Antoni memepercepat presentasi dan mengakhirinya, berharap rosa segera menghampirinya.
Para peserta bubar dan pulang. Tinggal antoni yang sedang merapikan laptop.
Diliriknya kearah samping, benar saja rose berjalan menghampirinya.
"Selamat siang, pak antoni" sapa rose sambil mengatupkan telapak tangannya.
"Iya, ada yang bisa dibantu?"
"Perkenalkan, saya rosa. Putri bu ratih".
"Iya, saya antoni choi, bisa di panggil antoni" terang antoni mencoba tetap cool meski aslinya dia salah tingkah.
"Iya saya sudah tahu" kata rose.
"Oh iya ya..." antoni semakin salah tingkah dengan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal
"Ada yang mau saya sampaikan dengan pak antoni perihal sistem pendidikan anak-anak".
"Panggilnya kak saja ya, saya belum setua itu untuk di panggil pak" pinta antoni.
"Baik kak antoni, bisa kita berdiskusi sebentar?"
"Baiklah.."
Kakak beradik itu mulai ngobrol serius tentang sekolah yang akan di bangun antoni di sana.
Rosa memberikan banyak masukan dan dia ingin menjadi tenaga pengajar disana.
Keinginannya di sambut hangat oleh antoni, karena memang itulah salah satu tujuannya, agar adiknya pulang dan tinggal bersama ibunya.
Setelah lama mengobrol, mereka berjabat tangan tanda usainya diskusi.
Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol banyak hal menuju rumah masing-masing karena rumah mereka berdekatan.
Rose berpamitan dulu karena sudah sampai di depan rumah bu ratih.
"Saya masuk dulu kak antoni, besok kita lanjut lagi rencana pengembangan sekolahnya" pamit rose.
"Iya silahkan rosa".
Antoni melanjutkan langkahnya dengan hati riang, karena salah satu tujuannya tercapai.
"Yes, sebentar lagi....."
Tring...tring...tring...
Handphone nya berbunyi, dilihatnya ada nama sekertaris kang.
"Iya pak kang" jawab antoni dengan tegas.
"Tuan, ada kunjungan investor dari luar negri pekan depan, tuan di harap bisa hadir untuk memberikan presentasi secara langsung agar produk kita bisa di pasarkan di negara mereka" jelas pak kang panjang.
"Baiklah, akan aku usahakan datang, apa direktur belum tahu kalau aku ke indonesia?"
"Belum tuan, tapi jika pekan depan anda tidak muncul, maka direktur akan tahu ketidakhadiran anda".
"Baik pak kang, terimakasih" tutupnya.
Sesampainya di depan rumah andi, antoni melihat andi yang duduk di bangku depan dengan wajah lesu.
"Kamu kenapa?"
Andi tidak menjawab, hanya menunjuk ke arah dalam rumah sambil memanyunkan bibirnya.
"Tuh.."
Antoni menengokkan kepalanya kedalam, ada
seorang wanita muda bersimpuh tertunduk, dan rambutnya tergerai menutupi wajahnya.
"Siapa?" bisik antoni pelan?
Andi hanya mengangkat kedua bahunya.
Karena penasaran, antoni masuk ke dalam.
"Maaf, anda siapa?"tanya antoni pelan dari belakang wanita itu.
"A..aaku.. aaaku..ibunya, hikhikhikhik..." jawab wanita itu sambil terisak.
Ia meraung memohon maaf pada andi karena telah meninggalkannya.
Antoni kaget, karena dia fikir ibu andi telah meninggal saat bekerja diluar negri.
"Oh benarkah" mata antoni melebar.
Dia berlari keluar dan memberi tahu andi tentang hal itu.
Ternyata di luar, andi menangis terisak. Tangis kerinduannya pecah mendengar pengakuan wanita itu bahwa dia ibunya.
Antoni memeluk andi sambil mengusap kepalanya.
"Andi, bukankah itu yang kamu mau, ibumu kembali untukmu".
"Ttttaapiii kak, apa buktinya kalau dia ibuku, kenapa lama sekali dia pergi? " suara andi terisak.
Sesak rasanya dada ini mendengar tangisnya.
Antoni tak bisa berkata-kata, hanya bisa menenangkan andi sambil terus memeluk dan mengusap kepalanya.
Tak berselang lama, rosa datang dengan berlari, wajahnya di penuhi rasa khawatir.
"Tttolong kak, tolong ibu saya!!"
Antoni seketika panik.
"Ada apa, kenapa dengan ibu, oh ibu kamu maksudnya?"
"Ibuku badannya sangat panas hingga ia menggigil".
"Baiklah, ayo kita lihat!" Ajak antoni sambil berlari, disusul rosa dan andi. Mereka meninggalkan wanita itu seorang diri yang masih bersimpuh.
"Bu, ibu kenapa?" Tanya antoni panik sambil memegang jidat bu ratih.
"Apa ada dokter disini?"tanya antoni.
"Ada puskesmas kak sebelah sana"jelas andi.
"Ayo segera kita bawa ke puskesmas".
Antoni dengan sigap membopong bu ratih menuju mobilnya. Andi dan rosa mengikuti di belakang.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang karena jalanan yang ramai dan tak begitu besar.
Tangan andi memukul-mukul kemudi tanda bahwa dia sangat resah dan khawatir.
15 menit mereka pun tiba di puskesmas.
Antoni segera berlari menuju IGD sambil membopong bu ratih.
"Tolong, tolong pak, segera rawat ibu saya" kata andi kepada petugas sambil membaringkan bu ratih di matras.
"Oh... maksud saya ibunya dia" jempolnya menunjuk ke arah rosa.
Antoni sangat takut jika tuhan tiba-tiba mengambil ibunya, "oh tuhan jangan biarkan itu terjadi, aku akan menjadi anak yang baik baginya, tolong beri aku kesempatan untuk menyayanginya" rengek andi kepada tuhan dalam hati. Mulutnya tak henti berkomat- kamit, entah doa apa saja yang dia minta kepada tuhan.
Dokter keluar dari ruang IGD. "Keluarga pasien" kata dokter.
"Iya saya pak," kata rosa.
"Ibu tidak apa-apa, hanya kecapean, dan kemungkinan dia belum makan dari pagi. Biarkan dia istirahat, nanti kalau panasnya sudah turun dan suhu tubuhnya normal, bisa dibawa pulang" jelas dokter.
"Iya pak dokter, terimakasih" kata rosa.
Antoni sedikit lega mendengar pernyataan dokter.
"Boleh aku melihat ibumu?" Tanya antoni kepada rosa.
"Silahkan kak".
Antoni masuk ke kamar rawat, dilihatnya wanita tua yang sedang terbaring tak berdaya. Hatinya hancur melihat itu. "Bukan ini yang aku mau bu, tolong jaga kesehatan ibu sampai aku datang kepada ibu" kata antoni dalam diam.
"Le.... agung. Kamu pulang nak, heemmmm!!" Bu ratih mengigau.
Sontak tangis antoni pecah, tapi dia tak bisa menangis dengan kencang. Hanya bisa menahan sambil terus memukul dada nya. Sesaaak rasanya.
Setelah merasa tenang, antoni keluar.
"Bagaimana ibu saya?"tanya rosa.
"Dia masih tertidur, saya akan menunggu di luar"jawab antoni.
"Terimakasih ya kak".
"Jangan sungkan, anggap saja aku kakakmu" kata antoni sembari membalikkan badan.
Jangan lupa like dan komennya ya teman-teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
·Laius Wytte🔮·
Ngagetin banget!
2023-07-18
1
Towa_sama
Sudah refresh berkali-kali, kok belum ada aja chapter baru, thor... ngenes :'(
2023-07-18
1