Bab 13 Kembalinya Nathan

"Bagaimana aku tidak menyuruhmu berpikir sekali lagi, kamu tidak tau aja sih bagaimana kemampuan Dina dalam bernyanyi dan dia juga sudah banyak pengalaman di panggung, sedangkan kamu? Menyanyi di kamar mandi aja kaca kamar mandi pecah, dinding kamar mandi langsung retak semua!!" Kata Juma sekali lagi berusaha memperingatkan Cecilia.

Tibalah giliran Cecilia naik keatas panggung dengan diiringi sorak sorai dari para pendukungnya.

"Cecil...Cecil....!!" Teriak anak gang Cecilia.

Cecilia berdiri gugup. Begitu musik pembuka dia langsung menyanyi.

Para pendukungnya yang awalnya sedari tadi bersorak sorai jadi langsung terdiam.

Juma langsung menepuk jidatnya dan merasa sangat malu.

Tepat seperti dugaannya. Semua orang terdiam bukan karena terpesona dengan suara Cecilia tetapi mereka terdiam karena lagu yang dinyanyikan Cecilia berbalapan dengan musiknya.

Huuuuuuu.....teriak penonton.

"Hancur...hancur!!" Gumam Juma akhirnya.

Ditengah suasana seperti itu masuk suara nyanyian merdu menggantikan suara Cecilia yang seperti kaset rusak.

Mereka benar-benar seperti tersirap mendengar suara itu.

Dina naik kepanggung dan menyanyikan lagu yang tadi dibawakan oleh Cecilia.

Pengunjung kafe kembali bersorak begitupun teman-teman mereka yang lain.

Bahkan ada yang menyeletuk, "Bukan main Dina, dia memang seorang karateka yang bergulat dengan latihan keras dan kasar setiap hari tetapi aku sama sekali tidak menyangka jika dia mempunyai suara yang merdu!!" Kata orang itu.

Cecilia menghampiri Juma yang wajahnya sudah sangat merah karena malu.

"Aku kan tadi siang sudah bilang, nggak usah bicara yang macam-macam...sekarang bukan hanya kamu yang malu tapi aku juga ikutan malu!!" Kata Juma.

Cecilia juga diam tak bisa mengatakan apapun lagi. Dia sudah kalah telak dari Dina rivalnya itu.

Dua lagu sekaligus dibawakan oleh Dina diiringi sorakan para penggemarnya.

"Sialan si Dina, aku kalah telak dari dia!!" Umpat Cecilia.

*************

"Hore...akhirnya kita sampai juga di rumah!!" Kata Ibu Intan dan Raftar.

"Nenek...kakak....!!" Teriak Sari yang tengah bermain di halaman rumah mereka sambil membantu kakeknya menyirami bunga.

"Sudah pulang bu?? Katanya mau dua minggu di Surabaya!!" Kata Yudha suaminya.

"Nggak jadi...ada dua hantu lagi berkeliaran di sana!!" Kata Intan.

"Ada hantu?? Maksudnya gimana sih bu??" Kata Yudha tak mengerti maksud perkataan istrinya.

"Ada Baskoro sama Lestari datang kerumah di Surabaya, yah!!" Kata Intan dan membuat wajah Yudha seketika berubah.

"Mau apa lagi mereka bu?? Belum cukupkah mereka membuat hidup kita menderita?" Tanya Yudha datar.

"Makanya ibu dan Raftar segera pulang ke Balikpapan, ibu malas melihat wajah mereka berdua!!" Kata Intan.

"Sudahlah, ayo masuk...ayah sudah menyiapkan makanan kesukaan ibu dan Raftar, makanya tadi ayah sengaja tidak menjemput kalian di bandara." Kata Yudha merangkul istrinya lalu menggandeng Sari masuk lalu diikuti Raftar.

Intan menatap bahagia wajah suaminya. Dulu bersama Baskoro yang arogan, selalu saja perasaan tertekan yang dia rasakan. Baskoro memang tidak main tangan, tetapi kata-kata pedas kerap terucap dari mulut seorang Baskoro.

"Aku bahagia bersamamu yah, ternyata perpisahan dengan Baskoro membawa keberkahan padaku...Allah mempertemukan aku dengan lelaki sebaik mas Yudha!! " Bisik hati Intan.

Saat dengan Baskoro jangankan memasak makanan kesukaannya, bahkan Baskoro malah jarang makan di rumah.

Mereka berdua memang sangat jauh berbeda!!" Gumam Intan.

"Ibu kok ngeliati ayah sampai segitunya?" Kata Yudha sambil menyendokan makanan kedalam piring untuk Intan, Raftar dan Sari.

"Ibu bersyukur di usia ibu yang tidak muda lagi, Allah memberikan pendamping terbaik seperti ayah!!" Jawab ibu Intan.

"Ayah juga bersyukur punya istri seperti ibu yang pengertian dan penuh kasih sayang, berbanding terbalik dengan kehidupan ayah dulu!!" Kata Yudha lagi.

***********

"Bodoh kalian semua...kamu juga Bisma, mengurus satu perempuan aja nggak becus!!" Teriak Bram sambil menggebrak meja.

"Masalahnya bukan di perempuan itu mas Bram, tapi penjaganya itu lho!!" Kata Bisma adik dari Bram.

Rahang Bram bergemeletukan menahan geram.

"Della memang beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang sayang padanya, sialan betul!!" Kata Bram kesal.

"Seandainya waktu itu aku tidak kepergok sama remaja kerempeng itu, tentu aku sudah membunuh wanita itu!!" Ujar Bisma.

Hanya dengan remaja kerempeng aja kamu takut!!" Kata Bram meremehkan.

"Mas mau tau siapa remaja kerempeng yang mas remehkan itu? Aku tidak tau siapa gurunya tetapi dia memadukan berbagai macam aliran jurus kedalam gerakannya!! Gerakannya cepat dan sangat susah ditebak sehingga aku berkali-kali hampir terkena pukulan dan tendangannya!!" Kata Bisma lagi.

"Jangan bilang dia bersaudara dengan remaja perempuan itu!!" Kata Bram geram.

"Remaja perempuan siapa yang mas Bram maksud??" Tanya Bisma.

"Anak-anak Sania mantan adik iparku yang cantik yang aku taksir dulu, eh malah Della yang nyosor terus di dekatku!!" Kata Bram.

Sehebat itukah mereka??" Tanya Bisma pada kakaknya.

"Iya, mereka memang hebat Bisma, kamu sendiri sudah merasakan kehebatan mereka bukan?" Kata Bram.

"Lalu apa si Della itu masih ada di sana??" Tanya Bram pada adiknya itu.

"Hari ini sudah pulang, karena nyawa istrinya sedang terancam maka Johan membawa istrinya pulang paksa padahal kami dari pihak rumah sakit sudah berusaha untuk menahannya." Ujar Bisma.

"Huft...berarti semakin kecil peluang kita untuk membunuhnya!!" Kata Bram.

"Pasti masih ada cara lain mas, nanti kita pikirkan sama-sama!!" Kata Bisma.

************

Di antara orang ramai bertepuk tangan, Dina mendengar sayup ada yang memanggil namanya.

"Suara itu?? Tapi apa iya??" Gumam Dina.

Dina mengarahkan matanya ke sekitar kafe dan menemukan sosok masa kecilnya berdiri di pojok ruangan kafe sambil tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

Mata Dina membola menatap orang itu.

"Nathaaannn!!" Dina berteriak turun dari panggung dan berlari menyongsong sahabatnya kecilnya itu.

Nathaniel adalah sahabat Dina semenjak mereka duduk di bangku sekolah dasar, lalu Dina ikut ke kota dan pindah sekolah sekian tahun tak bertemu, di kelas 10 mereka bertemu tetapi lagi-lagi Dina harus pindah sekolah.

Saat Dina pindah sekolah tak lama Nathan ikut kedua orang tuanya ke Australia. Nathan bahkan putus kontak dengan Dina semenjak penculikan Raftar waktu itu, sampai Dina kembali lagi kesekolahnya yang lama.

Dua tahun tak bertemu kini pemuda blasteran itu sudah berdiri di ujung ruangan kafe bersama pengunjung yang lain.

Dina memeluk Nathan dengan erat begitu pun sebaliknya.

"Kamu jahat, kamu kemana aja selama dua tahun ini??" Tanya Dina sambil memukul Nathan pelan.

"Ponselku hilang, aku berniat mengabarimu setibanya aku di Ausie tetapi ponselku raib dirampok orang!!" Kata Nathan.

"Raib dirampok orang atau kamu jual untuk biaya hidup?" Tawa Dina berderai.

"Kamu ya...sifat usilmu itu tidak pernah berubah!!" Kata Nathan sambil mengacak kepala Dina.

"Nathan??" Seru Juma pada keduanya.

"Hei bro...apa kabarmu??" Tanya Nathan sambil mereka berpelukan.

"Kamu kok ngilang gitu aja sih?? Kita semua tim basket sepi tanpamu!!" Kata Juma.

"Bagus ya...sudah bertemu teman sepergosipan, dengan enaknya aku dicueki!!" Kata Dina cemberut.

*

*

***Bersambung...

Akankah cinta masa lalu bersemi kembali??

Ayo dong reader mana dukungannya untuk Dina dan kawan-kawan nih🤗🤗

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Juma katamu sangat mantap

2023-11-27

0

Spyro

Spyro

Juma kalau ngomong suka bener, biarpun makjleb 😂

2023-11-19

0

Noviyanti

Noviyanti

bunga meluncur

2023-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kisah Mereka
2 Bab 2 Bertemu Mantan
3 Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4 Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5 Bab 5 Mencari Masalah
6 Bab 6 Teror Sang Mantan
7 Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8 Bab 8 Baru Tau Rasa
9 Bab 9 Pertemuan
10 Bab 10 Menjadi Sasaran
11 Bab 11 Terlanjur Luka
12 Bab 12 Tantangan
13 Bab 13 Kembalinya Nathan
14 Bab 14 Masih Mau Melawanku
15 Bab 15 Bertemu Para Tante
16 Bab 16 Teman Baru
17 Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18 Bab 18 Masa Lalu Hans
19 Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20 Bab 20 Seandainya
21 Bab 21 Mati Kutu
22 Bab 22 Selingkuh
23 Bab 23 Keinginanku
24 Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25 Bab 25 Kisah Yang Lalu
26 Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27 Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28 Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29 Bab 29 Ditinggal Pergi
30 Bab 30 Pulang Kampung
31 Bab 31 Belum Tau Dia
32 Bab 32 Keluarga Baru
33 Bab 33 Dia Datang
34 Bab 34 Serangan 1
35 Bab 35 Serangan 2
36 Bab 36 Dendam Cinta
37 Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38 Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39 Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40 Bab 40 Mencari Tahu
41 Bab 41 Juned Yang Penakut
42 Bab 42 Sumi Palsu
43 Bab 43 Menemukan Cara
44 Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45 Bab 45 Kekesalan Hans
46 Bab 46 Tak Tahu Malu
47 Bab 47 Bikin Kesal
48 Bab 48 Perjalanan Pulang
49 Bab 49 Apa Yang Terjadi
50 Bab 50 Cerita Della 1
51 Bab 51 Kisah Della 2
52 Bab 52 Setelah Hujan Reda
53 Bab 53 Siapa Dia
54 Bab 54 Bingung
55 Bab 55 Mendapat Amanat
56 Bab 56 Mengungsi
57 Bab 57 Mengungsi 2
58 Bab 58 Perang Mulut
59 Bab 59 Sesuatu
60 Bab 60 Ketakutan Juned
61 Bab 61 Menolong Aki Ibud
62 Bab 62 Mengalahkan Mereka
63 Bab 63 Kekhawatiran Juma
64 Bab 64 Mimpi Della
65 Bab 65 Maya Kesurupan
66 Bab 66 Kepanikan
67 Bab 67 Maya Menggila
68 Bab 68 Amarah Dina
69 Bab 69 Kisah 1
70 Bab 70 Kisah 2
71 Bab 71 Milena Pergi
72 Bab 72 Sok Ngebos
73 Bab 73 Hidup Kembali
74 Bab 74 Kemarahan Maya
75 Bab 75 Kehebohan Sandra
76 Bab 76 Cari Perkara Saja
77 Bab 77 Rencana Jahat
78 Bab 78 Ketakutan
79 Bab 79 Dalam Bahaya
80 Bab 80 Penculikan
81 Bab 81 Penyelamatan
82 Bab 82 Kena Batunya
83 Bab 83 Kekesalan Juma
84 Bab 84 Kelakuan Sandra
85 Bab 85 Rencana Jahat
86 Bab 86 Perasaan Dina
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Kisah Mereka
2
Bab 2 Bertemu Mantan
3
Bab 3 Kembalinya Hans Ke Kafe
4
Bab 4 Mengapa Aku Cemburu
5
Bab 5 Mencari Masalah
6
Bab 6 Teror Sang Mantan
7
Bab 7 Teror Sang Mantan 2
8
Bab 8 Baru Tau Rasa
9
Bab 9 Pertemuan
10
Bab 10 Menjadi Sasaran
11
Bab 11 Terlanjur Luka
12
Bab 12 Tantangan
13
Bab 13 Kembalinya Nathan
14
Bab 14 Masih Mau Melawanku
15
Bab 15 Bertemu Para Tante
16
Bab 16 Teman Baru
17
Bab 17 Mereka Lebih Sayang
18
Bab 18 Masa Lalu Hans
19
Bab 19 Hati Yang Terpaksa
20
Bab 20 Seandainya
21
Bab 21 Mati Kutu
22
Bab 22 Selingkuh
23
Bab 23 Keinginanku
24
Bab 24 Teror Lewat Mimpi
25
Bab 25 Kisah Yang Lalu
26
Bab 26 Kisah Yang Lalu 2
27
Bab 27 Kisah Yang Lalu 3
28
Bab 28 Kisah Yang Lalu 4
29
Bab 29 Ditinggal Pergi
30
Bab 30 Pulang Kampung
31
Bab 31 Belum Tau Dia
32
Bab 32 Keluarga Baru
33
Bab 33 Dia Datang
34
Bab 34 Serangan 1
35
Bab 35 Serangan 2
36
Bab 36 Dendam Cinta
37
Bab 37 Ketukan Tengah Malam
38
Bab 38 Juned Yang Sebenarnya
39
Bab 39 Guru di dalam Mimpi
40
Bab 40 Mencari Tahu
41
Bab 41 Juned Yang Penakut
42
Bab 42 Sumi Palsu
43
Bab 43 Menemukan Cara
44
Bab 44 Gara-Gara Jatuh Cinta
45
Bab 45 Kekesalan Hans
46
Bab 46 Tak Tahu Malu
47
Bab 47 Bikin Kesal
48
Bab 48 Perjalanan Pulang
49
Bab 49 Apa Yang Terjadi
50
Bab 50 Cerita Della 1
51
Bab 51 Kisah Della 2
52
Bab 52 Setelah Hujan Reda
53
Bab 53 Siapa Dia
54
Bab 54 Bingung
55
Bab 55 Mendapat Amanat
56
Bab 56 Mengungsi
57
Bab 57 Mengungsi 2
58
Bab 58 Perang Mulut
59
Bab 59 Sesuatu
60
Bab 60 Ketakutan Juned
61
Bab 61 Menolong Aki Ibud
62
Bab 62 Mengalahkan Mereka
63
Bab 63 Kekhawatiran Juma
64
Bab 64 Mimpi Della
65
Bab 65 Maya Kesurupan
66
Bab 66 Kepanikan
67
Bab 67 Maya Menggila
68
Bab 68 Amarah Dina
69
Bab 69 Kisah 1
70
Bab 70 Kisah 2
71
Bab 71 Milena Pergi
72
Bab 72 Sok Ngebos
73
Bab 73 Hidup Kembali
74
Bab 74 Kemarahan Maya
75
Bab 75 Kehebohan Sandra
76
Bab 76 Cari Perkara Saja
77
Bab 77 Rencana Jahat
78
Bab 78 Ketakutan
79
Bab 79 Dalam Bahaya
80
Bab 80 Penculikan
81
Bab 81 Penyelamatan
82
Bab 82 Kena Batunya
83
Bab 83 Kekesalan Juma
84
Bab 84 Kelakuan Sandra
85
Bab 85 Rencana Jahat
86
Bab 86 Perasaan Dina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!