"Benarkah? Sepertinya kalian sangat bersenang-senang setelah menculik anak dewa ini." Kata Ling Tian yang muncul di ruangan tersebut.
Seperti hantu yang muncul, Tentu keempat orang tersebut sangat terkejut.
Mereka yang tadinya duduk santai dengan bermain kartu langsung melompat dari tempat-nya.
"S-Siapa kau? Bagai-.. " Saat salah satu dari mereka tidak dapat menyelesaikan kata-katanya karena tanpa sadar tubuh-nya sudah terbelah belah seperti potongan pedang yang sangat tajam.
"A-Arghgg!" Melihat salah satu dari mereka terpotong kecil kecil membuat ketiga-nya berteriak ketakutan.
"P-Pembunuh!" Teriak mereka sambil berlari ketakutan mencoba kabur dari Ling Tian.
"Lihat lah sampah-sampah ini, kalian begitu berani mencuri anak polos dan setelah salah satu dari kawanan kalian mati, kalian lari ketakutan seperti anak ayam." Umpat Ling Tian melihat mereka semua lari ketakutan.
Ling Tian tidak langsung mengejar ketiga penculik tersebut, dia melihat kebawah kaki-nya yang terdapat banyak kerikil kecil.
Dia kemudian mengambil beberapa kerikil tersebut lalu menatap salah satu punggung penculik tersebut yang berlari ketakutan.
Klik! Wush~
Dengan sekali jentikan, Kerikil tersebut melesat cepat ke arah kaki salah satu penculik tersebut.
Bam~ "Arghh~" Kerikil yang mengarah ke kaki penculik tersebut langsung membuat lubang yang cukup besar hingga betis dan pahanya terpisah.
Penculik itu hanya bisa berteriak kesakitan dengan air mata, "T-Tolong~" Dia mencoba meminta tolong pada temannya yang sempat berhenti sesaat.
Namun teman mereka hanya membuang muka dan mencoba berlari dari monster yang mengerikan.
"T-Tidak~" Teriaknya yang sudah putus asa.
Klik! Wush~ Tidak lama kemudian sebuah kerikil kembali melesat dan langsung mengarah muka-nya.
Bam~ Muka penculik yang terjatuh tersebut langsung hancur setengah dan mati ditempat dimana hanya dibunuh dengan sebuah kerikil.
"M-Monster, dia monster..." Tentu kedua orang itu sekilas dapat menyaksikan apa yang terjadi pada salah satu dari mereka sehingga membuat-nya ngeri.
Tinggal mereka berdua, salah satu dari mereka kemudian menatap rekannya tersebut.
"Kau tinggal lah disini!" Katanya dengan senyum lalu menjegal kawan-nya tersebut hingga terjatuh. Dia melakukanya tentu agar dirinya bisa berhasil keluar dan selamat dari Ling Tian.
"Sialan kau!" Dia sangat marah dan tidak menyangka akan dijadikan umpan oleh rekannya.
Jarak antara mereka berdua sudah cukup jauh, dan Ling Tian yang tadi diam saja menghilang dari tempat-nya.
"Apa kau berpikir jika menjadikan umpan rekan mu maka kau bisa keluar dari tempat ini?" Ling Tian sudah muncul didepan orang membuang teman-nya tersebut.
"Sayang sekali, tidak ada yang akan hidup." Kata Ling Tian.
"Sialannn! Dasar Monster!" Orang tersebut berteriak, dia mencoba menyerang Ling Tian secara membabi buta.
Namun tidak ada yang berhasil dan Ling Tian langsung menangkap wajah orang tersebut kemudian membantingkan-nya ke lantai.
Bam~ Kepala penculik itu yang dibanting oleh Ling Tian langsung pecah dan darah berceceran di lantai gudang tersebut.
Walau Ling Tian menghancurkannya secara langsung, tidak ada sekali pun darah yang berceceran di tubuh-nya.
"Ah~" Melihat orang yang menghianatinya terbunuh gitu aja, tubuh salah satu penculik tersebut bergetar.
Sekarang hanya tinggal dia dan Ling Tian, dia merasa tidak mungkin bisa lari dan hanya ada kematian.
Ling Tian menatap dari jauh orang yang tersisa dan mengangkat jari telunjuk-nya.
pada Ujung jari Ling Tian melesat sebuah cahaya yang merupakan energi miliknya ke arah tubuh penculik yang tersisa tersebut.
Setelah energi Ling Tian masuk kedalam tubuh penculik tersebut. Tubuhnya tiba tiba membesar seperti balon.
Penculik tersebut hanya bisa berteriak dan air mata saat merasakan hal tersebut. tidak lama kemudian,
Boom~ Tubuhnya meledak didalam gudang tersebut dan darah-nya berceceran dimana-mana.
"Sepertinya satu orang lagi berada di ruangan dimana anak-anak dikumpulkan." Gumam Ling Tian lalu dia berjalan mengarah gudang dimana Ling Mei berada.
...
Dikantor Polisi,
"Kapten, kami menemukan lokasi dimana anak-anak diculik." Kata seorang anggota polisi melaporkan.
Setelah mendapat laporan penculikan, Semua Tim Kepolisian Kota H dengan cepat mencari lokasi dimana anak-anak dibawa.
"Bagus! Kita harus cepat, salah satu dari mereka merupakan psikopat yang sudah lama menjadi buronan polisi." Kata seorang pria yang memiliki jabatan sebagai Kapten tersebut yang ditangan-nya terdapat lembaran dengan wajah seorang wanita.
Mereka semua pun bergegas pergi dari kantor polisi menuju lokasi tersebut dengan cepat.
...
Masih di gudang, tempat anak-anak diculik.
"Huaa~ Huaa~" Hanya ada teriakan anak-anak di ruangan tersebut.
"Diam!" Seorang Wanita yang merupakan komplotan penculik itu berteriak mendiam-kan anak-anak tersebut.
"Kalian bajingan kecil, Jika kalian tidak menutup mulut, maka akan kupotong lidah kalian!" Katanya mengancam dan mengeluarkan pisau miliknya sambil menjilat pisau tersebut.
Karena ancaman-nya tersebut anak-anak mencoba diam namun air mata terus mengalir karena tidak bisa menghentikan ketakutan mereka.
Wanita tersebut lalu menatap gadis kecil yang sangat imut, dia adalah Ling Mei.
"Oh, Oh, Oh, Lihat ini, kita mendapatkan anak yang sangat imut." Kata Wanita tersebut sambil berjalan mendekat ke arah Ling Mei.
Ling Mei yang diikat hanya bisa ketakutan melihat wanita tersebut yang tampak mengerikan.
Wanita itu berjalan kebelakang Ling Mei, "Hahaha, Sayang sekali gadis kecil yang cantik seperti ini jika tidak dipotong-potong." Kata wanita tersebut sambil mencium aroma rambut Ling Mei.
Beberapa kawan Ling Mei hanya bisa menutup mata, mereka tidak berani melihat-nya.
Ling Mei sangat ingin menangis namun takut lidah-nya akan dipotong. "A-Ayah, I-Ibu, T-Tolong Ling Mei." Ling Mei hanya bisa berteriak dalam hati.
Saat Wanita tersebut ingin menyentuh tubuh Ling Mei, Pintu ruangan terbuka.
Semua mata anak-anak tertuju melihat seorang pria yang merupakan Ling Tian.
Mata Ling Mei melebar, "A-Ayah..." Ucapnya pelan, Dia sangat kaget melihat ayah-nya disini mencoba untuk menyelematkan-nya.
Kuping Ling Tian langsung naik, Walau pelan, pendengaran Ling Tian sangat kuat dan dia dapat mendengar anak-nya memanggilnya dengan sebutan Ayah.
"Ha, Bagaimana seseorang bisa masuk? Apa yang dilakukan orang bodoh itu membiarkan penyusup masuk!" Kata Wanita tersebut dengan kesal.
"Sebaiknya kau jangan menyentuh tubuh anak-ku dengan tangan menjijikan mu itu." Kata Ling Tian langsung memberikan ancaman kepada Wanita tersebut.
Ling Tian juga dapat merasakan ketakutan pada Ling Mei dan merasa sangat marah melihat anak-nya tersebut menangis didepan mata-nya.
"Anak?" Wanita itu kemudian menatap Ling Mei yang memang cukup mirip dengan Ling Tian.
"Hahahaha, Seorang ayah mencoba menyelamatkan putrinya ya. Sungguh mengharukan." Tawa Wanita tersebut.
Dia kemudian menatap kembali Ling Tian dengan mata ganas, "Bagaimana jika aku membuat seorang ayah gagal menyelamat-kan putri kecilnya, hahahaha." Ucap Wanita tersebut menaruh pisau di leher Ling Mei.
"Kau berani mengancam Dewa ini?" Ling Tian menjentikkan jari-nya dan membuat semua anak-anak tertidur.
Setelah itu dia menghilang dari tempat-nya...
[Bersambung]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Puch🍒❄
malah mendesah jing😒
2023-11-19
1
Harman LokeST
buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh seeeeeeemuuuuuuanyaaaaassssaaaaaa jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn beeeeeeeriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aaaaammmmmmmmmmmppppuuuuiunnnn kiipaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-09-07
3