Pisah rumah

Ocha mengambil botol kecil itu lalu mengamatinya.

Tidak ada tulisan apapun hanya botol kecil polos berwarna putih.

"Bagaimana caranya aku memastikan ini botol bekas apa?".

Sebuah ide muncul ia menaruh sebagian minuman tadi ke dalam botol kecil itu lalu sisanya ia buang di toilet.

"Aku harus mengecek apa benar ini cairan racun,untuk saat ini aku harus lebih berhati-hati setelah pulang dari sini aku akan tinggal dengan ayah dan bunda saja"gumam ocha.

Ocha keluar dari toilet terkejut melihat adrian berdiri di depan pintu.

"Kamu belum tidur cha?"tanyanya.

"Belum,aku tadi belum ngantuk?".

"Aku lapar apa kamu mau menemaniku pergi mencari makanan di luar?".

Adrian merasa sangat lapar karena makan sejak sore tadi.

"Baiklah ayo?".

Ocha menyetujui ajakan adrian berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang terlihat sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Kita cari di depan sana aja cha,jam segini pasti kantin sudah tutup?"ujar adrian.

Ocha mengangguk mengikuti langkah adrian di depannya.

"Wah jam segini masih cukup ramai ya jalanannya?"ucap ocha.

"Memang ada dari mereka baru pulang lembur terus mampir cari makan".

"Kamu jarang keluar malam kayak gini cha?"tanya adrian.

"Belum pernah sih,mas arman gak pernah mengajakku keluar sampai larut malam".

"Di hotel kamu ada restoran pasti makananannya enak kamu yakin mau makan di pinggir jalan kayak gini?"tanya ocha ragu.

"Kenapa tidak,aku udah sering makan di pinggir jalan kayak gini.

Aku suka mencoba hal baru dan makanan di sini gak kalah enak sama di restoran"jawab adrian.

Mereka berjalan menuju warung pecel lele di seberang jalan depan rumah sakit.

"Kamu mau makan apa cha?"tanya adrian.

"Ehmm aku ayam penyet aja".

"Ya sudah kita samain aja,mas ayam penyetnya dua ya?"ucap adrian kepada penjualnya.

"Besok pagi ayah di perbolehkan untuk pulang,gak kan lama lagi kita balik ke jakarta"ujar ocha.

"Oke aku juga ada pekerjaan,ada meeting sama klien".

Sembari menunggu makanan datang ocha menghubungi temannya yang untuk membantunya.

**Di vila sebelum tidur arman menanyakan rencana selanjutnya.

"Sayang,kamu tau kan tadi ayah sudah minum obatnya.

Pasti gak lama lagi kita akan mendapatkan kabar dari mereka.

"Ehmm maaf mas, rencana kita gagal kali ini?"jawab aulia lirih.

"Maksud kamu apa,kan ayah sudah minum air putihnya tadi lumayan banyak".

"Iya tapi aku mencampurkan minuman di gelas bukan di botol minum".

Arman menepuk kepalanya aulia tidak bisa di andalkan sama sekali.

"Bagaimana bisa begitu,kamu itu bodoh aulia?".

"Jangan terus menyalahkan aku mas, kenapa mas gak lakukan sendiri saja"ucap aulia tak terima.

"Kamu tau ini kesempatan bagus untuk kita, setelah ini kita gak akan tinggal bersama lagi".

"Aku harus tinggal di mana mas,aku gak ada rumah lain selain tinggal bersama kalian".

"Kamu bisa tempati apartemenku dulu,lalu bagaimana dengan racun yang kamu taruh di gelas itu.

Kalau ocha atau bunda yang minum gimana?".

Aku gak akan memaafkan kamu aulia?"cerocos arman khawatir.

"Apa kamu takut kehilangan mbak ocha mas,sampai segitunya kamu belain dia".

"Bukan masalah cinta,tapi dia itu sumber uang dan harapan aku cuma dia kamu ngerti gak sih"jelas arman yang mulai geram dengan sikap aulia.

"Mas arman saja bujuk mbak ocha untuk tanda tangan sampai sekarang gak berhasil".

"Diem kamu,ocha itu ternyata gak mudah di bohongin dia wanita cerdas.

Kita harus pakai cara lain untuk membujuknya,apalagi di tau tentang hubungan kita saat ini".

"Aku capek mas kayak gini terus"ucap aulia merasa kesal lalu pergi ke kamarnya meninggalkan arman sendiri.

**2 hari kemudian mereka telah sampai di jakarta sesuai dengan perkataan aulia kemarin dia akan pindah rumah.

"Mas biar bunda dan ayah tinggal di sini dulu ya sama kita.

Kamu gak keberatan kan mereka tinggal di sini?"tanya ocha.

"Tentu saja tidak sayang, justru aku seneng mereka ada di sini"ucap arman tersenyum manis.

Ocha mengangguk mengantarkan orang tuanya menuju kamar.

Arman memilih pergi ke kamar aulia,ia melihat aulia sedang mengemas barang-barangnya.

"Ini kunci apartemenku,aku gak bisa antar kamu ya sayang.

Setelah pulang kerja atau kamu rindu kamu tinggal ke kantor aku aja?"ucap arman.

"Iya mas,aku pamit ya salam buat mereka"ucap aulia keluar dari rumah ocha tanpa berpamitan secara langsung.

"Hah aulia sudah gak tinggal di sini,aku bakal kesepian gak ada dia"gumam arman lirih sembari melihat aulia dari kejauhan.

"Mas kamu kenapa berdiri di depan pintu?"tanya ocha menghampiri suaminya berdiri di depan pintu.

"Gak sayang,aku cuma mengantar aulia sampai depan aja?".

"Aulia sudah pergi mas?"tanya ocha.

"Baru saja pergi,dia tidak bisa berpamitan langsung karena ada urusan lain".

Ocha mengangguk ia hari ini ada janji dengan seseorang.

"Aku ngantuk sayang,ayo kita istirahat di kamar?"ajak arman.

"Mas saja yang istirahat,aku ada janji sama lisa untuk ketemuan di cafe?"jawab ocha.

"Baiklah hati-hati di jalan"ucap arman sembari mencium kening istrinya.

**Lima menit kemudian ocha sampai di sebuah kafe dia bukan untuk bertemu dengan lisa melainkan dengan seorang dokter.

"Halo ocha,aku sudah bawa hasil lab kemarin?"ucapnya.

"Oh baiklah gimana hasilnya apa dugaanku benar?".

"Betul cha,itu racun dengan tingkat resiko sangat berbahaya.

Siapa saja yang meminumnya akan mengalami mati otak permanen"jelasnya.

"Dari mana kamu dapat obat itu,itu tidak di jual bebas di pasaran"tanyanya lagi.

Ocha menghembuskan nafasnya perlahan lalu menceritakan kejadian sebenarnya.

"Kamu beruntung ayah kamu belum sampai meminumnya,pasti ada orang terdekat kamu yang sengaja menaruh racun dalam minuman ayahmu".

"Siapa orang itu aku masih bingung?".

"Apa kamu tidak mencurigai adek kamu sebagai pelakunya,hanya dia sendiri kan yang menjaga ayahmu selama kalian pergi".

"Awalnya aku berfikir seperti itu,tapi kenapa sampai aulia tega mencelakai ayahnya sendiri".

"Aku lihat aulia itu dari dulu gak menyukaimu cha,dia terlihat iri melihatmu apalagi dengan karir kamu yang sekarang.

Kamu harus lebih berhati-hati lagi bisa saja dia bekerja sama dengan suamimu dan memiliki rencana lain yang gak kamu ketahui"jelasnya lagi.

"Iya kamu benar,terima kasih telah membantuku ya".

"Sama-sama cha,kamu gak perlu sungkan kita sahabat dari kecil kamu sudah aku anggap sebagai adek ku sendiri".

Percakapan mereka pun selesai ocha keluar dari kafe tak sengaja berpapasan dengan adrian dan teman-temannya.

"Ocha?"panggil adrian.

"Adrian?"jawab ocha.

"Kamu di sini sama siapa?"tanya adrian tak melihat batang hidung arman.

"Aku sendirian ada perlu sama temenku tadi".

Adrian mengangguk lalu melihat teman-temannya yang sedang memperhatikan ocha.

"Dia siapa bro?"tanya salah satu temannya bernama hendra.

"Dia temanku,jangan macam-macam?"ancam adrian kepada teman-temannya yang terkenal sebagai player.

"Ya elah,cuma teman aja kenalin ke kita kali.

Bukannya loe udah punya tunangan?".

"Hay kenalin aku hendra dan ini vito?".

"Oh hay juga aku ocha".

"Kamu cantik sekali,ayo ikut gabung sama kita makan di sini?"ajaknya hendra.

Adrian memutar bola matanya malas,ia sudah muak dengan kelakuan teman-temannya yang berusaha merayu ocha.

"Maaf aku harus pulang,suamiku sudah menunggu"ujar ocha tersenyum melihat ekspresi dari kedua pria itu.

Ocha berjalan keluar masuk ke dalam mobilnya.

"Loe yakin dia sudah menikah?"tanya hendra pada kedua temannya.

"Gue gak percaya,dia wanita yang sangat cantik dan anggun pasti banyak yang menyukainya"tambah vito.

"Dia memang sudah menikah,kalian gak usah macem-macem sama dia.

Kalau kalian berani macam-macam berhadapan langsung denganku".

"Kenapa kamu sensi begini biasanya kamu cuek aja sama wanita,apa kamu menyukai ocha?".

Hem seperti kita harus bersaing secara ketat untuk mendapatkannya.

Terpopuler

Comments

Ruth Khoiriyah

Ruth Khoiriyah

ceritanya gak nyambung arman malah tinggal serumah padahal dah tau perbuatan nya lelet bego 😇😇

2024-12-08

0

Kucing Oyen

Kucing Oyen

aulia karakternya di buat sbg wanita lemah bodoh bls dendam apa masih bisa manis dg suami

2025-01-01

0

Diajeng lope

Diajeng lope

ocha eror bbgt mslh racun ya arman n aulia lah tambh jauh di baca mlh mbulet thor mf

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Mencari Kebenaran
2 Kecewa
3 Hampir Ketahuan
4 Rencana Busuk
5 Menolak Perjodohan
6 Wanita Tangguh
7 Malam Pertunangan
8 Bekerja Sama
9 Mencari Bukti Baru
10 Membuat Cemburu
11 Pergi ke Bali
12 Salah Sasaran
13 Memakai Bikini Sexy
14 Terbongkar
15 Mencoba Mencelakai
16 Pisah rumah
17 Mengurus Perceraian
18 Membatalkan Pernikahan
19 Mencari Muka
20 Mangsa Baru
21 Mulai Berulah
22 Kalah Tender
23 Pertengkaran
24 Ancaman Arman
25 Sidang Perdana
26 Sidang Lanjutan Mediasi
27 Sikap Yang Jauh Berbeda
28 Keputusan Akhir Bercerai
29 Kehilangan Semua Aset Berharga
30 Menempuh Jalan Pintas
31 Kehidupan Baru
32 Mencari Masalah
33 Bersandiwara
34 Ketahuan
35 Dua Garis
36 Minta Pertanggung Jawaban
37 Hamil
38 Serigala Berbulu Domba
39 Pernikahan Kedua
40 Di Gelandang Polisi
41 Tak Mau Mati Konyol
42 Pesta Pernikahan
43 Mulai Menderita
44 Tak Memperdulikan Arman
45 Putusan Pengadilan
46 Memulai Aksinya
47 Misi Pembalasan
48 Mulai Di Uji
49 Tidak Semudah Itu
50 Kesialan
51 Rencana Yang Gagal
52 Pertengkaran
53 Kecelakaan
54 Kritis
55 Mengalami Kelumpuhan
56 Mulai Tertarik
57 Mulai Bermain Api
58 Istri Lebih Penting
59 Kado Terindah
60 Kehamilan Yang Dinanti
61 Karma Itu Ada
62 Mulai Posesif
63 Takdir Yang Pahit
64 Menerima Nasib
65 Hanya Masa Lalu
66 Hidup Sederhana
67 Mulai Goyah
68 Memiliki Bukti
69 Hampir Keguguran
70 Tak Ingin Berpisah
71 Akhirnya Ketahuan
72 Keputusan Revan
73 Menuntut Keadilan
74 Menikahi Bandot Tua
75 Tak Mau Hidup Miskin
76 Penyakit Baru
77 Tersiksa Penyakitku
78 Hilang Semangat
79 Gangguan Jiwa
80 Terlalu Egois
81 Belum Jera
82 Semakin Parah
83 Sungguh Menyesal
84 Takdir Berkata Lain
85 Detik-detik Menegangkan
86 Lahirnya Kebahagiaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mencari Kebenaran
2
Kecewa
3
Hampir Ketahuan
4
Rencana Busuk
5
Menolak Perjodohan
6
Wanita Tangguh
7
Malam Pertunangan
8
Bekerja Sama
9
Mencari Bukti Baru
10
Membuat Cemburu
11
Pergi ke Bali
12
Salah Sasaran
13
Memakai Bikini Sexy
14
Terbongkar
15
Mencoba Mencelakai
16
Pisah rumah
17
Mengurus Perceraian
18
Membatalkan Pernikahan
19
Mencari Muka
20
Mangsa Baru
21
Mulai Berulah
22
Kalah Tender
23
Pertengkaran
24
Ancaman Arman
25
Sidang Perdana
26
Sidang Lanjutan Mediasi
27
Sikap Yang Jauh Berbeda
28
Keputusan Akhir Bercerai
29
Kehilangan Semua Aset Berharga
30
Menempuh Jalan Pintas
31
Kehidupan Baru
32
Mencari Masalah
33
Bersandiwara
34
Ketahuan
35
Dua Garis
36
Minta Pertanggung Jawaban
37
Hamil
38
Serigala Berbulu Domba
39
Pernikahan Kedua
40
Di Gelandang Polisi
41
Tak Mau Mati Konyol
42
Pesta Pernikahan
43
Mulai Menderita
44
Tak Memperdulikan Arman
45
Putusan Pengadilan
46
Memulai Aksinya
47
Misi Pembalasan
48
Mulai Di Uji
49
Tidak Semudah Itu
50
Kesialan
51
Rencana Yang Gagal
52
Pertengkaran
53
Kecelakaan
54
Kritis
55
Mengalami Kelumpuhan
56
Mulai Tertarik
57
Mulai Bermain Api
58
Istri Lebih Penting
59
Kado Terindah
60
Kehamilan Yang Dinanti
61
Karma Itu Ada
62
Mulai Posesif
63
Takdir Yang Pahit
64
Menerima Nasib
65
Hanya Masa Lalu
66
Hidup Sederhana
67
Mulai Goyah
68
Memiliki Bukti
69
Hampir Keguguran
70
Tak Ingin Berpisah
71
Akhirnya Ketahuan
72
Keputusan Revan
73
Menuntut Keadilan
74
Menikahi Bandot Tua
75
Tak Mau Hidup Miskin
76
Penyakit Baru
77
Tersiksa Penyakitku
78
Hilang Semangat
79
Gangguan Jiwa
80
Terlalu Egois
81
Belum Jera
82
Semakin Parah
83
Sungguh Menyesal
84
Takdir Berkata Lain
85
Detik-detik Menegangkan
86
Lahirnya Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!