"Kalau aku akan meneruskan usaha suamiku!!" Kata Nuri.
"Aku ingin bersama dengan putriku memulai dari awal kehidupan kami yang baru!!" Kata Anya.
"Aku merasa gadis kecil tadi adalah putri Sofwan dan Sania!! Entah mengapa sorot mata itu tak bisa berdusta!!" Kata Juwita.
"Maafkan kami ya nak, karena ulah keegoisan kami pada kedua orang tuamu membuat kalian harus menderita seperti sekarang ini!!" Keluh Juwita pelan.
"Entahlah apakah kalian bisa memaafkan perbuatan kami atau tidak!! Terlalu banyak kesalahan yang telah kami perbuat selama ini!!" Kata Juwita lagi.
***************
"Kenapa om Johan sepertinya gusar begitu?" Tanya Dina saat mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Dina, dua hari lagi om ditugaskan oleh nenek kalian ibu Intan untuk pergi bersama beliau meninjau perusahaan yang ada di Batam tetapi om bingung banget sekarang!!" Kata om Johan.
"Kenapa om mesti bingung??" Tanya Juned sementara Della juga ikut duduk sambil menggendong bayinya.
"Kalian semua kan tau bahwa tante Della kalian sering menjadi incaran jahat seseorang, om rasanya tidak tenang meninggalkan tante Della dan Devina bayi om sendiri!!" Kata Johan.
"Kan di sini ada kami-kami semua om, kalaupun semisal kami semua bersekolah, di belakang masih ada aki Ibud, tante sama Devina bisa tinggal di rumah belakang dulu." Kata Juned.
"Iya mas, jangan sampai karena ingin melindungi aku pekerjaan mas jadi terlantar semua!!" Kata Della mengiyakan.
Johan masih nampak berpikir perkataan istri dan keponakannya.
"Baiklah tapi kalian harus janji untuk menjaga tante dan sepupu kecil kalian ya!!" Kata Johan akhirnya.
Walaupun dengan hati yang masih sedikit was-was akhirnya om Johan memutuskan untuk pergi juga mendampingi ibu Intan.
"Tapi kamu juga jangan kelayapan kemana-mana jika anak-anak tidak ada ya dek! Tetap di belakang aja di rumah aki Ibud." Kata om Johan akhirnya.
***************
"Maksudnya apa-apaan ini Angga?? Mengapa Aisyah nggak mau bicara dengan mbak Anggit? Mbak ini lho mamanya?" Anggita tampak sangat emosi pada adik yang dia telepon itu.
"Anggita istri kedua Sofwan dan kini telah menikah lagi dan mempunyai seorang anak dari pernikahannya yang sekarang ingin meminta pada Angga untuk memulangkan Aisyah kembali ke Yogya dengan alasan tak ada yang menjaga adik bayinya.
"Ada apa mas?" Tanya Linda istri Angga saat melihat suaminya pagi itu nampak uring-uringan habis menerima telepon dari kakaknya di Yogya.
"Mas kesal Lin, jadi orang tua kok begitu amat!! Dulu Aisyah nggak diterima olehnya sehingga membuat Aisyah harus hidup dengan papanya aja dan juga ayah, sekarang kok malah mau dibawa kembali untuk menjaga bayinya, memangnya Aisyah itu baby sitter apa??" Gerutu Angga emosi.
Linda nampak menarik napas dalam. Dia dan Angga sudah menikah selama dua tahun dan belum juga dikarunia buah hati sehingga kasih sayangnya pun tercurah pada Aisyah.
Sejak dia masih berpacaran dengan Angga, dia berkali-kali menatap bocah itu dulu memandang ketakutan pada ibu kandungnya sendiri.
Sehingga saat mereka menikah dan Sofwan meninggal, Aisyah lebih banyak tinggal bersama mereka.
Bahkan keduanya membahasakan Aisyah untuk memanggil bunda dan ayah pada mereka hingga saat keduanya pindah ke Balikpapan, Aisyah dan bibi pengasuh Aisyah pun mereka bawa.
"Jangan mas, aku takut terjadi sesuatu pada Aisyah di sana!! Aisyah juga sudah bersekolah di sini!! Di kota ini dia bisa bertemu dan berkumpul dengan saudara-saudaranya yang lain!! Walaupun mereka berbeda ibu tetapi aku sangat salut pada mbak Sania yang tak pernah menanamkan kebencian pada putra putrinya, bahkan Aisyah yang bukan anak kandungnya sendiri sangat mengidolakan dirinya!!" Kata Linda.
"Itu sudah...itu juga yang mas pikirkan, Lin!! Sedangkan masih ada kita di sana aja mbak Anggit masih bisa kasar sama Aisyah apalagi jika kita tak ada di sana??" Kata Angga.
Sementara dari balik tirai Aisyah mendengar semua perkataan om dan tante nya yang sudah dia anggap seperti orang tua kandungnya itu.
"Ais nggak mau pulang ke rumah mama Anggit lagi ayah...bunda...Ais takut!!" Isak Aisyah dari balik tirai.
Suara tangisan tertahan Aisyah rupanya terdengar oleh Angga dan Linda.
Dengan cepat Linda menghampiri gadis cilik itu dan memberinya pelukan kedamaian.
"Bunda dan ayah nggak akan membiarkan mama Anggit mengambilmu lagi Ais, kami akan berrusaha untuk mempertahankanmu!!" Ucap Linda menenangkan Aisyah.
"Sudahlah, tadi katanya mau minta antar ayah kerumah tante Della!! Kalau hari minggu gini biasanya semua saudaramu berkumpul di sana!!" Kata ayah Angga dan spontan membuat Aisyah tersenyum cerah kembali.
Hari minggu memang selalu dia nantikan. Karena hari ini dia bisa bertemu dengan para saudaranya se ayah juga saudara tirinya yang lain.
"Iya ayah Ais kangen kak Dina sama kak Syifa, bang Juned, si kembar Miki dan Miko, juga Raftar dan adik Sari!!" Kata Ais dengan mata berbinar-binar.
Hanya itulah hiburan bagi Aisyah yaitu berkumpul dengan saudaranya. Dulu selama dua tahun tinggal di Yogya semenjak papanya meninggal, dia selalu kesepian!! Tak pernah mendapatkan kasih sayang dari mama kandungnya sendiri, kakeknya juga selalu sibuk mengurusi bisnisnya sementara om Angga dan tante Linda sudah tinggal lebih dulu di Balikpapan.
Tapi sekarang Aisyah punya hari yang selalu dia nanti yaitu hari minggu. Apalagi sekarang dia satu sekolah dengan si kembar Miko dan Miki, dia jadi bertambah senang.
"Sudah siap-siap sana dulu!!" Kata Linda.
"Kasihan anak itu mas, tega memang mbak Anggit itu pada putrinya sendiri...entah salah apa yang diperbuat Aisyah sampai dia tidak menginginkan anaknya sendiri." Kata Linda geleng kepala.
"Entahlah Lin, kekecewaan apa yang dipendam mbak Anggit pada mas Sofwan sehingga dia membenci Aisyah yang tidak tau apa-apa." Kata Angga lagi.
Sementara jauh di kota Yogyakarta....
"Ada apa lagi sih mah?? Perasaan kamu ini sensitif aja...jika Aisyah memilih tidak mau pulang dan tinggal bersama om dan tante nya ya biarkan saja!!" Kata Lintang Ardhito suami kedua Anggita.
"Aku hanya kesal mas, tuh anak hobi banget kayaknya membuat aku emosi!!" Jawab Anggita pada suaminya.
"Sebenarnya kamu sendiri yang salah mah, kamu terlalu keras pada Aisyah!!" Jawab Lintang.
"Papah lihat Aisyah itu anak yang penurut dan baik juga rajin!! Yang utama dia itu anak kandung kamu, mah!!" Ucap Lintang.
"Mamah akan tetap memaksa Aisyah pulang!!" Kata Anggita bersikeras.
"Aisyah itu anak mamah bukan anak Angga dan Linda." Kata Anggita lagi.
************
Sesosok lelaki duduk terpekur di depan sebuah makam yang terawat dengan rapi walaupun sudah dua tahun berlalu.
"Assalamualaikum...ibu apa kabar? Ibu di sana baik-baik aja kan?" Hans mengelus pelan pusara Sania.
"Ibu nggak lupa sama Hans kan seperti Hans yang selalu ingat sama ibu!! Tadi Hans juga sempat ke rumah pak Sultan bu...kalian akur-akur ya bertetangga jangan suka bertengkar!!" Tawa sumbang Hans untuk menutupi kesedihannya.
"Selama dua tahun ini saya memperdalam ilmu memasak saya sambil berusaha untuk melupakan cinta saya pada ibu!! Saya pikir setelah dua tahun berkelana cinta saya akan luntur tetapi ternyata saya salah, makanya saya memutuskan untuk kembali lagi ke kota ini dan bekerja lagi di kafe ibu dan pak Sultan!!" Gumam Hans.
*
*
***Bersambung...
Ikuti terus lanjutan kisah mereka ya reader🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
Emg gitu kali ya, kalau keras didik anak bisa jadi kek aisya
2023-11-30
0
Dina⏤͟͟͞R
aisyah trauma dengan mamanya sendiri yang keras dlm mendidik. kasian aisyah. udah mendng samaa linda dan angga aja
2023-09-16
0
mama Al
greget
2023-08-07
0