Bab 17 Mereka Lebih Sayang

"Kalau aku akan meneruskan usaha suamiku!!" Kata Nuri.

"Aku ingin bersama dengan putriku memulai dari awal kehidupan kami yang baru!!" Kata Anya.

"Aku merasa gadis kecil tadi adalah putri Sofwan dan Sania!! Entah mengapa sorot mata itu tak bisa berdusta!!" Kata Juwita.

"Maafkan kami ya nak, karena ulah keegoisan kami pada kedua orang tuamu membuat kalian harus menderita seperti sekarang ini!!" Keluh Juwita pelan.

"Entahlah apakah kalian bisa memaafkan perbuatan kami atau tidak!! Terlalu banyak kesalahan yang telah kami perbuat selama ini!!" Kata Juwita lagi.

***************

"Kenapa om Johan sepertinya gusar begitu?" Tanya Dina saat mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Dina, dua hari lagi om ditugaskan oleh nenek kalian ibu Intan untuk pergi bersama beliau meninjau perusahaan yang ada di Batam tetapi om bingung banget sekarang!!" Kata om Johan.

"Kenapa om mesti bingung??" Tanya Juned sementara Della juga ikut duduk sambil menggendong bayinya.

"Kalian semua kan tau bahwa tante Della kalian sering menjadi incaran jahat seseorang, om rasanya tidak tenang meninggalkan tante Della dan Devina bayi om sendiri!!" Kata Johan.

"Kan di sini ada kami-kami semua om, kalaupun semisal kami semua bersekolah, di belakang masih ada aki Ibud, tante sama Devina bisa tinggal di rumah belakang dulu." Kata Juned.

"Iya mas, jangan sampai karena ingin melindungi aku pekerjaan mas jadi terlantar semua!!" Kata Della mengiyakan.

Johan masih nampak berpikir perkataan istri dan keponakannya.

"Baiklah tapi kalian harus janji untuk menjaga tante dan sepupu kecil kalian ya!!" Kata Johan akhirnya.

Walaupun dengan hati yang masih sedikit was-was akhirnya om Johan memutuskan untuk pergi juga mendampingi ibu Intan.

"Tapi kamu juga jangan kelayapan kemana-mana jika anak-anak tidak ada ya dek! Tetap di belakang aja di rumah aki Ibud." Kata om Johan akhirnya.

***************

"Maksudnya apa-apaan ini Angga?? Mengapa Aisyah nggak mau bicara dengan mbak Anggit? Mbak ini lho mamanya?" Anggita tampak sangat emosi pada adik yang dia telepon itu.

"Anggita istri kedua Sofwan dan kini telah menikah lagi dan mempunyai seorang anak dari pernikahannya yang sekarang ingin meminta pada Angga untuk memulangkan Aisyah kembali ke Yogya dengan alasan tak ada yang menjaga adik bayinya.

"Ada apa mas?" Tanya Linda istri Angga saat melihat suaminya pagi itu nampak uring-uringan habis menerima telepon dari kakaknya di Yogya.

"Mas kesal Lin, jadi orang tua kok begitu amat!! Dulu Aisyah nggak diterima olehnya sehingga membuat Aisyah harus hidup dengan papanya aja dan juga ayah, sekarang kok malah mau dibawa kembali untuk menjaga bayinya, memangnya Aisyah itu baby sitter apa??" Gerutu Angga emosi.

Linda nampak menarik napas dalam. Dia dan Angga sudah menikah selama dua tahun dan belum juga dikarunia buah hati sehingga kasih sayangnya pun tercurah pada Aisyah.

Sejak dia masih berpacaran dengan Angga, dia berkali-kali menatap bocah itu dulu memandang ketakutan pada ibu kandungnya sendiri.

Sehingga saat mereka menikah dan Sofwan meninggal, Aisyah lebih banyak tinggal bersama mereka.

Bahkan keduanya membahasakan Aisyah untuk memanggil bunda dan ayah pada mereka hingga saat keduanya pindah ke Balikpapan, Aisyah dan bibi pengasuh Aisyah pun mereka bawa.

"Jangan mas, aku takut terjadi sesuatu pada Aisyah di sana!! Aisyah juga sudah bersekolah di sini!! Di kota ini dia bisa bertemu dan berkumpul dengan saudara-saudaranya yang lain!! Walaupun mereka berbeda ibu tetapi aku sangat salut pada mbak Sania yang tak pernah menanamkan kebencian pada putra putrinya, bahkan Aisyah yang bukan anak kandungnya sendiri sangat mengidolakan dirinya!!" Kata Linda.

"Itu sudah...itu juga yang mas pikirkan, Lin!! Sedangkan masih ada kita di sana aja mbak Anggit masih bisa kasar sama Aisyah apalagi jika kita tak ada di sana??" Kata Angga.

Sementara dari balik tirai Aisyah mendengar semua perkataan om dan tante nya yang sudah dia anggap seperti orang tua kandungnya itu.

"Ais nggak mau pulang ke rumah mama Anggit lagi ayah...bunda...Ais takut!!" Isak Aisyah dari balik tirai.

Suara tangisan tertahan Aisyah rupanya terdengar oleh Angga dan Linda.

Dengan cepat Linda menghampiri gadis cilik itu dan memberinya pelukan kedamaian.

"Bunda dan ayah nggak akan membiarkan mama Anggit mengambilmu lagi Ais, kami akan berrusaha untuk mempertahankanmu!!" Ucap Linda menenangkan Aisyah.

"Sudahlah, tadi katanya mau minta antar ayah kerumah tante Della!! Kalau hari minggu gini biasanya semua saudaramu berkumpul di sana!!" Kata ayah Angga dan spontan membuat Aisyah tersenyum cerah kembali.

Hari minggu memang selalu dia nantikan. Karena hari ini dia bisa bertemu dengan para saudaranya se ayah juga saudara tirinya yang lain.

"Iya ayah Ais kangen kak Dina sama kak Syifa, bang Juned, si kembar Miki dan Miko, juga Raftar dan adik Sari!!" Kata Ais dengan mata berbinar-binar.

Hanya itulah hiburan bagi Aisyah yaitu berkumpul dengan saudaranya. Dulu selama dua tahun tinggal di Yogya semenjak papanya meninggal, dia selalu kesepian!! Tak pernah mendapatkan kasih sayang dari mama kandungnya sendiri, kakeknya juga selalu sibuk mengurusi bisnisnya sementara om Angga dan tante Linda sudah tinggal lebih dulu di Balikpapan.

Tapi sekarang Aisyah punya hari yang selalu dia nanti yaitu hari minggu. Apalagi sekarang dia satu sekolah dengan si kembar Miko dan Miki, dia jadi bertambah senang.

"Sudah siap-siap sana dulu!!" Kata Linda.

"Kasihan anak itu mas, tega memang mbak Anggit itu pada putrinya sendiri...entah salah apa yang diperbuat Aisyah sampai dia tidak menginginkan anaknya sendiri." Kata Linda geleng kepala.

"Entahlah Lin, kekecewaan apa yang dipendam mbak Anggit pada mas Sofwan sehingga dia membenci Aisyah yang tidak tau apa-apa." Kata Angga lagi.

Sementara jauh di kota Yogyakarta....

"Ada apa lagi sih mah?? Perasaan kamu ini sensitif aja...jika Aisyah memilih tidak mau pulang dan tinggal bersama om dan tante nya ya biarkan saja!!" Kata Lintang Ardhito suami kedua Anggita.

"Aku hanya kesal mas, tuh anak hobi banget kayaknya membuat aku emosi!!" Jawab Anggita pada suaminya.

"Sebenarnya kamu sendiri yang salah mah, kamu terlalu keras pada Aisyah!!" Jawab Lintang.

"Papah lihat Aisyah itu anak yang penurut dan baik juga rajin!! Yang utama dia itu anak kandung kamu, mah!!" Ucap Lintang.

"Mamah akan tetap memaksa Aisyah pulang!!" Kata Anggita bersikeras.

"Aisyah itu anak mamah bukan anak Angga dan Linda." Kata Anggita lagi.

************

Sesosok lelaki duduk terpekur di depan sebuah makam yang terawat dengan rapi walaupun sudah dua tahun berlalu.

"Assalamualaikum...ibu apa kabar? Ibu di sana baik-baik aja kan?" Hans mengelus pelan pusara Sania.

"Ibu nggak lupa sama Hans kan seperti Hans yang selalu ingat sama ibu!! Tadi Hans juga sempat ke rumah pak Sultan bu...kalian akur-akur ya bertetangga jangan suka bertengkar!!" Tawa sumbang Hans untuk menutupi kesedihannya.

"Selama dua tahun ini saya memperdalam ilmu memasak saya sambil berusaha untuk melupakan cinta saya pada ibu!! Saya pikir setelah dua tahun berkelana cinta saya akan luntur tetapi ternyata saya salah, makanya saya memutuskan untuk kembali lagi ke kota ini dan bekerja lagi di kafe ibu dan pak Sultan!!" Gumam Hans.

*

*

***Bersambung...

Ikuti terus lanjutan kisah mereka ya reader🙏🙏

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Emg gitu kali ya, kalau keras didik anak bisa jadi kek aisya

2023-11-30

0

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

aisyah trauma dengan mamanya sendiri yang keras dlm mendidik. kasian aisyah. udah mendng samaa linda dan angga aja

2023-09-16

0

mama Al

mama Al

greget

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kisah Mereka
2 Bab 2 Bertemu Mantan
3 Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4 Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5 Bab 5 Mencari Masalah
6 Bab 6 Teror Sang Mantan
7 Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8 Bab 8 Baru Tau Rasa
9 Bab 9 Pertemuan
10 Bab 10 Menjadi Sasaran
11 Bab 11 Terlanjur Luka
12 Bab 12 Tantangan
13 Bab 13 Kembalinya Nathan
14 Bab 14 Masih Mau Melawanku
15 Bab 15 Bertemu Para Tante
16 Bab 16 Teman Baru
17 Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18 Bab 18 Masa Lalu Hans
19 Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20 Bab 20 Seandainya
21 Bab 21 Mati Kutu
22 Bab 22 Selingkuh
23 Bab 23 Keinginanku
24 Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25 Bab 25 Kisah Yang Lalu
26 Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27 Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28 Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29 Bab 29 Ditinggal Pergi
30 Bab 30 Pulang Kampung
31 Bab 31 Belum Tau Dia
32 Bab 32 Keluarga Baru
33 Bab 33 Dia Datang
34 Bab 34 Serangan 1
35 Bab 35 Serangan 2
36 Bab 36 Dendam Cinta
37 Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38 Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39 Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40 Bab 40 Mencari Tahu
41 Bab 41 Juned Yang Penakut
42 Bab 42 Sumi Palsu
43 Bab 43 Menemukan Cara
44 Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45 Bab 45 Kekesalan Hans
46 Bab 46 Tak Tahu Malu
47 Bab 47 Bikin Kesal
48 Bab 48 Perjalanan Pulang
49 Bab 49 Apa Yang Terjadi
50 Bab 50 Cerita Della 1
51 Bab 51 Kisah Della 2
52 Bab 52 Setelah Hujan Reda
53 Bab 53 Siapa Dia
54 Bab 54 Bingung
55 Bab 55 Mendapat Amanat
56 Bab 56 Mengungsi
57 Bab 57 Mengungsi 2
58 Bab 58 Perang Mulut
59 Bab 59 Sesuatu
60 Bab 60 Ketakutan Juned
61 Bab 61 Menolong Aki Ibud
62 Bab 62 Mengalahkan Mereka
63 Bab 63 Kekhawatiran Juma
64 Bab 64 Mimpi Della
65 Bab 65 Maya Kesurupan
66 Bab 66 Kepanikan
67 Bab 67 Maya Menggila
68 Bab 68 Amarah Dina
69 Bab 69 Kisah 1
70 Bab 70 Kisah 2
71 Bab 71 Milena Pergi
72 Bab 72 Sok Ngebos
73 Bab 73 Hidup Kembali
74 Bab 74 Kemarahan Maya
75 Bab 75 Kehebohan Sandra
76 Bab 76 Cari Perkara Saja
77 Bab 77 Rencana Jahat
78 Bab 78 Ketakutan
79 Bab 79 Dalam Bahaya
80 Bab 80 Penculikan
81 Bab 81 Penyelamatan
82 Bab 82 Kena Batunya
83 Bab 83 Kekesalan Juma
84 Bab 84 Kelakuan Sandra
85 Bab 85 Rencana Jahat
86 Bab 86 Perasaan Dina
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Kisah Mereka
2
Bab 2 Bertemu Mantan
3
Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4
Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5
Bab 5 Mencari Masalah
6
Bab 6 Teror Sang Mantan
7
Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8
Bab 8 Baru Tau Rasa
9
Bab 9 Pertemuan
10
Bab 10 Menjadi Sasaran
11
Bab 11 Terlanjur Luka
12
Bab 12 Tantangan
13
Bab 13 Kembalinya Nathan
14
Bab 14 Masih Mau Melawanku
15
Bab 15 Bertemu Para Tante
16
Bab 16 Teman Baru
17
Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18
Bab 18 Masa Lalu Hans
19
Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20
Bab 20 Seandainya
21
Bab 21 Mati Kutu
22
Bab 22 Selingkuh
23
Bab 23 Keinginanku
24
Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25
Bab 25 Kisah Yang Lalu
26
Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27
Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28
Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29
Bab 29 Ditinggal Pergi
30
Bab 30 Pulang Kampung
31
Bab 31 Belum Tau Dia
32
Bab 32 Keluarga Baru
33
Bab 33 Dia Datang
34
Bab 34 Serangan 1
35
Bab 35 Serangan 2
36
Bab 36 Dendam Cinta
37
Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38
Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39
Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40
Bab 40 Mencari Tahu
41
Bab 41 Juned Yang Penakut
42
Bab 42 Sumi Palsu
43
Bab 43 Menemukan Cara
44
Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45
Bab 45 Kekesalan Hans
46
Bab 46 Tak Tahu Malu
47
Bab 47 Bikin Kesal
48
Bab 48 Perjalanan Pulang
49
Bab 49 Apa Yang Terjadi
50
Bab 50 Cerita Della 1
51
Bab 51 Kisah Della 2
52
Bab 52 Setelah Hujan Reda
53
Bab 53 Siapa Dia
54
Bab 54 Bingung
55
Bab 55 Mendapat Amanat
56
Bab 56 Mengungsi
57
Bab 57 Mengungsi 2
58
Bab 58 Perang Mulut
59
Bab 59 Sesuatu
60
Bab 60 Ketakutan Juned
61
Bab 61 Menolong Aki Ibud
62
Bab 62 Mengalahkan Mereka
63
Bab 63 Kekhawatiran Juma
64
Bab 64 Mimpi Della
65
Bab 65 Maya Kesurupan
66
Bab 66 Kepanikan
67
Bab 67 Maya Menggila
68
Bab 68 Amarah Dina
69
Bab 69 Kisah 1
70
Bab 70 Kisah 2
71
Bab 71 Milena Pergi
72
Bab 72 Sok Ngebos
73
Bab 73 Hidup Kembali
74
Bab 74 Kemarahan Maya
75
Bab 75 Kehebohan Sandra
76
Bab 76 Cari Perkara Saja
77
Bab 77 Rencana Jahat
78
Bab 78 Ketakutan
79
Bab 79 Dalam Bahaya
80
Bab 80 Penculikan
81
Bab 81 Penyelamatan
82
Bab 82 Kena Batunya
83
Bab 83 Kekesalan Juma
84
Bab 84 Kelakuan Sandra
85
Bab 85 Rencana Jahat
86
Bab 86 Perasaan Dina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!