BAB 3. KENAPA MALAM ITU KAU PERGI?

"Sudah berapa lama dia sakit?" Tanya Farhan setelah beberapa saat mobilnya melaju meninggalkan pelataran perusahaannya.

"7 bulan. Dokter menyarankan agar membawanya berobat keluar Negeri tapi aku tidak punya biaya untuk itu. Biaya pengobatannya selama 6 bulan di rumah sakit saja aku sampai harus berhutang bahkan menjual semua yang aku punya." Jawab Zana dengan lirih. Sungguh ia merasa malu menyebutkan kemiskinannya pada laki-laki yang sangat dibencinya itu, namun ini terpaksa ia lakukan dan menyampingkan rasa malu demi putranya.

Farhan seketika menghela nafas kasar mendengar ucapan Zana. Ingin sekali ia mengutuk dirinya sendiri. Ia yang sejak kecil hidup dengan serba kemewahan, namun seorang anak kecil yang merupakan darah dagingnya hidup dalam kemiskinan diluar sana, bahkan membayangkan bagaimana kehidupan putranya selama ini ia merasa tidak sanggup. Yang jelas putranya pasti sangat menderita diluar sana.

"Kau tidak perlu khawatir soal itu, aku akan melakukan yang terbaik untuknya. Kita tidak perlu membawanya ke luar Negeri, tapi aku akan mendatangkan langsung Dokter dari luar Negeri untuk putraku." Ujar Farhan tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalanan didepannya.

Merasa sudah tak sabar untuk bertemu dengan putranya, ia menambah kecepatan laju mobilnya menuju tempat yang sudah diberitahukan Zana sebelum meninggal perusahaan. Sementara Zana sepanjang jalan hanya terdiam. Sungguh ia tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi, kini ia duduk bersebelahan dalam satu mobil dengan laki-laki yang tidak ingin dilihatnya lagi.

Tak berapa lama kemudian, mobil Farhan pun telah berhenti didepan sebuah rumah kontrakan yang sangat sederhana. Farhan ternganga melihatnya. Lagi, ia merasa tertampar dengan kesombongannya selama ini. Ia yang selalu membatasi pergaulannya dengan orang-orang yang tidak selevel dengannya, tetapi putranya hidup diantara orang-orang itu.

Seorang wanita muda yang berdiri didepan kontrakan Zana, langsung menghampiri Zana begitu melihatnya turun dari mobil bersama seorang lelaki. Dia adalah Nani, salah satu penghuni kontrakan dikawasan tempat Zana mengontrak.

"Syukurlah akhirnya Mbak Zana pulang, aku dari tadi menunggu kepulangan Mbak." Ujarnya dengan wajah yang nampak cemas.

"Memangnya ada apa menungguku pulang?" Tanya Zana bingung.

"Tadi Farzan merasa sesak dan tak lama Farzan pingsan. Bu Nini dan suaminya membawanya ke rumah sakit."

"Apa?" Zana menjadi syok, tubuhnya terhuyung kebelakang. Hampir saja ia terjatuh jika Farhan tidak dengan cepat menangkapnya. Menyadari tubuhnya berada dalam dekapan laki-laki itu, dengan cepat Zana menjauh.

"Di rumah sakit mana mereka membawanya?" Tanya Farhan dengan tidak sabar. Ia tidak kalah syok dari Zana mendengar putranya dilarikan ke rumah sakit.

"Rumah sakit Kemayoran."

Tanpa membuang waktu lagi, Farhan langsung menarik tangan Zana kembali masuk ke mobilnya dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit tersebut.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah sakit. Zana turun lebih dulu dari mobil dan diikuti oleh Farhan dibelakangnya. Laki-laki itu mengikuti Zana dengan langkah cepat menuju ruangan dimana putranya berada saat ini.

Bu Nini yang melihat kedatangan Zana, dengan cepat berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri wanita itu.

"Bu, Farzan ada dimana?" Tanya Zana dengan cemas bercampur takut.

"Farzan masih ditangani oleh dokter?" Jawab bu Nini sambil menunjuk pintu ruangan. Dimana Farzan mendapat penanganan dokter dan beberapa orang suster didalam sana.

Zana menoleh menatap pintu ruangan dengan mata berkaca-kaca, ia benar-benar takut terjadi sesuatu pada putranya.

"Zana, maafkan Ibu tidak bisa menjaga Farzan dengan baik. Tapi sungguh Ibu tidak tahu bagaimana Farzan bisa merasa sesak dan setelah itu dia tidak sadarkan diri." Bu Nini tampak gemetar, ia takut disalahkan atas apa yang terjadi pada Farzan.

"Aku yang seharusnya minta maaf, Bu. Aku tidak memberitahu Ibu kalau Farzan memiliki penyakit yang bisa kambuh kapan saja."

Bu Nini pun sedikit merasa lega. Ternyata Farzan memang sedang sakit, bocah itu pingsan bukan karena kelalaiannya. Iapun mengajak Zana untuk duduk dan menenangkannya.

Sementara itu Farhan yang berdiri didepan pintu ruang rawat putranya. Menatap kedalam dari kaca persegi pada pintu ruangan itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun, yang jelas ada rasa senang mengetahui dirinya telah memiliki seorang putra yang bernama Farzan.

Beberapa saat kemudian, pintu ruangan itu akhirnya terbuka. Farhan dengan segera mengusap genangan disudut matanya, sementara Zana dengan cepat beranjak dari tempat duduknya menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Dokter, bagaimana keadaan putraku?" Tanya Zana dan Farhan serentak. Membuat keduanya saling menatap dalam beberapa detik.

"Dok, bagaimana keadaan putraku, apa dia baik-baik saja?" Ulang Farhan dengan tak sabar menunggu jawaban dokter.

"Keadaannya cukup serius, dan sekarang pasien sedang tertidur karena pengaruh obat." Dokter itu nampak menghela nafas berat. Merasa prihatin dengan Farzan yang masih kecil tetapi harus menanggung penyakit yang bisa mengancam nyawa bocah malang itu.

"Dok, tolong lakukan yang terbaik untuk putraku. Jika perlu datangkan Dokter ahli dari luar Negeri, masalah biaya Dokter tidak perlu khawatir. Asalkan putraku bisa sembuh berapapun akan saya bayar!" Lelaki yang dulu terkenal arogan itu kembali menunjukkan sifat aslinya yang sempat hilang setelah kejadian yang dialaminya bersama Zana di gubuk itu. Ia nampak marah dengan keadaan, ia merasa tak sabar dengan kondisi putranya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Baiklah jika itu yang Anda inginkan. " Ujar dokter itu kemudian bergegas pergi untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Farhan.

Setelah dokter berlalu, Farhan dan Zana serentak melangkah masuk kedalam ruangan, mereka seolah berebut untuk lebih dulu menghampiri putra mereka.

"Farzan, ayo bangun Nak. Mama sudah menepati janji Mama. Ayo buka matamu dan lihat siapa yang Mama bawa." Ujar Zana sambil mengusap rambut putranya. Namun, Farzan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan membuka mata.

"Kalau kamu tidak mau bangun, Mama akan menyuruh Papamu pergi dan Kalian tidak akan pernah bertemu lagi." Zana mengancam putranya dengan suara yang keras berharap putranya itu akan bangun. Ia sudah menepati janjinya untuk membawa laki-laki yang sangat ingin ditemui putranya tetapi Farzan seperti enggan untuk membuka mata.

"Apa yang kau katakan?" Farhan nampak tak terima dengan ancaman Zana pada putranya.

"Tidak Nak, jangan dengarkan Mamamu. Papa disini ayo bangun, Papa tidak akan pergi kemanapun, kita akan terus bersama-sama." Ujarnya sambil menggenggam erat tangan mungil putranya yang terasa dingin. Ia menatap lekat wajah putranya dan ia akui bahwa wajah bocah laki-laki yang terbaring tak sadarkan diri itu sangat mirip dengannya.

Hingga beberapa menit berlalu Farzan tak kunjung membuka matanya, membuat Zana dan Farhan hanya bisa pasrah menunggu putra mereka bangun.

Sesekali Farhan melirik wanita yang hingga detik ini belum ia ketahui namanya. Ada beberapa pertanyaan yang sepanjang tujuh tahun ia nantikan jawabannya, dan sekaranglah waktunya ia bertanya.

"Kenapa malam itu kau pergi? Kenapa tidak menungguku bangun? Apa kau tidak berpikir untuk meminta pertanggungjawaban ku?"

"Tidak!" Jawab Zana dengan singkat dan tegas.

"Kenapa?"

"Karena aku sangat membencimu!"

Jawaban telak yang diberikan wanita itu membuat Farhan terdiam. Kini ia berpikir, jika saja putranya sedang tidak sakit pasti wanita itu tidak akan pernah datang mencarinya, dan ia tidak akan pernah tahu telah memiliki seorang putra dan selamanya ia akan hidup dalam rasa bersalah karena sudah merenggut kehormatan seorang gadis yang tiba-tiba saja menghilang entah kemana, tanpa sempat ia menjelaskan apa sebab peristiwa malam kelam didalam gubuk itu bisa terjadi.

Sesaat ruangan itupun hening. Zana terus mengusap kepala Farzan berharap putranya itu akan segera bangun, ia benar-benar merasa tidak nyaman berada dalam satu ruangan dengan laki-laki yang sangat dibencinya. Meskipun laki-laki itu adalah ayah putranya tetapi baginya laki-laki itu adalah laki-laki paling brengsek yang pernah ditemuinya.

Hingga beberapa saat kemudian, apa yang dilakukan Zana pun membuahkan hasil. Farzan akhirnya terbangun, bocah berusia enam tahun itu perlahan membuka matanya.

"Ma," panggilnya dengan suara yang lemah ketika tatapannya tertuju pada mamanya. Dan saat merasakan genggaman yang erat ditangan kanannya ia menoleh, keningnya mengkerut melihat keberadaan laki-laki asing itu. Namun, ketika mendapati wajah laki-laki itu mirip dengannya, iapun mengukir senyum diwajahnya yang pucat.

"Papa?"

"Iya Nak, ini Papa." Ucap Farhan tersenyum, ia segera mengusap sudut matanya yang berair. Ada perasaan haru mendengar Farzan memanggilnya dengan sebutan papa.

Dengan masih tersenyum, Farzan menoleh menatap mamanya, " Yang aku katakan waktu itu tidak salah kan, Ma. Papaku pasti sangat tampan." Ucapnya dengan bangganya.

Zana menanggapinya dengan senyum tipis yang hanya beberapa detik saja, kemudian mengalihkan tatapannya kearah lain. Ada perasaan takut yang kini menyergapnya, takut jika laki-laki itu akan mengambil Farzan darinya.

"Kau juga sangat tampan, Sayang." Farhan tak dapat lagi membendung perasaannya, ia langsung memeluk putranya kemudian menghujani wajah yang pucat itu dengan kecupan hangat yang bertubi-tubi.

Hingga terdengar dering ponselnya didalam saku jasnya, Farhan pun mengurai dekapannya dari tubuh mungil Farzan, kemudian mengeluarkan benda pipih itu dari dalam saku jasnya.

"Keyla," gumamnya, namun masih dapat didengar oleh Farzan. Bocah laki-laki itu menggerakkan bola matanya nampak berpikir, apakah nama yang barusan disebut oleh papanya adalah wanita lain papanya?

"Pa,"

"Sebentar ya, Papa angkat telepon dulu." Farhan hendak berdiri, namun tangannya ditahan oleh Farzan.

"Jangan pergi lagi ya, Pa. Papa harus janji akan tetap disini menemani aku." Farzan menatap papanya dengan memohon.

Farhan menatap layar ponsel dan putranya bergantian. Sesaat ia menjadi bingung, Keyla menelponnya pasti untuk mengingatkan bahwa malam ini mereka ada janji untuk makan malam bersama. Tetapi putranya, ini adalah pertemuan pertamanya.

.

.

.

TBC.......✨✨✨

Tinggalkan like dan komennya dong, terimakasih. ☺️🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Maryami

Maryami

sedih aku thor😭😭😭😭

2025-03-11

0

Novi Yantisuherman

Novi Yantisuherman

Dengan UANG STRESS PUN HILANGGGG WKWKWK

2023-11-18

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

apa yg akan Farzan lakukan pas th ayahnya akan menikah

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AKU PUNYA PAPA, KAN MA?
2 BAB 2. BERTEMU
3 BAB 3. KENAPA MALAM ITU KAU PERGI?
4 BAB 4. APA YANG KAU INGINKAN DARI PAPA?
5 BAB 5. LAKUKAN TES DNA!
6 BAB 6. PENGOBATAN FARZAN
7 BAB 7. JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK PERGI
8 BAB 8. TANTE ONDEL-ONDEL
9 BAB 9. HASIL DNA
10 BAB 10. ITU ADALAH KEWAJIBAN KU
11 BAB 11. INGIN BERTEMU SIAPA?
12 BAB 12. MAAFKAN PAPA, NAK
13 BAB 13. SILAHKAN MILIKI PAPAMU HARI INI
14 BAB 14. RENCANA KEYLA
15 BAB 15. HAMPIR CELAKA
16 BAB 16. SESEKALI BERI PELAJARAN PADA PAPAMU
17 BAB 17. MENCARI
18 BAB 18. JANJI FARHAN
19 BAB 19. AKU AKAN MEMERANGKAP MU DI SISIKU
20 BAB 20. JANGAN HUKUM AKU SEPERTI INI
21 BAB 21. IDE MU SANGAT UNIK
22 BAB 22. AKU HARUS SEHAT UNTUK PAPA DAN MAMA
23 BAB 23. APA YANG KALIAN RENCANAKAN?
24 BAB 24. SEPERTINYA AKU SUDAH GILA
25 BAB 25. HAMPIR MENCAPAI 100%
26 BAB 26. TUGAS TERAKHIR
27 BAB 27. WILL YOU MARRY ME?
28 BAB 28. KALIAN BERDUA MERUSAK MOMEN ROMANTISNYA
29 BAB 29. HADIAH SEBELUM MENIKAH
30 BAB 30. TIDAK BISA MENJADI WALI NIKAH
31 BAB 31. TERSENYUMLAH ZANA
32 BAB 32. KENYATAAN PAHIT
33 BAB 33. SAH
34 BAB 34. DIA ADALAH PUTRIKU
35 BAB 35. AKU PUNYA PAPA
36 BAB 36. TERTUSUK
37 BAB 37. HUKUM DIA SEBERAT-BERATNYA
38 BAB 38. MIRIS
39 BAB 39. RUPANYA SEMALAM ADA ADEGAN MERAYU YANG GAGAL
40 BAB 40. KEINGINAN YANG SAMA
41 BAB 41. JADILAH MILIKKU SEUTUHNYA
42 BAB 42. KAU ADALAH RATUKU
43 BAB 43. KETIKA ES BALOK SUDAH MENCAIR, BUCIN PARAH!
44 BAB 44. BERPAMITAN
45 BAB 45. BULAN MADU
46 BAB 46. JALAN-JALAN
47 BAB 47. MAU MANDI BERKALI-KALI?
48 BAB 48. HUBBY BEE
49 BAB 49. PENGGANGGU
50 BAB 50. ADA TANTE ONDEL-ONDEL
51 BAB 51. KEBEBASAN KEYLA
52 BAB 52. UNGKAPAN
53 BAB 53. TERWUJUD
54 BAB 54. SEKOLAH
55 BAB 55. ADA APA DENGAN MAMA?
56 BAB 56. DUA KANTUNG JANIN
57 BAB 57. NASI GORENG SPESIAL
58 BAB 58. DIGREBEK DADAKAN
59 BAB 59. FARZAN ADALAH FARHAN DAN ZANA
60 BAB 60. [MENYIAPKAN KADO ISTIMEWA UNTUK ELMIRA]
61 BAB 61. [KADO FARZAN DIAMBIL RAMON]
62 BAB 62. BABY TWINS
63 BAB 63. FIONA DAN FLORA
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. 20 TAHUN KEMUDIAN [LAST EPISODE]
66 UPDATE KARYA BARU
67 KARYA BARU [MUTIARA HITAM]
68 KARYA BARU
69 RAHASIA HATI
70 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
71 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
72 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
73 Janji CINTA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1. AKU PUNYA PAPA, KAN MA?
2
BAB 2. BERTEMU
3
BAB 3. KENAPA MALAM ITU KAU PERGI?
4
BAB 4. APA YANG KAU INGINKAN DARI PAPA?
5
BAB 5. LAKUKAN TES DNA!
6
BAB 6. PENGOBATAN FARZAN
7
BAB 7. JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK PERGI
8
BAB 8. TANTE ONDEL-ONDEL
9
BAB 9. HASIL DNA
10
BAB 10. ITU ADALAH KEWAJIBAN KU
11
BAB 11. INGIN BERTEMU SIAPA?
12
BAB 12. MAAFKAN PAPA, NAK
13
BAB 13. SILAHKAN MILIKI PAPAMU HARI INI
14
BAB 14. RENCANA KEYLA
15
BAB 15. HAMPIR CELAKA
16
BAB 16. SESEKALI BERI PELAJARAN PADA PAPAMU
17
BAB 17. MENCARI
18
BAB 18. JANJI FARHAN
19
BAB 19. AKU AKAN MEMERANGKAP MU DI SISIKU
20
BAB 20. JANGAN HUKUM AKU SEPERTI INI
21
BAB 21. IDE MU SANGAT UNIK
22
BAB 22. AKU HARUS SEHAT UNTUK PAPA DAN MAMA
23
BAB 23. APA YANG KALIAN RENCANAKAN?
24
BAB 24. SEPERTINYA AKU SUDAH GILA
25
BAB 25. HAMPIR MENCAPAI 100%
26
BAB 26. TUGAS TERAKHIR
27
BAB 27. WILL YOU MARRY ME?
28
BAB 28. KALIAN BERDUA MERUSAK MOMEN ROMANTISNYA
29
BAB 29. HADIAH SEBELUM MENIKAH
30
BAB 30. TIDAK BISA MENJADI WALI NIKAH
31
BAB 31. TERSENYUMLAH ZANA
32
BAB 32. KENYATAAN PAHIT
33
BAB 33. SAH
34
BAB 34. DIA ADALAH PUTRIKU
35
BAB 35. AKU PUNYA PAPA
36
BAB 36. TERTUSUK
37
BAB 37. HUKUM DIA SEBERAT-BERATNYA
38
BAB 38. MIRIS
39
BAB 39. RUPANYA SEMALAM ADA ADEGAN MERAYU YANG GAGAL
40
BAB 40. KEINGINAN YANG SAMA
41
BAB 41. JADILAH MILIKKU SEUTUHNYA
42
BAB 42. KAU ADALAH RATUKU
43
BAB 43. KETIKA ES BALOK SUDAH MENCAIR, BUCIN PARAH!
44
BAB 44. BERPAMITAN
45
BAB 45. BULAN MADU
46
BAB 46. JALAN-JALAN
47
BAB 47. MAU MANDI BERKALI-KALI?
48
BAB 48. HUBBY BEE
49
BAB 49. PENGGANGGU
50
BAB 50. ADA TANTE ONDEL-ONDEL
51
BAB 51. KEBEBASAN KEYLA
52
BAB 52. UNGKAPAN
53
BAB 53. TERWUJUD
54
BAB 54. SEKOLAH
55
BAB 55. ADA APA DENGAN MAMA?
56
BAB 56. DUA KANTUNG JANIN
57
BAB 57. NASI GORENG SPESIAL
58
BAB 58. DIGREBEK DADAKAN
59
BAB 59. FARZAN ADALAH FARHAN DAN ZANA
60
BAB 60. [MENYIAPKAN KADO ISTIMEWA UNTUK ELMIRA]
61
BAB 61. [KADO FARZAN DIAMBIL RAMON]
62
BAB 62. BABY TWINS
63
BAB 63. FIONA DAN FLORA
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. 20 TAHUN KEMUDIAN [LAST EPISODE]
66
UPDATE KARYA BARU
67
KARYA BARU [MUTIARA HITAM]
68
KARYA BARU
69
RAHASIA HATI
70
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
71
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
72
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
73
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!