Pagi ini Ana terbangun dari tidur lelapnya,ia mengerjapkan matanya menyesuaikan sinar matahari yang menyelinap dari jendela.
Ana sedikit menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan pegal di bagian pinggang dan tersenyum mengingat penyebabnya.Ana menoleh ke kanan ke kiri tapi tidak ada tanda - tanda keberadaan Kaivan.Ana hanya mengenakan selimut saat menoleh ke arah jam,ternyata masih jam 6 pagi.
"good morning,sayang ." Ana terkejut saat ia melangkah keluar kamar melihat Kaivan berdiri di kabinet dapur menggunakan apron nya tanpa memakai baju dan hanya menggunakan celana.
"Morning mas ." ucap Ana pelan
"sarapannya sebentar lagi beres."Kaivan masih sibuk dengan panci dan spatula nya.
"kalau gitu aku pakai baju dulu."Ana masuk ke kamar lagi dan memakai kemeja Kaivan yang kebesaran olehnya.mencuci muka dan menggosok gigi setelah berhasil mengikat asal rambutnya.
Saat ia kembali Kaivan sudah duduk manis di meja makan dengan secangkir kopi di tangannya.
"Ayo sarapan ."ucapnya sambil tersenyum."aku cuma bisa bikin scrumble egg ,fresh toast dan segelas jus jeruk untukmu."
"Makasih mas."Ana mulai menyantap sarapannya.
Mereka makan dengan tenang sambil sekali - kali saling lirik lalu tersenyum.
setelah sarapan,mereka mandi bersama.Awalnya canggung tapi pada akhirnya baik Ana maupun Kaivan menikmati kebersamaan mereka seperti saling menggosok punggung dan Kaivan memijit bahu Ana.
"mas punya baju ganti ?" ujar Ana duduk di meja rias setelah lengkap dengan setelan kerjanya.
Kaivan mengangkat sebuah paper bag." Aku selalu menyediakan baju ganti di mobil."lalu ia masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
\=\=\=\=
"sepertinya nanti aku tidak bisa menjemputmu,ada dinner meeting yang harus aku hadiri."seru Kaivan saat Ana mau keluar dari mobilnya di pelataran lobby kantor.
"tidak apa - apa mas,aku akan pulang bareng Anya." Ana tersenyum lalu keluar dan melambaikan tangan.
"hemm..Hem... pakai pelet apa Lo bisa dapat cowok seganteng itu ."Ana terkejut saat suara familiar tepat di belakangnya.
Ternyata itu Dara sedang tersenyum mengejek.Ana menghela nafas lalu ia segera pergi karena terlalu malas melayani Dara anak finance yang selalu mencari gara - gara dengannya.
"Ana......"Anya melambaikan tangan saat melihat Ana berjalan ke arah lift .Ana tersenyum lalu mereka masuk lift bersama - sama.
Mereka lansung di sambut kerjaan hingga jam makan siang tiba.
Karena terlalu malas makan di luar Ana,Anya,Mila dan Iyan memutuskan makan di kantin kantor saja.
Awalnya mereka makan dengan tenang dan sesekali di selingi canda tawa.
"eehh Ana dengar - dengar kamu pakai pelet ya?" tanya seseorang yang Ana yakini masih berteman dengan 'mak lampir' Dara.
"iyaa..pelet ikan !" bukan..itu bukan suara Ana,melainkan Anya yang sudah berdiri.
"aahh ibu perinya datang membela." jawab salah satu dari Mereka sambil cekikikan.
"gak nyangka ya tampang polos kayak Ana,bisa memikat cowok kaya.Pasti dia menjual diri." Mereka tertawa lagi
"Woh kalau ngomong jangan sembarangan ya.mulut Lo gak pernah sekolah yah." Mila mulai mengacungkan sendok nya.
Mereka tidak perduli dan berlalu pergi.
"Lo kok diam aja sih An." Anya masih tidak terima
"mereka itu merendahkan Lo tau gak!"
"Buat apa.aku malas berurusan sama mereka.yang penting omongan mereka gak benar." Ana kembali makan dengan tenang.
"Mereka cuma iri guys,selagi mereka gak menyakiti Ana,biarin aja.Nanti juga diam sendiri." ucap Iyan.
"Dasar orang - orang jahat."Mila memasukan kentang goreng ke mulutnya.
"pengen gue robek tuh mulut satu - satu."Anya kembali duduk.
Yang mereka tidak tau,Ana cukup sakit hati mendengar perkataan orang - orang itu tapi ia memilih menyimpannya.
\=\=\=\=
holla readerssss...
kalian punya teman kantor yang gitu juga gak.mereka tak tau hidup kita bagaimana tapi menghujat tanpa rasa bersalah.
follow IG othor @wewe_n19
see you next episode...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments