Mencari Muka

Pintu terbuka ocha masuk ke dalam kamarnya,ia heran melihat tingkah suaminya yang melempar ponselnya sendiri ke lantai.

"Ada apa mas?"tanya ocha menghampiri suaminya yang tengah melihat ke arahnya.

Arman masih terdiam lalu panggilan ocha menyadarkannya kembali.

"Mas ponselmu ada di bawah".

Ketika ocha akan mengambilkan ponsel suaminya masih terdengar suara aulia yang sedang memanggil arman di balik telepon.

"Biar aku sendiri yang mengambilnya"ucap arman setelah mendengar panggilannya masih terhubung dengan aulia segera menekan tombol merah.

"Sayang kamu baru pulang,pasti capek mau aku pijitin?"ucap arman berusaha bersikap manis pada istrinya.

"Gak perlu mas,aku mau langsung mandi dan tidur aja?"jawab ocha berlalu menuju kamar mandi.

**Pagi hari arman sengaja bangun pagi dan membuat sarapan untuk istri dan mertuanya.

Ia ingin menunjukkan sikap baiknya kepada mereka.

Bunda nur yang baru memasuki dapur mendapatkan banyak hidangan di atas meja.

"Arman jadi ini semua kamu yang masak?"tanya bunda nur.

"Iya bun, kebetulan ini hari minggu jadi arman gak ada kerjaan bisa masak untuk sarapan"ucap arman tersenyum manis.

"Wah kelihatan ini enak semua,ocha mana apa dia belum bangun?".

"Belum bun,biar arman saja yang panggil ocha untuk sarapan?"ucap arman melepas upron terlebih dahulu dan berjalan menuju kamarnya.

"Wah siapa yang masak semua ini bun?"tanya ayah bastian yang baru datang.

"Arman yah?".

"Apa si arman yang masak,ada angin apa dia masak untuk kita.

Apa dia sengaja ingin meracuni kita semua?"ucap ayah bastian merasa curiga.

"Jangan gitu deh yah,ini masakan biasa gak ada yang mencurigakan?"ucap bunda nur.

"Sebelum kita makan,biar arman dulu yang makan kalau ada racun pasti dia tidak akan mau memakannya"ujar ayah bastian merasa was-was.

"Iya yah,kita memang harus waspada tapi jangan sampai menyinggung perasaan arman.

Dia sudah masak dari pagi untuk siapkan ini semua" .

Arman masuk ke dalam kamarnya sudah mendapati ocha dengan pakaian rapi yang sedang memakai make up tipis di wajah cantiknya.

"Kamu mau kemana sayang sudah rapi?"tanya arman mendekati istrinya.

"Aku mau keluar sama lisa mas.

Mas arman dari mana jam segini sudah bangun".

"Aku baru selesai masak sayang,ayo kita turun cicipi makanan suamimu"ajak arman menggandeng tangan istrinya yang sangat lembut dan wangi.

"Ocha cantik dan wangi sekali"batin arman sembari memperhatikan ocha di sampingnya.

Ocha melihat kedua orang tuanya sudah duduk di ruang makan ada berbagai macam hidangan di sana.

"Ini semua kamu yang masak mas?"tanya ocha sambil memperhatikan satu-persatu makanan di atas meja.

"Iya sayang,ayo duduk dan cobain masakan aku".

"Kok aneh ya tumben sekali mas arman masak biasanya dia jarang sarapan bersama"batin ocha merasa curiga.

"Kenapa semua diam,mari kita sarapan?"ajak arman.

Kedua orang tua saling menatap dan pandangan mereka tertuju pada ocha memberikan kode untuk arman makan duluan.

"Ehmm mas ambil duluan aja"jawab ocha.

Tanpa ragu arman mencicipi makanan yang ia buat sendiri karena memang ia tak berniat Mencelakai mereka.

Melihat arman makan dengan lahap dan tanpa ragu membuat mereka yakin makanan itu aman.

Akhirnya mereka pun sarapan bersama dengan tenang.

Tak lama ponsel arman berbunyi lalu ia pergi meninggalkan ruang makan untuk mengangkat panggilan dari aulia.

"Pasti itu panggilan dari aulia"ucap ayah bastian.

"Aku sudah tau yah,biarkan saja mereka pergi.

Aku juga mau keluar sebentar sama lisa?"ujar ocha lalu berpamitan dengan kedua orang tuanya.

Di teras rumah arman baru saja mengakhiri panggilannya melihat ocha keluar dari rumah.

"Siapa yang nelpon mas?"tanya ocha.

"Dari klien sayang mau janjian ketemu hari ini"jawab arman asal.

Ocha tersenyum ia bisa menebak alasan arman seperti itu.

"Kamu pikir aku bodoh mas,mana ada bertemu klien di hari minggu.

Kenapa gak bilang terus terang aja kalau mau ketemuan sama aulia?"ucap ocha dalam hati.

Tak lama lisa pun sampai di depan rumah, seperti biasa ocha berpamitan dengan suaminya itu.

Di dalam mobil lisa memperhatikan interaksi antara ocha dan suaminya itu.

"Cha kamu masih mau di cium sama pria kayak arman?"tanya lisa merasa jijik dengan sikap arman.

"Mas arman masih sah jadi suamiku lis,aku masih tetap menghormati dia.

Walaupun dia sudah menduakan ku"ucap ocha.

"Kamu kelewat baik jadi wanita cha,aku lihat muka arman yang sok baik itu rasanya pengen aku tinju sampek babak belur"ucap lisa sebal.

"Apa lagi tuh adik kamu perempuan gatel,masih aja godain suamimu".

Dasar ular betina"tambahnya lagi.

"Sudahlah biarin aja lis, sebentar lagi aku sama mas arman bakalan berpisah kok".

"Bagus aku dukung keputusan kamu,tapi kamu sama si arman tidak melakukan apapun kan.

Selama menikah kan kamu gak pernah pakai alat penunda kehamilan cha?"ujar lisa.

Ocha terdiam kembali mengingat kejadian waktu di bali,dia berharap semua yang ia takutkan tidak terjadi.

Dulu memang dia sengaja tidak memakai alat kontrasepsi agar dirinya bisa hamil.

Namun berhubung arman berselingkuh dengan aulia,ia tak ingin hal itu sampai terjadi.

"Ehmm mending kita berangkat deh sudah hampir jam sembilan ini"ucap ocha.

"Iya bawel,aku cuma khawatir sama kamu.

Arman dan aulia itu licik pasti mereka sedang merencanakan sesuatu.

Kamu harus lebih hati-hati cha".

"Iya lisa,hendra sudah sampai di sana barusan kirim pesan ke aku"ucap ocha baru saja mengecek ponselnya.

Setengah jam kemudian mereka sampai tujuan, ternyata hendra sudah menunggu kedatangannya bersama teman-temannya.

"Hay cha,lo bukannya kamu lisa febrianti?"tanya hendra pandangan mengarah pada lisa.

"Kamu hendra hermawan kan?"tanya lisa.

Hendra mengangguk"dunia ini sempit ya,gak nyangka kita bisa bertemu lagi"

.

"Kamu kenal sama Hendra lis?"tanya ocha melihat kedekatan mereka.

"Kenal dia teman kecil ku,rumah hendra dan rumahku dulu bersebelahan tapi ketika hendra pindah rumah dan sekolah di London kita lost kontak"jelas lisa.

"Itu benar,lebih baik kita segera ke masuk acaranya akan segera di mulai?"ajak Hendra pada keduanya.

Ocha dan lisa duduk di tempat penonton sementara hendra menyemangati rekannya yang kan bertanding.

"Aku lihat kamu tadi masuk bareng cewek,siapa?"tanya vito.

"Itu teman gue?"jawab Hendra singkat.

"Tunggu bukankan itu ocha terus yang di sampingnya siapa?"tanya vito memperhatikan ocha dan lisa dari kejauhan.

"Lisa sama ocha,sudahlah gak usah ngurusin mereka.

Mending loe fokus balapan jangan bikin kita malu"ucap hendra.

"Gue mau ke sana dulu"ucap vito akan berjalan menghampiri para gadis itu.

"Eh mau kemana loe,balapan udah mau mulai kamu di sini saja".

Hendra menarik temannya agar tak menghampiri mereka.

"Gue cuma mau nyapa mereka kali,bentaran doang".

"Gak bisa,nanti aja habis balapan loe bisa ketemu mereka".

Semangat ya gue tinggal dulu fokus bro jangan bikin malu"ucap hendra menyemangati temannya itu.

"Hen,ternyata kamu jadi pengacara untuk ocha ya?"tanya lisa yang tengah duduk di dekatnya.

"Iya,aku cuma mau bantuin ocha kasian dia terus-terusan nangis karena suaminya selingkuh sama tunangan adrian"jawab hendra terkekeh.

"Aku lihat kamu banyak menangani kasus yang sama seperti ini sebelumnya ya?"timpal lisa.

"Iya aku memang cukup berpengalaman mengurus masalah seperti ini, spesial untuk ocha aku gak minta bayaran mahal cukup cium aja"ucap hendra tersenyum ke arah ocha.

Lisa mulai geram melihat kelakuan hendra lalu bersiap untuk melepas sepatunya.

Terpopuler

Comments

Anita Nita

Anita Nita

gak jelas ceritanya...katanya mau blz dendam tapi masih aja mau dekat2 sama suaminya...

2024-12-03

0

angel

angel

alur cerita jelek ...

2023-12-08

0

Nur Adam

Nur Adam

lnjut

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Mencari Kebenaran
2 Kecewa
3 Hampir Ketahuan
4 Rencana Busuk
5 Menolak Perjodohan
6 Wanita Tangguh
7 Malam Pertunangan
8 Bekerja Sama
9 Mencari Bukti Baru
10 Membuat Cemburu
11 Pergi ke Bali
12 Salah Sasaran
13 Memakai Bikini Sexy
14 Terbongkar
15 Mencoba Mencelakai
16 Pisah rumah
17 Mengurus Perceraian
18 Membatalkan Pernikahan
19 Mencari Muka
20 Mangsa Baru
21 Mulai Berulah
22 Kalah Tender
23 Pertengkaran
24 Ancaman Arman
25 Sidang Perdana
26 Sidang Lanjutan Mediasi
27 Sikap Yang Jauh Berbeda
28 Keputusan Akhir Bercerai
29 Kehilangan Semua Aset Berharga
30 Menempuh Jalan Pintas
31 Kehidupan Baru
32 Mencari Masalah
33 Bersandiwara
34 Ketahuan
35 Dua Garis
36 Minta Pertanggung Jawaban
37 Hamil
38 Serigala Berbulu Domba
39 Pernikahan Kedua
40 Di Gelandang Polisi
41 Tak Mau Mati Konyol
42 Pesta Pernikahan
43 Mulai Menderita
44 Tak Memperdulikan Arman
45 Putusan Pengadilan
46 Memulai Aksinya
47 Misi Pembalasan
48 Mulai Di Uji
49 Tidak Semudah Itu
50 Kesialan
51 Rencana Yang Gagal
52 Pertengkaran
53 Kecelakaan
54 Kritis
55 Mengalami Kelumpuhan
56 Mulai Tertarik
57 Mulai Bermain Api
58 Istri Lebih Penting
59 Kado Terindah
60 Kehamilan Yang Dinanti
61 Karma Itu Ada
62 Mulai Posesif
63 Takdir Yang Pahit
64 Menerima Nasib
65 Hanya Masa Lalu
66 Hidup Sederhana
67 Mulai Goyah
68 Memiliki Bukti
69 Hampir Keguguran
70 Tak Ingin Berpisah
71 Akhirnya Ketahuan
72 Keputusan Revan
73 Menuntut Keadilan
74 Menikahi Bandot Tua
75 Tak Mau Hidup Miskin
76 Penyakit Baru
77 Tersiksa Penyakitku
78 Hilang Semangat
79 Gangguan Jiwa
80 Terlalu Egois
81 Belum Jera
82 Semakin Parah
83 Sungguh Menyesal
84 Takdir Berkata Lain
85 Detik-detik Menegangkan
86 Lahirnya Kebahagiaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mencari Kebenaran
2
Kecewa
3
Hampir Ketahuan
4
Rencana Busuk
5
Menolak Perjodohan
6
Wanita Tangguh
7
Malam Pertunangan
8
Bekerja Sama
9
Mencari Bukti Baru
10
Membuat Cemburu
11
Pergi ke Bali
12
Salah Sasaran
13
Memakai Bikini Sexy
14
Terbongkar
15
Mencoba Mencelakai
16
Pisah rumah
17
Mengurus Perceraian
18
Membatalkan Pernikahan
19
Mencari Muka
20
Mangsa Baru
21
Mulai Berulah
22
Kalah Tender
23
Pertengkaran
24
Ancaman Arman
25
Sidang Perdana
26
Sidang Lanjutan Mediasi
27
Sikap Yang Jauh Berbeda
28
Keputusan Akhir Bercerai
29
Kehilangan Semua Aset Berharga
30
Menempuh Jalan Pintas
31
Kehidupan Baru
32
Mencari Masalah
33
Bersandiwara
34
Ketahuan
35
Dua Garis
36
Minta Pertanggung Jawaban
37
Hamil
38
Serigala Berbulu Domba
39
Pernikahan Kedua
40
Di Gelandang Polisi
41
Tak Mau Mati Konyol
42
Pesta Pernikahan
43
Mulai Menderita
44
Tak Memperdulikan Arman
45
Putusan Pengadilan
46
Memulai Aksinya
47
Misi Pembalasan
48
Mulai Di Uji
49
Tidak Semudah Itu
50
Kesialan
51
Rencana Yang Gagal
52
Pertengkaran
53
Kecelakaan
54
Kritis
55
Mengalami Kelumpuhan
56
Mulai Tertarik
57
Mulai Bermain Api
58
Istri Lebih Penting
59
Kado Terindah
60
Kehamilan Yang Dinanti
61
Karma Itu Ada
62
Mulai Posesif
63
Takdir Yang Pahit
64
Menerima Nasib
65
Hanya Masa Lalu
66
Hidup Sederhana
67
Mulai Goyah
68
Memiliki Bukti
69
Hampir Keguguran
70
Tak Ingin Berpisah
71
Akhirnya Ketahuan
72
Keputusan Revan
73
Menuntut Keadilan
74
Menikahi Bandot Tua
75
Tak Mau Hidup Miskin
76
Penyakit Baru
77
Tersiksa Penyakitku
78
Hilang Semangat
79
Gangguan Jiwa
80
Terlalu Egois
81
Belum Jera
82
Semakin Parah
83
Sungguh Menyesal
84
Takdir Berkata Lain
85
Detik-detik Menegangkan
86
Lahirnya Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!