasa Sup Yang Berbeda
46 Efek Kesalahpahaman
47 Cinta Sahabat
48 Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49 Haruskah Bisa Dipercaya?
50 Ungkapan Tidak Langsung
51 Spam Pesan Rangga
52 Tatapan Menakutkannya
53 Love You Too
54 Status Baru
55 Pertanyaan Random Alea
56 Rumah Rangga
57 Alasan Zanna dan Abel
58 Tugas dan Rencana Magang
59 Tantrumnya Orang Dewasa
60 Meminta Izin Suami
61 Perdebatan Terakhir
62 Satu Tamparan
63 Sedikit Rasa Cemburu
64 Permintaan Yang Tidak Disetujui
65 Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66 Pemicu Perubahan Mood
67 Dampak Pesan Anonymous
68 Lupa Jika Sudah Bersuami
69 Penjelasan Rena
70 Kakak Tersayang Pulang
71 Foto Keluarga
72 Telepon Rangga
73 Taman Bermain
74 Serangkaian Hal Pagi Ini
75 Konflik di Kantin
76 Teman Pengertian
77 Foto Keluarga
78 Gumam Depan Orang Tidur
79 Perekam Diam-Diam
80 Istri Kecil Yang Kesal
81 Kakak Ipar
82 Berat Ditinggal
83 Permulaan LDR
84 Perjalanan Awal Dimulai
85 Live Insta Abel
86 Penjelasan Rena
87 Waktu Yang Tidak Tepat
88 Obrolan singkat di Mobil(1)
89 Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90 Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91 Semua Berjalan Lancar
92 Mereka Penasaran
93 Senda Gurau Di Hari Ketiga
94 Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95 Yang Terlintas Sekarang..
96 Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97 Kegiatan akhir Hari Ini
98 Tanpa Kabar Lagi
99 Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100 Mereka Tahu Tapi Diam
101 Lupa....
102 Kesal, Baikan, Blush
103 Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104 Miss You Too
105 Suasana Semakin Aneh
106 Terbongkar Sudah Perasaannya
107 Sorry Zan..
108 Obrolan Hati-Hati
109 Kabar Baik Hari Ini
110 Panggilan Telepon Sus Rini
111 Mamanya Alea
112 Pembahasan Tegang di Mobil
113 Live Yang Mengundang Amarah
114 Emosi Yang Tak Terbendung
115 Menghibur si Sulung
116 Kecewa dan Amarah
117 Satu.. Dua.. Tiga..
118 Perhatian Meski Masih Marah
119 Gugur Sudah Kewajiban
120 Panggilan Sayang
121 Menjadi Penengah
122 Lika-liku Pengumpulan Berkas
123 Alasan Sebenarnya
124 Idola Kampus Yang Melucu
125 Belum Saatnya
126 Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127 Usaha Berdamai(1)
128 Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129 Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130 LDR lagi
131 Sedikit Kiat Yang Berguna
132 LDR Day 1
133 LDR Day 2
134 Rindu Kamu
135 Perjuangan Kecil Allan
136 Pramugari Yang Salah Sasaran
137 Suami Baik Untuk Istri Baik
138 Tidak Boleh Ke Kantor!
139 Demi Berbakti Harus Berkorban
140 Demam Tinggi
141 Harus Selalu Bersyukur
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rena Salma Ellyana
2
Pertemuan Kedua Kalinya
3
Permintaan Konyol
4
Fara Ingin Dia Menjadi Istri Kedua
5
Apakah Ini Keputusan Yang Benar?
6
Perjanjian Tertulis
7
Awal Baru dan Kekhawatiran
8
Tempat Tinggal Baru
9
Awal Yang Tidak Terlalu Buruk
10
Rena Dapat Chat Gilang
11
Coklat Istimewa
12
Hari Patah Hati Rena
13
Kenapa Harus Dia?
14
Gara-Gara Dia Kita Bertengkar
15
Kata Dia Rena Nggak Bodoh
16
Cut Off One, Add A New Friends
17
Kenapa Masih Sakit Ya?
18
Sembuh Tak Semudah Itu
19
Kemarahan Yang Dibuat-Buat
20
Sisi Lain Dari Dia
21
Pesan Pertama dari Allan
22
I Love You
23
Rena Akan Menepati Janji
24
Pemakaman Kakak
25
Sabar Rena
26
Trik Yang Digagalkan Fathur
27
Patah Sebelum Berjuang
28
Parfum Cowok
29
Tidak Bisa Segampang Itu
30
Terluka Karena Dia
31
Bantuan Rangga
32
Berkata Sesuai Maumu
33
Sikap Dingin Rena
34
Coklat Gratis
35
Amarah Salah Sasaran
36
Rumah Sakit(1)
37
Rumah Sakit(2)
38
Perhatian Kecil Tuan
39
Rena Si Paling Pengertian
40
Emosi Yang Meledak
41
Obat Merah
42
Sudah Saatnya Menyerah
43
Selamat Tinggal
44
Kakak Adek Terus Ya
45
Rasa Sup Yang Berbeda
46
Efek Kesalahpahaman
47
Cinta Sahabat
48
Sedetik Lupa, Sedetik Ingat
49
Haruskah Bisa Dipercaya?
50
Ungkapan Tidak Langsung
51
Spam Pesan Rangga
52
Tatapan Menakutkannya
53
Love You Too
54
Status Baru
55
Pertanyaan Random Alea
56
Rumah Rangga
57
Alasan Zanna dan Abel
58
Tugas dan Rencana Magang
59
Tantrumnya Orang Dewasa
60
Meminta Izin Suami
61
Perdebatan Terakhir
62
Satu Tamparan
63
Sedikit Rasa Cemburu
64
Permintaan Yang Tidak Disetujui
65
Istri Cantik Dengan Segala Outfit
66
Pemicu Perubahan Mood
67
Dampak Pesan Anonymous
68
Lupa Jika Sudah Bersuami
69
Penjelasan Rena
70
Kakak Tersayang Pulang
71
Foto Keluarga
72
Telepon Rangga
73
Taman Bermain
74
Serangkaian Hal Pagi Ini
75
Konflik di Kantin
76
Teman Pengertian
77
Foto Keluarga
78
Gumam Depan Orang Tidur
79
Perekam Diam-Diam
80
Istri Kecil Yang Kesal
81
Kakak Ipar
82
Berat Ditinggal
83
Permulaan LDR
84
Perjalanan Awal Dimulai
85
Live Insta Abel
86
Penjelasan Rena
87
Waktu Yang Tidak Tepat
88
Obrolan singkat di Mobil(1)
89
Obrolan di Dalam Mobil part (2)
90
Perbincangan Yang Ternyata Terdengar
91
Semua Berjalan Lancar
92
Mereka Penasaran
93
Senda Gurau Di Hari Ketiga
94
Menunjukkan Perlahan Kekuasaannya
95
Yang Terlintas Sekarang..
96
Ingin Bertanya, Tapi Tak Mampu
97
Kegiatan akhir Hari Ini
98
Tanpa Kabar Lagi
99
Niat Baik Yang Salah Dimengerti
100
Mereka Tahu Tapi Diam
101
Lupa....
102
Kesal, Baikan, Blush
103
Tidak Sengaja Melihat Notifikasi
104
Miss You Too
105
Suasana Semakin Aneh
106
Terbongkar Sudah Perasaannya
107
Sorry Zan..
108
Obrolan Hati-Hati
109
Kabar Baik Hari Ini
110
Panggilan Telepon Sus Rini
111
Mamanya Alea
112
Pembahasan Tegang di Mobil
113
Live Yang Mengundang Amarah
114
Emosi Yang Tak Terbendung
115
Menghibur si Sulung
116
Kecewa dan Amarah
117
Satu.. Dua.. Tiga..
118
Perhatian Meski Masih Marah
119
Gugur Sudah Kewajiban
120
Panggilan Sayang
121
Menjadi Penengah
122
Lika-liku Pengumpulan Berkas
123
Alasan Sebenarnya
124
Idola Kampus Yang Melucu
125
Belum Saatnya
126
Tingkat Kekesalan Yang Meningkat
127
Usaha Berdamai(1)
128
Usaha Berdamai(2) Yang Gagal
129
Mendinginkan Kepala Sedingin Mungkin
130
LDR lagi
131
Sedikit Kiat Yang Berguna
132
LDR Day 1
133
LDR Day 2
134
Rindu Kamu
135
Perjuangan Kecil Allan
136
Pramugari Yang Salah Sasaran
137
Suami Baik Untuk Istri Baik
138
Tidak Boleh Ke Kantor!
139
Demi Berbakti Harus Berkorban
140
Demam Tinggi
141
Harus Selalu Bersyukur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!