Rencana Busuk

Ocha mengangguk menerima kerja sama yang di ajukan dari perusahaan suaminya itu.

"Tunggu sebentar ya mas,aku ambilkan berkasnya di dalam ruang kerjaku dulu"ucap ocha lalu meninggalkan suaminya di kamar.

Cukup lama arman menunggu di dalam kamar mulai berasa bosan lalu pergi ke ruang tamu di sana ia menemukan aulia sedang ngemil sambil bermain game di ponselnya.

Ia berjalan mengendap - ngendap lalu menutup mata aulia dengan tangannya.

Tentu saja hal itu membuat aulia terkejut dan hampir berteriak.

"Akkhh siapa ini?"teriak aulia namun dengan segera arman membekap mulut aulia dengan tangan.

"Jangan berteriak ini aku"bisik arman pada aulia lirih.

"Mas kenapa kamu bisa ada di sini bukankah kamu bersama mbak ocha di kamar?"tanya aulia panik.

"Tadi ocha bilang dia di ruang kerjanya aku tungguin lama gak balik balik nyebelin banget kan mending di sini nemenin kamu aja?"ucap arman berusaha menggoda aulia.

Sementara ocha baru keluar dari ruang kerjanya ia mendengar suara suami dan aulia sedang berbincang di ruang tamu karena penasaran ia menguping pembicaraan mereka.

"Apa mbak ocha setuju mas dengan kerja sama yang kamu ajukan pada perusahaannya?"tanya aulia.

"Kami tenang aja biar mas yang bujuk dia nanti sampai dia setuju"jawab arman.

"Bagus deh sepertinya rencana kita akan barhasil mas,setelah kamu berhasil mengambil alih perusahaan mbak ocha kamu harus tepati janji kamu.

Segera ceraikan mbak ocha aku capek mas harus sembunyi - sembunyi gini.kamu harus segera nikahin aku juga.

Bukankah kamu bilang menginginkan anak bahkan mbak ocha belum memberikan anak untukmu sampai saat ini.

Aku jamin deh setelah menikah denganku,aku akan segera memberikanmu anak kita akan jadi keluarga kecil bahagia"ucap aulia tersenyum licik.

"Kamu tenang saja sayang setelah ocha menandatangani berkas itu.

Maka aku akan lebih mudah menguasai perusahaannya meskipun harus melawan sahabatnya yang bekerja di kantornya itu.

Baru setelah itu kita akan melangsungkan pernikahan kita kuasai harta ocha dan kita usir dia dari sini"ujar arman tanpa rasa bersalah.

Ocha yang sedari tadi mendengar percakapan mereka pun membuat perasaannya semakin hancur.

"Jadi itu mas alasan kamu berselingkuh dengan aulia,aku pikir kamu mau menerimaku apa adanya,kamu bahkan tau gimana usahaku selama lima tahun ini untuk hamil tapi semua belum membuahkan hasil.

Kamu bahkan selalu bilang pasrahkan semua pada tuhan pasti pada saatnya tiba kita akan di berikan anak olehnya.

Tapi kenapa kamu memilih berselingkuh dengan adikku sendiri bahkan kalian tega merencakan ingin mengambil perusahaan dan harta yang aku miliki.

Kalian benar - benar tega tidak mempunyai hati sama sekali"gumam ocha sembari menyeka air matanya yang terus berjatuhan dari pelupuk matanya.

Setelah mendengar percakapan antara suami dan adiknya,membuat ocha memantapkan hatinya untuk membalas dendam dan membuat perhitungan pada suami dan adik tirinya.

Untuk saat ini ia akan berpura - pura tak mengetahui apapun tentang perselingkuhan maupun rencana licik yang akan mereka lakukan.

"Oke mas,aku akan ikuti permainanmu .

Kamu memilih untuk memulainya jadi jangan salahkan aku jika aku akan mengakhiri dengan caraku sendiri"ucap ocha sembari menarik nafasnya perlahan berusaha menenangkan perasaannya dulu.

Setelah itu ia berjalan ingin menemui keduanya di ruang tamu.

"Mas mas arman dimana?"panggilnya pada sang suami.

"Iya sayang,aku di ruang tamu?"sahut arman.

Ocha menuruni tangga menuju ruang tamu melihat posisi duduk keduanya yang sudah berubah dari posisi sebelumnya.

Terlihat berjauhan tidak seperti saat ocha belum datang ke sana.

"Mas ada di sini,aku cari di kamar juga?"ucap ocha.

"Kalian lagi bicara apa, seperti sangat serius?".

"Aku cuma ngobrol kerjaaan aja sama aulia sayang,lagian kamu lama aku tungguin sayang,jadi aku ke sini sekalian mau minta cemilan ke aulia?"ucap arman sembari mengunyah makanan.

"Oh ya sayang mana berkasnya kok gak kamu bawa ke sini?"tanya arman melihat ocha tak membawa apapun di tangannya.

"Biar aku tanda tangani sekalian sayang,ini aku sudah siapkan bolpoinnya"tambahnya.

"Itu dia masalahnya mas,aku lupa dimana menaruh berkas itu?.

Seinget aku sih ada di ruang kerjaku tapi aku cari daritadi gak ada?"jawab ocha sengaja berbohong untuk menyimpan berkas itu sendiri.

"Kok bisa lupa sih sayang,kamu ini kebiasaan naruh barang seenaknya aja"ucap arman sedikit kesal.

Namun ia berusaha untuk menahan

Kekesalannya agar ocha tak mencurigainya.

"Ehmm kamu tenang aja mas,aku cuma lupa menyimpannya dimana.

Nanti aku cari lagi kok"ucap ocha sedikit puas melihat raut wajah arman yang terlihat kesal.

"Baiklah nanti biar aku bantu cari biar cepat di tandatangani"ucap arman berusaha membantu ocha agar berkas itu segera ketemu.

**Satu minggu berlalu,arman masih terus berusaha mencari berkas itu berada.

Karena arman sudah tak sabar untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Begitupun dengan aulia yang tidak sabar agar kakaknya segera menandatangani berkas itu agar bisa cepat menendang ocha dari kehidupan arman dan menjadi satu - satunya wanita untuk arman.

Mereka sudah hampir satu jam mencari berkas itu di ruang kerja ocha.

"Dimana sih mas sebenarnya mbak ocha menyimpan berkas itu,kenapa kita dari tadi belum menemukannya?"gerutu aulia mulai lelah karena tidak menemukan berkas yang mereka inginkan.

"Aku sendiri gak tau sayang,kamu sabar dong kita cari lagi pelan - pelan?"jawab arman pantang menyerah.

"Lebih baik kita buat yang baru aja mas,buang - buang waktu aja kita sudah hampir satu jam cari tapi gak ketemu capek aku?"ujar aulia memberi saran pada arman untuk membuat berkas baru.

"Bener juga ide kamu sayang,kenapa aku gak kepikiran sampai situ ya?"jawab arman menyetujui saran aulia.

Ketika mereka akan keluar dari ruang kerja pintu terbuka ada ocha yang baru datang seusai menemui lisa.

"Kalian ngapain di sini?"tanya ocha heran lalu melihat ruang kerjanya terlihat berantakan.

Arman dan aulia saling memandang satu sama lain bingung harus menjawab apa.

Di tambah melihat raut wajah ocha yang terlihat mencurigai mereka berdua.

"Ehmm a-ku maksudnya kita lagi"ucap arman terbata sembari memikirkan sebuah alasan agar ocha tak curiga.

"Kenapa kamu gugup begitu mas,apa yang kalian lakukan di sini?"tanya ocha lagi dengan menatap mereka secara bergantian.

" Apa kalian sedang mencari sesuatu di sini?"tanyanya lagi.

"Iya mbak aku bantu mas arman cari berkas itu mbak tapi belum ketemu juga?"kali ini giliran aulia yang menjawab.

"Oh jadi kalian mencari berkas itu?"ucap ocha datar dengan tersenyum smirk.

"Iya sayang,apa kamu sudah menemukannya?"tanya arman antusias.

"Aku sudah menemukan berkas itu mas?"jawab ocha santai.

"Oh ya di mana berkas itu sekarang sayang?".

"Berkasnya lagi ada di kantorku mas,memangnya kenapa kok kamu begitu khawatir?"tanya ocha menyelidik.

"Aku cuma memastikan berkas itu masih ada sayang jadi aku gak perlu buat yang baru?".

Dengan begitu kamu lebih cepat menyetujui dan menandatangani berkas itu kan supaya perusahaan kita lebih berkembang nantinya"jawab arman berusaha membujuk ocha.

"Lebih baik untukmu mas,tapi tidak untukku"batin ocha.

Lalu melihat raut wajah keduanya terlihat senang semakin membuat ocha geram.

"Kalian boleh tersenyum puas saat ini,tunggu saja apa yang aku lakukan setelah ini?".

Terpopuler

Comments

Cokies🐇

Cokies🐇

yok bisa yok

2023-08-14

0

Cokies🐇

Cokies🐇

dasar j*lang

2023-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Mencari Kebenaran
2 Kecewa
3 Hampir Ketahuan
4 Rencana Busuk
5 Menolak Perjodohan
6 Wanita Tangguh
7 Malam Pertunangan
8 Bekerja Sama
9 Mencari Bukti Baru
10 Membuat Cemburu
11 Pergi ke Bali
12 Salah Sasaran
13 Memakai Bikini Sexy
14 Terbongkar
15 Mencoba Mencelakai
16 Pisah rumah
17 Mengurus Perceraian
18 Membatalkan Pernikahan
19 Mencari Muka
20 Mangsa Baru
21 Mulai Berulah
22 Kalah Tender
23 Pertengkaran
24 Ancaman Arman
25 Sidang Perdana
26 Sidang Lanjutan Mediasi
27 Sikap Yang Jauh Berbeda
28 Keputusan Akhir Bercerai
29 Kehilangan Semua Aset Berharga
30 Menempuh Jalan Pintas
31 Kehidupan Baru
32 Mencari Masalah
33 Bersandiwara
34 Ketahuan
35 Dua Garis
36 Minta Pertanggung Jawaban
37 Hamil
38 Serigala Berbulu Domba
39 Pernikahan Kedua
40 Di Gelandang Polisi
41 Tak Mau Mati Konyol
42 Pesta Pernikahan
43 Mulai Menderita
44 Tak Memperdulikan Arman
45 Putusan Pengadilan
46 Memulai Aksinya
47 Misi Pembalasan
48 Mulai Di Uji
49 Tidak Semudah Itu
50 Kesialan
51 Rencana Yang Gagal
52 Pertengkaran
53 Kecelakaan
54 Kritis
55 Mengalami Kelumpuhan
56 Mulai Tertarik
57 Mulai Bermain Api
58 Istri Lebih Penting
59 Kado Terindah
60 Kehamilan Yang Dinanti
61 Karma Itu Ada
62 Mulai Posesif
63 Takdir Yang Pahit
64 Menerima Nasib
65 Hanya Masa Lalu
66 Hidup Sederhana
67 Mulai Goyah
68 Memiliki Bukti
69 Hampir Keguguran
70 Tak Ingin Berpisah
71 Akhirnya Ketahuan
72 Keputusan Revan
73 Menuntut Keadilan
74 Menikahi Bandot Tua
75 Tak Mau Hidup Miskin
76 Penyakit Baru
77 Tersiksa Penyakitku
78 Hilang Semangat
79 Gangguan Jiwa
80 Terlalu Egois
81 Belum Jera
82 Semakin Parah
83 Sungguh Menyesal
84 Takdir Berkata Lain
85 Detik-detik Menegangkan
86 Lahirnya Kebahagiaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mencari Kebenaran
2
Kecewa
3
Hampir Ketahuan
4
Rencana Busuk
5
Menolak Perjodohan
6
Wanita Tangguh
7
Malam Pertunangan
8
Bekerja Sama
9
Mencari Bukti Baru
10
Membuat Cemburu
11
Pergi ke Bali
12
Salah Sasaran
13
Memakai Bikini Sexy
14
Terbongkar
15
Mencoba Mencelakai
16
Pisah rumah
17
Mengurus Perceraian
18
Membatalkan Pernikahan
19
Mencari Muka
20
Mangsa Baru
21
Mulai Berulah
22
Kalah Tender
23
Pertengkaran
24
Ancaman Arman
25
Sidang Perdana
26
Sidang Lanjutan Mediasi
27
Sikap Yang Jauh Berbeda
28
Keputusan Akhir Bercerai
29
Kehilangan Semua Aset Berharga
30
Menempuh Jalan Pintas
31
Kehidupan Baru
32
Mencari Masalah
33
Bersandiwara
34
Ketahuan
35
Dua Garis
36
Minta Pertanggung Jawaban
37
Hamil
38
Serigala Berbulu Domba
39
Pernikahan Kedua
40
Di Gelandang Polisi
41
Tak Mau Mati Konyol
42
Pesta Pernikahan
43
Mulai Menderita
44
Tak Memperdulikan Arman
45
Putusan Pengadilan
46
Memulai Aksinya
47
Misi Pembalasan
48
Mulai Di Uji
49
Tidak Semudah Itu
50
Kesialan
51
Rencana Yang Gagal
52
Pertengkaran
53
Kecelakaan
54
Kritis
55
Mengalami Kelumpuhan
56
Mulai Tertarik
57
Mulai Bermain Api
58
Istri Lebih Penting
59
Kado Terindah
60
Kehamilan Yang Dinanti
61
Karma Itu Ada
62
Mulai Posesif
63
Takdir Yang Pahit
64
Menerima Nasib
65
Hanya Masa Lalu
66
Hidup Sederhana
67
Mulai Goyah
68
Memiliki Bukti
69
Hampir Keguguran
70
Tak Ingin Berpisah
71
Akhirnya Ketahuan
72
Keputusan Revan
73
Menuntut Keadilan
74
Menikahi Bandot Tua
75
Tak Mau Hidup Miskin
76
Penyakit Baru
77
Tersiksa Penyakitku
78
Hilang Semangat
79
Gangguan Jiwa
80
Terlalu Egois
81
Belum Jera
82
Semakin Parah
83
Sungguh Menyesal
84
Takdir Berkata Lain
85
Detik-detik Menegangkan
86
Lahirnya Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!