Menolak Perjodohan

Arman dan aulia saling berpandangan di iringi dengan senyum bahagia berharap semua rencananya berjalan mulus.

"Oh iya sayang,tumben kamu sudah pulang jam segini?"tanya arman karena ocha jarang sekali pulang di jam istirahat seperti ini.

"Iya mas tadi aku ketemu sama lisa kasih berkas ke dia jadi sekalian aku pulang aja"jawab ocha.

Lalu pandangannya beralih pada aulia yang berada di dekat arman.

"Kamu hari ini gak kerja aulia?"tanya ocha.

"Ehmm aku kebetulan ada tugas di dekat rumah mbak jadi aku sekalian aja makan siang di rumah"jawab aulia gugup.

"Oh iya ada yang mau sampaikan kabar baik pada kalian?"ujar ocha.

Dahi aulia berkerut lalu menatap arman sekilas "kabar baik apa kak?".

"Iya sayang kabar baik apa,apa soal berkas itu yang sudah kamu tanda tangani?"ujar arman penasaran.

"Mas kenapa bahas soal berkas kerja sama sih,tadi aku dapat telpon dari ayah ada seseorang yang akan datang melamar aulia malam ini".

"Apa aku gak salah dengar kak,kenapa mendadak dan siapa pria yang mau melamar ku?"tanya aulia tak terima.

"Nanti biar ayah yang menjelaskan semuanya katanya tadi dia sudah di jalan palingan bentar lagi sampai"jelas ocha.

"Tapi aku gak bisa begitu saja terima pria itu kak,bahkan kita gak saling mengenal"ucap aulia.

"Kamu tenang saja aulia,dia adalah pria baik ayah yakin dia bisa menjagamu dengan baik"ucap ayah bastian yang baru saja sampai.

"Tapi ini terlalu mendadak"ucap arman dan aulia bersamaan.

"Ehemm kenapa kalian kompak sekali menjawabnya,ini semua demi kebaikan kamu aulia.

Seharusnya kamu bahagia karena dia adalah pria tampan dan kaya di tambah dia siap untuk menjadikanmu istri.

Kamu akan bahagia hidup berumah tangga dengannya nanti"jelas ayah bastian lalu ia beralih menatap menantunya terlihat sikapnya yang tidak tenang sadari tadi.

"Kenapa kamu terlihat gelisah begitu mas?"tanya ocha melihat gelagat suaminya yang begitu ketara.

Ocha yakin mereka sangat terkejut dengan kabar yang ia sampaikan kali ini.

Pak bastian adalah ayah kandung dari ocha sekaligus ayah aulia.

Meskipun aulia bukan anak kandungnya namun sudah menganggap aulia sebagai anak kandungnya sendiri.

Ia tidak pernah membedakan kasih sayang kedua putrinya itu.

Namun akhir - akhir ini ia melihat gelagat aneh dari menantu dan juga aulia.

Terlihat mereka seperti mempunyai hubungan terlarang bahkan ia sempat melihat keduanya berada di restoran bersama dan saling menyuapi satu sama lain.

Untuk mencegah hal buruk terjadi ia sengaja mengenalkan seorang pria untuk menjadi suami dari aulia.

"Harusnya kamu seneng lihat aulia segera menemukan pasangan hidupnya"ucap ocha lagi.

"Aku seneng kok sayang,cuma sedikit kaget aja denger tiba - tiba aulia di jodohkan"ucap arman berusaha mencari alasan yang tepat.

"Tapi aulia gak mau di jodohkan yah,ini bukan jaman siti nurbaya lagi.

Aulia ingin memilih pasangan hidupku sendiri"ucap aulia berusaha menolak perjodohan yang di rencanakan ayahnya itu.

Karena sejujurnya ia hanya mengharapkan arman sebagai suaminya nanti.

Meskipun jodoh yang di pilihkan ayahnya nanti adalah pria kaya dan tampan ia tak peduli.

Karena untuk saat ini ia hanya mencintai arman saja.

Ia tak mau usaha yang ia mulai dari dulu tak membuahkan hasil sebisa mungkin ia harus bisa menikah dengan arman dan membuat ocha tersingkir dari kehidupan arman maupun dirinya.

"Aulia tidak mengenal pria itu yah,aulia juga tidak mencintainya"ucap aulia yang berusaha memberi alasan untuk menolak perjodohan itu.

"Masalah cinta akan datang seiring berjalannya waktu.

Ayah yakin setelah kamu menerima lamaran pria itu dan kalian bertunangan.

Kamu langsung jatuh hati padanya"ujar ayah bastian mencoba membujuk aulia.

"Tidak yah,aku tetap gak mau di jodohkan dengan pria itu.

Aulia akan menikah dengan pria pilihanku sendiri yang pastinya pria yang aku cintai"ucap aulia tetap kekeh menolak perjodohan itu.

Ayah bastian semula sudah membujuk aulia dengan cara baik - baik tapi aulia yang bebal tetap menolaknya.

Tidak ada cara lain selain memaksanya untuk menerima perjodohan itu.

"Pokoknya ayah gak mau tau,kamu harus bertunangan dengan pria pilihan ayah nanti malam.

Suka atau tidak suka ayah tidak mau mendengar alasan apapun darimu.

Siapkan dirimu untuk nanti malam jangan berbuat hal yang memalukan keluarga kita"ucap ayah bastian lalu pergi ke kamar tamu.

"Akkkhh kenapa ayah selalu memaksakan kehendaknya sendiri.sudah jelas aku tidak mau menikah dengan pria itu"ucap aulia kesal.

"Aku harus mencari cara untuk membatalkan acar pertunangan nanti malam"batin aulia sedang memikirkan suatu cara.

Dengan perasaan kesal aulia pun pergi dari sana.

Dan kini yang ada di sana hanya tinggal ocha dan arman.

Arman sedari tadi menatap kepergian aulia ingin sekali ia mengejarnya namun ada ocha di sini.

"Semoga aulia tidak berbuat hal aneh"batin ocha.

"Mas kamu kenapa?"tanya ocha melihat arman melamun.

"Eh gak apa apa sayang,aku cuma sakit perut mau ke toilet"ucap arman asal.

"Ya sudah mas,aku harus segera kembali ke kantor sekarang masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan.

Aku harus pulang cepat hari ini tidak sabar melihat adikku bertunangan nanti malam"ujar ocha sengaja mengatakan itu untuk melihat reaksi suaminya melihat aulia akan bertunangan dengan pria lain.

"Iya sayang hati - hati di jalan ya?"jawab arman.

Baru saja ocha pergi,arman mengambil ponselnya untuk menghubungi aulia tapi tidak ada jawaban.

Arman segera bergegas mencari keberadaan aulia di saat hati dan pikirannya kacau seperti ini.

Ia tahu dimana tempat biasanya aulia pergi di saat aulia sedih.

Arman melajukan mobil dengan kencang tanpa tau ia sudah menyalip mobil ocha.

"Bukankah itu mobil mas arman,mau kemana dia buru - buru begitu"tanya ocha penasaran.

Tanpa arman sadari kini mobil ocha mengikutinya di belakang.

Namun jarak mobil keduanya cukup jauh karena ocha tak ingin arman mengetahuinya.

Tak berselang lama mobil arman berhenti di sebuah tempat yang tak asing bagi ocha.

"Kenapa mas arman pergi ke sini,apa dia menyusul aulia di sini?"gumam ocha dengan raut muka penasaran.

Melihat arman turun dari mobil ocha pun mengikutinya dari belakang berjalan mengendap - ngendap agar arman tidak tahu.

Namun tiba - tiba ponselnya bergetar ternyata panggilan dari ayahnya.

Ocha melihat arman masih berjalan jauh di depannya.

"Untung saja ponselku mode senyap kalau gak bisa gawat mas arman dengar bisa ketahuan aku ngikutin dia sampai sini?"gumam ocha lalu mengangkat panggilan ayahnya secara sembunyi - sembunyi.

"Halo yah,ada apa?".

"Halo nak kamu dimana sekarang kok belum kembali ke kantor?".

"Ocha masih di luar yah,memangnya kenapa yah?".

"Kamu bisa kembali ke kantor sekarang,ada hal penting yang ingin ayah sampaikan ke kamu?".ayah tunggu di kantor ya.

"Baiklah yah,ocha ke sana sekarang"ucap ocha lalu mengakhiri panggilannya.

Ocha melihat arman sudah tak terlihat lagi.

Sebenarnya ocha ingin mengetahui kepergian arman sini untuk menemui siapa.

Ia yakin arman akan menemui aulia di sini untuk itu ia mengikuti sampai ke sini untuk memastikannya.

Namun berhubung ia sudah berjanji kepada ayahnya dengan segera ia pergi ke kantornya.

"Untuk apa kamu ke sini mas di tempat favorit kita dulu,apa kamu akan menemui aulia atau ada wanita lain yang kamu sembunyikan dariku?".

Episodes
1 Mencari Kebenaran
2 Kecewa
3 Hampir Ketahuan
4 Rencana Busuk
5 Menolak Perjodohan
6 Wanita Tangguh
7 Malam Pertunangan
8 Bekerja Sama
9 Mencari Bukti Baru
10 Membuat Cemburu
11 Pergi ke Bali
12 Salah Sasaran
13 Memakai Bikini Sexy
14 Terbongkar
15 Mencoba Mencelakai
16 Pisah rumah
17 Mengurus Perceraian
18 Membatalkan Pernikahan
19 Mencari Muka
20 Mangsa Baru
21 Mulai Berulah
22 Kalah Tender
23 Pertengkaran
24 Ancaman Arman
25 Sidang Perdana
26 Sidang Lanjutan Mediasi
27 Sikap Yang Jauh Berbeda
28 Keputusan Akhir Bercerai
29 Kehilangan Semua Aset Berharga
30 Menempuh Jalan Pintas
31 Kehidupan Baru
32 Mencari Masalah
33 Bersandiwara
34 Ketahuan
35 Dua Garis
36 Minta Pertanggung Jawaban
37 Hamil
38 Serigala Berbulu Domba
39 Pernikahan Kedua
40 Di Gelandang Polisi
41 Tak Mau Mati Konyol
42 Pesta Pernikahan
43 Mulai Menderita
44 Tak Memperdulikan Arman
45 Putusan Pengadilan
46 Memulai Aksinya
47 Misi Pembalasan
48 Mulai Di Uji
49 Tidak Semudah Itu
50 Kesialan
51 Rencana Yang Gagal
52 Pertengkaran
53 Kecelakaan
54 Kritis
55 Mengalami Kelumpuhan
56 Mulai Tertarik
57 Mulai Bermain Api
58 Istri Lebih Penting
59 Kado Terindah
60 Kehamilan Yang Dinanti
61 Karma Itu Ada
62 Mulai Posesif
63 Takdir Yang Pahit
64 Menerima Nasib
65 Hanya Masa Lalu
66 Hidup Sederhana
67 Mulai Goyah
68 Memiliki Bukti
69 Hampir Keguguran
70 Tak Ingin Berpisah
71 Akhirnya Ketahuan
72 Keputusan Revan
73 Menuntut Keadilan
74 Menikahi Bandot Tua
75 Tak Mau Hidup Miskin
76 Penyakit Baru
77 Tersiksa Penyakitku
78 Hilang Semangat
79 Gangguan Jiwa
80 Terlalu Egois
81 Belum Jera
82 Semakin Parah
83 Sungguh Menyesal
84 Takdir Berkata Lain
85 Detik-detik Menegangkan
86 Lahirnya Kebahagiaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mencari Kebenaran
2
Kecewa
3
Hampir Ketahuan
4
Rencana Busuk
5
Menolak Perjodohan
6
Wanita Tangguh
7
Malam Pertunangan
8
Bekerja Sama
9
Mencari Bukti Baru
10
Membuat Cemburu
11
Pergi ke Bali
12
Salah Sasaran
13
Memakai Bikini Sexy
14
Terbongkar
15
Mencoba Mencelakai
16
Pisah rumah
17
Mengurus Perceraian
18
Membatalkan Pernikahan
19
Mencari Muka
20
Mangsa Baru
21
Mulai Berulah
22
Kalah Tender
23
Pertengkaran
24
Ancaman Arman
25
Sidang Perdana
26
Sidang Lanjutan Mediasi
27
Sikap Yang Jauh Berbeda
28
Keputusan Akhir Bercerai
29
Kehilangan Semua Aset Berharga
30
Menempuh Jalan Pintas
31
Kehidupan Baru
32
Mencari Masalah
33
Bersandiwara
34
Ketahuan
35
Dua Garis
36
Minta Pertanggung Jawaban
37
Hamil
38
Serigala Berbulu Domba
39
Pernikahan Kedua
40
Di Gelandang Polisi
41
Tak Mau Mati Konyol
42
Pesta Pernikahan
43
Mulai Menderita
44
Tak Memperdulikan Arman
45
Putusan Pengadilan
46
Memulai Aksinya
47
Misi Pembalasan
48
Mulai Di Uji
49
Tidak Semudah Itu
50
Kesialan
51
Rencana Yang Gagal
52
Pertengkaran
53
Kecelakaan
54
Kritis
55
Mengalami Kelumpuhan
56
Mulai Tertarik
57
Mulai Bermain Api
58
Istri Lebih Penting
59
Kado Terindah
60
Kehamilan Yang Dinanti
61
Karma Itu Ada
62
Mulai Posesif
63
Takdir Yang Pahit
64
Menerima Nasib
65
Hanya Masa Lalu
66
Hidup Sederhana
67
Mulai Goyah
68
Memiliki Bukti
69
Hampir Keguguran
70
Tak Ingin Berpisah
71
Akhirnya Ketahuan
72
Keputusan Revan
73
Menuntut Keadilan
74
Menikahi Bandot Tua
75
Tak Mau Hidup Miskin
76
Penyakit Baru
77
Tersiksa Penyakitku
78
Hilang Semangat
79
Gangguan Jiwa
80
Terlalu Egois
81
Belum Jera
82
Semakin Parah
83
Sungguh Menyesal
84
Takdir Berkata Lain
85
Detik-detik Menegangkan
86
Lahirnya Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!