Saat melangkahkan kaki kedalam club' milik sahabatnya mata Kaivan menatap sesuatu yang sangat menarik.
Yaaa... gadis suka makan itu ada di sana.duduk di salah satu meja bar, terlihat menikmati minumannya.Akan tetapi ada yang aneh,sebelum Kaivan sampai di tempat itu gadis itu sudah pergi membelah lautan menusia yang sedang berpesta.
Kaivan penasaran dengan gerak - gerik aneh gadis itu lalu ia mengikutinya.Setelah merasa cukup lama Kaivan menanti di luar toilet gadis itu belum juga keluar.Kaivan bertanya pada seorang wanita yang keluar dari toilet tersebut.namun,wanit itu mengatakan tak ada gadis lain di dalam toilet tersebut.
Tanpa berpikir panjang laki Kaivan masuk kedalam dan memeriksa setiap bilik toilet.
"gochaa...." ujar Kaivan.Ia menemukan Ana dalam keadaaan setengah sadar."Yaya... are you okay?"
Kaivan berusaha membantu Ana berdiri."Tolong...tolong aku." gumam Ana hampir tak terdengar.Kaivan lansung menggendong Ana dengan cepat membawa dia keluar dari toilet.
Ana lansung mengalungkan tangannya di leher Kaivan dan menghirup aroma Kaivan yang memabukkan."a..aaku kepanasan." ucap Ana lagi.
Kaivan terdiam sebentar."Sialannn..." ia segera membawa Ana keluar dari club' dan masuk ke mobil nya.
"Gue menuju hotel Lo..bisa siapkan satu kamar untuk gue sekarang."Kaivan menelpon salah satu sahabatnya
"..........."
"Nanti gue jelasin..urgent".Kaivan lalu mematikan telponnya.Ia sesekali melihat ke arah Ana yang mulai gelisah."Siapa yang berani melakukan ini padamu...?aahh persetan dengan hati - hati di jalan."sambil mencengkram setir mobilnya Kaivan terus melaju menuju hotel bintang lima milik sahabatnya.
"Hey....nanti di kamar bajunya di lepas ya..."Kaivan berusaha menggendong Ana yang mencoba membuka pakaiannya saat tiba di lobby hotel.
"aku kepanasan." rengek Ana seperti bocah kecil.Kaivan ingin tertawa melihat tingkahnya tapi ia harus segera sampai di kamar sebelum Ana berbuat lebih.
"Bisa bantu saya." ucap Kaivan kepada staff wanita untuk membantunya membukakan pintu
kamar."terima kasih"ucap Kaivan,staff hotel tersebut mengganguk dan pergi.
Ana merasakan perasaan aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya.Perasaan aneh yang tiba - tiba menyenangkan saat kulitnya bersentuhan dengan Kaivan.
Kaivan berjongkok di depan Ana yang duduk di pinggir ranjang."Ada apa Yaya..?" tanya Kaivan.Ana diam saja.
Kaivan jadi cemas melihatnya."Yaya jangan diam saja."
"Jangan berpikir macam - macam tentangku ya?"ucap Ana lirih.Gadis itu tiba - tiba mendekat dan menciumnya.Ana mencium Kaivan sambil memeluknya erat.
Ana seperti tidak sadar apa yang dia lakukan.Kaivan sampai terduduk di lantai menahan berat tubuh Ana.Sekarang Kaivan tersadar,obat apa yang bekerja di tubuh Ana.
Ana memejamkan matanya saat menguasai Kaivan.Kaivan menikmati apa yang di perbuat Ana terhadapnya.Gadis suka makannya kini berubah menjadi gadis yang agresif.
Kaivan menghentikan ciuman Ana.Dia menjauhkan wajahnya dari wajah Ana.Seketika Ana terlihat sangat kecewa.Gadis itu seperti kehilangan mainannya.Kaivan tertawa melihat ekspresi Ana.Gadis tukang makannya benar - benar kehilangan akal.
Kaivan yakin Ana akan menyesal dan malu dengan tindakan yang di lakukanya sekarang.Dia menyerang Kaivan seperti gadis yang nakal.
"kamu yakin akan melanjutkannya."tanya Kaivan.Mereka ada di lantai dan Ana sama sekali tidak keberatan.Tatapan gadis itu sekarang seperti menuntun mainannya minta di kembalikan.
"Apa kamu menginginkan aku,Ana?" Kaivan mencoba menggoda Ana.Tolong,jangan katakan ia jahat.Kaivan hanya ingin Ana melakukannya tanpa penyesalan.
Ana hanya diam saja.Tatapannya menjawab seluruhnya tapi mulutnya seperti enggan mengakui keinginannya itu.
Kaivan merapikan rambut gadis itu.Ana terlihat sangat menyukai sentuhan Kaivan.Tangan gadis itu bahkan tak mau melepaskan rangkulannya dari tubuh Kaivan.Benar -benar tidak ingin Kaivan pergi.
"Aku akan mengikuti keinginanmu,jadi katakan apa keinginanmu!" Pinta Kaivan.Ana justru menundukkan wajahnya.Dia membenamkan wajah itu ke dada Kaivan.
Kaivan menyerah.Dia bangun dengan Ana masih berada dalam gendongannya.Entah Kaivan harus berterima kasih kepada orang yang memberi Ana obat,karena Ana menyerahkan diri kepadanya.Atau marah dan mengajar orang yang berani memberikan obat itu karena membuat gadisnya bertindak nakal.Kaivan yakin orang itu berniat jahat kepada Ana.
Untuk sekarang Kaivan hanya akan membantu Ana menyalurkan keinginannya.Setelah itu, dia tidak akan membiarkan orang yang menjebak Ana hidup dengan tenang.
Kaivan menjatuhkan Ana di atas kasur.Dia sendiri berada di atas gadis itu.Ana tampak senang hanya dengan Kaivan membawa dirinya ke atas kasur.Ia memeluk Kaivan dengan erat.Seolah dengan dekatnya tubuh mereka bisa meredakan gejolak di dalam tubuh Ana.
Meskipun dengan dekat saja tidak cukup bisa memuaskannya.
Kaivan mengecup bibir Ana.Kecupan yang seperti mempermainkannya.Ana selalu menginginkan lebih setiap Kaivan mengecupnya.Sayangnya, Kaivan tidak melakukan hal yang lebih.Dia terus saja mengecup bibir Ana secara singkat.
"Kai...."rengek Ana.setelah sekian lama ia bungkam.Jika saja ia menjawab pertanyaan Kaivan.Mungkin mereka sudah berada di puncak kebahagiaan.
"hemm.."gumam Kaivan.Ia melihat Ana sudah semakin tersiksa.Tersiksa karena hasrat yang belum tersalurkan.Kaivan tidak pernah membayangkan Ana seperti ini.Begitu menuntut sampai melupakan egonya.
"aku.....mau"
Kaivan tersenyum.dalam keadaan tersiksa begini Ana terlihat masih cantik.Wajahnya yang cemberut karena Kaivan tidak juga menyentuhnya.Membuat Kaivan gemas sekali.
"Mau apa..." Goda Kaivan
"Aku bilang...aku mau."jawab Ana mulai kesal.
Tangannya menggenggam rambut Kaivan.
"makanya aku tanya....kamu mau apa?"
"kamu ! aku mau kamu !" jawab Ana.
Kaivan menyeringai.Rasanya menyenangkan mempermainkan Ana seperti ini.
"Apa kamu tidak akan menyesalinya Yaya...sekali kamu melakukannya denganku.aku tak kan melepaskanmu.Kamu akan selalu terikat denganku."ucap Kaivan meyakinkan.
Ana tampak berpikir sejenak lalu ia pun menganggukan kepalanya."Aku akan mengikuti keinginanmu asal kamu membantuku."ujar Ana lirih.
Kaivan pun tersenyum senang." kamu mau aku? kalau begitu aku milikmu.lakukan apapun yang kamu ingin lakukan."
Mendengar ucapan Kaivan,Ana terdiam.Dia tidak tau caranya memulai.
"Kenapa diam.Aku milikmu sayang."
Ana memalingkan wajah " sentuh aku !"
"Tatap aku yaya." pinta Kaivan."kamu ingin aku melakukan apa."
"tolong...sentuh aku Kaivan" jawab Ana
"Dengan senang hati sayangku."
\=\=\=\=
dan penonton kecewa.....
siang ini panas banget ya..
butuh minum dulu gak sihhh
Kapan -kapan kita lanjut ya hahahaha 'othor tertawa jahat
see you next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Puji Lestari Putri
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
2023-07-31
1