Pagi yang cerah...
Diruang makan, seluruh keluarga Farhan telah berkumpul untuk mengisi perut sebelum memulai tujuan mereka masing-masing.
Meski semalaman tidak bisa tidur, namun Farhan tetap terlihat bugar. Yah, ia harus tetap semangat untuk mencari Zana dan juga Farzan.
"Om, kata Mama, hari ini Om Farhan mau pergi mencari Adikku ya?" Tanya Nana, putri dari Aruna dan Juna. Gadis cilik itu menatap om nya dengan lekat.
"Iya, dan Adikmu itu juga sangat ingin bertemu denganmu." Jawab Farhan sambil tersenyum. Ia mengingat bagaimana reaksi Farzan saat pertama kali melihat foto Nana di ponselnya, putranya itu terlihat sangat senang mengetahui dirinya mempunyai kakak perempuan.
Nana tak menanggapi lagi. Mengetahui om nya itu ternyata telah memiliki anak, rasanya sedikit terasa aneh baginya. Terlebih jika anak dari om nya nanti telah ditemukan dan akan tinggal bersama, pasti mereka akan merasa canggung karena sebelumnya tidak pernah bertemu.
Setelah semuanya selesai sarapan, papa dan mama pun langsung berpamitan untuk pergi ke rumah Keyla. Dan Farhan pun bersiap-siap untuk kembali melakukan pencariannya.
"Em, Farhan sebelumnya aku minta maaf. Sepertinya aku tidak bisa ikut bersamamu mencari mereka, tadi Jane meneleponku dan memintanya untuk datang kerumahnya. Tapi kau tenang saja, setelah urusanku selesai, aku akan langsung menyusulmu." Ujar Juna.
Farhan terdiam sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya. "Iya tidak apa-apa, kalau begitu aku pergi dulu." Ujarnya.
Setelah Farhan pergi, Aruna mendekati suaminya. "Ada apa Jane meminta Kak Juna datang kerumahnya?" Tanyanya.
"Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya sangat penting." Jawab Juna.
Aruna hanya mengangguk, dan Juna pun berpamitan untuk segera pergi ke rumah Jane. Ia merasa penasaran ada apa adiknya itu memanggilnya, karena biasanya adiknya itulah yang selalu mendatanginya jika sedang ada keperluan atau membutuhkan sesuatu.
Hampir tiga puluh menit berkendara, Juna pun telah sampai di rumah adiknya. Setelah beberapa kali menekan bel, pintu rumah itupun terbuka. Jane langsung menuntun kakaknya menuju ruangan dimana putranya sedang bermain.
Diambang pembatas ruangan, Juna mematung menatap dua bocah laki-laki yang tengah asyik bermain, dan salah satunya adalah anak yang sedang dicari oleh Farhan-kakak iparnya.
"Jane, jadi kau sudah tahu? Tapi bagaimana bisa anak itu ada disini?" Juna berbalik menatap adiknya dengan penuh tanya.
"Kak Adam yang membawanya kesini." Ujar Jane.
"Lalu dimana ibunya?"
"Dia sedang ada di dapur, tapi sebaiknya Kak Juna jangan menemuinya dulu. Aku khawatir dia akan pergi dari sini karena mengira kita akan memberitahu pada Kak Farhan kalau mereka ada disini. Dia benar-benar tidak ingin lagi bertemu dengan kak Farhan." Tutur Jane.
Juna mengangguk, ia mengerti kenapa wanita itu tidak ingin bertemu dengan Farhan. Pasti karena ulah Keyla yang ingin mencelakai putranya, dan ia tidak ingin hal itu terjadi lagi.
Perlahan Juna melangkah mendekati dua bocah yang sedang asyik bermain itu, ia langsung merendahkan tubuhnya tetap disamping Farzan. Tatapannya tak lepas menatap wajah anak itu yang begitu mirip dengan Farhan.
"Om Juna, kapan datangnya?" Tanya Arkan dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
"Baru saja, Arkan."
"Apa Om datang bersama Kak Nana?" Tanya Arkan lagi.
"Tidak, Om hanya sendirian."
Mendengar nama Nana, sontak Farzan langsung menatap laki-laki yang dipanggil Om Juna itu. Apakah laki-laki itu adalah papanya Nana, kakak sepupunya.
.
.
.
Hari beranjak siang...
Dibawah teriknya matahari yang begitu menyengat, Farhan tak hentinya memacu mobilnya untuk terus mencari keberadaan Zana dan Farzan.
Seluruh terminal, stasiun bahkan bandara sudah ia datangi, namun tidak menemukan penumpang yang bernama Zana dan juga Farzan. Itu artinya mereka masih berada di kota ini, tetapi kemana ia harus mencarinya?
"Farzan, Papa mohon kembalilah pada Papa, Nak." Lirihnya. Ia tak hentinya terus mengedarkan pandangannya di setiap jalan yang dilaluinya.
Penampilannya yang rapi ketika meninggalkan rumah, kini tak berbentuk lagi, panasnya matahari membuat tubuhnya bercucuran keringat saat turun ke jalanan untuk menanyai setiap orang sambil memperlihatkan foto Farzan.
Bukan hanya dirinya, orang suruhannya pun juga belum berhasil menemukan keberadaan Zana dan Farzan. Bahkan foto Farzan yang ia sebarkan dibeberapa akun sosial medianya sama sekali belum ada yang menghubunginya.
"Zana, aku mohon tolong jangan hukum aku seperti ini." Rasanya ia sudah ingin menangis.
Tujuh tahun yang lalu, ia juga selalu berusaha mencari wanita itu tanpa henti. Hingga ketika dimana Keyla datang menjadi penolong untuk papanya, saat itulah ia menghentikan pencariannya kala sang papa memintanya untuk menikahi Keyla atas dasar berhutang nyawa.
Namun, sekarang ia tidak akan berhenti untuk mencari apapun yang terjadi. Zana harus kembali padanya, dan ia tidak akan melepaskannya lagi.
.
.
.
TBC.......✨✨✨
Tinggalkan like dan komennya dong, terimakasih. ☺️🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kalau d daerahku, jika ana dari adik otang tua, itu tetap statusnya lebih muda dari kita meski ia terlahir lebih dulu. nana ana dari aruna adiknya farhan berarti panggilnya tetap adik sepupu. (ini kalau d daerah ku)
2024-02-04
2
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
di hukum dulu ya Farhan
2023-11-10
1
Yani
Rasain kamu Farhan
2023-08-28
1