"Kan kalian berdua juga main dan menginap di sini di akhir pekan!!" Kata Dina.
"Kami tidak bisa meninggalkan rumah terlalu lama, kalian kan tau bahwa om Johan sering tugas keluar kota dan tante Della sekarang hampir punya dedek bayi, kan kasihan tante Della jika ditinggal abang dan kakak sendirian di rumah!!" Jawab Dina pada kedua adiknya itu.
Saat mereka semua masuk, Dina memperhatikan adik-adiknya.
"Bun lihat lah adik-adik!! Kami semua masih memerlukan kasih sayang bunda, tetapi ternyata Allah lebih sayang lagi kepada bunda, Allah tidak ingin melihat bunda menderita lebih lama lagi!! Jawab Dina sambil menghapus jejak air matanya.
Sania dan Riko sudah hampir setahun telah pergi, telah banyak pula yang berubah semenjak kepergiannya.
"Dina?? Kok melamun di situ?? Ayo masuk kita makan bareng??" Teriak tante Della dari depan pintu.
Semenjak Sania dan Riko meninggal, Della menikah dengan Johan asisten Riko dulu.
Kini usia kehamilan Della sudah menginjak 8 bulan sehingga ibu hamil itu sudah sulit untuk bergerak kemana-mana. Semenjak ibu mereka pergi, Dina dan adik-adiknya tinggal kembali di rumah lama mereka bersama Della dan Johan.
Terkadang jika Johan ada waktu senggang, dia juga ikut melatih ketiga remaja itu, karena Dina dan Syifa sering ikut pertandingan.
Semementara aki Ibud atau kakek Saribud yang dulu pernah ditolong oleh Dina, tinggal di halaman belakang terpisah dari Della sekeluarga.
"Om Johan pulangnya kapan tante??" Tanya Dina sambil ikut membantu menata makanan di atas tikar di ruang tengah mereka.
"Barangkali lusa baru pulang, nanti sore Dina temani tante untuk memeriksakan kandungan tante ya!!" Kata tante Della.
"Siap tante!!" Kata Dina.
************
"Sore itu Dina dan tante Della memilih naik taxi online saja untuk pergi kerumah sakit. Sepulangnya dari rumah sakit mereka duduk di bangku besi yang biasanya tersedia di sepanjang jalan untuk pejalan kaki beristirahat.
Mereka duduk sambil menunggu taxi online yang dipesan oleh tante Della.
Sedang asyik mereka bercakap-cakap tiba-tiba di samping mereka berhenti sebuah mobil Ayla merah.
"Wah...bertahun-tahun tak ada kabar beritanya sekali bertemu sudah bunting aja kau Della?? Apa anak dikandunganmu itu punya bapak?" Tanya seorang laki-laki yang memunculkan kepalanya sambil memandang remeh pada Della begitu pula perempuan yang ada di sebelahnya.
"Wah hebat sekarang teman kita ini Bram...eh salah, mantan istrimu!!" Kata wanita itu pada pria yang dipanggil dengan sebutan Bram.
"Iya Vi, ternyata selepas dari aku dia akhirnya waras kembali, berarti dia sudah move on dari aku dong??" Ucap Bram.
Dina memandang pada dua orang yang ada di depannya lalu melirik pada tante Della yang nampak gemetar ketakutan dan pias wajahnya.
"Ada juga yang mau menampung gelandangan sepertimu dan memberimu tumpangan hidup!!" Kata Bram semakin membuat tante Della bergetar seluruh tubuhnya.
"Cukup!!" Bentak Dina.
"Saya tidak peduli kalian siapa dan punya hubungan apa di masa lalu dengan tante Della, yang jelas saat ini tante Della sedang hamil besar saya tidak ingin terjadi sesuatu pada kehamilan tante saya." Sentak Dina.
"Wau...ada bidadari kecil yang cantik yang jadi peri pelindung Della sekarang ini, Bram!!" Kata Via wanita yang berada di sebelah Bram.
"Wau, cantiknya...!! Hai gadis manis, kamu jadi pacar om Bram aja yah!! Nggak rugi kok kamu pacaran sama sugar daddy kayak om ini! Dijamin kamu bakal nagih terus, hahaha!!" Tawa Bram berderai diiringi tawa wanita di sebelahnya.
"Stop...jangan kamu berani mengganggunya Bram, jangan kamu berani menyentuh keponakanku walau hanya kerudung yang dia kenakan sekalipun." Teriak tante Della emosi.
"Ouhhh gadis cantik ini keponakanmu, pas sekali...aku akan melamar dia untuk menjadi simpananku!!" Hahaha.
"Stop...aku bilang stop!!" Teriak Della emosi.
"Hai Bram, mantan istrimu marah tuh...kamu tanggung jawab lho kalau dia melahirkan di sini!!" Kata Via juga ikutan tertawa.
"Tante...tante Della tenang tante!! Tante jangan terbawa emosi!! Ingat pesan dokter tadi bahwa tante jangan mudah stres agar kandungan tante baik-baik saja!!" Kata Dina mencoba menenangkan tante nya.
"Kalian berdua?? Bisakah kalian pergi?? Saya tidak ingin tante Della celaka karena ulah kalian berdua!! Dan kau om Bram, om dan tante Della sudah tahunan berpisah, mengapa masih ribut soal yang tidak jelas??" Tanya Dina.
"Hai gadis ingusan?? Kamu ini masih ingusan sudah mengajari orang dewasa, tidak takut kah kamu jika tanganku ini melayang ke wajah mungilmu itu??" Tanya Via pada Dina.
"Kamu diam...saya sedang tidak bicara denganmu!! Saya sedang bicara pada pria tua di sebelahmu, karena pria tua itu adalah mantan suami tante Della, sedangkan kamu mantan apa nya tante Della?? Mantan teman??? Jika begitu kamu teman yang tidak tau adat, suami teman sendiri diembat juga...sudah tak ada lagi kah laki-laki di atas muka bumi ini? Sampai milik teman pun kamu claim juga sebagai milikmu!!" Kata Dina ketus dan pedas.
"Hahaha...kamu di bilang pria tua oleh gadis ingusan itu??" kalau aku jadi kamu sudah kuper*kosa gadis itu di depan tante bodoh nya yang sedang bunting itu!!" Kata Via mengompori.
"Dan memang, aku dan Della dulu berteman, tetapi rasa cinta pada seseorang tidak bisa hanya dengan memandang seorang teman, aku juga mencintai Bram dan tidak salah kan jika aku telah merebutnya dari tangan Della berikut seluruh harta warisannya!!" kata Via.
"Dasar pengkhianat!!" Kata Dina dingin.
"Tapi iya juga sih, jika dilihat dari mata dan wajahmu memang sudah terlukis jelas wajah seorang pengkhianat!!" Kekeh Dina tanpa takut sama sekali.
"Bram, jika aku tidak meremas mulut gadis itu rasanya aku tidak akan bisa tidur nyenyak!!" Umpat Via geram dan marah.
"Oh silakan saja sayang!!" Kata Bram dengan senang hati karena akan mendapatkan tontonan gratis karena kebetulan di jam-jam begini suasana jalan di sini lumayan sepi, jadi dia pikir tak akan ada yang bisa menolong Della dan keponakannya itu.
Via turun dengan langkah besar menuju kearah Dina dan Della. Tante Della tampak panik tetapi Dina tampak tenang-tenang saja.
"Tante tenang dan berdirilah menjauh!!" Bisik Dina yang segera diikuti oleh tante Della walaupun hatinya was-was bukan main.
Tante Della segera berdiri dari duduknya tetapi Dina masih duduk tenang di sana.
"Dasar gadis celaka mulut comberan!!" Teriak Via lalu benar-benar menyerang Dina dengan cakarnya.
Sedikit lagi cakaran kuku Via akan meremas mulut Dina, gadis manis itu tiba-tiba menggeser duduknya ke samping. Karena kuatnya daya dorong tubuh Via, membuat wanita itu terdorong kedepan dengan kelima kuku jarinya menggaruk kursi besi yang tadi disandari oleh Dina.
KRAKKK...
ADUHHHH...
Terdengar jeritan kesakitan Via saat kuku jari tangannya berpatahan dan mengakibatkan jari tangannya juga ikut lecet dan sakit akibat bergesekan dengan bangku besi.
*
*
***Bersambung...
Mohon dukungannya untuk karya baru author ini ya reader🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
R.F
nyicil kak
2024-01-12
0
auliasiamatir
bueeh puas baca kalau kek gini
2023-11-28
0
💞Amie🍂🍃
Nagih utang kali 🤣🤣
2023-11-21
0