Setelah sampai di rumah sakit, Sky segera membawa Gala ke IGD. Dia kini menunggu di depan IGD sambil menghubungi kedua orang tuanya. Dia tak peduli jika akhirnya dia yang akan disalahkan karena Gala celaka.
Setelah lelah berjalan mondar-mandir, dia kini duduk di kursi tunggu. Beberapa saat kemudian kedua orang tuanya datang.
"Bagaimana keadaan Gala? Apa yang telah terjadi?" tanya Alex sangat khawatir.
"Ada yang menabrak Gala."
"Kamu ajak Gala balapan?"
Sky menggelengkan kepalanya. "Waktu aku datang, Gala sudah terluka." Dia juga sangat menyesal dengan kejadian itu. Dia tidak tahu jika Gala juga dekat dengan anak geng motor phoenix.
"Dengan keluarga pasien?" tanya Dokter yang menangani Gala.
Seketika Sky berdiri dan mendekati Dokter itu. Begitu juga dengan kedua orang tuanya.
"Bagaimana kondisi putra saya?" tanya Alex.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi putra Anda telah kehilangan banyak darah dan mengalami gagal jantung. Putra Anda dinyatakan meninggal dunia."
Seketika Sky menerobos masuk ke dalam ruangan. Dia menggoyang tubuh Gala yang telah terbujur kaku. "Gala bangun! Kamu gak boleh pergi dengan cara seperti ini!" Kedua mata Sky memerah, meskipun selama ini dia terlihat acuh pada Gala tapi sebenarnya di sayang dengan Gala. "Gala! Bangun!"
Kemudian Sky memeluk tubuh Gala. Akhirnya dia menangis di bahu Gala. "Maafkan aku, harusnya aku bisa melindungi kamu." Lalu dia mengepalkan tangannya dan kembali menegakkan dirinya. "Aku harus menuntut balas dengan apa yang telah mereka lakukan sama kamu!"
"Gala..." Ida juga menangis sambil memeluk tubuh putranya.
Sedangkan Alex kini berdiri di samping Dokter setelah mendengar penjelasan dari Dokter. Dia menyusut air mata yang lolos begitu saja di pipinya. Perjuangan kamu sudah berakhir, nak.
Sky memutar langkahnya dan berjalan jenjang keluar dari ruangan itu.
"Sky, kamu mau kemana? Kamu harus mengantar adik kamu untuk yang terakhir kalinya."
Sky tak menggubris perkataan Papanya. Dia kini berjalan menuju tempat parkir. Beberapa saat kemudian dia melajukan motornya dengan kencang menuju tempat kejadian.
Dia kini menghentikan motornya di kawasan pergudangan itu. Harusnya di kawasan itu ada cctv. Sky turun dan membuka helmnya. Dia mengedarkan pandangannya dan mencari keberadaan kamera itu. Meski hari sudah sangat malam dan mungkin saja tidak ada orang sama sekali di kawasan itu.
"Di sana ada satu." Sky segera berlari menuju salah satu gudang yang besar dan sepertinya ada seorang satpam yang menjaganya di dalam.
Tapi setelah menemui satpam itu, satpam itu justru bilang jika cctv yang mengarah ke jalanan itu rusak. Lalu dia diusir dari tempat itu.
Sky kini berdiri di dekat bekas darah Gala yang tercecer di pinggir jalan. Dia ambil ponselnya dan menghubungi Rafka.
"Rafka, jujur sama gue, siapa yang sebenarnya menabrak Gala?"
"Arnav."
Sky mematikan panggilannya. Dia mengepalkan kedua tangannya dengan sorot mata tajam penuh amarah.
"Arnav, gue pastiin lo akan mendapat balasannya!" Kemudian dia menaiki motornya dan kembali melajukan motornya dengan kencang ke rumah sakit.
...***
...
Arnav membersihkan tangan dan jaketnya yang terkena darah Gala di basecamp-nya. Dia masih saja kepikiran dengan keadaan Gala saat ini. Tadi dia sempat kembali dengan membawa mobil milik Vicky tapi ternyata Gala sudah tidak ada di tempat itu, bahkan kawasan itu sangat sepi.
"Ar, tadi gue sempat tanya sama pemilik warung kopi di depan gang. Katanya sudah ada yang bawa Gala dengan boncengan bertiga," kata Rendi yang baru saja datang.
Arnav mengibaskan jaketnya yang basah lalu duduk dan menyulut rokoknya. "Gue sangat khawatir. Harusnya gue gak tinggalin Gala."
"Kalau lo gak tinggalin Gala, mereka pasti akan menuduh lo."
"Tapi tetap aja, kalau terjadi apa-apa sama Gala sidik jari gue sudah ada di tubuh Gala. Jelas gue akan terlibat." Arnav berdiri dan membuang napas kasar. "Geng Langit benar-benar keterlaluan. Harusnya mereka gak perlu pakai kekerasan seperti ini. Kalau memang mereka tersinggung karena kalah balapan sama gue, lain kali gue yang akan mengalah. Gue gak akan lagi menangin balapan itu biar gak ada korban lagi."
Arnav memang seorang lelaki yang keras dan tak terkalahkan, tapi hatinya sangat baik. Dia membentuk geng motor hanya untuk riding dan tempat berkumpul untuk menghilangkan kejenuhan, bukan tempat untuk saling pamer kebolehan. Apalagi untuk mencari musuh.
"Lo tenang dulu. Nanti lo coba hubungi Gala lagi dan kita tunggu saja bagaimana kabar selanjutnya." Vicky menepuk bahu Arnav. "Sekarang kita pulang saja, gue gak mau dimarahi bokap lagi."
Arnav mengusap ujung bibirnya yang masih terasa perih. "Kalau gue jelas akan dimarahi sama bokap. Bekas pukulan mereka masih membekas di wajah gue."
Meski demikian, Arnav akan tetap pulang dan menghadapi kemarahan Ayahnya. Dia mengerti, kemarahan Ayahnya itu semata untuk mendidiknya agar menjadi anak yang lebih baik menghadapi masa dewasa yang sudah di depan mata.
Arnav kini memakai helmnya, kemudian dia melajukan motornya pulang ke rumah.
Beberapa saat kemudian, Arnav sampai di depan rumahnya. Dia turun dari motor dan masuk ke dalam rumahnya. Benar saja, baru beberapa langkah, Ayahnya sudah menghadang langkahnya.
"Darimana setelah mengantar Gala? Hampir tengah malam kamu baru pulang. Kamu habis berantem!"
Arnav tak menjawab. Dia hanya menundukkan pandangannya.
"Arnav, berapa kali Ayah bilang, jangan membentuk geng motor karena anak geng motor itu pasti punya musuh. Sekali lagi Ayah tahu kamu terlibat dalam perkelahian atau balapan, Ayah akan sita motor kamu."
"Iya, Ayah." Hanya itu yang bisa Arnav katakan. Dia kini masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil ponselnya. Dia mencoba menghubungi nomor Gala tapi masih saja tidak aktif.
"Semoga lo selamat, Gala."
.
💕💕💕
Like dan komen ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
nuraeinieni
semoga saja sky mau mendengar penjelasanx arnav
2023-09-19
0
Eika
Rafka pasti bakal menuai hasil perbuatannya
2023-07-13
0
Kevin Ferdianto Alvaro Saputra
ahhh benci gw sama temennya sky bisa² nya nuduh orang lain padahal mereka sendiri yang ngebunuh gala ........ buat cepet terbongkar Thor kebohongan mereka kasian arnav ga salah apa² tapi di benci
2023-07-13
2