BAB 2. BERTEMU

'Jika bukan karena Farzan yang sedang sakit, aku tidak akan kembali ke kota ini untuk mencari mu. Sebenarnya aku bisa saja melakukan apapun untuk mencari biaya pengobatan Farzan, tapi dia sangat ingin bertemu denganmu. Maka aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan putraku.' gumam Zana dalam hati ketika baru saja turun dari bus yang ditumpanginya bersama putranya. Setelah tujuh tahun, akhirnya ia kembali menginjakkan kaki di kota kelahirannya.

Zana menatap gelang yang melingkar dipergelangan tangannya, sebuah gelang yang tersangkut dipakainya malam itu, yang ia yakini adalah gelang milik laki-laki itu. Di gelang itu terukir sebuah nama, Farhan yang mungkin saja adalah nama laki-laki itu. Namun, hanya berbekal gelang, bagaimana ia bisa mencari keberadaannya?

Zana mendesahh pelan, mencari keberadaan laki-laki itu akan ia pikirkan nanti. Sekarang yang perlu ia pikirkan dan yang harus dilakukan adalah mencari tempat tinggal dan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan Farzan yang sewaktu-waktu bisa saja kambuh.

"Bukannya Mama sudah berjanji akan membawaku bertemu dengan Papa, tapi kenapa kita malah kesini?" Tanya Farzan ketika ia dan mamanya sampai didepan sebuah kontrakan yang sangat sederhana, bahkan terlihat lebih kecil daripada kontrakannya di luar kota.

"Iya Sayang, tapi untuk sementara kita tinggal disini dulu ya. Kita tidak bisa langsung bertemu Papa." Zana tersenyum tipis, guna menutupi rasa yang berkecamuk di hatinya.

Farzan pun terdiam sembari mengangguk pelan, bocah berusia 6 tahun itu lagi-lagi seakan mengerti apa yang dimaksud mamanya.

.

.

.

Keesokan harinya...

Pagi-pagi sekali Zana sudah bersiap-siap untuk berangkat ke tempat kerjanya. Kemarin setelah beristirahat sebentar dikontrakkan, ia pergi menemui temannya untuk meminta dicarikan pekerjaan, dan temannya itu memasukkannya ke sebuah perusahaan besar sebagai office girl.

"Sayang, baik-baik di rumah ya, Mama pergi kerja dulu. Nanti Bu Nini akan kesini menemani kamu." Ucap Zana seraya mengecup pucuk kepala putranya.

"Iya Ma, Mama hati-hati dijalan."

Zana mengangguk sambil tersenyum, kemudian iapun bergegas pergi. Ini adalah hari pertamanya bekerja dan ia tidak ingin sampai terlambat. Tak lama setelah Zana pergi, bu Nini pun datang.

Bu Nini adalah pemilik kontrakan, yang kebetulan tidak mempunyai anak. Beliau bersedia menjaga Farzan selagi Zana pergi bekerja.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit menggunakan angkutan umum, Zana pun tiba disebuah perusahaan.

Pak Harto yang merupakan kepala OG dan OB, yang memang sedang menunggu kedatangan Zana langsung menuntunnya ke ruang ganti untuk mengganti seragam terlebih dulu sebelum memulai bekerja.

"Em, begini Zana, di perusahaan ini memiliki aturan bahwa siapapun yang melamar pekerjaan disini, dihari pertama dia harus diujicoba yang akan dites langsung oleh Pak Farhan yang merupakan CEO perusahaan ini." Ujar pak Harto, ketika Zana baru saja keluar dari ruang ganti.

"Apa?" Mendadak Zana menjadi gemetar, berhadapan dengan seorang CEO apa yang harus ia lakukan?

"Jadi kalau saya tidak lolos ujicoba, apa itu artinya saya tidak akan diterima bekerja disini?" Tanya Zana dengan nada khawatir. Jika itu benar, dimana lagi ia harus mencari pekerjaan dalam waktu singkat. Sementara ia sangat membutuhkan pekerjaan saat ini.

"Berdoa saja semoga Pak Farhan menyukai cara kerjamu. Dan kamu juga harus mengusahakan yang terbaik tentunya." Saran pak Harto.

"Sudah, jangan banyak mengulur waktu. Pak Farhan sudah menunggumu di ruangannya." Lanjutnya.

"Tapi Pak, apa yang harus saya lakukan?" Zana benar-benar tidak mengerti apa yang harus ia lakukan dalam ujicoba itu.

"Sederhana saja. Kamu hanya perlu mengantarkan kopi ke ruangan Pak Farhan, dengan catatan kamu harus memperhatikan kebersihan cangkir dan tatakan yang akan kamu suguhkan, karena Pak Farhan sangat tidak menyukai sesuatu yang tidak rapi dan tidak bersih. Dan satu lagi, rasa kopinya harus kamu pastikan pas di lidah Pak Farhan. Oke Zana, selamat bekerja dan semoga berhasil!" Pak Harto tersenyum kemudian meninggalkan Zana.

"Pak tunggu," namun Pak Harto tak menggubris. Zana menjadi kebingungan karena tidak tahu berapa takaran kopi dan gula yang disukai CEO yang bernama Farhan itu. Iapun tak punya pilihan selain bergegas menuju pantry.

Setelah beberapa saat kebingungan akhirnya Zana meracik kopi seperti yang pernah diajarkan oleh temannya yang seorang barista, ketika ia bekerja sebagai pelayan cafe.

Zana tersenyum menatap secangkir kopi buatannya, namun dalam hatinya tetap saja merasa was-was. Bagaimana jika Pak Farhan tidak menyukai kopi buatannya. Setelah membersihkan pinggiran cangkir dan tatakan, Zana pun bergegas menuju ruangan CEO.

Dengan pelan Zana mengetuk pintu ruangan CEO, dadanya berdegup dengan kencang seperti tabuh genderang. Ini adalah pengalaman pertamanya akan bertemu seorang konglomerat.

"Masuk," titah seorang laki-laki dari dalam ruangan dengan suara bariton yang membuat Zana semakin dilanda kekhawatiran akan kegagalannya dalam ujicoba ini.

"Selamat pagi, Pak. Saya adalah office girl baru disini. Dan saya membawakan kopi untuk Bapak, semoga Bapak suka." Ujar Zana ketika telah berdiri didepan meja dimana seorang laki-laki yang merupakan CEO itu duduk di kursi kebesarannya dengan posisi membelakangi Zana.

"Letakkan dimeja."

"Baik, Pak." Zana pun meletakkan secangkir kopi buatannya itu diatas meja.

Beberapa detik kemudian kursi kebesaran itu mulai berputar, melihat itu Zana langsung menundukkan kepalanya.

Sementara laki-laki yang duduk di kursi kebesarannya itu, tatapannya langsung tertuju pada secangkir kopi yang sudah tersedia diatas mejanya.

"Aromanya wangi sekali."

Zana tersenyum tipis tanpa mengangkat pandangannya mendengar pujian kecil itu, ia berharap akan lolos dalam ujicoba ini.

Mendengar suara cangkir yang terangkat dari tatakannya, Zana kembali cemas. Ia langsung memejamkan mata ketika terdengar seruputan cairan hitam manis itu dicecap oleh bibir sensual milik laki-laki yang duduk dengan gagah di kursi kebesarannya.

"Hem, rasa kopi ini enak sekali. Sepertinya kamu sangat berpengalaman membuat kopi. Cangkir dan tatakannya juga bersih. Aku sangat menyukainya." Ujar Farhan, ia meletakkan cangkir kopinya, kemudian mengangkat pandangan menatap wanita yang berdiri didepannya. Untuk beberapa saat ia terdiam meneliti wajah yang tidak asing itu.

Seketika kedua matanya terbelalak. Dia...

Sementara itu Zana pun mengangkat pandangan. Ia sangat senang mendengar pujian CEO itu.

"Terimakasih, Pak..." Kalimat Zana terhenti, sama seperti laki-laki yang duduk didepannya. Zana pun terdiam dengan kedua mata yang tak berkedip.

"Kamu," refleks Zana mundur beberapa langkah setelah melihat dengan jelas wajah CEO itu. Wajah yang hingga saat ini tidak pernah ia lupakan. Namun, sangat ia benci.

Tatapan Zana beradu dengan Farhan. Jika Zana menatapnya dengan tatapan tajam, justru Farhan menatap Zana dengan sendu seakan menyiratkan sebuah kerinduan. Akhirnya wanita yang ia cari selama tujuh tahun, kini telah berdiri dihadapannya. Iapun tidak pernah melupakan wajah wanita yang telah menghabiskan malam panas bersamanya di gubuk itu.

"Bagaimana kabarmu, maksudku bagaimana keadaanmu setelah malam itu?" Tanya Farhan dengan sedikit terbata sembari melangkah maju. Sungguh lidahnya terasa keluh. Ia seperti tidak bisa berkata-kata. Padahal sejak lama ia sudah merangkai kata yang akan ia utarakan pada wanita itu bila berhasil menemukannya.

"Apa kamu pikir aku akan baik-baik saja setelah apa yang kamu lakukan padaku waktu itu, tidak! Kamu adalah laki-laki paling jahat yang pernah aku temui. Kamu adalah laki-laki brengsek yang sudah merusak masa depanku!" Zana berteriak marah, akhirnya ia mengeluarkan emosi yang sudah sejak lama ia tahan.

"Karena perbuatanmu itu aku diusir oleh keluargaku karena mereka tidak mau menanggung malu! Sungguh aku sangat membencimu, bahkan aku meminta kepada Tuhan agar tidak dipertemukan lagi denganmu. Tapi demi putraku, aku kembali lagi ke ke kota ini untuk mencari mu." Air mata Zana tumpah ruah dengan bibir yang tampak gemetar, ia tak sanggup lagi menahan kesedihan dan amarahnya seorang diri. Selama tujuh tahun menahan diri, dan akhirnya hari ini ia tidak bisa menguasai emosinya lagi setelah bertemu dengan laki-laki itu.

"Dan sekarang putraku sedang sakit parah, nyawanya bisa saja terancam. Tapi aku hanya wanita miskin yang tidak bisa melakukan yang terbaik untuk pengobatan putraku." Perlahan Zana mulai melemah ketika mengingat putranya. Ia mengusap air matanya dengan punggung tangan, kemudian menatap lelaki didepannya dengan lekat.

Dengan gerakan pelan dan tampak gemetar Zana mengangkat tangan dan mengatupkan kedua tangannya didepan laki-laki itu." Aku mohon, Pak. Tolong bantu putraku, hanya dia yang aku miliki saat ini, aku tidak ingin sampai kehilangan dia. Selain itu dia sangat ingin bertemu denganmu. Putraku sangat ingin bertemu dengan papanya. Tolong kabulkan permintaannya."

Untuk sepersekian detik, Farhan tampak kaget. Ia bagai tersambar petir disiang bolong, tenggorokannya serasa tercekik dan seakan kehilangan kemampuan untuk berbicara.

"Apa yang kau katakan? Putramu ingin bertemu denganku? Apa jangan-jangan setelah kejadian di gubuk itu kau hamil, anakku? Apa putramu adalah anakku?" Pertanyaan beruntun itu diajukan Farhan dengan nada tersendat-sendat. Kedua matanya nampak berkaca-kaca.

Melihat anggukan pelan wanita itu, tubuhnya seketika melemah. Ia mundur beberapa langkah hingga menabrak meja kerjanya. Ya Tuhan, usaha apa yang sudah ia lakukan selama ini. Hanya mencari seorang wanita ia tidak becus menemukannya, dan karena ketidakbecusannya itu ia menelantarkan darah dagingnya sendiri selama bertahun-tahun. Dan sekarang putranya itu sedang sakit parah.

"Dimana dia sekarang? Pertemukan aku dengannya!"

Tanpa menunggu jawaban wanita yang belum ia ketahui namanya. Farhan langsung menarik tangan Zana keluar dari ruangannya, namun langkahnya terhenti diambang pintu ketika baru saja membuka pintu ruangannya seorang wanita yang merupakan calon istrinya telah berdiri didepan ruangannya dengan kedua mata yang nampak memerah.

"Keyla," lirih Farhan, ia terkejut melihat keberadaan calon istrinya. Perlahan ia melepas tangan Zana dari genggamannya.

"Farhan, katakan kalau yang aku dengar tadi itu tidak benar. Kau tidak mungkin memiliki anak dari wanita itu?" Keyla melirik Zana dengan sinis. Wanita yang memakai seragam office girl itu sama sekali tidak ada apa-apanya dibanding dengan dirinya.

Farhan melirik Zana yang menundukkan kepalanya, kemudian ia maju beberapa langkah mendekati Keyla dan meletakkan kedua tangannya di pundak calon istrinya itu.

"Dengar Key, sebentar lagi kita akan menikah. Tapi sebelum itu aku ingin mengatakan sesuatu padamu agar tidak ada yang tertutupi diantara kita," Farhan menarik nafasnya kemudian kembali melanjutkan kalimatnya.

"Key, apa yang kau dengar tadi itu tidak salah. Bertahun-tahun yang lalu, aku pernah melakukan kesalahan dan sekarang aku ingin menebus kesalahanku itu. Jadi sekarang aku harus pergi menemui putraku." Farhan menatap calon istrinya dengan tatapan menghiba.

Namun, Keyla menggelengkan kepalanya, "Tidak Farhan, kau tidak boleh pergi. Kau tidak boleh tertipu dengannya. Jaman sekarang orang akan melakukan apapun demi uang termasuk wanita itu!" Dan kali ini Keyla menatap Zana dengan tajam.

"Tidak Key, aku bisa pastikan jika dia tidak berbohong. Tapi kau tidak perlu khawatir. Aku hanya akan bertanggung jawab pada putraku saja, dan jangan pernah berpikir aku akan menikahi dia." Ujar Farhan sambil melirik Zana yang masih menundukkan kepalanya. Dan tanpa ia tahu ucapannya itu sangat melukai hati Zana.

"Key, aku harus pergi sekarang." Farhan menurunkan kedua tangannya dari pundak Keyla, kemudian kembali menarik tangan Zana untuk segera pergi menemui putranya.

Keyla menatap langkah keduanya dengan sorot mata yang tajam. Tidak perduli jika memang Farhan telah memiliki anak dari wanita itu, ia akan melakukan apapun untuk menjauhkan calon suaminya dari wanita itu dan putranya.

Dengan susah payah ia melakukan berbagai cara hingga akhirnya terjadilah perjodohannya dengan Farhan, dan tidak mudah ia menaklukkan hati laki-laki dingin itu. Maka dari itu ia tidak akan membiarkan Farhan terlepas begitu saja dari genggamannya. Ia tidak ingin mengambil resiko, jika sewaktu-waktu wanita itu dan putranya akan merebut Farhan darinya.

.

.

.

TBC....... ✨✨✨

Tinggalkan like dan komennya dong, terimakasih. 🙏☺️☺️☺️

.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

semoga Zana dan Farzan selalu dilindungi dr marabahaya

2023-11-10

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

semoga ibu dan anak di lindungi dr niat jahat yg menghadang langkahnya untuk bahagia

2023-10-24

3

Arwondo Arni

Arwondo Arni

semoga sana dan anaknya dilindungi dr niat jahat kaila

2023-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AKU PUNYA PAPA, KAN MA?
2 BAB 2. BERTEMU
3 BAB 3. KENAPA MALAM ITU KAU PERGI?
4 BAB 4. APA YANG KAU INGINKAN DARI PAPA?
5 BAB 5. LAKUKAN TES DNA!
6 BAB 6. PENGOBATAN FARZAN
7 BAB 7. JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK PERGI
8 BAB 8. TANTE ONDEL-ONDEL
9 BAB 9. HASIL DNA
10 BAB 10. ITU ADALAH KEWAJIBAN KU
11 BAB 11. INGIN BERTEMU SIAPA?
12 BAB 12. MAAFKAN PAPA, NAK
13 BAB 13. SILAHKAN MILIKI PAPAMU HARI INI
14 BAB 14. RENCANA KEYLA
15 BAB 15. HAMPIR CELAKA
16 BAB 16. SESEKALI BERI PELAJARAN PADA PAPAMU
17 BAB 17. MENCARI
18 BAB 18. JANJI FARHAN
19 BAB 19. AKU AKAN MEMERANGKAP MU DI SISIKU
20 BAB 20. JANGAN HUKUM AKU SEPERTI INI
21 BAB 21. IDE MU SANGAT UNIK
22 BAB 22. AKU HARUS SEHAT UNTUK PAPA DAN MAMA
23 BAB 23. APA YANG KALIAN RENCANAKAN?
24 BAB 24. SEPERTINYA AKU SUDAH GILA
25 BAB 25. HAMPIR MENCAPAI 100%
26 BAB 26. TUGAS TERAKHIR
27 BAB 27. WILL YOU MARRY ME?
28 BAB 28. KALIAN BERDUA MERUSAK MOMEN ROMANTISNYA
29 BAB 29. HADIAH SEBELUM MENIKAH
30 BAB 30. TIDAK BISA MENJADI WALI NIKAH
31 BAB 31. TERSENYUMLAH ZANA
32 BAB 32. KENYATAAN PAHIT
33 BAB 33. SAH
34 BAB 34. DIA ADALAH PUTRIKU
35 BAB 35. AKU PUNYA PAPA
36 BAB 36. TERTUSUK
37 BAB 37. HUKUM DIA SEBERAT-BERATNYA
38 BAB 38. MIRIS
39 BAB 39. RUPANYA SEMALAM ADA ADEGAN MERAYU YANG GAGAL
40 BAB 40. KEINGINAN YANG SAMA
41 BAB 41. JADILAH MILIKKU SEUTUHNYA
42 BAB 42. KAU ADALAH RATUKU
43 BAB 43. KETIKA ES BALOK SUDAH MENCAIR, BUCIN PARAH!
44 BAB 44. BERPAMITAN
45 BAB 45. BULAN MADU
46 BAB 46. JALAN-JALAN
47 BAB 47. MAU MANDI BERKALI-KALI?
48 BAB 48. HUBBY BEE
49 BAB 49. PENGGANGGU
50 BAB 50. ADA TANTE ONDEL-ONDEL
51 BAB 51. KEBEBASAN KEYLA
52 BAB 52. UNGKAPAN
53 BAB 53. TERWUJUD
54 BAB 54. SEKOLAH
55 BAB 55. ADA APA DENGAN MAMA?
56 BAB 56. DUA KANTUNG JANIN
57 BAB 57. NASI GORENG SPESIAL
58 BAB 58. DIGREBEK DADAKAN
59 BAB 59. FARZAN ADALAH FARHAN DAN ZANA
60 BAB 60. [MENYIAPKAN KADO ISTIMEWA UNTUK ELMIRA]
61 BAB 61. [KADO FARZAN DIAMBIL RAMON]
62 BAB 62. BABY TWINS
63 BAB 63. FIONA DAN FLORA
64 BAB 64. DUKA
65 BAB 65. 20 TAHUN KEMUDIAN [LAST EPISODE]
66 UPDATE KARYA BARU
67 KARYA BARU [MUTIARA HITAM]
68 KARYA BARU
69 RAHASIA HATI
70 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
71 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
72 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
73 Janji CINTA
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1. AKU PUNYA PAPA, KAN MA?
2
BAB 2. BERTEMU
3
BAB 3. KENAPA MALAM ITU KAU PERGI?
4
BAB 4. APA YANG KAU INGINKAN DARI PAPA?
5
BAB 5. LAKUKAN TES DNA!
6
BAB 6. PENGOBATAN FARZAN
7
BAB 7. JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK PERGI
8
BAB 8. TANTE ONDEL-ONDEL
9
BAB 9. HASIL DNA
10
BAB 10. ITU ADALAH KEWAJIBAN KU
11
BAB 11. INGIN BERTEMU SIAPA?
12
BAB 12. MAAFKAN PAPA, NAK
13
BAB 13. SILAHKAN MILIKI PAPAMU HARI INI
14
BAB 14. RENCANA KEYLA
15
BAB 15. HAMPIR CELAKA
16
BAB 16. SESEKALI BERI PELAJARAN PADA PAPAMU
17
BAB 17. MENCARI
18
BAB 18. JANJI FARHAN
19
BAB 19. AKU AKAN MEMERANGKAP MU DI SISIKU
20
BAB 20. JANGAN HUKUM AKU SEPERTI INI
21
BAB 21. IDE MU SANGAT UNIK
22
BAB 22. AKU HARUS SEHAT UNTUK PAPA DAN MAMA
23
BAB 23. APA YANG KALIAN RENCANAKAN?
24
BAB 24. SEPERTINYA AKU SUDAH GILA
25
BAB 25. HAMPIR MENCAPAI 100%
26
BAB 26. TUGAS TERAKHIR
27
BAB 27. WILL YOU MARRY ME?
28
BAB 28. KALIAN BERDUA MERUSAK MOMEN ROMANTISNYA
29
BAB 29. HADIAH SEBELUM MENIKAH
30
BAB 30. TIDAK BISA MENJADI WALI NIKAH
31
BAB 31. TERSENYUMLAH ZANA
32
BAB 32. KENYATAAN PAHIT
33
BAB 33. SAH
34
BAB 34. DIA ADALAH PUTRIKU
35
BAB 35. AKU PUNYA PAPA
36
BAB 36. TERTUSUK
37
BAB 37. HUKUM DIA SEBERAT-BERATNYA
38
BAB 38. MIRIS
39
BAB 39. RUPANYA SEMALAM ADA ADEGAN MERAYU YANG GAGAL
40
BAB 40. KEINGINAN YANG SAMA
41
BAB 41. JADILAH MILIKKU SEUTUHNYA
42
BAB 42. KAU ADALAH RATUKU
43
BAB 43. KETIKA ES BALOK SUDAH MENCAIR, BUCIN PARAH!
44
BAB 44. BERPAMITAN
45
BAB 45. BULAN MADU
46
BAB 46. JALAN-JALAN
47
BAB 47. MAU MANDI BERKALI-KALI?
48
BAB 48. HUBBY BEE
49
BAB 49. PENGGANGGU
50
BAB 50. ADA TANTE ONDEL-ONDEL
51
BAB 51. KEBEBASAN KEYLA
52
BAB 52. UNGKAPAN
53
BAB 53. TERWUJUD
54
BAB 54. SEKOLAH
55
BAB 55. ADA APA DENGAN MAMA?
56
BAB 56. DUA KANTUNG JANIN
57
BAB 57. NASI GORENG SPESIAL
58
BAB 58. DIGREBEK DADAKAN
59
BAB 59. FARZAN ADALAH FARHAN DAN ZANA
60
BAB 60. [MENYIAPKAN KADO ISTIMEWA UNTUK ELMIRA]
61
BAB 61. [KADO FARZAN DIAMBIL RAMON]
62
BAB 62. BABY TWINS
63
BAB 63. FIONA DAN FLORA
64
BAB 64. DUKA
65
BAB 65. 20 TAHUN KEMUDIAN [LAST EPISODE]
66
UPDATE KARYA BARU
67
KARYA BARU [MUTIARA HITAM]
68
KARYA BARU
69
RAHASIA HATI
70
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
71
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
72
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
73
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!