Ch 15- Zere Aradika

Life is a choice, dan segala keputusanmu, adalah titah bagiku.

~ The Leader Knight Arguza.

VARIELLA

Aku mematutkan diri di depan cermin yang menempel kokoh pada dinding kamarku.

" Hay, Tuan Putri, kenapa pagi-pagi begini sudah turun dari ranjang, ha??? Apa kau sudah sembuh benar?" Tanya Aleta berjalan masuk kedalam kamarku.

Cermin itu memantulkan bayangan kami yang berdekatan sangat serasi. Heeeh... Dia memang sangat tampan. Aku selalu nampak seperti upik abu di sisinya sampai kapan pun.

" Hey, siapa yang bilang kau ku perbolehkan masuk kemari!!!" Teriakku mendorong Aleta keluar secara paksa.

" Sejak aku menolongmu kemarin, pikun... Toh aku juga sudah melihat semua itu," ucapnya. Memutar pandangannya sambil menunjuk-nunjuk ke seluruh sudut ruangan.

" Apa?!" Sentakku. Di dalam kamarku memang banyak terpajang foto-foto kami berdua semenjak kecil. Mau bagaimana lagi? Lelaki yang sangat dekat denganku dari dulu memang hanya Aleta. Tapi aku tidak ingin semua ini membuatnya merasa terlalu percaya diri.

" Apa kau ingin aku memberimu tanda tangan juga? Aku tidak akan meminta upah sepeser pun..." Dia menaikan satu alisnya.

" Aku tidak membutuhkannya, ayo, aku tidak ingin terlambat ke sekolah," aku berlalu, turun ke halaman.

" Hey, apa kau yakin akan berangkat sekarang? Bagaimana jika hari ini kita ke dokter dulu saja, sepertinya kau masih belum terlihat baik-baik saja, Var..." Cerocos kak Aleta panjang kali lebar kali tinggi. Aku hanya mengacuhkannya.

" Dert... Dert..." Aku mengangkat ponselku yang terus bergetar.

" Falisya," gumamku. Aku sudah duduk di jok depan samping kemudi.

" Pagi," kataku membalas sapaannya, lalu terdengar suara dari sebrang.

" Tidak, aku akan pergi ke sekolah sendiri Fal, terima kasih atas tawaran baikmu," jawabku.

" Glek," mobil yang ku naiki terasa memendal ringan, aku menoleh, tersenyum.

" Tidak seharusnya kau berbohong, Tuan Putri," katanya, tersenyum.

" Diamlah Al..." beoku.

" Ha? Tidak, bukan siapa-siapa," sanggahku pada Falisya.

" Oh, berani sekali anda tidak mengakui tunanganmu di depan teman dekatmu, Var," sambungnya lagi.

" Aku tidak papa Fal, tidak usah terlalu mengkhawatirkanku, sinyalnya buruk, sampai jumpa di sekolah, da..." Aku mematikan sambungan secara sepihak.

" Aleta!!!... Apa yang barusan kau katakan, ha!?" Aku membentaknya, memukul-mukul bahunya pelan. Lagi-lagi dia cuman tersenyum.

Perjalanan sangat panjang dari rumah menuju Kastil Drakula reot itu, aku bahkan tak menyangka, bahwa aku telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk pulang pergi seorang diri selama ini.

" Chhhiii hiiittt..." Terdengar suara roda bergesekan dengan permukaan jalan lebih berat akibat pedal rem yang di injak. Aleta menghentikan mobil tepat di tengah-tengah lapangan parkir.

" Apa yang sedang kau pikirkan Al, kau akan menarik perhatian banyak orang dengan menyuruhku turun di sini..." cerocosku.

" Siapa bilang aku akan menyuruhmu turun di sini?" Baliknya bertanya.

" Lalu~" huh, dia sudah seenaknya sendiri keluar dari mobil. Berjalan memutar, lalu, oh tidak...

Dia membukakan pintu untukku, aku hanya terbengong-bengong. Di satu sisi ingin merutuknya habis-habisan.

Kak Aleta mengulurkan tangannya.

" Oh Tuhan..." Aku meraihnya.

" Semoga harimu menyenangkan, Tuan Putri..." Ucapnya dengan menundukkan kepala. Sumpah, ingin rasanya aku memukul kepala orang jelek itu.

Dasar, Aleta gila!!!

Dia hanya tersenyum miring, lalu melirik ke arah orang-orang yang menatap kami dengan tatapan, iri, mungkin.

Bisikan-bisikan terdengar memenuhi sekitar.

" Bukankah itu adalah Aleta Souju, center dari boy band baru yang tiga tahun berturut-turut ini sedang naik daun itu..."

" Iya, kenapa dia bersama cewek jutek itu,"

" Apa hubungan mereka, kenapa sangat dekat sekali??? Aku sangat iri..."

" Kenapa Aesyel beruntung sekali..."

" Bukankan lebih cantik aku dari pada si Nenek Sihir itu?"

Yah... Dan banyak sekali umpatan-umpatan menjengahkan yang mampir di telingaku, bahkan hingga aku sampai di dalam kelas dan duduk di kursi.

Kau benar-benar telah mempermainkanju kak... Lihat saja bagaimana mereka sangat terpesona denganmu, tapi malah mengolok-olok adikmu ini...

Tunggu nanti sepulang ku ke rumah, kau akan benar-benar habis. Tau kau hanya ingin pamer tampang, lebih baik aku pergi bersama Falisya... Aleta menyebalkannnn!!! Huh!

" Pagi, El, ada apa lagi denganmu? Kau terlihat sangat kacau pagi ini," Tanya Falisya yang tiba-tiba saja datang. Aku hanya memberikan tatapan yang jika di terjemahkan mungkin akan berbunyi, pagi ku memang selalu kacau Fal...

" Tadi itu, benarkah kak Aleta?" Tanyanya lagi.

" Iya," jawabku singkat.

" Kya... Kak Aleta benar-benar sangat tampan pada versi nyatanya ya..." beo-nya yang membuat kejenuhanku tak kunjung teratasi.

" Tersenyumlah El, bukannya kau sendiri yang tidak ingin seluruh sekolah tau kalau kak Aleta itu adalah kakakmu?"

" Iya, karena pasti itu akan merepotkan, tapi tidak ku sangka, ini juga sangat merepotkan,"

Falisya hanya tersenyum seakan mengejekku. Sama saja! Menyebalkan.

" Sudahlah, oh ya, kenapa kemarin kau tidak ke sekolah?" Tanya Falisya.

" Eh, em, iya, tidak papa, hanya saja, iya, aku sedikit terlambat untuk bangun," jawabku nyengir.

" Ku kira kau kenapa, aku sangat khawatir El..."

Aku terdiam,

" Ya, bagaimana lagi, aku hanya hidup sendiri di rumah, terlambat bangun adalah kecelakaan yang biasa terjadi kan? Ku kira ini juga bukan kali pertama," jawab ku.

" Setidaknya hubungi aku setelah kau siuman dari mati surimu itu, Aesyel!!!" Beo-nya mencubit kedua pipi chubby-ku. Aku meronta tidak terima.

" Bangke!! Tanganmu sangat menyakitkan Falisya..." umpatku mengelus pipiku yang sudah lepas dari cengkraman tangan iblisnya. Aku tidak bisa membayangkan betapa merahnya kedua pipiku saat ini.

" Teng... Teng... Teng.... Teng... Teng..." Lonceng tanda masuk telah keras berbunyi.

" Pagi anak-anak," sapa Nyonya Laeli.

" Pagi Nyonya Laeli..." Jawab kami serempak.

" Hari ini kalian akan kedatangan teman baru, baiklah, Zere, perkenalkan dirimu," timpal Nyonya Laeli pada lelaki di sebelahnya.

Sudah ku duga, mata itu pasti akan muncul. Aku menyandarkan kepalaku di atas meja, tidak minat, sangat membosankan.

" Namaku Zere Aradika, senang berkenalan dengan kalian, selanjutnya, aku mohon bantuannya," ucapnya diiringi senyum sederhananya yang terkesan tidak di buat- buat, kemudian menundukkan kepala hormat.

" Baiklah, Zere, kamu bisa duduk di sebelah kiri Nona Aesyel, Nona Aesyel, saya harap kamu jangan bermalas-malasan terus jika reputasimu sebagai murid berprestasi tidak ingin direbut oleh Tuan Zere, dia sangatlah cerdas," jelas Nyonya Laeli, membuatku kembali menegakkan kepala.

Laki-laki itu berjalan mendekat ke arahku, lebih tepatnya, duduk di kursi kosong sisi kiriku, dekat dengan jendela.

" Hay, siapa namamu?" Tanyanya ramah, aku melirik ke seluruh kelas, berhentilah menatapku seperti itu...

" Apa telingamu tengah bermasalah, Tuan Zere, bukankah tadi Nyonya Laeli sudah memperkenalkanku padamu secara tidak langsung?" Jawabku bertanya.

" Oh, okey," jawabnya.

" Ehem... Nona Aesyel, Tuan Zere, bisakah pelajaran dimulai sekarang?" Tanya Nyonya Laeli menunggu jawaban.

" Silahkan, Nyonya," jawab Zere. Aku hanya terdiam.

Pelajaran yang membosankan pun berlalu seperti hari-hari yang lalu.

Hufft...

Episodes
1 Ch 1- Surat?
2 Ch 2- MATE
3 Ch 3- Permulaan
4 Ch 4- Bad Mood
5 Ch 5- Kekuatan dan Kenangan
6 Ch 6- Princess Variella
7 Ch 7- Gelisah
8 Ch 8- Nervous
9 Ch 9- Sepulang Sekolah
10 Ch 10- Pertempuaran?
11 Ch 11- Dia, Princess Variella
12 Ch 12- Queen of Shoecha
13 Ch 13- Menang dan Kalah
14 Ch 14- Kepulangan Aleta
15 Ch 15- Zere Aradika
16 Ch 16- Salam Pertemuan
17 Ch 17- Anasita Amber
18 Ch 18- Makan Siang
19 Ch 19- Atsannia Alicia
20 Ch 20- Lord Faizal Licia
21 Ch 21- Berdua
22 Ch 22- Typherus
23 Ch 23- Pertanda
24 Ch 24- Penyusup Tak Terduga
25 Ch 25- Informasi
26 Ch 26- Bayak Fikiran
27 Ch 27- UKS
28 Ch 28- Bunga Tidur?
29 Ch 29- Gagal Faham
30 Ch 30- Serangan Tiba-Tiba
31 -
32 Ch 31- Pelarian
33 Ch 32- Tidak Berdaya
34 Ch 33- Sekedar Delusi, Atau?...
35 Ch 34- Wanita Asing
36 Ch 35- Sumpah Topeng Iblis
37 Ch 36- Luka Pertarungan
38 Ch 37- the Leader Arguza
39 Ch 38- Paviliun Tenggara
40 Ch 39- Kolam Pemandian Air Panas
41 Ch 40- Kolam Pemandian Air Panas ( Bagian Kedua )
42 Ch 41- Kencankah?
43 Ch 42- Pesta?
44 Ch 43- Kunjungan
45 Ch 44- Dijemput?
46 Ch 45- Makan Malam
47 Ch 46- Pulang
48 Ch 47- Seklebat Tentang Masa Itu
49 Ch 48- Seklebat Tentang Masa Itu ( Bagian Kedua )
50 Ch 49- Perintah Misterius
51 Ch 50- Benang Merah?
52 Ch 51- Petunjuk Baru
53 Ch 52- Canda
54 Ch 53- Roof Top
55 Ch 54- Teriovalefi
56 Ch 55- Dewa Kayu Sitte
57 Ch 56- Sumpah Pertama Knight ke-Empat
58 Ch 57- Kenyataan
59 Ch 58- Cerita Tentang Masa Lalu
60 Ch 59- Cerita Tentang Masa Lalu ( Bagian Kedua )
61 Ch 60- Yang Terjadi Sekarang
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Ch 1- Surat?
2
Ch 2- MATE
3
Ch 3- Permulaan
4
Ch 4- Bad Mood
5
Ch 5- Kekuatan dan Kenangan
6
Ch 6- Princess Variella
7
Ch 7- Gelisah
8
Ch 8- Nervous
9
Ch 9- Sepulang Sekolah
10
Ch 10- Pertempuaran?
11
Ch 11- Dia, Princess Variella
12
Ch 12- Queen of Shoecha
13
Ch 13- Menang dan Kalah
14
Ch 14- Kepulangan Aleta
15
Ch 15- Zere Aradika
16
Ch 16- Salam Pertemuan
17
Ch 17- Anasita Amber
18
Ch 18- Makan Siang
19
Ch 19- Atsannia Alicia
20
Ch 20- Lord Faizal Licia
21
Ch 21- Berdua
22
Ch 22- Typherus
23
Ch 23- Pertanda
24
Ch 24- Penyusup Tak Terduga
25
Ch 25- Informasi
26
Ch 26- Bayak Fikiran
27
Ch 27- UKS
28
Ch 28- Bunga Tidur?
29
Ch 29- Gagal Faham
30
Ch 30- Serangan Tiba-Tiba
31
-
32
Ch 31- Pelarian
33
Ch 32- Tidak Berdaya
34
Ch 33- Sekedar Delusi, Atau?...
35
Ch 34- Wanita Asing
36
Ch 35- Sumpah Topeng Iblis
37
Ch 36- Luka Pertarungan
38
Ch 37- the Leader Arguza
39
Ch 38- Paviliun Tenggara
40
Ch 39- Kolam Pemandian Air Panas
41
Ch 40- Kolam Pemandian Air Panas ( Bagian Kedua )
42
Ch 41- Kencankah?
43
Ch 42- Pesta?
44
Ch 43- Kunjungan
45
Ch 44- Dijemput?
46
Ch 45- Makan Malam
47
Ch 46- Pulang
48
Ch 47- Seklebat Tentang Masa Itu
49
Ch 48- Seklebat Tentang Masa Itu ( Bagian Kedua )
50
Ch 49- Perintah Misterius
51
Ch 50- Benang Merah?
52
Ch 51- Petunjuk Baru
53
Ch 52- Canda
54
Ch 53- Roof Top
55
Ch 54- Teriovalefi
56
Ch 55- Dewa Kayu Sitte
57
Ch 56- Sumpah Pertama Knight ke-Empat
58
Ch 57- Kenyataan
59
Ch 58- Cerita Tentang Masa Lalu
60
Ch 59- Cerita Tentang Masa Lalu ( Bagian Kedua )
61
Ch 60- Yang Terjadi Sekarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!