BAB 4

Sky masih saja menatap nanar pusara yang masih basah itu. Dia masih belum bisa terima kematian Gala. Hatinya dipenuhi dengan dendam. Ditambah beberapa temannya yang ikut melayat semakin memanasi Sky.

Gue harus memikirkan cara membalas perbuatan Arnav. Gue gak mau lapor polisi, karena gue ingin Arnav merasakan sakitnya kehilangan terlebih dahulu.

Alex juga masih berjongkok di samping putranya. "Kamu tahu siapa yang melakukan ini pada Gala? Apa anak geng motor kamu?"

"Kita bicarakan ini di rumah saja, Pa." Sky berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari pemakaman.

Di belakangnya ada kedua orang tuanya yang masih saling menguatkan.

Mobil yang mereka tumpangi segera melaju. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka. Hanya ada suara isak tangis Ida yang masih belum rela putranya pergi.

Sky hanya menatap jalanan pagi hari itu. Dia memikirkan telah matang-matang semua rencananya.

Setelah sampai di rumah, Sky dan kedua orang tuanya berbicara di kamar karena di ruang tamu masih ada beberapa saudara yang ikut berbelasungkawa.

"Papa belum bilang ke pihak sekolah Gala tentang masalah ini kan?" tanya Sky.

Alex menggelengkan kepalanya. "Belum, seperti apa yang kamu bilang semalam."

"Izinkan aku menjadi Gala sampai aku mendapat bukti dan membalas dendam," kata Sky.

Seketika kedua orang tuanya terkejut dengan keputusan Sky. "Buat apa? Kamu hanya mengulur waktu saja. Kalau memang ada yang sengaja menabrak Gala, biarkan polisi saja yang mengusutnya."

"Aku mohon, Pa. Aku harus membalasnya dengan tangan aku sendiri." Tekad Sky sudah bulat untuk membalas dendam. "Setelah dendam aku terbalas, baru aku akan memasukkan dia ke penjara."

"Sky, udah. Kamu berhenti menantang bahaya. Mama gak mau sesuatu yang buruk juga terjadi sama kamu." Ida memeluk putranya. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk juga terjadi pada Sky.

"Mama tenang saja, aku bisa jaga diri. Aku sangat menyesal datang terlambat dan tidak bisa menolong Gala. Harusnya Gala bisa selamat, dia tidak harus pergi dengan cara seperti ini." Kemudian Sky melepas pelukan Mamanya. "Papa mengizinkan atau tidak, aku akan tetap menjadi Gala dan datang ke sekolah Gala besok."

Kemudian Sky mengambil ponsel Gala yang ada di atas meja. Dia keluar dari kamar orang tuanya dan masuk ke dalam kamar Gala. Dia mengedarkan pandangannya melihat kamar Gala yang sangat rapi.

Lalu dia melihat seragam Gala yang tergantung. "Gala." Dia membaca name tag yang di seragam itu. "Gue harus bisa jadi Gala."

Kemudian Sky duduk di dekat meja belajar dan menghidupkan ponsel Gala. Ada banyak pesan dan panggilan masuk dari Arnav.

"Arnav?"

Beberapa saat kemudian ada panggilan masuk lagi dari Arnav.

Sky berdehem sesaat dan mengetes suaranya agar mirip dengan Gala.

"Hallo..."

...***...

Hampir semalaman Arnav tidak bisa tidur memikirkan kondisi Gala. Bagaimana jika terjadi hal yang buruk pada Gala?

Dia tak menyerah dan berulang kali mencoba menghubungi Gala. Hingga akhirnya pagi hari itu dering panggilannya berhasil terhubung.

"Hp Gala sudah aktif." Seketika Arnav berdiri saat panggilannya sudah terhubung. "Hallo, Gala gimana keadaan lo? Luka lo gak parah kan?"

"Aku, gak papa. Cuma luka kecil di kepala."

"Motor lo, gue benerin hari ini nanti gue antar ke rumah lo."

"Iya, biar satpam rumah aku yang ambil. Kamu tunggu di depan gang saja."

Arnav mengernyitkan dahinya. Sepertinya ada yang aneh dengan nada bicara Gala. "Ya udah, kalau gitu gue..." Belum juga Arnav menyelesaikan kalimatnya, panggilan itu sudah terputus.

Arnav kini menatap layar ponselnya. "Mungkin karena efek dari kecelakaan itu, Gala jadi beda."

Kemudian Arnav menghubungi Vicky agar segera ke rumahnya dan membantunya membenarkan sepeda motor Gala karena Vicky sangat ahli dalam bidang mesin seperti orang tuanya.

Arnav kini keluar dari rumah dan mencoba menghidupkan lagi motor Gala tapi masih tidak bisa hidup.

Beberapa saat kemudian Vicky sampai di rumahnya. Dia menghampiri Arnav yang sedang mengecek mesin motor.

"Bensin udah lo lihat?" Hanya dengan menghidupkan mesin saja Vicky tahu jika mesinnya baik-baik saja.

"Iya, gak gue lihat." Arnav kini membuka jok motor itu dan benar saja tangki bensinnya kosong. "Anak orang kaya tapi bensinnya kosong. Bener-bener ni anak."

"Nih, spidonya yang rusak. Lo ambil bensin, biar spidonya gue benerin."

Arnav mengambil bensin di bagasi. Untunglah masih ada bensin di dalam jerigen. Kemudian dia mengisinya, sedangkan Vicky membongkar sepeda motor itu dan membenarkan spidonya.

"Jadi gara-gara motornya gak bisa lo kemarin anterin dia? Gimana dia sekarang? Lo berhasil hubungi dia?"

Arnav meletakkan jerigen yang telah kosong itu. "Iya, bodoh banget kemarin gue gak cek bensinnya dulu. Coba aja gue cek, pasti semua itu gak akan terjadi."

"Ya udahlah, yang penting sekarang lo udah tahu kalau Gala masih hidup."

"Kak Vicky." Shena tiba-tiba muncul dan berdiri di samping Vicky. "Ngomong apa nih? Aku dengar Gala masih hidup. Emang Kak Gala kenapa?"

"Kamu tuh kepo aja kerjaannya. Ini urusan cowok," sahut Arnav.

"Ih, aku tanya sama Kak Vicky bukan Kak Arnav," kata Shena.

Vicky hanya tersenyum lalu memasang kembali spidometer itu setelah berfungsi normal. "Ini, maksudnya sepeda motornya udah bisa hidup."

"Oo, lagian Kak Arnav bisanya apa sih. Benerin sepeda motor aja gak bisa."

Arnav menghela napas kasar lalu mengacak rambut adiknya. "Kamu bisanya komentar aja. Vicky, antar gue ke tempat Gala."

"Kak Vicky balik lagi ke sini kan?" tanya Shena. Shena memang sangat dekat dengan Vicky. Vicky memang saudara sepupu Shena dan Arnav, tapi bagi mereka berdua Vicky adalah seorang sahabat yang sangat baik.

"Iya, nanti aku balik lagi antar Arnav." kata Vicky sambil memakai helmnya.

"Cuma antar Kak Arnav aja?" Begitulah Shena, dia selalu ingin dimanja Vicky. Sedangkan dengan Kakaknya sendiri dia selalu bertengkar.

"Woy, kegiatan Vicky itu gak cuma jagain kamu doang. Gak cukup ngeribetin Vicky di sekolah tapi di rumah juga."

"Yee, Kak Vicky mau aja kok. Kak Arnav tuh yang usil. Bisa gak sih ditukar aja Kakaknya, biar Kak Arnav jadi Kakaknya Verli, Kak Vicky jadi Kakak aku."

"Anjir, nih anak. Emang gue barang pakai ditukar tambah."

Vicky selalu tertawa mendengar kedua kakak beradik yang bertengkar tiada habisnya itu. "Iya, nanti aku ke sini lagi." Vicky mengusap rambut Shena sesaat lalu dia naik ke atas motornya.

Beberapa saat kemudian Arnav dan Vicky melajukan motornya menuju kawasan perumahan indah.

Saat melintasi kawasan pergudangan itu lagi, Arnav mengingat kejadian semalam. Dia sangat menyesal tidak bisa menolong Gala dan justru meninggalkannya.

Setelah sampai di gang perumahan Gala, Arnav menghubungi Gala. Lagi-lagi suara Gala terdengar kaku.

"Gala suruh kita tunggu di sini nanti satpamnya yang ambil."

Beberapa saat kemudian ada seorang satpam yang mengambil motor Gala.

"Pak, bagaimana keadaan Gala? Apa lukanya serius?" tanya Arnav sambil menyerahkan motor itu.

"Tidak. Den Gala sudah di rumah," jawab satpam itu lalu mengendarai motornya dan pergi.

Arnav masih bingung dengan semua ini. Dia tahu, luka Gala cukup parah. Harusnya Gala masih dirawat di rumah sakit.

"Vick, lo ngerasa aneh gak? Gue tahu betul luka Gala parah."

"Ya mungkin aja dia dirawat di rumah. Orang kaya kan bebas kayak lo."

"Sial lo, malah ngatain gue." Arnav kini naik ke boncengan Vicky. Beberapa saat kemudian motor Vicky sudah melaju meninggalkan kompleks perumahan itu. Mereka tidak menyadari jika ada beberapa kiriman bunga yang bertuliskan turut berduka cita atas nama Gala di sekitar kompleks perumahan itu.

.

💕💕💕

Like dan komen...

Terpopuler

Comments

mommy neng

mommy neng

seruuuuu

2024-01-01

1

Eika

Eika

Seru deh thor, lanjut dengan semangat

2023-07-13

0

Nona Lengary

Nona Lengary

lnjut deq thorr

2023-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Author Bertanya???
92 BAB 91
93 BAB 92
94 Curhat
95 BAB 93
96 BAB 94
97 BAB 95
98 BAB 96
99 BAB 97
100 BAB 98
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 My Lovely Secretary
118 Taruhan Cinta Bad Boy Tampan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Author Bertanya???
92
BAB 91
93
BAB 92
94
Curhat
95
BAB 93
96
BAB 94
97
BAB 95
98
BAB 96
99
BAB 97
100
BAB 98
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
My Lovely Secretary
118
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!