Mobil sport yang di kendarai Kaivan sampai di lobby apartment Ana." ini tas dan ponselmu,sekretarisku yang menemukannya tadi pagi di club' semalam dan banyak panggilan tak terjawab dari 'monyet bucin'." Kaivan menyerahkan barang milik Ana.
"oh..itu Pasti dari sahabatku.Dia pasti bingung karena semalam aku tiba - tiba menghilang." Ana lansung memeriksa gadget dan meringis melihat teror chat dan panggilan tak terjawab dari sahabatnya itu.
" kalau begitu segera lah kabari dia.Aku ada sedikit urusan setelah ini." Kaivan merentangkan kedua tangannya menghadap Ana.
Ana tidak mengerti apa maksud tindakan Kaivan tersebut." ck... peluk perpisahan sayang ." ucap Kaivan tidak sabar.
"oohh..." Ana berusaha memeluk Kaivan walau agak sedikit kaku.
"Akan aku kabari nanti." Kaivan mengecup kening Ana singkat
Setelahnya Ana beranjak keluar" terima kasih Kai ." ucap Ana sambil melambaikan tangan.
" Bukan seperti itu yang ku suka sayang." Kaivan mengangkat sebelah alisnya
Ana tertegun sejenak "terima kasih ma...mas Kai."
Kaivan tersenyum sangat lebar,ia melambaikan tangan dan berlalu pergi.
Seketika Ana sadar sesuatu " Aku belum punya. nomor...... aahh cepat banget perginya." Ana hampir berteriak saat akan bertanya tapi Kaivan sudah pergi.
\=\=\=\=
Kaivan sampai di Club' Auriga yang sepi karena jam operasional club' jauh dari jam bukanya.
Ia lansung menuju ruang kerja Auriga di lantai 3 tanpa mengetuk pintu Kaivan lansung masuk,dan di sambut dengan muka cemberut sahabatnya itu.
"Bagaimana,sudah menemukan siapa bajingan yang berani - beraninya memasukan obat perangsang keminuman Ana."seru Kaivan lansung menduduki salah satu sofa di ruangan itu.
"aah...jadi nama gadis itu Ana."Auriga mengacuhkan pertanyaan Kaivan."Dia lumayan juga, dimana lo menemukannya ?"
Kaivan memutar matanya ,jengah." yang jelas tidak ada di sekitar lo.sudah periksa cctv?"
" tersangkanya si brengsek Xander.Dia bertaruh dengan teman - temannya untuk mendekati seorang gadis yang duduk sendirian di meja bar." Auriga memperlihatkan rekaman cctv di laptopnya.
"Sepertinya gadismu menolak dan dia tidak terima.jadi dia membayar salah satu pramusaji untuk memasukan obat itu ke minuman Ana."Ucap Auriga bersandar ke kursinya.
" si bengsek ini akan ku beri tahu akibat dari perbuatannya ini." Kaivan tampak mengusap dahunya yang sudah mulai di tumbuhi bulu halus.
Auriga menatap sahabatnya itu." tapi kamu mendapat keuntungan dari perbuatannya."
"Itu hanya kebetulan aku yang menemukannya." jawab Kaivan datar.
Senyum jahil Auriga terlihat di bibirnya. " Apa Lo mendapat tamparan pagi ini,tapi dari wajah Lo gak ada tanda - tanda kekerasan sih."
Kaivan menuangkan minuman ke gelas yang tersedia di atas meja tanpa menjawab pertanyaan Auriga 'lebih tepatnya malas meladeninya'.
\=\=\=\=
"LO KEMANA AJA SIH..DARI SEMALAM GUE CARIIN !" Sebuah teriakan menyambut pendengaran Ana,saat dia menghubungi sahabatnya itu.
"Ceritanya panjanggg....gimana kalau siang ini kita ketemu."ucap Ana perlahan.
"Ok.Resto biasa.gue tunggu !!!" Telepon di matikan sebelah pihak oleh Anya.
Ana hanya bisa menghembuskan nafasnya.Aaahh dia juga pusing.Lebih baik ia bersiap - siap sebelum 'monyet bucin' itu kembali menerornya.
Saat Ana melangkah masuk ia sudah melihat Anya melambaikan tangan dengan tidak sabar.
"Makanan Lo udah gue pesanin,jadi Lo lansung cerita aja." Anya lansung menodong Ana begitu saja.
"Nafas dulu gue boleh gak." seru Ana keki.
"Ya kalau Lo gak nafas.Metong donk." Ana tak mau kalah.
"seseorang semalam memasukan obat ke minuman gue."Ana memulai ceritanya
Anya menunjukan berbagai ekspresi mendengar cerita Ana tapi 'lebih banyak melongonya'.
"jadi Lo dapat pacar dari kejadian itu.eehh...bisa di sebut pacar kan ya?" Anya bingung
"Gak tau deh gue,pusing...jalani aja lah.gue masih terlalu syok."Ana memulai makan siang setelah pramusaji meletakan makanannya.Dia butuh pelampiasan rasa pusingnya dan tak ada yang lebih baik dari makanan.
"ahh so romantic... kayak cerita di novel - novel yang gue baca.." Anya si hopeless romantic.
Lalu Anya tersadar akan sesuatu "eehh tapi kok gue gak tau Lo kenal sama tu cowok."
"ohh gue udah 3 kali ketemu dia secara kebetulan.tapi.. yang pertama pas kita lunch birthday gue." Ana menyuruput minumannya.
"Heeh pas birthday Lo ada gue di situ ya.Kok gue gak merasa ada yang ngajak kenalan ya." Anya mencoba mengingat - ingat hari itu.
"Pas Lo sibuk angkat telepon 'curut' Lo itu" Ana menjelaskan
"aah ya..gue ingat sekarang.dan saat itu gue gak sengaja di tabrak cowok pake kacamata tebal.berlari ke arah toilet.dia kebelet kali ya."ujar Anya setengah bergumam.
Ana tidak memperdulikan lagi karena mulutnya sibuk mengunyah makanannya.
\=\=\=\=
Holla readerss...
selamat menikmati cerita ini ya...
follow IG othor @wewe_n19
see you next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
CantStopWontstop
Ngga nyangka sebagus ini!
2023-08-01
1