Terbongkar

Adrian hanya tersenyum smirk sembari memperhatikan keduanya yang masih asyik melakukan permainan panas.

Ajakan arman memang gila,ia bahkan rela berbagi wanita dengan pria lain.

Lalu bagaimana dengan istri sahnya,apakah ia rela untuk berbagi juga?".

Bukannya bernafsu justru terlihat menjijikkan di mata adrian.

Ia lebih memilih untuk pergi ke pantai menyusul ocha dan orang tuanya.

Arman menyadari adrian sudah tidak ada di depan kamar mandi.

"Kemana dia pergi?"gumamnya lirih.

Dasar pria munafik".

"Lihatlah sayang calon suamimu itu bahkan tidak tergoda ikut ikut bermain dengan kita di sini?"ucap arman lagi.

"Sudahlah mas,jangan bahas dia lagi nanggung aku mau keluar"ujar aulia dengan nafas naik turun.

Di luar adrian berpapasan dengan ocha dan orang tuanya yang baru datang menuju vila.

"Loh kamu sudah balik cha,padahal mau tak susul ke sana?".

Mau ajak kamu naik banana boat kan seru"ujar adrian.

"Pengen sih,tapi aku lupa bawa sunscreenku di kamar dan aku juga udah capek rasanya"jawab ocha.

Tanpa tau orang tua ocha sudah masuk lebih dulu di dalam vila.

Saking kerasnya suara permainan mereka sampai terdengar dari luar kamar.

Sampai mereka lupa untuk menghidupkan shower di kamar mandi.

"Ayah dengar itu suara siapa?"tanya bunda nur.

Ayah bastian diam dan suara itu semakin terdengar keras.

"Itu suara arman dan aulia,gak tau malu mereka berbuat nista di sini?"teriak ayah bastian berjalan menuju kamar aulia.

"Ayah mau kemana,jangan terbawa emosi dulu?".

Bunda nur berjalan berusaha untuk mencegah suaminya yang terlihat sangat emosi.

"Ayah kenapa bun?"tanya ocha kebingungan.

"Ayo kita cegah ayahmu jangan sampai hal buruk terjadi"ujar bundanya.

Mereka berjalan cepat mengikuti langkah ayah bastian masuk ke kamar aulia.

Dengan menggebrak pintu kamar mandi kedua pasangan mesum itu terlonjak kaget.

"A-yah".

"Apa yang kalian lakukan di sini?".

Gak habis pikir kalian terang-terangan berhubungan mesum di vila ini.

Arman apa kamu gak mikir perasaan istrimu?".

"Ayah tenang jangan terlalu emosi?"ucap bunda nur mencoba menenangkan suaminya.

"Ini sudah kelewatan,di mana letak hati nuranimu aulia kamu tega menjalin hubungan terlarang dengan suami kakakmu sendiri".

Setelah aulia membenahi semua pakaiannya ia berjalan mendekati ayahnya.

"Aku mencintai mas arman yah?"ucapnya lirih.

"Apa kamu bilang?".

Plak..

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus aulia yang kini terlihat memerah.

Aulia menitikkan air mata sembari memegangi pipinya yang terasa panas.

"Kalian hanya menyayangi mbak ocha saya,jujur aku iri mbak ocha mempunyai semuanya".

"Jaga mulutmu aulia,kami sudah menganggap kamu seperti anak kandung kami sendiri.

Bahkan kami sengaja menjodohkan kamu dengan adrian agar kau bisa hidup bahagia"ujar ayah bastian.

"Tapi aku tidak mencintainya?".

"Kamu mencintai arman begitu?"timpal bunda nur mulai merasa geram.

"Ya aku mencintai mas arman?".

"Jadi ini alasan kamu selalu menolak berkenalan dengan anak rekan bisnis ayah.

Baik jadi apa yang kamu mau sekarang?"timpal ayahnya.

"Aku ingin menikah dengan mas arman kita saling mencintai"ucap aulia tanpa ragu.

"Apa kamu mau di madu?"tanya bunda nur.

"Aku mau jadi istri satu-satunya,iya kan mas?"tanya aulia pandangannya beralih pada arman.

Arman hanya diam menyayangkan tindakan bodoh yang aulia lakukan.

"Cepat kalian pergi dari sini,aku sudah muak melihat orang licik seperti kalian di sini"teriak ayah bastian lalu nafasnya mulai terasa sesak dan tangannya memegang dadanya lalu pingsan jatuh ke lantai.

"Ayah"teriak bunda nur dan ocha bersamaan.

Adrian segera membawa pak bastian menuju rumah sakit terdekat.

"Kalau sampai terjadi sesuatu dengan ayahku,aku tidak akan memaafkan kalian"ucap ocha sebelum pergi ke rumah sakit.

Aulia hanya diam sembari melihat kepergian mobil yang membawa ayahnya yang kian menjauh.

"Aulia sini kamu?"panggil arman dengan raut muka yang sangat kesal.

Aulia mendekat ingin sekali ia meluapkan kesedihannya dengan berada di pelukan arman.

Namun bukan pelukan yang di dapat melainkan tarikan tangan arman yang membuat lengannya sakit.

"Mas kamu apa-apaan sih,sakit tau lenganku?"gerutu aulia sebal.

"Hay dasar bodoh kamu sadar gak perbuatan yang kamu buat tadi?".

"Memangnya kenapa,justru bagus mereka sudah mengetahui hubungan kita jadi gak ada yang perlu di tutupin lagi kan"terang aulia.

"Bodoh kamu,bagaimana kalau ocha menceraikan ku?".

"Bagus memang itu yang aku mau,kamu segera pisah dari mbak ocha?".

"Kamu mikir dong,kita bahkan belum mendapatkan apa-apa dari harta ocha,kamu lupa soal hal itu?".

Arman sangat kecewa dan marah tidak tau lagi apa jalan pikiran aulia saat ini.

Aulia hanya diam, perusahaan arman saat ini butuh suntikan dana dari mana ia akan mendapatkannya sementara harapan satu-satunya adalah perusahaan ocha.

"Kenapa diam,baru tau kamu tindakan bodoh apa yang kamu lakukan tadi?".

Harusnya kamu cari alasan yang tepat agar hubungan kita gak di ketahui mereka.

Tapi justru kamu terang-terangan mengatakannya pada mereka".

"Kita pikirkan nanti saja mas,ayo kita pergi ke rumah sakit aku khawatir, penyakit jantung ayah pasti kambuh"ujar aulia bersiap merapikan penampilan terlebih dahulu.

"Bagaimana bisa kamu bersikap tenang begitu,kamu mau jadi gembel di luar sana?"ucap arman.

"Aku gak mau hidup miskin dan jadi gembel mas".

"Aku punya ide sini".

Arman membisikkan sebuah rencana jahatnya pada aulia.

"Itu tidak mungkin mas, terlalu berbahaya".

"Cuma itu harapan kita satu-satunya sebelum ayahmu mengubah surat pembagian harta itu atas nama ocha semua".

Setelah di pikir-pikir apa yang arman bilang memang benar,aulia tak mau jadi gembel di jalanan.

"Nanti malam saja kita pergi ke rumah sakit,lebih baik kita tenangkan diri dulu di sini?".

Arman mengajak aulia untuk masuk ke dalam vila.

**Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit mereka sampai di rumah sakit.

Para suster dengan sigap membawa tempat tidur khusus pasien lalu membawa ayah bastian ke ruang UGD.

"Ayah aku mohon bertahanlah"ucap ocha menangis sambil mengenggam tangan ayahnya.

Kini mereka sampai di depan ruang gawat darurat.

"Keluarga pasien mohon tunggu di sini saja,biar dokter memeriksa pasien di dalam?"ucap salah satu suster lalu menutup pintu ruangan itu.

"Ini yang aku takutkan bun,jantung ayah kumat lagi.

Aku gak mau kalian tau soal masalah rumah tanggaku dengan mas arman"ujar ocha sembari menangis di pelukan bundanya.

Tak berselang lama dokter pun keluar ruangan itu.

"Bagaimana keadaan suami saya?"tanya bunda nur khawatir.

"Pasien masih bisa di selamatkan anda membawanya tepat waktu terlambat sedikit saja mungkin hal lain bisa terjadi"terang sang dokter.

"Apa kamu boleh melihat keadaan pasien dokter?"tanya ocha.

"Boleh setelah pasien di pindahkan ke ruang perawatan,saya permisi"pamit dokter tersebut.

"Ibu tolong biaya administrasi segera di urus ya?"ujar salah satu suster di sana.

"Baiklah saya kan segera mengurusnya"jawab ocha.

Ketika akan pergi adrian mencegahnya "biar aku saja yang mengurus biaya administrasi om bastian,kamu di sini aja temenin bunda".

Panggilan telpon dari ponselnya membuat adrian menghentikan langkahnya sejenak.

"mau apa lagi dia?"batin adrian.

"Halo ada apa?".

"Apa ayahku baik-baik saja?".

"Kamu masih peduli dengan ayahmu?".

"Tentu saja,aku sangat mengkhawatirkannya".

Adrian yang muak pun segera mematikan panggilan itu.

Di tempat lain kedua orang itu bergegas pergi melancarkan aksinya dengan menyusul ke rumah sakit.

"Kita berhenti di sini dulu".

"APOTEK".

Terpopuler

Comments

Bunda

Bunda

Arman stress

2024-11-30

0

Endah Setyati

Endah Setyati

jangan sampai pak Bastian di bunuh ya Thor,,ocha bakalan hancur banget kalo ayahnya meninggal

2023-09-16

1

Endang Werdiningsih

Endang Werdiningsih

pasti dibikin berhadil nih rencana duo kunyuk

2023-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Mencari Kebenaran
2 Kecewa
3 Hampir Ketahuan
4 Rencana Busuk
5 Menolak Perjodohan
6 Wanita Tangguh
7 Malam Pertunangan
8 Bekerja Sama
9 Mencari Bukti Baru
10 Membuat Cemburu
11 Pergi ke Bali
12 Salah Sasaran
13 Memakai Bikini Sexy
14 Terbongkar
15 Mencoba Mencelakai
16 Pisah rumah
17 Mengurus Perceraian
18 Membatalkan Pernikahan
19 Mencari Muka
20 Mangsa Baru
21 Mulai Berulah
22 Kalah Tender
23 Pertengkaran
24 Ancaman Arman
25 Sidang Perdana
26 Sidang Lanjutan Mediasi
27 Sikap Yang Jauh Berbeda
28 Keputusan Akhir Bercerai
29 Kehilangan Semua Aset Berharga
30 Menempuh Jalan Pintas
31 Kehidupan Baru
32 Mencari Masalah
33 Bersandiwara
34 Ketahuan
35 Dua Garis
36 Minta Pertanggung Jawaban
37 Hamil
38 Serigala Berbulu Domba
39 Pernikahan Kedua
40 Di Gelandang Polisi
41 Tak Mau Mati Konyol
42 Pesta Pernikahan
43 Mulai Menderita
44 Tak Memperdulikan Arman
45 Putusan Pengadilan
46 Memulai Aksinya
47 Misi Pembalasan
48 Mulai Di Uji
49 Tidak Semudah Itu
50 Kesialan
51 Rencana Yang Gagal
52 Pertengkaran
53 Kecelakaan
54 Kritis
55 Mengalami Kelumpuhan
56 Mulai Tertarik
57 Mulai Bermain Api
58 Istri Lebih Penting
59 Kado Terindah
60 Kehamilan Yang Dinanti
61 Karma Itu Ada
62 Mulai Posesif
63 Takdir Yang Pahit
64 Menerima Nasib
65 Hanya Masa Lalu
66 Hidup Sederhana
67 Mulai Goyah
68 Memiliki Bukti
69 Hampir Keguguran
70 Tak Ingin Berpisah
71 Akhirnya Ketahuan
72 Keputusan Revan
73 Menuntut Keadilan
74 Menikahi Bandot Tua
75 Tak Mau Hidup Miskin
76 Penyakit Baru
77 Tersiksa Penyakitku
78 Hilang Semangat
79 Gangguan Jiwa
80 Terlalu Egois
81 Belum Jera
82 Semakin Parah
83 Sungguh Menyesal
84 Takdir Berkata Lain
85 Detik-detik Menegangkan
86 Lahirnya Kebahagiaan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mencari Kebenaran
2
Kecewa
3
Hampir Ketahuan
4
Rencana Busuk
5
Menolak Perjodohan
6
Wanita Tangguh
7
Malam Pertunangan
8
Bekerja Sama
9
Mencari Bukti Baru
10
Membuat Cemburu
11
Pergi ke Bali
12
Salah Sasaran
13
Memakai Bikini Sexy
14
Terbongkar
15
Mencoba Mencelakai
16
Pisah rumah
17
Mengurus Perceraian
18
Membatalkan Pernikahan
19
Mencari Muka
20
Mangsa Baru
21
Mulai Berulah
22
Kalah Tender
23
Pertengkaran
24
Ancaman Arman
25
Sidang Perdana
26
Sidang Lanjutan Mediasi
27
Sikap Yang Jauh Berbeda
28
Keputusan Akhir Bercerai
29
Kehilangan Semua Aset Berharga
30
Menempuh Jalan Pintas
31
Kehidupan Baru
32
Mencari Masalah
33
Bersandiwara
34
Ketahuan
35
Dua Garis
36
Minta Pertanggung Jawaban
37
Hamil
38
Serigala Berbulu Domba
39
Pernikahan Kedua
40
Di Gelandang Polisi
41
Tak Mau Mati Konyol
42
Pesta Pernikahan
43
Mulai Menderita
44
Tak Memperdulikan Arman
45
Putusan Pengadilan
46
Memulai Aksinya
47
Misi Pembalasan
48
Mulai Di Uji
49
Tidak Semudah Itu
50
Kesialan
51
Rencana Yang Gagal
52
Pertengkaran
53
Kecelakaan
54
Kritis
55
Mengalami Kelumpuhan
56
Mulai Tertarik
57
Mulai Bermain Api
58
Istri Lebih Penting
59
Kado Terindah
60
Kehamilan Yang Dinanti
61
Karma Itu Ada
62
Mulai Posesif
63
Takdir Yang Pahit
64
Menerima Nasib
65
Hanya Masa Lalu
66
Hidup Sederhana
67
Mulai Goyah
68
Memiliki Bukti
69
Hampir Keguguran
70
Tak Ingin Berpisah
71
Akhirnya Ketahuan
72
Keputusan Revan
73
Menuntut Keadilan
74
Menikahi Bandot Tua
75
Tak Mau Hidup Miskin
76
Penyakit Baru
77
Tersiksa Penyakitku
78
Hilang Semangat
79
Gangguan Jiwa
80
Terlalu Egois
81
Belum Jera
82
Semakin Parah
83
Sungguh Menyesal
84
Takdir Berkata Lain
85
Detik-detik Menegangkan
86
Lahirnya Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!