Bab 12 Tantangan

Dada Intan kembali sesak mengenang kejadian 2 tahun yang lalu itu.

Dia sudah bisa mengubur luka itu hingga kemarin Baskoro datang ke rumah Riki dan Afifah untuk memohon maafnya.

"Jangan harap aku akan memberi maafku untuk kalian Baskoro, Lestari..." Ucap Intan Anggraini.

************

Sore itu di sebuah pemakaman yang sudah lumayan lama, duduk terpekur seorang gadis cilik.

Wajahnya sepintas mirip dengan Syifa. Dia adalah Aisyah putri dari Sofwan dan Anggita.

"Bunda Sania...Ais kangen sama bunda!! Bunda sayang sama Ais melebihi mama kandung Ais sendiri!! Sejak bunda pergi, di Yogya Ais selalu kesepian bunda!!" Kata gadis cilik itu sembari terisak.

Makam papa juga di kota ini, di sana Ais benar-benar sendiri!! Sejak kakek meninggal setahun lalu Ais hanya tinggal berdua dengan bibi, bun!! Sementara mamah Anggita semenjak mempunyai keluarga yang baru sudah jarang menengok Ais, hanya om yang sesekali mengunjungi Ais di rumah kakek!! Tapi sekarang Ais bebas kapan saja mau main kerumah bunda Sania, sebab bibi sudah mengajak Ais tinggal di rumah Balikpapan bersama dengan bibi!!" Kata Ais lalu menyeka air matanya.

Sejak masih bayi Ais memang di anggap pembawa sial oleh ibu kandungnya karena Ais lah dia merasa semua musibah kecelakaan yang menimpanya itu terjadi.

Ais lebih dekat dengan Sofwan papa nya dan jika Sofwan berkunjung ke Balikpapan maka Sofwan akan mengajak Ais menemui Sania mantan istrinya itu.

Sania menyayangi Ais walaupun Ais adalah anak madunya, dia tak pernah membedakan kasih sayangnya pada anak kandung dan anak tirinya.

Semenjak Sania dan Riko meninggal dua tahun yang lalu, Ais ikut kakeknya ke Yogya tapi tetap saja Anggita acuh tak acuh pada putrinya itu.

"Ais mau pulang dulu ya bunda, besok Ais main kemari lagi...kita ngobrol lagi ya bunda!!" Ucap Ais.

"Kita mau langsung pulang atau gimana non??" Tanya pak Budi supir mereka.

"Pak Budi tolong antarkan Ais kerumah mbak Dina dulu ya?? Ais kangen pada semuanya sekalian mau membawakan oleh-oleh dari Yogya untuk mereka, sudah dua tahun Ais nggak pernah jumpa dengan mereka lagi!!" Ucap Ais kembali bersemangat.

************

"Beb, aku ikut latihan dong sore ini!!" Kata Cecilia bergelanyut manja di lengan Juma.

"Sejak kapan sih kamu suka lihat aku latihan basket??" Tanya Juma.

"Kenapa sih beb, memang nggak boleh ya kalau aku mau menonton pacarku sendiri latihan basket??" Tanya Cecilia.

"Whatever you want!!" Ucap Juma lalu melangkah pergi.

"Beb...tunggu dong!!" Teriak Cecilia lalu mengikuti langkah Juma menuju ke kantin.

Dina yang sedang asyik menikmati es campurnya sambil membaca jadi mengangkat wajahnya melihat Juma masuk ke kantin diganduli oleh Cecilia di lengannya dengan manja walaupun Juma kelihatan risih dibuatnya.

"Cie...cie...!!" Sorak seisi kantin menyoraki mereka berdua.

Dina kembali menikmati es campurnya dan lanjut membaca tanpa terpengaruh dengan masuknya kedua orang itu.

"Kita duduk di sini aja, beb!!" Tunjuk Cecilia pada kursi di sebelah meja Dina.

"Hai gadis kafe...kami mau duduk di sin, kamu tidak terganggukan??" Seru Cecilia sengaja mengeraskan suaranya.

Kembali Dina mengangkat wajahnya melihat pada keduanya.

"Oh silakan saja, toh warung ini untuk umum...siapa saja boleh duduk di sini!!" Kata Dina lalu kembali melanjutkan kegiatannya.

Tiba-tiba ponsel di saku Dina berdering.

📱Assalamualaikum, ya bang Hans??"

📱Din, ntar malam ada penyanyi yang tidak turun karena sakit, bisa tolong gantikan nggak apa-apakan?"

📱Boleh bang...nanti kita bicara lagi...Assalamualaikum!!"

Cecilia menatap Dina yang masih asyik dengan ponselnya lalu menoleh pada Juma yang tengah kedapatannya sedang memandang Dina secara diam-diam.

"Wah gadis kafe lagi dapat jpb ya...hoi teman-teman, gadis kafe lagi dapat job nih...kita minta traktir dia yuk!!" Teriak Cecilia.

"Heh gadis manja, perasaan dari tadi kamu itu ribut aja, kamu nggak dikasih jatah sama Juma kah? Makanya jadi cewek yang pintar dikit dong...jangan jadi gadis manja nggak berguna, Juma jadi ilfil tau pacaran sama kamu!!" Sentak Dina jengah selalu dikatakan gadis kafe oleh Cecilia.

Mending jadi gadis manja, dari pada jadi gadis kafe??' Ejek Dina.

"Ooo begitu ya... Coba kita tukaran?? Jadi gadis manja seperti kamu aku juga bisa, tetapi coba kamu jadi gadis kafe sepertiku? Apakah kamu bisa?" Tantang Dina yang membuat Cecilia terdiam sesaat.

"Oke? Siapa takut? Apa sih susahnya jadi gadis kafe sepertimu!!" Kata Cecilia meremehkan membuat Juma jadi terpana mendengarnya.

"Oke, aku telepon bang Hans manager kafe nya dulu ya bahwa malam ini ada seorang gadis yang ingin bernyanyi menggantikan aku, kalian di sini dengar perkataan Cecilia dan jadi saksinya ya!!" Teriak Dina.

"Siap...!!" Kata mereka semua yang ada di kantin itu.

"Cecilia?? Memang kamu bisa menyanyi??" Bisik Juma sedikit kesal dengan kecerobohan Cecilia.

"Apa sih susahnya menyanyi? Hanya tinggal mengikuti musiknya saja!! Sudah, kamu jangan khawatir kamu tenang saja!!" Kata Cecilia.

Dina hanya tersenyum lalu berdiri meninggalkan mereka berdua.

Juma termangu di tempat dia duduk sambil menatap kepergian Dina.

"Sepertinya aku memang tak pernah ada di hatimu Dina!!" Batin Juma.

"Maaf ya Juma, aku tau tante Maya ibumu tak pernah setuju aku dekat denganmu, mungkin hanya dengan cara menjauhimu seperti sekarang ini adalah jalan yang terbaik!!" Dina juga menggumam dalam hatinya.

***********

Malam itu sesuai dengan taruhan tadi siang, sebagian siswa dan siswi yang ada di kantin tadi siang datang ke kafe untuk menyaksikan taruhan antara Dina dan Cecilia.

Dengan anggunnya Dina berdandan malam itu.

Semua mata tampak tertuju dan terpesona pada gadis manis yang polos tetapi jika didandani menjadi sangat cantik itu.

Dina jalan melenggang menghampiri Cecilia yang kelihatan gugup.

Sebenarnya dia tak menyangka jika Dina akan membuat taruhan semacam ini untuknya

Jika dia mundur, akan dia taruh di mana harga dirinya di hadapan pacar dan semua temannya.

"Dina sialan...dasar gadis licik!! Kupikir dia lugu selugu wajahnya tetapi ternyata dia licik juga!!" Maki Cecilia pelan.

Dina datang mendekat sambil membawa Hans yang sekarang sudah diangkat jadi manager kafe tersebut.

"Bang, ini gadis yang Dina ceritakan tadi sore yang akan menggantikan Dina bernyanyi malam ini!!" Kata Dina menyeringai pada Juma dan Cecilia.

"Oke!!" Seru Hans.

"Persiapkan dirimu, sehabis dua lagu pembuka ini maka giliran kamu menyanyi!!" Kata Hans.

"Cil, masih ada waktu untuk mundur dari pada kamu mempermalukan dirimu sendiri!!" Kata Juma.

"Tenanglah Juma, kamu jangan membuatku bertambah gugup!!" Sentak Cecilia.

"Bagaimana aku tidak menyuruhmu berpikir sekali lagi, kamu tidak tau aja sih bagaimana kemampuan Dina dalam bernyanyi dan dia juga sudah banyak pengalaman di panggung, sedangkan kamu? Menyanyi di kamar mandi aja kaca kamar mandi pecah, dinding kamar mandi langsung retak semua!!" Kata Juma sekali lagi berusaha memperingatkan Cecilia.

*

*

***Bersambung...

Bagaimana akhir tantangan ini selanhutnya?

Ikuti terus kisah mereka ya reader dan jangan lupa dukungannya🙏🙏

.

Terpopuler

Comments

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

sedihnya. dua hati yg saling suka harus terpisah oleh restu

2023-08-29

0

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

😭😭😭😭😭 nyesek sen kisahmu

2023-08-29

0

Penelop3

Penelop3

Sabar yaaa

2023-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kisah Mereka
2 Bab 2 Bertemu Mantan
3 Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4 Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5 Bab 5 Mencari Masalah
6 Bab 6 Teror Sang Mantan
7 Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8 Bab 8 Baru Tau Rasa
9 Bab 9 Pertemuan
10 Bab 10 Menjadi Sasaran
11 Bab 11 Terlanjur Luka
12 Bab 12 Tantangan
13 Bab 13 Kembalinya Nathan
14 Bab 14 Masih Mau Melawanku
15 Bab 15 Bertemu Para Tante
16 Bab 16 Teman Baru
17 Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18 Bab 18 Masa Lalu Hans
19 Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20 Bab 20 Seandainya
21 Bab 21 Mati Kutu
22 Bab 22 Selingkuh
23 Bab 23 Keinginanku
24 Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25 Bab 25 Kisah Yang Lalu
26 Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27 Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28 Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29 Bab 29 Ditinggal Pergi
30 Bab 30 Pulang Kampung
31 Bab 31 Belum Tau Dia
32 Bab 32 Keluarga Baru
33 Bab 33 Dia Datang
34 Bab 34 Serangan 1
35 Bab 35 Serangan 2
36 Bab 36 Dendam Cinta
37 Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38 Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39 Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40 Bab 40 Mencari Tahu
41 Bab 41 Juned Yang Penakut
42 Bab 42 Sumi Palsu
43 Bab 43 Menemukan Cara
44 Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45 Bab 45 Kekesalan Hans
46 Bab 46 Tak Tahu Malu
47 Bab 47 Bikin Kesal
48 Bab 48 Perjalanan Pulang
49 Bab 49 Apa Yang Terjadi
50 Bab 50 Cerita Della 1
51 Bab 51 Kisah Della 2
52 Bab 52 Setelah Hujan Reda
53 Bab 53 Siapa Dia
54 Bab 54 Bingung
55 Bab 55 Mendapat Amanat
56 Bab 56 Mengungsi
57 Bab 57 Mengungsi 2
58 Bab 58 Perang Mulut
59 Bab 59 Sesuatu
60 Bab 60 Ketakutan Juned
61 Bab 61 Menolong Aki Ibud
62 Bab 62 Mengalahkan Mereka
63 Bab 63 Kekhawatiran Juma
64 Bab 64 Mimpi Della
65 Bab 65 Maya Kesurupan
66 Bab 66 Kepanikan
67 Bab 67 Maya Menggila
68 Bab 68 Amarah Dina
69 Bab 69 Kisah 1
70 Bab 70 Kisah 2
71 Bab 71 Milena Pergi
72 Bab 72 Sok Ngebos
73 Bab 73 Hidup Kembali
74 Bab 74 Kemarahan Maya
75 Bab 75 Kehebohan Sandra
76 Bab 76 Cari Perkara Saja
77 Bab 77 Rencana Jahat
78 Bab 78 Ketakutan
79 Bab 79 Dalam Bahaya
80 Bab 80 Penculikan
81 Bab 81 Penyelamatan
82 Bab 82 Kena Batunya
83 Bab 83 Kekesalan Juma
84 Bab 84 Kelakuan Sandra
85 Bab 85 Rencana Jahat
86 Bab 86 Perasaan Dina
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Kisah Mereka
2
Bab 2 Bertemu Mantan
3
Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4
Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5
Bab 5 Mencari Masalah
6
Bab 6 Teror Sang Mantan
7
Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8
Bab 8 Baru Tau Rasa
9
Bab 9 Pertemuan
10
Bab 10 Menjadi Sasaran
11
Bab 11 Terlanjur Luka
12
Bab 12 Tantangan
13
Bab 13 Kembalinya Nathan
14
Bab 14 Masih Mau Melawanku
15
Bab 15 Bertemu Para Tante
16
Bab 16 Teman Baru
17
Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18
Bab 18 Masa Lalu Hans
19
Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20
Bab 20 Seandainya
21
Bab 21 Mati Kutu
22
Bab 22 Selingkuh
23
Bab 23 Keinginanku
24
Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25
Bab 25 Kisah Yang Lalu
26
Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27
Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28
Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29
Bab 29 Ditinggal Pergi
30
Bab 30 Pulang Kampung
31
Bab 31 Belum Tau Dia
32
Bab 32 Keluarga Baru
33
Bab 33 Dia Datang
34
Bab 34 Serangan 1
35
Bab 35 Serangan 2
36
Bab 36 Dendam Cinta
37
Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38
Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39
Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40
Bab 40 Mencari Tahu
41
Bab 41 Juned Yang Penakut
42
Bab 42 Sumi Palsu
43
Bab 43 Menemukan Cara
44
Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45
Bab 45 Kekesalan Hans
46
Bab 46 Tak Tahu Malu
47
Bab 47 Bikin Kesal
48
Bab 48 Perjalanan Pulang
49
Bab 49 Apa Yang Terjadi
50
Bab 50 Cerita Della 1
51
Bab 51 Kisah Della 2
52
Bab 52 Setelah Hujan Reda
53
Bab 53 Siapa Dia
54
Bab 54 Bingung
55
Bab 55 Mendapat Amanat
56
Bab 56 Mengungsi
57
Bab 57 Mengungsi 2
58
Bab 58 Perang Mulut
59
Bab 59 Sesuatu
60
Bab 60 Ketakutan Juned
61
Bab 61 Menolong Aki Ibud
62
Bab 62 Mengalahkan Mereka
63
Bab 63 Kekhawatiran Juma
64
Bab 64 Mimpi Della
65
Bab 65 Maya Kesurupan
66
Bab 66 Kepanikan
67
Bab 67 Maya Menggila
68
Bab 68 Amarah Dina
69
Bab 69 Kisah 1
70
Bab 70 Kisah 2
71
Bab 71 Milena Pergi
72
Bab 72 Sok Ngebos
73
Bab 73 Hidup Kembali
74
Bab 74 Kemarahan Maya
75
Bab 75 Kehebohan Sandra
76
Bab 76 Cari Perkara Saja
77
Bab 77 Rencana Jahat
78
Bab 78 Ketakutan
79
Bab 79 Dalam Bahaya
80
Bab 80 Penculikan
81
Bab 81 Penyelamatan
82
Bab 82 Kena Batunya
83
Bab 83 Kekesalan Juma
84
Bab 84 Kelakuan Sandra
85
Bab 85 Rencana Jahat
86
Bab 86 Perasaan Dina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!