Shoecha

Shoecha

Ch 1- Surat?

VARIELLA

Hari terlihat sangat cerah dengan sinar hangat mentari yang damai. Embun-embun mulai mengering seiring penguasa sang siang kian bertahta. Namun panas sama sekali tak berkunjung. Bau khas rumput masih bisa tercium mengusik hidung.

Seorang perempuan terlihat sedang duduk dengan santainya di bawah sebuah pohon bermandikan cahaya menjulang amat elok.

Seorang itu bergeming, dia menyanyikan sebuah lagu yang enak untuk didengar. Tapi liriknya terasa sangat asing.

Tak ada jawaban tentang lagu apa yang sedang dinyanyikannya. Angin sesekali meniup lembut rambut toskanya yang terurai hingga sepinggang. Atau membuat gaun putih yang ia kenakan melambai-lambai anggun.

Aku berlari mendekatinya, aku yang saat itu sedang mengenakan baju tidurku berlari ke arah sosok di bawah pohon bercahaya.

Perempuan itu membelai lembut puncak rambutku. Dia membisikkan lagu itu kepadaku. Hatiku terasa meleleh saking lembutnya lirik itu terus memenuhi pendengaranku.

" Shoecha adalah sebuah garis, takdir yang tidak bisa kau hujat adanya. Shoecha adalah cerminan dari bening hati yang ada pada putri cahaya," aku terdiam, apa maksud dari kata-kata itu? Aku memandang sosok itu dengan mendongakkan kepala.

" Apa arti dari perkataanmu?" Tanyaku lembut.

" Putriku, Shoecha adalah realita yang harus diakui, dan putri cahaya ada untuk menjadi keterangan akan adanya, itu tidak pernah rumit, Ibu menyayangimu," dia menatapku teduh. Sangat nyaman, hingga semua gambaran itu terasa semakin putih dan memudar.

🌀🌀🌀

Aku terbangun dengan keringat dingin yang tak berhenti menguar dari dahiku. Angin berhembus sekenanya, menerobos lewat jendela kamar yang tak ku tutup rapat, menyalurkan hawa dingin dari luar sana pada tiap centi kulit tubuhku.

Aku menoleh ke sisi kiri ranjangku, heh... Baru jam tiga lewat lima belas menit, dini hari. Lagi-lagi aku harus terbangun sepagi ini. Dan lagi-lagi, karena mimpi aneh itu. Aku terdiam cukup lama, hendak kembali tidurpun juga percuma, karena pasti tidak akan bisa.

Itu bukan kesan tentang mimpi buruk yang membuatku merasa ketakutan. Atau mimpi yang memberikan kesan tentang masa lalu menyedihkan yang kemudian sukses membuatku merasa down. Tapi, mimpi itu tentang Negeri antah berantah yang selalu ku lihat tiap aku memejamkan mata beberapa hari terakhir.

Aku merasa seperti ditarik pada suatu kisah di era zaman klasik beberapa abad yang lalu. Istana, prajurit, Lord dan Queen, maid, semuanya...

Semuanya terasa amat nyata. Tempat itu amat damai, indah, dan nyaman.

Tapi tatapan sosok itu? Matanya menggambarkan sebuah penderitaan tak berhujung. Tatapan itu seakan berkata, bahwa sang empunya tidak terima. Perempuan itu di lingkupi kesedihan dan sebuah harapan. Dan, Shoecha...

🌀🌀🌀

Aku duduk di bangku kelas dengan menyandarkan punggungku ke dinding. Menyumpalkan earphone pada kedua telingaku.

Apa yang tengah coba ku dengarkan? Sebenarnya sih ya, cuman suara deburan ombak dan hembusan angin tepian yang damai. Benar-benar gak mutu.

" Pagi El!!!" Seorang menyapaku dengan suara super rusuhnya yang sepenuhnya bisa ku kenali itu. Aku mendongak sok antusias. Dan, benar saja apa yang ku duga sesaat tadi.

" Hm.. Juga," aku kembali fokus pada buku yang ku pegang.

" El,"

" Ya," jawabku pendek.

" Aku ingin bercerita,"

" Hm," gumamku tak peduli.

" El! Kau seharusnya mendengarkanku," dia merebut bukuku dan menghempaskannya asal ke atas meja.

Aku memandangnya, melepas earphoneku malas.

" Okey...," aku hanya memutar bola mata jengah atas sikapnya.

" Apa!?" Bentaknya.

" Well, kau seharusnya memulai ceritamu," jawabku.

" Oh God, benarkah kau menakdirkanku untuk berteman dengan batu gila seperti ini?" Racaunya, sumpah, aku benar-benar ingin menyumpal mulut kurang ajarnya itu. Tadi dia mengatai ku, batu gila?...

" Ya... Ya... Ya... Batu gila," Aku memasang earphoneku kembali. Tapi kemudian dia menariknya dengan tanpa iba sama sekali.

" Apa?!" Sergahku dengan suara yang sedikit ku tekan.

" Kau membosankan," beo-nya. Ekspresinya berubah sangat jelek dalam sekejap karena jengkel

" Aku serius," sanggahku.

" Okey, jadi, El, kau tau?" Dia menghentikan kata-katanya. Aku masih terdiam.

" Kak Alberta, dia memintamu untuk menemuinya, langsung, bertatap muka, hanya berdua," lanjutnya heboh di tambah dengan isyarat-isyarat tangan yang membuat perkataannya semakin terkesan "

Wow, ini hebat! Benar-benar sangat hebat! bertemu, langsung bertatap muka, hanya berdua dengan Kak Alberta!...

Tunggu,

" Siapa Alberta?" Tanyaku. Aku kerap mendengar namanya diributkan para siswa perempuan, tapi aku selalu tak punya waktu untuk memerdulikannya, atau sekedar turut bergabung.

" Kya... Kau tidak tau siapa Kak Alberta?" Saat itu gendang telingaku benar-benar terasa hendak pecah. Nyaris saja...

" Dia adalah orang yang populer, salah satu dari edisi limited edition pria tampan sesekolah, mustahil kau tidak mengenalnya, karena dia itu, stok terbatas, El???"

" Aku tidak peduli, toh aku bukanlah seekor ular yang matanya selalu tergiur oleh pesona, apa tadi? Edisi limited edition pria tampan sesekolah. Itu terdengar, sangat bodoh, Fal,"

" Hey hey hey, kau terkesan sedang mengejekku! El bodoh... Fan girls tak seperti yang kau bicarakan, enak saja kau mengatakan kami ular, akan ku sumpahkan kau jatuh ke dalam pesonanya nanti," rutuknya.

" Dia menitipkan ini padaku," dia mengeluarkan secarik kertas dari saku baju seragamnya.

" Untukmu,"

Aku menatapnya dengan tatapan " Bodo amat" tapi aku tetap meraihnya. Mebuka lipatan kertas itu.

Temui aku di halaman belakang sekolah jam istirahat nanti- Alberta.

" Okey, kau berlebihan," itu yang ku ucapkan ketika aku melihat raut bertanya Falisya yang menunggu responku setelah membaca secuil tulisan itu. Dia melongo, ya, dia kaget. Mungkin juga dia menuntut alasan kenapa aku mengatainya berlebihan.

" Tidak ada kata ingin berbicara, atau kata hanya berdua," Falisya hanya cengengesan menunjukkan wajah sok polosnya yang menjengahkan.

" Sayangnya aku tidak berminat, jadi~"

" Stts... No no no, kau harus tetap menemuinya, El, please, kau tau? Ini sudah menjadi rahasia umum, Kak Alberta itu adalah seorang idola, keren, ya, dan tidak mungkin dia menulis surat untuk seseorang tanpa alasan yang jelas, yang bahkan orang itu sama sekali tidak mengenalnya?"

" Jadi~"

" Au!" dia menjitakku.

" Aku bahkan baru tau, bahwa di balik otak jeniusmu itu, ternyata tersimpan kebodohan juga. DIA MENYUKAIMU! KAU DENGAR? DIA MENYUKAIMU, AESYEL VARIELLA QUENNER!..." Teriaknya.

" BODOH! BERHENTI, BERTERIAK, DI DEPANKU!..." Balasku tak kalah kencang.

" Ya... Aku tidak tau, dan aku mamang tidak ingin mengetahuinya. Kau puas? Kau benar-benar telah mengganggu pagi tenangku... Falisya Abraham Lincoln... Kau saja yang pergi jika kau mau,"

Dia hanya mendengus kesal,

" Oh Tuhan..."

" Betapa bodoh dan keras kepalanya kau kawanku..."

Gumam Falisya, pasrah.

🌀🌀🌀

**A : Gimana menurut kalian, apa Si Bodoh Variella akan menemui Si Misterius Alberta itu?

Berikan pendapatmu, okey...

Tunggu kelanjutan kegabutan Author ya...

Salam MPRS**!

Terpopuler

Comments

Dew Ian

Dew Ian

komen dulu baru baca. 😁😁😁😁. semoga akk suka cerita inii

2020-12-02

1

Dwi Mega Indahsari

Dwi Mega Indahsari

up teruuus ea qw tunggu😍😍😍😘😘😘

2020-04-24

2

Afriansyah Dermawan

Afriansyah Dermawan

Keren lanjutkan, jadi penasaran

2020-02-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1- Surat?
2 Ch 2- MATE
3 Ch 3- Permulaan
4 Ch 4- Bad Mood
5 Ch 5- Kekuatan dan Kenangan
6 Ch 6- Princess Variella
7 Ch 7- Gelisah
8 Ch 8- Nervous
9 Ch 9- Sepulang Sekolah
10 Ch 10- Pertempuaran?
11 Ch 11- Dia, Princess Variella
12 Ch 12- Queen of Shoecha
13 Ch 13- Menang dan Kalah
14 Ch 14- Kepulangan Aleta
15 Ch 15- Zere Aradika
16 Ch 16- Salam Pertemuan
17 Ch 17- Anasita Amber
18 Ch 18- Makan Siang
19 Ch 19- Atsannia Alicia
20 Ch 20- Lord Faizal Licia
21 Ch 21- Berdua
22 Ch 22- Typherus
23 Ch 23- Pertanda
24 Ch 24- Penyusup Tak Terduga
25 Ch 25- Informasi
26 Ch 26- Bayak Fikiran
27 Ch 27- UKS
28 Ch 28- Bunga Tidur?
29 Ch 29- Gagal Faham
30 Ch 30- Serangan Tiba-Tiba
31 -
32 Ch 31- Pelarian
33 Ch 32- Tidak Berdaya
34 Ch 33- Sekedar Delusi, Atau?...
35 Ch 34- Wanita Asing
36 Ch 35- Sumpah Topeng Iblis
37 Ch 36- Luka Pertarungan
38 Ch 37- the Leader Arguza
39 Ch 38- Paviliun Tenggara
40 Ch 39- Kolam Pemandian Air Panas
41 Ch 40- Kolam Pemandian Air Panas ( Bagian Kedua )
42 Ch 41- Kencankah?
43 Ch 42- Pesta?
44 Ch 43- Kunjungan
45 Ch 44- Dijemput?
46 Ch 45- Makan Malam
47 Ch 46- Pulang
48 Ch 47- Seklebat Tentang Masa Itu
49 Ch 48- Seklebat Tentang Masa Itu ( Bagian Kedua )
50 Ch 49- Perintah Misterius
51 Ch 50- Benang Merah?
52 Ch 51- Petunjuk Baru
53 Ch 52- Canda
54 Ch 53- Roof Top
55 Ch 54- Teriovalefi
56 Ch 55- Dewa Kayu Sitte
57 Ch 56- Sumpah Pertama Knight ke-Empat
58 Ch 57- Kenyataan
59 Ch 58- Cerita Tentang Masa Lalu
60 Ch 59- Cerita Tentang Masa Lalu ( Bagian Kedua )
61 Ch 60- Yang Terjadi Sekarang
62 Ch 61- Kuburan Kuno
63 Ch 62- Putri Hygieia
64 Ch 63. Gambaran Tentang Waktu Itu
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Ch 1- Surat?
2
Ch 2- MATE
3
Ch 3- Permulaan
4
Ch 4- Bad Mood
5
Ch 5- Kekuatan dan Kenangan
6
Ch 6- Princess Variella
7
Ch 7- Gelisah
8
Ch 8- Nervous
9
Ch 9- Sepulang Sekolah
10
Ch 10- Pertempuaran?
11
Ch 11- Dia, Princess Variella
12
Ch 12- Queen of Shoecha
13
Ch 13- Menang dan Kalah
14
Ch 14- Kepulangan Aleta
15
Ch 15- Zere Aradika
16
Ch 16- Salam Pertemuan
17
Ch 17- Anasita Amber
18
Ch 18- Makan Siang
19
Ch 19- Atsannia Alicia
20
Ch 20- Lord Faizal Licia
21
Ch 21- Berdua
22
Ch 22- Typherus
23
Ch 23- Pertanda
24
Ch 24- Penyusup Tak Terduga
25
Ch 25- Informasi
26
Ch 26- Bayak Fikiran
27
Ch 27- UKS
28
Ch 28- Bunga Tidur?
29
Ch 29- Gagal Faham
30
Ch 30- Serangan Tiba-Tiba
31
-
32
Ch 31- Pelarian
33
Ch 32- Tidak Berdaya
34
Ch 33- Sekedar Delusi, Atau?...
35
Ch 34- Wanita Asing
36
Ch 35- Sumpah Topeng Iblis
37
Ch 36- Luka Pertarungan
38
Ch 37- the Leader Arguza
39
Ch 38- Paviliun Tenggara
40
Ch 39- Kolam Pemandian Air Panas
41
Ch 40- Kolam Pemandian Air Panas ( Bagian Kedua )
42
Ch 41- Kencankah?
43
Ch 42- Pesta?
44
Ch 43- Kunjungan
45
Ch 44- Dijemput?
46
Ch 45- Makan Malam
47
Ch 46- Pulang
48
Ch 47- Seklebat Tentang Masa Itu
49
Ch 48- Seklebat Tentang Masa Itu ( Bagian Kedua )
50
Ch 49- Perintah Misterius
51
Ch 50- Benang Merah?
52
Ch 51- Petunjuk Baru
53
Ch 52- Canda
54
Ch 53- Roof Top
55
Ch 54- Teriovalefi
56
Ch 55- Dewa Kayu Sitte
57
Ch 56- Sumpah Pertama Knight ke-Empat
58
Ch 57- Kenyataan
59
Ch 58- Cerita Tentang Masa Lalu
60
Ch 59- Cerita Tentang Masa Lalu ( Bagian Kedua )
61
Ch 60- Yang Terjadi Sekarang
62
Ch 61- Kuburan Kuno
63
Ch 62- Putri Hygieia
64
Ch 63. Gambaran Tentang Waktu Itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!