"Kau jauh lebih sopan dari sebelum-nya, apa kau memiliki keperluan menemuiku?" Ling Tian bertanya terus terang.
"Hahaha~ Maaf mengenai sebelum-nya Tuan Ling, karena musibah lalu terjadi padaku kami semua tentu harus berhati-hati." Han Hao berkata.
Sebelum-nya, Han Hao dan Han Nan memang sudah berada di pasar tersebut lebih lama dari pada Ling Tian namun, Han Nan ingin berkeliaran sendirian dan tidak menyangka akan berpapasan dengan Ling Tian.
Tentu saja Han Nan dengan cepat langsung menghubungi Kakeknya untuk memberitahu bahwa dia bertemu dengan Ling Tian.
Dengan begitu Han Hao langsung terburu-buru datang ke tempat ini untuk bertemu dengan Ling Tian.
"Karena Tuan Ling ada disini, Saya ingin membicarakan mengenai..." Sebelum Han Hao menyelesaikan pembicaraan-nya, Suara gadis kecil memotong percakapan-nya.
"Ayah, aku lapar." Ling Mei berbicara sambil menyentuh perutnya.
Mata Han Hao langsung beralih ke gadis kecil yang berada didekat Ling Tian. karena begitu antusian bertemu dengan Ling Tian, Han Hao tidak memperhatikan Ling Mei karena dia berdiri dibelakang Ling Tian.
"Oh~" Han Hao tidak begitu terkejut melihat Ling Mei seakan-akan sudah mengetahui bahwa Ling Tian memiliki anak gadis.
"Gadis kecil yang lucu, Apa kamu ingin makanan yang enak? Kakek ini memiliki banyak makanan enak yang bisa membuat kamu kenyang." Han Hao mendekati Ling Mei dan berlutut agar sejajar dengan Ling Mei.
"Makanan enak? Benarkah!?" Ling Mei begitu tergiur bahkan mengusap mulut-nya mendengar ucapan Han Hao.
Han Hao mengangguk dengan senyum lembut, "Tentu saja dan kamu bisa makan sepuasnya." Ucapnya.
Mata Ling Mei begitu berbinar, tapi setelah itu dia menatap Ayahnya dengan wajah yang ingin meminta persetujuan.
Dia tentu saja ingin makanan yang enak, namun dia harus meminta persetujuan ayah-nya.
Ling Tian yang ditatap anak-nya dengan wajah kecil-nya dan lucu hanya bisa tersenyum lalu mengangguk-kan kepalanya.
Ling Tian tentu sudah tahu niat kakek tua tersebut yang mencoba mendekati anak-nya untuk menginginkan sesuatu darinya.
Karena bukan sesuatu yang buruk, Ling Tian tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan dia merasa bisa memanfaat-kan sesuatu dari Keluarga Han yang dimana merupakan keluarga berpengaruh dikota H.
"Yey~" Teriak Ling Mei begitu gembira setelah mendapatkan persetujuan ayahnya.
Han Hao kemudian berdiri. "Kalau begitu Tuan Ling, Didekat sini ada restauran milik Keluarga Han kami. Mari kita makan ditempat itu." Ucapnya.
Han Hao dan Han Nan kemudian memandu Ling Tian yang bersama dengan Ling Mei kerestauran Keluarga Han.
...
Diruang pribadi Restaurant Keluarga Han,
Hanya ada Ling Tian dan Han Hao didalam ruangan tersebut.
Setelah mereka berempat makan bersama, Han Hao mengajak Ling Tian untuk berbicara diruangan pribadinya, sedangkan Han Nan diminta menjaga Ling Mei yang bermain-main.
Ling Tian yang duduk santai disofa menatap Han Hao yang berdiri didepan-nya. "Jadi apa yang kau inginkan?" Ling Tian kembali bertanya pertanyaan yang sama.
Han Hao mengangkup-kan kedua tangan-nya. "Tuan Ling, karena anda dapat melihat dengan jelas luka-ku. Apakah anda mampu untuk menyembuhkan-nya?" Han Hao berkata dengan nada memohon.
Luka yang dia derita begitu menyakitkan yang bahkan membuat-nya tidak pernah tidur dengan nyaman pada saat malam hari.
Han Hao bahkan sudah mencari ahli medis terbaik untuk membantu menyembuhkan luka yang ada pada tubuhnya, Tetapi semua ahli medis tersebut tidak dapat melakukan apapun.
Karena tidak dapat menemukan obat ataupun ahli medis untuk mengobati luka-nya, Dia bahkan sempat berkeinginan untuk mati, Namun dia mengurungkan niat tersebut mengingat nasib keluarga-nya jika tanpa dirinya.
Ling Tian diam dan tidak menjawab langsung, sedangkan Han Hao hanya bisa menegukkan air liurnya menunggu jawaban Ling Tian.
Ling Tian merupakan harapan satu-satunya untuk sembuh kembali. Dia bahkan rela membayar setengah kekayaan milik-nya jika Ling Tian mampu menyembuhkan luka pada tubuhnya.
"Tentu saja itu mudah bagiku." Kata Ling Tian dengan nada acuh tak acuh.
Dihadapan Dewa seperti Ling Tian, luka yang dialami oleh Han Hao bahkan tidak layak disebut.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Ling Tian, Han Hao seakan disiram air dingin. Dia sudah mencari kemana-mana cara menyembuhkan lukanya tapi, sekarang dia mendengar Ling Tian mampu menyembuhkan-nya langsung begitu bersemangat.
"Tapi Aku memiliki sebuah syarat." Kata Ling Tian sebelum Han Hao berkata.
"Sebutkan saja Tuan~" Kata-nya begitu bersemangat. Dia sudah bersiap bahkan memang jika Ling Tian meminta setengah kekayaan Keluarga Han atau bahkan lebih.
"Kalau begitu, aku menginginkan Villa besar dan sebuh Taman yang begitu luas." Ling Tian memberitahu syarat-nya.
Setelah Ling Tian mengatakan syarat-nya. Han Hao diam beberapa saat. "Hmm~ Melihat reaksinya, Apa syaratku begitu berat bagi Keluarga Han?" Pikir Ling Tian karena melihat Han Hao hanya terdiam.
"I-Itu saja?" Han Hao kembali memastikan-nya.
Ling Tian mengangguk, "Aku hanya menginginkan tempat tinggal. Apa Keluarga Han mu tidak mampu memenuhi-nya?"
"Tidak~Tidak~ Tentu saja kami mampu. Bahkan saya bisa memberikan-nya lebih dari pada itu." Ucap Han Hao.
"Oh~ Bagaimana jika aku meminta bayaran dengan semua aset Keluarga Han-mu?" Ling Tian sedikit bermain.
"Aku bisa memberikan-nya." Han Hao menjawab dengan nada serius. Dia tampak begitu bertekad agar dirinya sembuh dari luka-nya.
Mendegar jawaban Han Hao, Ling Tian cukup terkejut. Jika itu didunia dewa mungkin uang tidak penting. namun berbeda jika difana dimana uang adalah segalanya.
"Aku sudah lama mencari cara untuk menyembuhkan luka pada tubuh-ku bahkan memang harus menghabiskan biaya dengan semua aset Keluarga Han-ku." Kata Han Hao.
"Asalkan aku mampu bertahan, aku bisa mengembalikan semua aset yang sudah kuhabiskan." Lanjut Han Hao.
Ucapan Han Hao sudah sangat jelas mengatakan dia tidak terlalu peduli dengan uang asalkan dapat menyembuhkan dirinya dan jika dia dapat bertahan, maka uang bisa dicari kapan pun.
"Heh~" Ling Tian tersenyum, dia merasa kakek tua didepan-nya cukup menarik.
"Sayang-nya aku tidak membutuhkan aset Keluarga Han mu. Yang kuinginkan sekarang hanyalah tempat tinggal untuk keluarga ku." Ling Tian berkata dengan santai lalu melemparkan sebuah pill berwarna cokelat.
Han Hao dengan cepat langsung menangkap-nya lalu menatap Ling Tian dengan wajah penasaran.
"Telan Pill itu dan bermeditas lah." Kata Ling Tian.
Han Hao mengagguk, dia kemudian menelan Pill tersebut tanpa sedikit pun keraguan. Han Hao tahu tidak mungkin bagu Ling Tian ingin membunuh-nya dengan menggunakan sebuah Pill.
Jika Ling Tian memang berniat membunuh-nya maka dia tidak perlu menggunakan sebuah racun dan hanya dengan lambaian tangan mungkin dirinya sudah pasti lenyap.
Setelah menelan Pill tersebut, Han Hao bermeditasi sedangkan Ling Tian hanya menatap dengan acuh tak acuh.
[Bersambung]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Harman LokeST
Ling Tian memberikan pil kepada Han Hao untuk mengobati penyakitnya
2023-09-07
0
RS
makin seruuuu
2023-08-31
0