"Jadi nak Kaivan pacar mu toh nduk." Bu inah tersenyum hangat " ibu senang kamu punya teman untuk berbagi."Ana hanya tersenyum saja.
Kaivan tak menyangka kalau Ana pernah bekerja membantu Pak Amat jualan pecel lele.Dia sangat mengagumi wanita ini.
"Terima kasih sekali lagi bantuannya nak." pak Amat tak henti - hentinya mengucapkan terima kasih kepada Kaivan.
" sama - sama pak.Bapak juga sangat berjasa bagi Ana." Kaivan memperhatikan interaksi Ana dan ibu Inah.
"tolong jaga Ana ya nak.Dia sebatang kara,hidupnya rumit, dia anak yang baik,rajin dan gak neko - neko.Anaknya lebih banyak diam dan memperhatikan." ikut Pak Amat.
"saya akan berusaha sebaik yang saya bisa."Kaivan berujar yakin.
" ya udah nduk..kamu pulang lah dulu besok kamu harus kerja.Bapak dan ibu juga mau tutup." Pak Amat menoleh ke arah Ana.
" Ana bantuin ya pak,pasti badan bapak masih sakit." Ana berdiri siap membantu.
"gak usah nduk,kasian nak Kaivan itu.lagi pula ada ibu yang bantuin si bapak." kata Bu inah
setelah berpikir beberapa saat Ana mengangguk dan berjalan ke arah Kaivan.
"Ana pulang dulu ya pak,Bu ." Lalu keduanya menyalami pak Amat dan Bu inah.
setelahnya mereka masuk mobil dan Ana melambaikan tangan,Kaivan menjalankan mobil secara perlahan.Kesunyian yang kembali mereka nikmati.Kaivan fokus menyetir mobilnya sementara Ana melihat ke arah luar jendela.
"Kamu lelah mas ?"Tanya Ana tiba - tiba.
"kenapa kamu tiba - tiba nanya gitu ." Kaivan menoleh sekilas.
"kamu mau mampir ke apart ku?"Ana menatap Kaivan.
"Apa maksud tawaran itu sayang ?" Kaivan menepikan mobilnya karena terlalu terkejut.
"aku mau kamu." Ucap Ana dengan lirih.
Hanya dengan tiga kata itu Kaivan menancap gas mobilnya secepat mungkin kalau bisa terbang,terbang sekalian.
\=\=\=\=
Mereka lansung berciuman sesaat pintu apartment Ana terbuka."Kalau mau berhenti,ini kesempatanmu."bisik Kaivan dengan suara serak dan dalam.
"apa mas mau berhenti ?" Ana balik bertanya dan merasa yakin Kaivan akan menjawab tidak.
Kaivan menyeringai.Ia kembali mencium Ana .Tubuhnya begitu mendamba Ana,begitu pula sebaliknya.Semua mengalir dengan waktu.
Kaivan memandang Ana sayu dan menenggelamkan kepalanya ke leher Ana sambil mengusap belakang telinga Ana dengan bibirnya.
Ana memasrahkan tubuhnya kepada Kaivan dan mempercayai pria itu mampu membawa kebahagian dan rasa nyaman sehingga Ana bisa melupakan masa lalunya yang kelam.
Tak apa jika Ana mencoba,tak apa jika Ana mulai membuka diri toh usianya juga sudah matang.Ana juga bukan wanita yang mudah di sentuh banyak pria bahkan ia menutup diri.
" ah..."
Ana mengerang pelan saat Kaivan mengeram dalam.Ana menarik bagian belakang rambut Kaivan dan mencari bibirnya untuk meredam teriakan setiap kali Kaivan mengajak nya berlari ke puncak terindah.
Pada akhirnya mereka berdua menyerukan nama masing - masing ketika sampai di ujung perjalanan.
Nafas mereka bersahutan,peluh mereka bercampur dan senyuman terbit dengan nafas menderu kencang.
Ana kembali mengatur nafasnya yang sibuk tercuri beberapa kali karena Kaivan.Lelah langsung menyergap matanya.Ia pikir saat ini tubuhnya dapat beristirahat dan perlahan matanya terpejam.
Tapi sebuah bisikan membuat mata Ana terbuka kembali.
"Kamu tidak berpikir kita udah selesaikan,sayang ?"Bisikan Kaivan itu membuat Ana tersadar.Sebuah seringai terbit di bibir Kaivan karena semua ini belum berakhir.
\=\=\=\=
jangan tanya!!!
othor pusing...canda pusing hehehehe
follow IG othor @wewe_n19
see you next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments