"Selama dua tahun ini saya memperdalam ilmu memasak saya sambil berusaha untuk melupakan cinta saya pada ibu!! Saya pikir setelah dua tahun berkelana cinta saya akan luntur tetapi ternyata saya salah, makanya saya memutuskan untuk kembali lagi ke kota ini dan bekerja lagi di kafe ibu dan pak Sultan!!" Gumam Hans.
***************
"Tan, nggak apa-apa kita pulang lewat jalan ini? Dengar-dengar di sini banyak pemuda berandalannya lho!!" Ujar Sania sedikit ketakutan saat Sultan mengajaknya pulang ke rumah melewati gang sebelah.
"Lagian tumben-tumbennya lewat sini, biasanya kita juga lewat jalan biasa!!" Kata Sania lagi.
"Nggak apa-apa...ada sesuatu yang menarik hatiku makanya aku mau lewat sini!!" Jawab Sultan enteng.
"Kalau mau ketemu pacarmu lebih baik kamu lanjut aja jalan terus deh!! Aku lebih baik kembali ke rumah lewat jalan yang biasa aja." Kata Sania seraya hendak berbalik.
"Eitsss siapa yang mau ketemu pacar sih?" Kata Sultan sambil menahan tangan Sania.
"Kan kamu tau, wanita yang aku cintai hanya kamu Nia!!" Batin Sultan sambil terus melangkah.
Dan yang ditakutkan oleh Sania pun terjadi juga. Saat mereka melewati pos ronda, tiga orang anak muda yang berpakaian celana jeans robek-robek sedang duduk main gitar.
Suit...Suit
Salah seorang dari mereka bersiul saat melihat keduanya.
Bukannya menghindar Sultan justru jalan menghampiri mereka.
"Wau...ada yang mau menemui kita, mau apa ya?" Seru salah seorang di antara mereka.
"Maaf abang-abang...saya mau menemui orang yang bernama Hans, di mana saya bisa menemuinya ya??" Tanya Sultan sementara Sania sudah gemetar ketakutan.
"Saya yang bernama Hans, mau apa mencari saya?" Kata salah seorang dari ketiganya yang sejak tadi diam tak bicara.
"Oh, kamu yang bernama Hans? Kamu abangnya Hana kan?" Tanya Sultan lagi.
"Kalau iya memang kenapa? Apa lagi yang dikeluhkan oleh adik ku pada orang lain? Buat malu saja, awas jika dia pulang nanti!!" Ancam Hans yang rupanya tengah berada bersama sebotol minuman keras sehingga bicaranya sedikit melantur.
"Bisa kita bicara?" Tanya Sultan lagi.
"Hei bang...kalau mau bicara di sini saja, untuk apa jauh-jauh?" Kata salah seorang di antara mereka lagi sambil sesekali melirik Sania yang berdiri agak jauh di belakang Sultan.
Sultan duduk di antara ketiganya.
"Begini bang, Hana sudah 4 bulan tidak belum membayar uang spp, kemungkinan dia tidak bisa mengikuti ulangan kenaikan kelas jika belum membayarnya dalam beberapa hari ini, makanya saya datang untuk menemui abang!!" Kata Sultan.
"Oh ada pak guru tho!! Terus hubungannya dengan saya apa? Toh dia sendiri yang mau bersekolah, dia kan tau kakaknya sekarang lagi menganggur cari kerja susah ditambah sudah nggak punya orang tua, coba berhenti sekolah saja!!" Jawab Hans enteng.
"Hana itu gadis yang pintar bang, apa nggak sayang hanya sekolah sampai di SMP saja itupun baru mau naik kekelas tiga doang!!" Kata Sultan.
"Kan kamu lihat aku ini pengangguran?? Mau cari uang kemana? Untuk makan aja susah??" Jawab Hans lagi.
"Justru itu bang, saya datang kemari selain untuk memberi tahukan masalah Hana, saya juga ingin memberi penawaran pada abang, bukan hanya abang saja tetapi pada kalian bertiga!!" Kata Sultan.
"Wissshh, penawaran apa gerangan? Jika menarik kami setuju, tapi jika tidak lebih baik kamu pergi saja, tapi hanya sendiri dan tinggalkan si cantik di belakangmu itu di sini!!" Kata Hans diiringi tawa ketiga temannya..
Deg...
Jantung Sania langsung memompa lebih cepat mendengat perkataan pemuda begajulan yang ada dihadapan mereka.
"Aduh...gimana seandainya jika pembicaraan Sultan tak menemui hasil? Masa aku yang harus ditinggalkan di sini?" Gumam Sania mulai resah.
"Bagaimana? Apakah kamu setuju dengan penawaran kami?" Tanua Hans lagi pada Sultan seraya tertawa mengekeh diikuti oleh dua temannya.
Sultan menatap Sania sesaat sebelum bicara. Dia tau kecemasan wanita itu mendengar perkataan Hans tadi tapi dari tatapan matanya, Sultan berusaha untuk menenangkan Sania.
"Bang, kafe saya lagi mencari karyawan apa kalian bertiga mau bekerja di sana? Setidaknya lumayan karena saya juga tau di zaman begini susah mencari pekerjaan!!" Kata Sultan.
Mereka bertiga terdiam sesaat.
"Basic saya itu sekolah keperawatan, kok terjunnya ke kafe sih? Begitu pula dua teman saya itu hanya tamatan SMP, mana ada sih yang mau mempekerjakan orang seperti kami?" Kata Hans lagi.
Sania yang jadi gemas mendengar perkataan Hans akhirnya angkat bicara juga dengan menepiskan rasa takutnya.
"Kalian bertiga ini cerewet sekali, sudah syukur ada yang mau menawarkan pekerjaan tak ada pekerjaan yang mau datang sendiri pada kalian jika kalian bertiga tidak mau mencarinya, apa kalian ingin terus meresahkan warga dengan kelakuan kalian bertiga ini?" Tanya Sania berang.
Hans menatap Sania. Mereka berdua saling bertatapan tak ada yang saling mau mengalah.
Deg...deg...deg
"Sialan...mengapa jantungku berdegup kencang begini sih? Mata itu tampak lebih hidup jika dalam keadaan marah begini!!" Batin Hans.
"Ini semua demi Hana...apa kamu tidak sayang jika sekolah Hana putus ditengah jalan?" Kata Sultan lagi.
Setelah terdiam akhirnya Hans buka suara.
"Baik, kapan kami bertiga bisa datang ke kafemu?" Tanya Sultan.
"Besok datanglah, ini alamatnya tak usah membawa lamaran pekerjaan, kalian bisa langsung bekerja nanti besok kita atur pekerjaan apa yang cocok untuk kalian bertiga!! Kami permisi dulu jangan besok datang tepat waktu dan berpakaian rapi!!" Kata Sultan lalu dia Sania meninggalkan ketiganya yang masih bengong tak percaya pada pendengaran mereka barusan.
"Hans pendengaran kita nggak salah kan?" Tanya Toran sementara Andreas juga tidak bisa berkata apapun.
Mereka sudah berkeliling mencari pekerjaan, tetapi di zaman sekarang ini, setara SMA sudah susah mencari kerja apalagi yang hanya lulusan SMP seperti Andreas dan Toran sedangkan Hans yang lulusan SMK keperawatan saja mencari pekerjaan di puskesmas kecil pun tidak keterima.
Semenjak ayah mereka meninggal menyusul ibu Hans dan Hana yang telah lebih dulu meninggal 10 tahun lalu, Hans harus terpontang panting mencari nafkah untuk menyambung sekolah Hana hingga Hana harus menunggak uang spp sampai 4 bulan begini.
Hana seusia dengan Dina, dia gadis yang pintar. Suatu hari dia keluar dari ruangan guru dengan wajah murung. Sultan yang kala itu mengajar pelajaran bahasa Inggris dan juga kebetulan sebagai wali kelas Hana memanggil gadis remaja itu.
Awalnya Hana tidak mau bercerita tentang kesulitan hidupnya pada Sultan, tetapi setelah didesak akhirnya Hana mengakui termasuk juga tentang kakak laki-lakinya yang sekarang sering mabuk-mabukan setelah ayah mereka meninggal dunia.
Itulah sebabnya Sultan bertekad mencari Hans untuk membantunya dengan cara mempekerjakan Hans di kafe nya kebetulan Hana bercerita bahwa Hans itu jago memasak walaupun dia bukan seorang koki tetapi masakan yang dibuatnya selalu enak karena dulu dia membantu memasak di cateringan pamannya.
Bermodalkan dengan apa yang dia dengar dari Hana, Sultan yakin bisa membawa Hans keluar dari kesulitan hidup mereka.
"Mulai dari situ Hans bekerja di kafe bahkan Sultan juga memberi kesempatan Hans kursus memasak dengan biaya ditanggung oleh Sultan.
Toran dan Andreas bisa bersekolah lagi walaupun hanya kejar paket.
Walaupun mereka sudah menjadi orang yang berhasil tetapi mereka bertiga tetap bekerja di kafe untuk terus bisa mengenang kebaikan Sultan dan Sania, membantu Dina untuk memajukan kafe tersebut hingga bisa menjadi seperti sekarang ini!!
*
*
***Bersambung...
Reader tercinta, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
🌹for you kkak
2023-11-30
0
Spyro
Oh gitu. Pantes Hans cinta bgt sm Sania. Lah wong Sania nya baik gitu. Sultan juga. Ah, jd kgen mrk brduaa.
2023-11-24
1
Dina⏤͟͟͞R
ow begitu to masa lalunya hans😌
2023-09-16
1